Anda di halaman 1dari 12

Hikmah dari ibadah haji

Yang pertama marilah kita belajar bersaama dulu mengenai apa itu hikmah dari
ibadah haji.

Hikmah bisa ada pada hampir setiap hal, termasuk hikmah ibadah haji.

Hikmah adalah pengaruh atau akibat yang timbul pada diri manusia setelah
melakukan atau meninggalkan suatu hal.

Ini juga bisa diartikan sebagai manfaat atas sesuatu.

Allah menjanjikan bahwa orang yang mengerjakan haji akan mendapatkan


banyak hikmah dan manfaat.

Sebab, haji termasuk dalam kewajiban umat Islam yang tentunya berpahala.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang-
orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.

Barang siapa mengingkari kewajiban haji, maka sesungguhnya Allah Maha


Kaya dari alam semesta.” (Ali Imran 97).

Kemudian kita akan masuk ke macam macam hikmah tersebut

Hikmah yang pertama

Hikmah yang mambrur akan allah subhanahuataala balas dengan syurga


nya.Rasulllah shalallahu alaihi wasallam, menjelaskan hikmah ibadah haji dan
juga umrah dalam beberapa hadistnya.
Salah satunya saat beliau bersabda: “Dan haji mabrur tidak ada balasan yang
pantas baginya selain surga.” (HR Bukhari dan Muslim).

Hadis ini menjelaskan bahwa bagi seseorang yang mabrur ibadah hajinya akan
diganjar dengan surga.

Salah satu indikasi mabrur atau tidaknya seseorang adalah jika telah melakukan
seluruh syarat dan rukun haji dengan baik, dan memiliki kepribadian yang lebih
baik saat pulang ke Tanah Air.

Maka ini lah himah yang agung karna apa mana balasan mana hikmah mana
tujuan ibadah yang lebih besar dari pada tujuan seseeorang kepada rabb nya
yaitu masuk kedalam syurga nya allah subhanahuataala.
Kemudian hikmah ke dua Menjawab Panggilan Allah azza wa jalla

Karna kita sebagai muslim pasti kita tahu salah rukun atau pondasi dalam
agama kita

Adalah haji ke baitullah bagi yang mampu, dan ini termasuk menjawab dari
panggilan allah subhanahuwataala, maka dari itu ketika kita melaksanakan
ibadah haji maka sesunguh nya kita telah memenuhi panggilan dari allah
subhanahuataala,

Dan telah mengerjakan salah satu perintah allah dari rukun islam yang 5,

Ini juga dapat menjadi hikmah ibadah haji yang utama.

Hal ini sebagaimana telah dijelaskan oleh Rasulullah Shallahu alaihi wasallam,
dalam sebuah hadis:

“Orang yang berperang di jalan Allah azza wajalla, orang yang berhaji serta
berumrah adalah tamu-tamu Allah azza wajalla.

Allah azza wa jalla,memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh


karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri.” (HR Ibnu
Majah).

Hikmah yang ketiga Salah Satu Amalan yang Paling Baik

Amalan ibadah kepada allah semuanya baik dan akan mendapatkan apahala
akan tetapi kita sebagai hamba allah yang cerdas perlu untuk mengetahui
amalan yibadah yang terbaik sebelum kita meakukan ibadah yang dibawah nya,
maksudanya adalah ketika kita kita sangat memperhatikan ibadah haji sangat
mengagungkan ibadah haji akan tetapi malah merendahkan dan meremehkan
ibadah sholat maka ini salah karna ibadah sholat adalah ibadah yang palinag
agung setela syahadatain, intinya adalah kita harus memperhatikan prioritas
didalah menjalankan agama kita ini, akan tetapi bagi yang berhaji memiliki
keutamaa pahala disi si allah yang sangat besar, setelah kita melakukan ibash
yang di atas nya. Dalil nya adalah :

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam ditanya:


‘Amal apakah yang paling utama?’.

Maka beliau menjawab: ‘Iman kepada Allah dan Rasul-Nya,’. Ditanyakan lagi:
‘Kemudian apa?’.
Beliau menjawab, ‘Jihad di jalan Allah,’. Ditanyakan lagi: ‘Kemudian apa?’.
Beliau menjawab: “Haji yang mabrur’.” (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi,
Nasai, Ibnu Majah).

