Lembaga kepresidenan di Indonesia terdiri dari beberapa posisi kunci yang diisi oleh
individu-individu yang ditunjuk atau dipilih untuk menduduki posisi tersebut. Beberapa
pengisi lembaga kepresidenan di Indonesia meliputi:
a. Presiden: Presiden adalah kepala negara dan pemerintahan Indonesia. Presiden dipilih
melalui pemilihan umum dan menjabat selama lima tahun. Tugas utama presiden
adalah memimpin pemerintahan, menjalankan kebijakan negara, dan mengambil
keputusan-keputusan penting dalam pemerintahan.
b. Wakil Presiden: Wakil Presiden adalah orang kedua dalam pemerintahan Indonesia dan
membantu presiden dalam menjalankan tugas-tugasnya. Wakil Presiden dipilih
bersamaan dengan presiden melalui pemilihan umum.
c. Menteri-Menteri: Menteri-menteri adalah anggota kabinet presiden yang bertanggung
jawab atas berbagai bidang pemerintahan, seperti ekonomi, pendidikan, pertahanan,
dan lain-lain. Mereka ditunjuk oleh presiden untuk memimpin kementerian-
kementerian tertentu.
d. Staf Kepresidenan: Staf Kepresidenan terdiri dari sejumlah pejabat tinggi yang
mendukung presiden dalam menjalankan tugas-tugasnya. Staf Kepresidenan termasuk
kepala staf presiden, sekretaris kabinet, dan penasihat-penasihat khusus.
e. Pejabat Lembaga-lembaga Negara: Presiden juga memiliki kewenangan untuk menunjuk
pejabat-pejabat tinggi di berbagai lembaga negara, seperti kepala Badan Intelijen
Negara (BIN), kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dan lain-lain.
Pengisian posisi-posisi di lembaga kepresidenan harus sesuai dengan prosedur-prosedur yang
diatur oleh undang-undang dan peraturan yang berlaku. Presiden memiliki peran sentral dalam
menentukan pengisian banyak posisi di pemerintahan, dan pengisian tersebut harus memenuhi
persyaratan dan kriteria yang ditetapkan dalam hukum.
Di Indonesia, sistem pemerintahan dibagi menjadi tiga lapisan atau tingkatan yang
dikenal sebagai "lapis 1," "lapis 2," dan "lapis 3." Ini merujuk pada pembagian
wewenang dan tugas antara pemerintah pusat (lapis 1), pemerintah provinsi (lapis 2),
dan pemerintah kabupaten/kota (lapis 3). Berikut penjelasan lebih lanjut:
a. Lapis 1 (Pemerintah Pusat):
Lapis 2 adalah tingkatan pemerintahan provinsi, yang ada di setiap provinsi di Indonesia.
Pemerintah provinsi dipimpin oleh seorang Gubernur.
Lapis 2 bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan nasional di tingkat provinsi,
pengembangan wilayah, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur regional.
Pemerintah provinsi juga memiliki wewenang untuk mengeluarkan peraturan yang sesuai
dengan hukum nasional, asalkan tidak bertentangan dengan hukum nasional.
Lapis 3 adalah tingkatan pemerintahan kabupaten dan kota, yang ada di setiap kabupaten dan
kota di Indonesia.
Pemerintah kabupaten dipimpin oleh seorang Bupati, sementara pemerintah kota dipimpin
oleh seorang Walikota.
Lapis 3 bertanggung jawab atas pelayanan publik di tingkat lokal, seperti pendidikan dasar,
pelayanan kesehatan, infrastruktur jalan, dan pelayanan publik lainnya.
Pemerintah kabupaten/kota juga memiliki wewenang untuk mengeluarkan peraturan yang
sesuai dengan hukum nasional dan hukum provinsi.
Pembagian tugas antara ketiga lapisan pemerintahan ini didasarkan pada prinsip desentralisasi
dan otonomi daerah. Tujuannya adalah untuk mendekatkan pelayanan publik kepada
masyarakat di tingkat yang lebih lokal dan untuk memberikan fleksibilitas kepada daerah dalam
menjalankan urusan pemerintah yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Penyelarasan antara
ketiga lapisan ini diatur dalam kerangka hukum yang mengatur hubungan antara pemerintah
pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.