Anda di halaman 1dari 8

Motif batik madura

By:MARSALL ARUNG SAMUDEA [27\VI-A]


Daftar isi:
-pengertian
-sejarah
-proses pembuatan dan Teknik
pembuatan
-perbedaan dengan batik jawa
Pengertian batik madura:
leres merupakan motif batik madura dengan menonjolkan garis melintang
simetris, selaras dengan motif batik jawa pada umumnya yaitu batik solo, batik
pekalongan, maupun batik yogyakarta. Motif batik madura cenderung
menyajikan warna yang berani seperti warna biru, kuning, merah dan hijau
daun. Warna yang dihasilkan pada kain terbuat dari bahan pewarna alami soga
alam, seperti mengkudu dan tingi digunakan sebagai pewarna merah.
Sedangkan Daun tarum digunakan untuk pewarna biru, serta kulit mundu yang
ditambah tawas untuk memberikan efek warna hijau pada kain batik madura.
Proses perendaman kain batik madura dilakukan untuk menentukan tingkat
terang dan gelapnya warna yang dihasilkan, lama perendaman kain batik
madura biasanya antara 1-3 bulan. Selain untuk menentukan gelap terang kain
juga bertujuan untuk membuat warna kain batik madura lebih tahan lama
Sejarah batik madura:
Madura tidak hanya sekadar dikenal dengan kegiatan karapan sapinya namun anda
juga harus mengetahui keindahan yang penuh warna yaitu batik madura yang
memiliki esensi seni bercita rasa unggul. Batik Madura merupakan salah satu
warisan budaya Indonesia yang kini mulai banyak digandrungi oleh masyarakat
Indonesia karena ragam motif batik tulis yang dimiliki batik madura.

Sejarah batik Madura tidak terlepas dari peran kerajaan Pamelingan di Pamekasan,
Madura. Kerajaan Pamelingan memiliki keraton bernama mandilaras yang menjadi
pusat pemerintahan pada saat itu di bawah kendali Pangeran Ronggosukowati.

Dalam sejarahnya, batik Madura berkembang pada masa abad ke-16 hingga abad
ke-17 masehi. Ketika terjadi peperangan di Pamekasan Madura antara Raden Azhar
(Kiai Penghulu Bagandan) melawan Ke’ Lesap (putera Madura keturunan
Cakraningrat I) tersiar kabar bahwa Raden Azhar mengenakan pakaian
kebesarannya menggunakan model baju batik motif parang atau motif batik leres
dalam istilah bahasa madura. Dalam sejarah mengatakan bahwa Raden Azhar
adalah seorang ulama yang juga sebagai penasihat spriritual Adipati Pamekasan
yaitu Raden Ismail (Adipati Arya Adikara IV).

Salah satu tokoh yang dianggap penting dan paling berjasa memperkenalkan batik
ke wilayah Madura yaitu seorang Adipati Sumenep, Arya Wiraraja yang memiliki
kedekatan dengan Raden Wijaya dari kerajaan Majapahit.
Proses dan Teknik pembuatan batik
madura:
Proses penbuatanberdasarkan penuturan seorang pembatik asal kampung batik
Banyumas Klampar, Proppo, Pamekasan Jawa Timur bernama Muhali yang
membuka usaha batik di pasar batik tradisional Pamekasan Madura.

1. Pemilihan Kain

Langkah pertama yang harus anda siapkan yaitu memilih kain. Anda bisa memilih
kain sesuai selera. Intinya kain yang mahal akan memiliki harga yang mahal juga.
Macam-macam kain yang sering dipakai sebagai media batik antara lain katun atau
primis, organdi, sutera, ATBM, santio, sifon dan lain-lain.

2. Pencucian Kain

Sebelum kain digambar, terlebih dahulu dicuci menggunakan minyak camplong yang
sudah dicampur dengan soda (yaitu berupa serbuk yang berfungsi untuk
menguatkan warna batik). Tahap ini akrab disebut dengan pengetelan atau diketel
yang bertujuan memperkuat warna setelah dibatik agar tidak mudah luntur.

3. Pelorotan

Kain yang sudah dicuci dengan campuran minyak camplong dan soda, dicelup ke
dalam air panas. Dicuci kemudian dijemur selama beberapa menit. Ini bertujuan
agar sisa-sisa minyak penguat pada kain menjadi bersih.

4. Menggambar motif pada Kain

Penggambaran kain dapat dilakukan setelah ketiga langkah di atas dilakukan.


Selanjutnya kain diberi pola gambar menggunakan pensil sesuai motif yang
diinginkan. Macam-macam motif di antaranya motif flora dan fauna berupa bunga,
kupu-kupu, burung, sirip ikan, motif kayu dan lain-lain.
5. Langkah inti yaitu Pembatikan Kain

Kain yang sudah digambar kemudian dibatik menggunakan canting yang sudah
terisi malan atau lilin yang sudah dipanaskan. Untuk membatik kain cukup mengikuti
gambar yang ada pada kain. 6. Pencelupan atau Pewarnaan. Kain yang sudah
dibatik kemudian dicelup atau direndam ke dalam pewarna yang diinginkan selama
20 menit.

7. Pelorotan atau Pencucian.

Proses pencucian atau pelorotan ini sama seperti langkah ketiga, yaitu dicuci atau
dilunturkan menggunakan air panas agar sisa-sisa warna dan malan atau lilin bersih.

8. Proses terakhir yaitu Penjemuran.

Jemur kain ditempat sejuk yang tidak terkontak langsung dengan sinar matahari
agar warna kain bagus. Itulah proses cara membuat batik tulis Madura.
Perbedaan batik madura dengan batik
jawa:
Secara umum karakateristik batik Madura dapat dilihat dari dua hal, yaitu warna dan
motifnya. Dari segi warna, batik Madura cenderung berani dan tegas, seperti warna
merah, kuning, hijau, dan warna biru.

Warna yang digunakan pada batik Madura memberi kesan cerah, dominan, dan
beragam seperti merah, kuning, hijau dan biru. Masing-masing warna memiliki
makna tersendiri.

Pertama, warna merah, melambangkan karakter masyarakat Madura yang kuat dan
keras. Kedua, warna hijau melambangkan warna regili. Pasalnya, beberapa
kerajaan islam didirikan dan berkembang di Madura.

Ketiga, warna kuning melambangkan bulir-bulir padi pertanian milik penduduknya.


Keempat, warna biru melambangkan warna laut yang mengelilingi sekitar pulau
Madura.

Nah, itulah ciri khas motif batik Madura. Sedangkan batik jawa:

-Memiliki motif batik yang cenderung bebas dan tidak -memiliki aturan tertentu.
-Memiliki lebih banyak motif yang beragam.
-Menggunakan kombinasi warna yang cerah dan berwarna-warni, seperti merah,
biru, hijau, dan lain-lain.
-Motif batik yang dipengaruhi oleh budaya luar seperti orang Tionghoa.
-Menggunakan konsep naturalis dalam semua inspirasinya.
-Corak batik yang menampilkan tradisi dan budaya serta tanaman, bunga, dan
hewan
Motif batik madura

Anda mungkin juga menyukai