Hadis tersebut menjelaskan bahwa ibadah haji merupakan salah satu amalan
yang paling baik.

Bahkan, hal itu juga disetarakan dengan berjihad di jalan Allah


Subhanahuwataala yang menjadikan hikmah ibadah haji termasuk sebuah
amalan yang disukai oleh Allah azza wajalla dan Rasul-Nya.

Hikmah yang ke empat Penghapus Dosa

Tidak ada satu pun orang yang hidup didunia ini yang tidah pernah melakukan
dosa dan kesalahan akan tetapi kata allah subhanahuataala sebaik baik yang
berbuat dosa adalah orang yang bertaubat, dan didaalam hadist

Rosulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:

“Bukankah kamu mengetahui –wahai ‘Amru– bahwa (agama) Islam itu


menghapus (dosa-dosa) di masa lalu?

Dan bukankah hijrah itu (juga) menghapuskan (dosa-dosa) di masa lalu?

Dan bukankah haji itu (juga) menghapuskan (dosa-dosa) di masa lalu?.” (HR
Muslim).

Begitu juga dengan ibadah umrah, apabila kita melaksanakan ibadah umrah
maka dosa-dosa yang telah diperbuat akan diampuni oleh Allah
subhanahuwataala.

Tentu ini menjadi sesuatu yang sangat luar biasa dan menjadi hikmah ibadah
haji yang sangat baik, mengingat manusia adalah tempatnya khilaf dan dosa.

Dalam sebuah hadis, dari Abu Hurairah Rhadiallahu anhu, beliau berkata:
“Sesungguhnya Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda, ‘Umrah satu
ke umrah lainnya adalah penebus dosa antara keduanya, dan haji yang mabrur
tidak ada pahala baginya selain surga’.” (HR Bukhari dan Muslim).

Maka dari itu salah satu hikmah dari ibadah haji dan umrah adalah penghapus
dosa, dengan izin dari allah subhanahuatala.

Ibadah haji mampu menghapus berbagai dosa yang pernah dilakukan,


sebagaimana tertulis di dalam hadis berikut:
“Bukankah kamu mengetahui – wahai ‘Amru – bahwa (agama) Islam itu
menghapus (dosa-dosa) di masa lalu? Dan bukankah hijrah itu (juga)
menghapuskan (dosa-dosa) di masa lalu ? Dan bukankah haji itu (juga)
menghapuskan (dosa-dosa) di masa lalu?” (HR Imam Muslim no. 321).

Himak yang ke lima adalah meghilangkan kefakiran harta di dunia di


akhirat.

Kita mengetahui bersama bahwa harta di dunia perlu untuk di sucikan dengan
sedekah, infaq, menafkahi haji dan lainya, dalil nya rasulullah shalallahu alaihi
wasallam bersaba :

“Ikutilah antara haji dan umrah (yakni lakukanlah amalan haji, kemudian
dilanjutkan dengan menunaikan umrah),

karena keduanya itu akan menghilangkan kefakiran/kemiskinan dan


(menghapus) dosa-dosa, sebagaimana bara api (menghilangkan) kotoran besi,
emas dan perak.

Dan tidak ada balasan/pahala bagi haji yang mabrur kecuali janah (surga).”
(HR Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah, dan An-Nasa’i).

Perumpamaan yang ditunjukkan oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam


dalam hadis ini begitu menggambarkan bahwa Allah Subhanahuwataala, dapat
dengan mudah mengubah suatu kaum apabila mereka menginginkannya, dan
juga berusaha mewujudkannya.

Sama seperti usaha saat seseorang hendak pergi berhaji.

