NIM : 2223815119
KELAS : C
PRODI: PAB
PRATIKUM 4
SOAL:
b.ratio likuiditas
d. rasio aktivitas
e. rasio rentabilitas
jawab:
2. ratio likuiditas
4. rasio aktivitas
5. rasio rentabilitas
Rasio rentabilitas adalah perhitungan yang umum digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba pada jangka waktu tertentu. Dalam perhitungannya
sendiri, digunakan rumus rentabilitas ekonomi yaitu L/M,
dengan L adalah laba dan M adalah modal yang dikeluarkan.
PRATIKUM 5
SOAL:
Uraikanlah dengan singkat dan jelas, pengetahuan dan pemahaman saudara tentang hal-hal
berikut:
a. Manajemen pembangunan
b. Operasi proyek agribisnis
JAWAB:
SOAL:
Uraikanlah dengan singkat dan jelas, pengetahuan dan pemahaman saudara
tentang hal-hal berikut:
a. Nilai waktu dari uang
b. Buna tetap
c. Bunga majemuk
d. Inflasi dan Deflasi
JAWAB:
Soal:
Jelaskan pemahaman saudara tentang:
a. Laba usaha
b. R/C Ratioo
c. Rentabillitas ekonomi
jawab:
1. laba usaha adalah keuntungan yang didapat perusahaan.
Keuntungan tersebut adalah jumlah dari total pendapatan yang
dikurangi dengan biaya produksi atau operasional yang
dikeluarkan perusahaan. Laba juga sering dikenal sebagai
profit.
2. Revenue/ Cost Ratio adalah merupakan perbandingan antara total
penerimaan dengan total biaya dengan rumusan sebagai berikut
(Soekartawi, 2006). Revenue Cost Ratio (R/C) :
A = R/C
A = TR/TC
Keterangan:
R = Penerimaan (revenue)
C = Biaya (cost)
SOAL:
JAWAB:
1. Metode Net Present Value (NPV) merupakan selisih antara nilai
sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar yang
berhubungan dengan suatu proyek. Metode ini menghitung
selisih antara nilai sekarang dari aliran masuk kas bersih
(proceeds) rencana proyek investasi dengan nilai atau jumlah
pengeluaran modal untuk proyek investasi tersebut. Dengan kata
lain, kriteria NPV (Net Present Value) merupakan selisih antara
Present Value dari benefit dan Present Value dari biaya.
Berdasarkan kriteria keputusan metode NPV, apabila nilai
sekarang dari aliran masuk kas bersih yang akan dihasilkan dari
suatu proyek investasi melebihi atau sama jumlahnya dengan
jumlah pengeluaran modal untuk proyek investasi, maka proyek
investasi tersebut layak untuk dilaksanakan. Metode Net Present
Value (NPV) merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus
kas masuk dan arus kas keluar yang berhubungan dengan suatu
proyek. Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang dari
aliran masuk kas bersih (proceeds) rencana proyek investasi
dengan nilai atau jumlah pengeluaran modal untuk proyek
investasi tersebut. Dengan kata lain, kriteria NPV (Net Present
Value) merupakan selisih antara Present Value dari benefit dan
Present Value dari biaya.
Berdasarkan kriteria keputusan metode NPV, apabila nilai
sekarang dari aliran masuk kas bersih yang akan dihasilkan dari
suatu proyek investasi melebihi atau sama jumlahnya dengan
jumlah pengeluaran modal untuk proyek investasi, maka proyek
investasi tersebut layak untuk dilaksanakan. dihasilkan selama
umur proyek investasi. Sedangkan kelemahan NPV sebagai
berikut: a. Proses perhitungan relatif lebih sulit dibandingkan
metode Payback Period.
b. Adanya kesulitan di dalam proses penentuan besarnya tingkat
bunga yang dianggap layak yang akan digunakan sebagai dasar
diskonto.
c. Apabila terdapat beberapa pilihan proyek investasi yang besarnya
berbeda-beda, maka perbedaan proceeds dari proyek-proyek
investasitersebut yang dihitung dengan metode NPV tidak dapat
digunakan sebagai pedoman.
d. Metode ini dapat memberikan hasil yang menyesatkan jika
digunakan untuk menentukan salah satu pilihan proyek investasi yang
terbaik dari beberapa alternatif proyek investasi yang mempunyai
umur ekonomis yang berbeda.
