ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................. i
Daftar Isi ..................................................................................................... ii
BAB I. Pendahuluan ................................................................................... 1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dengan demikian diharapkan visi dan misi serta nilai-nilai dasar
rumah sakit umum daerah tora belo sigi dapat berjalan dengan baik dan
yang terpenting kebutuhan akan kesehatan seluruh masyarakat indonesia
terpenuhi.
2
1.4. BATASAN OPERASIONAL.
a. Pelayanan poliklinik :
1. Klinik Umum dimana didalamnya mencakup pelayanan
pemeriksaan dan penentuan diagnosa dan yang memeriksa adalah
dokter umum.
2. Klinik Obgyn dimana didalamnya mencakup pelayanan
pemeriksaan kehamilan,konsultasi kandungan / alat
kontrasepsi,penentuan diagnosa,tindakan pemasangan dan lepas
alat kontrasepsi iud.yang melayani adalah dokter Sp.Obgyn.
3. Klinik Bedah dimana didalamnya mencakup pelayanan
pemeriksaan,penentuan diagnosa dan rawat luka.dokter yang
melayani adalah dokter Sp.Bedah.
4. Klinik Dalam dimana didalamnya mencakup pelayanan
pemeriksaan dan penentuan diagnosa.dokter yang melayani adalah
dokter Sp.PD
5. Klinik Anak dimana didalamnya mencakup pelayanan
pemeriksaan,penentuan diagnosa serta pelayanan imunisasi.doter
yang melayani adalah doter Sp.A
6. Klinik kulit kelamin dimana didalamnya mencakup pelayanan
pemeriksaan, penentuan diagnosa,tindakan kulit dokter yang
melayani adalah doter Sp.KK
7. Klinik Mata dimana didalamnya mencakup pelayanan
pemeriksaan,penentuan diagnosa.dokter yang melayani adalah
dr.Sp.M
8. Klinik TBC dan HIV dimana didalamnya mencakup, konseling,
pendampingan pasien, yang melayani adalah sebuah tim yang
terdiri dari dokter umum, perawat,
3
farmasi, dan analis yang semuanya sudah mengikuti pelatihan
TB dan HIV.
9. Klinik gigi spesialis dimana didalamnya mencakup pelayanan
pemeriksaan,konseling.dokter yang menanganni adalah dokter
Sp.Bedah Mulut
10. Klinik Saraf dimana didalamnya mencakup pelayanan
pemeriksaan,penentuan diagnosa,pengobatan.yang akan dilayani
oleh dokter Sp.S
b. Pelayanan Administrasi
1. Menerima lyst dari bagian rekam medik untuk didata dan
membagi pendistribusian ke poli pelayanan yang di tuju.
2. Mendata jumlah pasien untuk tiap tiap dokter.
3. Mencatat dan menerima pendaftaran per telepone bagi pasien
yang kembali kontrol klinik yang selanjutnya akan didaftarkan
ke petugas pendaftaran.
c. Pelayanan VIP rawat jalan
Memberikan pelayanan pasien kontrol klinik sesuai Pelayanan vip
yaitu pasien mendapatkan tempat tunggu sendiri,pemeriksaan laborat,
pemeriksaan dokter, pelayanan obat dan kasir dimana petugas yang datang
ke pasien.
4
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
971/MENKES/PER/XI/2009 Tentang Standar Kompetensi Pejabat
Struktural Kesehatan.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.
340/Menkes/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/148/I/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan
Praktik Perawat.
7. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1464/MENKES/PER/X/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik
Bidan.
8. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1796/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.
9. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
10. Standar Asuhan Keperawatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia
1997.
11. Pedoman Uraian Tugas Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 1999.
12. Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Di Rumah
Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
13. Standar Peralatan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana Kesehatan,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
14. Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana
Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
15. Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia 2005.
16. Dasar-dasar Asuhan Kebidanan, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia 2005.
5
17. Pedoman Penanggulangan KLB – DBD Bagi Keperawatan di RS Dan
Puskesmas, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2006.
18. Pedoman Pelayanan Perinatal Pada Rumah Sakit Umum kelas C Dan D
Departemen Kesehatan 1991.