Hikmah yang keenam Diberi Pahala yang Besar

Hikmah yang kedua ini sangat ber kaitan dengan hikmah yang keempat yaitu
meghapuskan dosa karena ketika kita melakukan ibadah haji allah akan
mengkhapuskan dosa dosa kita dalam hadis yang lain haji yang mabrur akan
allah subhanahuataala balas dengan syurga nya, dan ini adalah saah satu
balasan bagi orang yang melaksanakan ibadah haji yang begitu besar dan ,
balasan yang lain yang akan di berikan oleh allah subhanahuataala yang besar
yang lain adalah allah azza wa jala akan memberikan keutamaan bagi yang
telah melakukan ibadah haji dengan syarat syarat yang telah dipenuhi dengan,
kembalinya manusia tersebut kedalam keadaan nya fitrah sebagai manusia,
yaitu kembali suci, berdasarkan dalil sebagai berikut,:

Akan ada pahala yang besar bagi orang yang menjalankan seluruh amalan
ibadah haji dengan baik.
Bahkan, hal tersebut akan terasa hingga orang tersebut pulang ke negaranya
masing-masing, dan ini telah dijanjikan oleh Allah Subhanahuwataala.

Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersada: “Siapa yang berhaji ke Ka’bah


lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke
negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya.” (HR Bukhari).

dosa-dosa, sebagaimana bara api (menghilangkan) kotoran besi, emas dan


perak.

Dan tidak ada balasan/pahala bagi haji yang mabrur kecuali janah (surga).”
(HR Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah, dan An-Nasa’i).

Perumpamaan yang ditunjukkan oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam


dalam hadis ini begitu menggambarkan bahwa Allah azza wa jalla, dapat
dengan mudah mengubah suatu kaum apabila mereka menginginkannya, dan
juga berusaha mewujudkannya.

Sama seperti usaha saat seseorang hendak pergi berhaji.

Maka ibadah haji memiliki keutamaan, yang sangat besar marilah kita berusaha
untuk memenuhi panggilan allah subhanahuataala dan melaksanakan rukun
islam yang lima ini dikarenakan keutamaan yang sangat besar dan keutamaan
yang sangat banyak yang telah allah subhanahuataalaa telah siapkan bagi orang
yang telah mengerjakan ibadah haji , mekipun kita tahu bersama ibadah haji
hanya diwajibkan bagi siapa hamba allah yang allah subhanahuatala berikan
rizki yang lebih akan tetapi marilah kita tidak berpanggku tangan dengan
takdirk kita kepada allah subhanahuataala intinya adalah marilah kita berusaha
mengejar apa yang telah allah beritahuakan kepada kita ibadah yang memiliki
keutamaan keutamaan yang besar.

Hikmah yang ke tujuh Mendapat Tarbiah Langsung dari Allah

Tarbiyah adalah yang dimaksud adalahketika allah subhanahuatala


menyebutkan akan ada yang berhaji di setiap tahun yaitu 600 000, maka
apabila kita berhaji tahun ini kita telah mendapatkan tazkiah dari allah masuk
kedalam 600.00 dari apa yang disebutkan dan disampaikan nabi kita
shalallahualaihi wasalam,

Orang-orang yang pernah mengerjakan haji mengatakan bahwa ibadah haji


adalah ke puncak ibadah kepada allah azza wa jalla.

Ini disebabkan jumlah orang yang sama-sama mengerjakan ibadah tersebut


adalah terlalu ramai hingga menjangkau angka jutaan orang yang tentu menjadi
tantangan tersendiri.
Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda: “Bahwa Allah Azza wa jalla
telah menjanjikan akan 'Rumah' ini, akan berhaji kepadanya tiap-tiap tahun
enam ratus ribu.

Jika kurang, niscaya dicukupkan mereka oleh Allah subhanahuwataala dari


para malaikat.” (Bukhari dan Muslim).

Tarbiah tersebut maksudnya adalah mendapatkan tempaan langsung dari Allah


Subhanahuwataala sesuai dengan yang pernah dilakukan oleh para
nabi sebelumnya.

Tentunya ini membutuhkan persiapan yang baik agar setelah berhaji dapat
memiliki karakter seperti para nabi sebagai salah satu hikmah ibadah haji.

Maka marilah kita mengejarnya dan semoga kita dapat mengejarnya meskipun
akhir nya allah azzawajalla tidak menakdirkan kita tidak dapat sampai kesana
minimal kita telah berniat untuk memenuhi panggilan allah subhanahuataala,
yang insyaallah apabila niat kita itu benar allah akan balas dengan yang lebih
baik.

