A. PENGERTIAN.
Politik
Kata politik secara etimologi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu Polisteia.
Polisteia dari kata Polis yang berarti kesatuan masyarakat yang mampu mengurus
dirinya sendiri, atau mampu berdiri sendiri dan teia yang berarti urusan. Jadi, arti
Polisteia adalah suatu urusan yang terkait dengan kesatuan masyarakat yang mampu
mengurus dirinya sendiri.
Dalam konteks politics adalah suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan,
upaya, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang
dikehendaki. Arti politik yang ini sangat sering ditemui dalam praktik para pejabat
negara.
Dengan demikian, politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan Negara,
Kekuasaan, Pengambilan Keputusan dan distribusi atau alokasi sumber-sumber
(Sumarsono, 2005) . Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :
1. Negara, merupakan suatu organisasi dalam satu wilayah yang memiliki kekuasaan
tertinggi yang ditaati oleh rakyatnya.
2. Kekuasaan, adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi
tingkah laku orang atau kelompok lain, sesuai dengan keinginannya.
3. Pengambilan keputusan, adalah aspek utama politik. Dalam pengambilan
keputusan perlu diperhatikan dua hal, yaitu siapa pengambil keputusan itu dan
untuk siapa keputusan itu dibuat.
4. Kebijakan (policy), merupakan suatu keputusan yang diambil oleh seorang atau
kelompok politik dalam memilih tujuan dan cara mencapai tujuan itu.
5. Distribusi atau alokasi, adalah pembagian dan pengalokasian nilai-nilai (values)
dalam masyarakat.
Strategi
Strategi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu Strategia atau strategos yang berarti
“the art of the General “ atau seni seorang Panglima, atau perang di atas peta, yang
biasanya digunakan dalam peperangan. Umumnya, Panglima yang berpangkat
Jenderal memetakan terlebih dahulu lokasi yang akan dikuasai, teknik, taktik, kriteria,
kualitas, dan jumlah pasukan yang akan dikerahkan dan sebagainya.
Dalam abad modern sekarang ini, penggunaan kata strategi tidak lagi terbatas
pada konsep atau seni seorang panglima dalam peperangan, tetapi sudah digunakan
secara luas di segala bidang. Dengan demikian, strategi tidak hanya menjadi monopoli
bidang militer, akan tetapi sudah meluas ke segala bidang kehidupan.
Dalam UUD 1945 hasil Amandemen, tidak ada kekuasaan Konsultatif yang
awalnya didelegasikan kepada DPA (Dewan Pertimbangan Agung).