PRATIKUM 9
SOAL:
JAWAB:
1. Konsep B/C ratio yang digunakan di sini adalah adalah nilai bersih
nya.Net B/C adalah perbandingan antara net benefit yang telah di
discount (+) dengan net benefit yang telah di discount negatif (-).
Jumlah Present value positif sebagai pembilang dan jumlah present
value negatif sebagai penyebut. Jika nilai Net B/C lebih besar dari 1
(satu) berarti gagasan usaha atau proyek tersebut layak uuntuk
dikerjakan. Jika Net B/C sama dengan 1 (satu) berarti cash in flows
sama dengan cash out flows, dalam present value disebut dengan
Break Even Point (BEP), yaitu total cost sama dengan total revenue.
Benefit Cost Ratio merupakan salah satu metode kelayakan investasi.
Pada dasarnya perhitungan metode kelayakan investasi ini lebih
menekankan kepada benefit (manfaat) dan biaya (cost) suatu invetasi,
bisa berupa usaha, atau proyek. Benefit Cost Ratio sering biasa
disimbolkan dengan B/C Ratio atau BCR.
PRATIKUM 10
SOAL:
JAWAB:
1. Internal Rate Of Return (IRR) adalah tingkat bunga yang
menyamakan nilai sekarang aliran kas keluar yang di harapkan
(expected cash outflows)dengan nilai sekarang aliran kas masuk yang
di harapkan secara sistematis. Metode internal rate of return (IRR),
Tujuan perhitungan IRR adalah untuk mengetahui persentase
keuntungan dari suatu proyek tiap-tiap tahun. Selain itu, IRR juga
merupakan alat ukur kemampuan proyek dalam mengembalikan
bunga pinjaman. Pada dasarnya IRR menunjukkan tingkat bunga yang
menghasilkan NPV sama dengan Nol.Dengan demikian untuk
mencari IRR kita harus menaikkan discount factor (DF) sehingga
tercapai nilai NPV sama dengan nol.
Kriteria keputusan: 1. Bila Internal Rate of Return lebih tinggi
dibandingkan dengan tingkat bunga pengembalian investasi (Required
Rate of Return / RRR), maka proyek investasi diterima. 2. Bila
Internal Rate of Return lebih rendah dibandingkan dengan tingkat
bunga pengembalian investasi (Required Rate of Return / RRR),
maka proyek investasi ditolak.
PRATIKUM 11
SOAL:
JAWAB:
1. Metode Payback Period (PP) ,menurut Abdul Choliq dkk (2004)
payback period dapat diartikan sebagai jangka waktu kembalinya
investasi yang telah dikeluarkan, melalui keuntungan yang diperoleh
dari suatu proyek yang telah direncanakan. Sedangkan menurut
Bambang Riyanto (2004) payback period adalah suatu periode yang
diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi
dengan menggunakan proceeds atau aliran kas netto (net cash flows).
Menurut Abdul Choliq dkk (2004) payback period dapat diartikan
sebagai jangka waktu kembalinya investasi yang telah dikeluarkan,
melalui keuntungan yang diperoleh dari suatu proyek yang telah
direncanakan.
PRATIKUM 12
Soal:
1. Jelaskan pemahaman saudara tentang hal berikut:
a. Current Ratio
b. Quick Ratio
c. Cash Ratio
d. Debt to Total assets Ratio
e. Debt to Equity Ratio
JAWAB:
1Current Ratio Adalah ukuran yang umum digunakan atas solvensi
jangka pendek, kemampuan suatu perusahaan memenuhi kebutuhan
hutang jangka pendek ketika jatuh tempo.
Current Ratio = 𝑨𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂 𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓/ 𝑯𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓
2. Quick Ratio (Acit Test Ratio) Adalah rasio cepat dimana ukuran uji
solvensi jangka pendek yang lebih teliti daripada rasio lancar karena
pembilangnya mengeliminasi 77
persediaan yang dianggap aktiva lancar yang sedikit tidak likuid dan
kemungkinan menjadi sumber kerugian.