Hikmah yang ke delapan Menguatkan Iman

Nabi shalallahu alaihi wasallam pernah bersabda yang maknanya adalah iman
akan bertabah dan berkurang akan bertabah dengan taat danpatuh kepada allah
azzawajalla dan akan berkurang dengan kemaksiatan kepada allah azzawajalla,
dan ibadah haji merupakan salah satu dari amal ibadah yang mengandung
ketaatan kepada allah azzawa jalla maka ini adalah hikmah yang agung.

Tentu seluruhnya terdiri dari berbagai bangsa, warna kulit, dan bahasa.

Hal ini tentu menunjukkan kebenaran Al-Qur'an dan diharapkan menjadi


penguat iman karena langsung melihat bukti dari Allah Subhanahuwataala.

Allah SWT berfirman: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu


dari seorang lelaki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-
bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal." (Al-Hujurat
13).

Hikmah ke sembilan Pelajaran dari Peristiwa Orang-Orang Saleh

Allah telah mengabdikan kisah kisah berkenaan tentang ibadah haji dalam
manasi manasik nya menunjukan bahwa allah memberikan penghormatan
kepada siapa yang allah telah kehendaki dari hamba hamba nya yang bertaqwa,
Makkah menyimpan banyak peristiwa-peristiwa bersejarah.
Di antaranya sejarah nabi-nabi dan rasul, beserta para sahabatnya, tentu ada
pelajaran di balik itu.

Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda: "Sahabat-sahabatku itu


laksana bintang-bintang di langit, jika kamu mengikut sahabat-sahabatku,
niscaya kamu akan mendapat petunjuk."

Di antara peristiwa yang terjadi ialah:

 Pertemuan antara Adam alaihi salam dan Siti Hawa di Padang Arafah.
 Siti Hajar dan Nabi ismail alaihi salam ditinggalkan di tengah Bukit
Safa dan Marwah.
 Pengorbanan Nabi Ibrahim alaihi salam menyembelih Nabi Ismail
Alaihi salam karena menuruti perintah Allah Azzawajalla.
 Nabi Ismail Alaihi slam dan Nabi Ibrahim Alaihi salam mendirikan
Kakbah.
 Tempat lahirnya Nabi muhammad shalallahu alaihi wasallam.
 Tempat perang Badar dan Uhud yang mengingatkan tentang kegigihan
Rasulullah Shalallahu alaii wasallam dan sahabat dalam menegakkan
agama Allah azza wajalla.

Maka dengan nya marilah kita mencontoh dari sifat sifat mereka semampu kita
karena itulah salah satu tujuan allah mengabadikan kisah dan keutamaan merka
di dalam al qur’an.

Hikmah ke sepuluh Syiar Perpaduan Umat Islam

Ini merupakan salah satu hikmah ibadah haji juga, karena orang yang pergi
berhaji ke Tanah Suci hanya mempunyai satu tujuan yaitu menunaikan perintah
Allah subhanahuwataala.

Dalam menjalankannya, orang-orang melakukan perbuatan, pakaian, dan


aturan yang sama.

Hal ini menggambarkan perpaduan dan satu hati umat Islam.

Gambaran inilah yang semestinya diamalkan dalam kehidupan sehari-hari umat


Islam saat jamaah haji tersebut kembali ke negara asal masing-masing.

Syair karna ini adalah perintah allah maka kita harus bangga dan berusaha
untuk menjalan kan syiar agama kita yaitu agama islam yang allah telah ridhai
agama ini sebagai agama kita sebagai manusia

Hikmah ke sebelas Kesabaran dan Ketekunan dalam Beribadah

Kesabaran dan ketekunan dianggap sebagai hikmah ibadah haji.


Hal ini karena haji melibatkan serangkaian aktivitas yang membutuhkan
ketekunan dan kesabaran yang tinggi.

Sebelum melakukan ibadah haji, seorang muslim harus melewati proses


persiapan yang melibatkan perencanaan, pendaftaran, pembelian tiket, hingga
persiapan fisik serta mental.

Belum lagi, ada serangkaian proses ibadah yang menyempurnakan seseorang


dalam melakukan haji.

Itulah mengapa ibadah haji membutuhkan ketekunan dan kesabaran yang


tinggi.

Nah, dengan menjalankan serangkaian aktivitas fisik dan spiritual dalam jangka
waktu yang panjang tersebut, bisa memperkuat sifat-sifat tersebut dalam diri
seseorang.

