Anda di halaman 1dari 2

Pada saat ini kita telah memasuki bulan dzulqaidah.

Bulan dzulqaidah dikatakan sebagai bulan


yang haram, mengapa dikatakan sebagai bulan yang haram? dikarenakan pada bulan ini manusia dilarang
atau diharamkan oleh allah swt untuk berperang, dilarang untuk terjadi pertumpahan darah, dilarang oleh
allah untuk melakukan maksiat, dilarang oleh allah untuk melakukan keji dan mungkar. Bulan dzulqaidah
merupakan bulan yang diagungkan dan dimuliakan oleh allah swt karena pada bulan ini pahala kebaikan
manusia akan dilipatgandakan, begitupun sebaliknya, segala perbuatan dosa yang kita lalukan maka
dosanya juga akan dilipatkan gandakan oleh Allah SWT.
Bulan dzulqaidah termasuk diantara bulan Asyhrul Hajj yaitu bulan haji.hal ini berarti bahwa kita
telah memasuki bulan untuk naik Haji. Haji menurut bahasa berarti menyengaja, bermaksud atau
mengunjungi. Sedangkan menurut istilah, haji adalah mengunjungi atau menziarahi Baitullah (Ka’bah)
dengan sengaja dengan niat beribadah kepada Allah swt dalam waktu yang telah ditentukan dan cara-
cara yang sesuai dengan syariat. Haji merupakan rukun islam yang kelima. Ibadah haji secara syar’i
hukumnya adalah wajib. Tetapi hukum wajibnya tidak bersifat mutlak karena hanya ditujukan kepada
orang yang telah mampu baik dalam segi fisik maupun ekonomi.

Allah swt berfirman: dalam Q.S AL-IMRAN:97

َ ‫ع اّلَ ۡي ّه‬
‫س ّب ۡيل‬ َ َ‫است‬
َ ‫طا‬ ّ ‫اس ّحج ۡال َب ۡي‬
ۡ ‫ت َم ّن‬ ّ َّ‫علَى الن‬ ّّٰ
َ ‫لِل‬
Artinya:
“Mengerjakan ibadah haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang mampu
mengadakan perjalanan ke Baitullah.” (Q.S AL-IMRAN:97)

Adapun keutamaan dari haji yaitu:

1. Haji Menghapus Kesalahan dan Dosa


Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,

ُ‫سق َر َج َع َك َيو ّم َولَدَتهُ أُمه‬


ُ ‫لِل فَلَم َيرفُث َولَم َيف‬
ّ َّ ّ ‫َمن َح َّج‬
“Barangsiapa yang melaksanakan ibadah haji karena Allah, kemudian dia tidak mengucapkan kata-kata
yang keji atau kotor serta tidak berbuat kefasikan, maka dia akan kembali bersih (dari dosa-dosa) seperti
hari ketika dia dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

2. Mendapatkan Pahala yang berlipat ganda

Nabi Muhammad saw bersabda, ‘‘Sungguh Ka’bah ini merupakan salah satu tiang Islam. Siapa saja
yang berhaji mengunjungi Ka‘bah atau berumrah, maka ia menjadi tanggungan Allah. Jika ia meninggal,
maka Allah memasukkannya ke surga. Jika Allah mengembalikannya kepada keluarganya, niscaya Allah
memulangkannya dengan pahala dan ghanimah,’” (HR At-Thabarani).
3. Dikabulkan segala permintaannya
rasulullah saw bersabda ‘’Jamaah haji dan umrah adalah tamu Allah. Jika mereka berdoa, Allah
memenuhi permintaan mereka dan jika mereka meminta ampun kepada-Nya, niscaya Allah mengampuni
mereka,’’ (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).

4. Mendapat Balasan Surga


Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu mengatakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ُ‫س لَهُ َجزَ اء ّإلَّ ال َجنَّة‬


َ ‫ور لَي‬
ُ ‫َوال َحج ال َمب ُر‬
“Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Menurut Imam An Nawawi rahimahullah , makna ‘tidak ada balasan yang pantas baginya selain
surga’, adalah bahwasanya balasan bagi haji mabrur tidak cukup jika pelakunya hanya dihapuskan
sebagian kesalahannya. Bahkan ia memang pantas untuk masuk surga.” (Syarh Shahih Muslim, 9/119).
Jamaah yang diridhoi oleh allah swt
Haji merupakan salah satu syariat dan rukun islam dikerjakan oleh mereka yang mempunyai kemampuan
materi ataupun non materi. Maka beruntunglah diantara kita dan saudara-saudara muslim yang
mendapatkan kemampuan tersebut melaksanakan ibadah Haji dengan mendapatkan keutamaan-
keutamanya. Namun, bagaimana dengan kita atau diantara kita dan saudara-saudara muslim lainnya yang
sampai saat ini belum bisa melaksanakan ibadah haji.
ada beberapa amalan yang apabila dilakukan maka pahalanya setara dengan ibadah haji yaitu:

1) Dzikir setelah sholat subuh


"Barang siapa salat subuh berjamaah, lalu duduk berzikir kepada Allah SWT sampai terbit matahari,
kemudian ia salat dua rakaat, maka amalan itu sama dengan pahala menunaikan ibadah haji dan umrah
secara sempurna, sempurna, dan sempurna," (HR At Tirmidzi dan hasan menurutnya).

2) Belajar dan mengajarkan kebaikan

Rasulullah SAW bersabda dalam satu haditsnya:

ُْ َ‫غ َدا إلَى ْال َمسْجدُ ال يُري ُُد إال أ‬


ُ‫ َكانَُ لَ ُهُ َكأَجْرُ َحاجُ تَا ًّما َح َّجت ُ ُه‬،ُ‫ن يَتَ َعلَّ َُم َخي ًْرا أَ ُْو يُ َعل َمه‬ ُْ ‫َم‬
َ ‫ن‬
Rasulullah saw bersabda: barangsiapa yang sedini mungkin berangkat ke masjid tidak mengharapkan
apapun kecuali hanya belajar kebaikan dan mengajarkannya maka pahalanya sama dengan pahala haji
yang sempurna.

Hadits tersebut di atas merupakan contoh dari bagaimana Allah swt memberikan motivasi dan semangat
kepada hambanya agar tidak berkecil hati karena belum bisa melaksanakan ibadah haji. Seraya berniat
sungguh dan berdoa agar bisa bisa melaksanakan ibadah haji. Semoga cepat atau lambat Allah swt
memberikan nikmat kepada kita untuk menunaikan ibadah haji dan mendapatkan kemuliaan ibadah haji.

Anda mungkin juga menyukai