𝑨𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂 𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓 − 𝑷𝒆𝒓𝒔𝒆𝒅𝒊𝒂𝒂𝒏
𝑸𝒖𝒊𝒄𝒌 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =
𝑯𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓
3. Cash Ratio Adalah rasio kas dan Bank dengan Hutang lancar, untuk
mengetahui kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang lancarnya
tanpa menggunakan piutang dan persediaan.
𝑲𝒂𝒔
𝑪𝒂𝒔𝒉 Ratio =
𝑯𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓
4. d.Debt to Total Asset/Debt Ratio Dimana ratio ini desebut sebagai
rasio yang melihat perbandingan hutang perusahaan.
𝑫𝒆𝒃𝒕 𝒕𝒐 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕s Ratio = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑯𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈/ 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 Assets
SOAL:
JAWAB:
1. Laporan Rugi Laba merupakan laporan keuangan yang
menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu.
Dalam laporan laba rugi ini tergambar jumlah pendapatan dan
sumber-sumber pendapatan yang diperoleh. Tergambar juga jumlah
biaya dan jenis-jenis biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu.
Dari jumlah pendapatan dan jumlah biaya ini terdapat selisih yang
disebut laba atau rugi. Jumlah pendapatan lebih besar dari jumlah
biaya perusahaan dikatakan laba. Sebaliknya jika jumlah pendapatan
lebih kecil darijumlah biaya, pendapatan dikatakan rugi.
Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan kegiatan operasi
yang dilakukan perusahaan untuk periode tertentu. Laporan ini
menyajikan informasi mengenai pendapatan, beban, keuntungan, dan
kerugian yang dialami oleh perusahaan untuk periode tertentu.
Pengguna laporan keuangan menggunakan informasi laporan laba
rugi untuk mengevaluasi kinerja yang telah dicapai perusahaan dan
memberikan gambaran tentang pencapaian arus kas di masa datang.
Laba yang dihasilkan merefleksikan tingkat profitabilitas yang dicapai
oleh perusahaan. Indikator-indikator untuk tingkat profitabilitas,
antara lain:
1. Marjin kotor (profit margin/gross margin).
2. Laba operasi.
3. Laba sebelum pajak.
4. Laba dari operasi berlanjut.
Satu hal yang harus digarisbawahi adalah laba diperhitungkan dengan
menggunakan basis akrual. Dengan basis akrual ini, pendapatan
diakui saat perusahaan menyerahkan barang atau jasa, tanpa melihat
apakah kasnya telah diterima atau belum. Ada beberapa item yang
perlu dianalisis dan dibandingkan. Komponen-komponen tersebut
meliputi antara lain: penjualan bersih, harga pokok penjualan, laba
kotor, beban penjualan dan administrasi,bebab depresiasi, beban
bunga, laba sebelum pajak, pajak penghasilan dan laba bersih.
*Beberapa manfaat yang diperoleh dari Laporan Laba Rugi adalah
menyediakan informasi:
1. untuk mengevaluasi kinerja perusahaan di masa lalu,
2. sebagai basis untuk memprediksi kinerja perusahaan di masa
yang akan datang,
3. untuk menilai risiko pencapaian arus kas di masa yang akan
datang.
Meskipun demikian, laporan laba rugi memiliki beberapa
kelemahan, antara lain:
1. Komponen yang tidak bisa terukur dengan cara yang dapat
diandalkan tidak dilaporkan dalam laporan laba rugi. Contohnya
adalah meningkatnya kepercayaan konsumen kepada perusahaan yang
sebenarnya merupakan keuntungan tidak bisa dilaporkan dalam
laporan laba rugi.
2. Besaran laba bersih yang dilaporkan akan sangat tergantung dari
yang digunakan oleh perusahaan. Contohnya adalah penghitungan
harga pokok penjualan yang akan memberikan nilai yang berbeda jika
perusahaan yang sama menerapkan metode penilaian persediaan yang
berbeda.
3. Besaran laba bersih yang dilaporkan juga akan sangat tergantung
dari pertimbangan dan estimasi yang digunakan oleh perusahaan.
Contohnya adalah penetapan umur ekonomis aktiva tetap untuk
menentukan besaran beban depresiasi.