6
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Kualifikasi sumber daya manusia yang ada di instalasi rawat jalan adalah :
1. Tenaga Medis
Tenaga medis yang ada di instalasi rawat jalan adalah tenaga medis
yang bersertifikat,dan berkompeten dibidangnya dalam arti sudah
lulus dari pendidikan kedokteran baik sebagai dokter umum maupun
dokter spesialis serta lulus dalam kredential yang di lakukan oleh
rumah sakit.
2. Tenaga Perawat
Untuk menunjang pelayanan perawatan di instalasi rawat jalan harus
di dukung oleh tenaga perawat yang memiliki ketrampilan,
pendidikan dan pelatihan yang mendukung dalam pelayanan instalasi
rawat jalan.
3. Tenaga kesehatan lain
Dlam hal ini tenaga kesehatan lain juga juga diperlukan oleh instalasi
rawat jalan untuk mendukung berjalannya pelayanan rawat
jalan,diantaranya ahli gizi,farmasi,analis dan pekarya kesehatan yang
terdidik dan terlatih.
7
pelaksana D3 keperawatan
Bidan -Minimal lulusan 1
P2B / D3 kebidanan
Pekarya -Minimal lulusan 3
Kesehatan SMA
-D1 asissten
perawat
-Sertifikat pelatihan
pekarya kesehatan
Registrasi -Minimal lulusan 1
SMA
-Sertifikat pelatihan
pekarya kesehatan
Sirkuler -Minimal lulusan 1
SMA
-Sertifikat pelatihan
pekarya kesehatan
8
Pekarya 07 : 00 14 : 00 Hari kerja,senin sampai sabtu
kesehatan wit wita
a
9
BAB III
STANDAR FASILITAS
10
4. Klinik spesialistik Mata
- Meja kerja
- Kursi
- Kacamata koreksi
- Snellen chart proyektor
- Slit lamp
- Buku ishihara
- Funduskopi
- Autorefkeratometer
- Tensimeter
- Biometri
- Non contact tonometry
- Penlight
12
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
13
datang untuk membawa perincian total biaya dan menyerahkan serta
menjelaskan tata cara minum obat, selanjutnya pasien diperbolehkan
pulang.
14
BAB V
LOGISTIK
BUKU EXPEDISI
BUKU FOLIO ISI 100
BUKU TULIS ISI 100/
MIRAGE
BUKU TULIS ISI 200/
MIRAGE
BUKU TULIS ISI 38 / SIDU
CLIP K
ISOLASI NACHI 2 CM
ISI CUTTER K
ISI CUTTER B
ISI STAPLES K / MAX
KERTAS BUFALO HIJAU
LAKBAN HITAM
LEM POVINAL
LEM POVINAL
REFFILL
MAP KERTAS
BUFALO
PENGHAPUS
STADLER K
SOLASI DAIMARU 2 CM
SPIDOL BOARD
MARKER HITAM
SPIDOL KECIL
BIRU/SNOWMAN
SPIDOL KECIL
MERAH/SNOWMAN
SPIDOL KECIL
HIJAU/SNOWMAN
SPIDOL MARKER
HITAM
15
TINTA E-PRINT EPSON 200
ML BIRU
TINTA E-PRINT EPSON 200
ML HITAM
TINTA SP INK BIRU 100
ML
BUKU EXPEDISI
RUMAH TANGGA
ALKALINE 2A
ALKALINE 3A
AQUA GALON
BATERAI ABC B
BATERAI ABC K
CUTTON BUT
HAIR SPRAY
KARET GELANG 1 ONS
KRESEK HITAM
BESAR
KRESEK KUNING
BESAR
NAMPAN PLASTIK
NAMPAN PLASTIK
OXYGEN B
PENTIL
PLASTIK ES
SARUNG TANGAN ORG
SEDOTAN BENGKOK
SOKLIN 1KG
STELLA RFL
TEMPAT SAMPAH INJAK
TISSUE ROLL NO
BRAND
ACETON 50 ML
ALKOHOL 70%
CIDEZYME
MICROSHIELD 2%
CLEANSER 500 ML
MICROSHIELD
HANDRUB 500 ML
16
CETAKAN
AMPLOP
SLIP PERBAIKAN
BENGKEL
SURAT
KEMB.BERB.OBSGIN
SURAT KEMBALI
BEROBAT ANAK
SURAT KEMBALI
BEROBAT BEDAH
SURAT KEMBALI
BEROBAT HAMIL
SURAT KEMBALI
BEROBAT P. DALAM
SURAT KEMBALI
BEROBAT UMUM
SURAT KETERANGAN
DOKTER
SURAT PERINTAH KERJA
LEMBUR
SURAT PERMT. PEL. LUAR
PAKET
BENGKEL
17
DOP 6,2 VOLT
DOP PHILIPS 25 W
KAYU MIRANTI 2X3
KABEL SPIRAL
TELPON
LAMPU BULAT TL 20 W
LAMPU SL 8
WATT/PHILIPS
LAMPU SL 18
WATT/PHILIPS
LAMPU NEON PHILIPS 36/40
W
LEM ALTEKO 3 G
PESAWAT
TELEPON/PANASONIK
SENTER NASIONAL
STARTER S. 10
TABOK CLOSED (K)
TBA
TERMINAL TELEPON
TRAVO 40 WATT
TRAVO 20 WATT
18
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman.
Didalam instalasi rawat jalan ada beberapa standar yang harus dilaksanakan
dalam keselamatan pasien :
a. Ketepatan identitas, dalam hal ini target yang harus terpenuhi adalah 100
%. Label identitas tidak tepat apabila tidak terpasang, salah pasang, salah
penulisan nama, salah penulisan gelar ( Tn,Ny,Sdr,An ) salah jenis kelamin
dan salah alamat.
b. Terpasang gelang identitas bagi pasien yang akan rawat inap, dalam hal ini
target yang harus terpenuhi adalah 100 %.
c. Bagi perawat atau petugas kesehatan yang memerlukan konsul dengan
dokter via telpon harus menggunakan metode SBAR, target yang harus
terpenuhi 100 %.
d. Ketepatan penyampaian hasil penunjang harus 100 %.yang dimaksud tidak
tepat apabila salah ketik, salah memasukkan diberkas pasien / list pasien
lain.
e. Ketepatan pemberian obat yang meliputi tepat identitas/pasien, tepat obat,
tepat dosis, tepat cara/rute (oral, parental, topikal, rektal, inhalasi ), tepat
waktu dan tepat dokumentasi.
19
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan
aman baik itu bagi pekerjanya,perusahaan maupun bagi masyarakat dan
lingkungan disekitar tempat kerja tersebut.
Mengacu pada pengertian tersebut maka diharapkan setiap petugas medis
maupun non medis dapat menerapkan sistem keselamatan kerja diantaranya ;
a. Tersedianya APD yang memenuhi standart serta dapat menggunakanya
dengan benar baik itu masker, penutup kepala, kaos tangan, skoret/apron,
kacamata, pelindung kaki dan sebagainya.
b. Tersedianya tempat pembuangan sampah yang dibedakan infeksius dan
non infeksius serta terdapatnya tempat khusus untuk pembuangan jarum
ataupun spuit bekas.
c. Aturan untuk tidak melakukan recuping jarum suntik setelah dipakai ke
pasien.
d. Setiap petugas medis menganggap bahwa setiap pasien dapat menularkan
penyakit sehingga unsur keselamatan kerja dapat terus dilaksanakan.
20
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Definisi Klinik spesialis adalah klinik pelayanan rawat jalan di rumah sakit
Operasional yang dilayani oleh dokter spesialis.
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 3 bulan
21
Dimensi Mutu Akses
Definisi Jam buka pelayanan adalah jam dimulainya pelayanan rawat jalan
Operasional oleh tenaga spesialis.jam buka 08.00 wib – 13.00 wita setiap hari
kerja
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 3 bulan
Definisi Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai pasien mendaftar
Operasional sampai dilayani oleh dokter spesialistik.
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 3 bulan
5. Peresepan obat
22
Penanggung jawab Kepala instalasi
pengumpul data
7. Kepuasan pasien
23
BAB IX
PENUTUP
24