Hikmah ke dua belas Rendah Hati atau Tawadu

Seluruh ibadah yang di kerjakan dengan niatan karna allah azza wjalla akan
menjadikan seseorang menjadi tawadhuk dan juga rendah hati karna dia tidak
meniatkan ibadah nya karna makluk lain tapi di mengerjakan ibadah tersebut
jadi dia akan selalu rendah hati dan thawaduk karna dia tidak memangdang
gelar haji nya tersebut untuk di hormati orang lain melainkan untuk agar dia
semakin dekat dengan allah azza wajalla.

Hikmah ibadah haji selanjutnya yaitu mengajarkan kita untuk bersikap rendah
hati atau tawadu.

Ibadah haji menghadirkan jamaah haji di hadapan Baitullah, tempat suci yang
menjadi pusat ibadah bagi umat Islam.

Melihat kebesaran dan keagungan Baitullah yang merupakan rumah Allah,


membuat para jamaah haji merenungkan betapa rendahnya posisi manusia di
hadapan-Nya.

Tawadu adalah sikap yang tepat untuk mengakui kebesaran dan keagungan
Allah, merendahkan diri sebagai hamba-Nya yang lemah dan butuh.

Tawadu juga bisa membantu menghapus sifat kesombongan dalam diri


seseorang.

Melalui ibadah ini, jamaah haji mempraktikkan tawadu dengan mengenakan


pakaian ihram yang sederhana dan seragam, tanpa perhiasan atau atribut
kemewahan.
Secara tidak langsung, hal ini mengajarkan bahwa kehidupan duniawi hanyalah
sementara dan tidak ada gunanya berbangga diri dengan harta atau kedudukan.

Hikmah yang ke 13 adalah:

Menyaksikan Berbagai Manfaat Bagi Kaum Muslimin

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

‫ِلَيْش َهُدوا َم َناِفَع َلُهْم‬

“Agar supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka” [al-Hajj/22:


28]

Alah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan manfaat-manfaat dengan muthlaq


(secara umum tanpa ikatan) dan mubham (tanpa penjelasan) karena banyaknya
dan besarnya menafaat-manfaat yang segera terjadi dan nanti akan terjadi baik
duniawi maupun ukhrawi.

Dan diantara yang terbesar adalah menyaksikan tauhid-Nya, yakni mereka


beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semata-mata. Mereka datang
dengan niat mencari wajah-Nya yang mulia bukan karena riya’ (dilihat orang
lain) dan juga bukan karena sum’ah (dibicarakan orang lain). Bahkan mereka
betauhid dan ikhlas kepada-Nya, serta mengikrarkan (tauhid) di antara hamba-
hamba-Nya, dan saling menasehati di antara orang-orang yang datang (berhaji
dan sebagainya,-pent) tentangnya (tauhid).

Baca Juga Tidak Melakukan Umrah Berulang Kali Saat Berada Di Mekkah

Mereka thawaf mengelilingi Ka’bah, mengagungkan-Nya, menjalankan shalat


di rumah-Nya, memohon karunia-Nya, berdo’a supaya ibadah haji mereka
diterima, dosa-dosa mereka diampuni, dikembalikan dengan selamat ke nergara
masing-masing dan diberi anugerah kembali lagi untuk berdo’a dan merendah
diri kepda-Nya.
Mereka mengucapkan talbiyah dengan keras sehingga di dengar oleh orang
yang dekat ataupun yang jauh, dan yang lain bisa mempelajarinya agar
mengetahui maknanya, merasakannya, mewujudkan di dalam hati, lisan dan
amalan mereka. Dan bahwa maknanya adalah : Mengikhlaskan ibadah semata-
mata untuk Allah dan beriman bahwa Dia adalah ‘ilah mereka yang haq,
Pencipta mereka, Pemberi rizki mereka, Yang diibadahi sewaktu haji dan
lainnya.

Hikmah yang ke empat belas Saling Mengenal dan Saling Menasehati

Dan diantara hikmah haji adalah bahwa kaum muslimin bisa saling mengenal
dan saling berwasiat dan menasehati dengan al-haq. Mereka datang dari segala
penjuru, dari barat, timur, selatan dan utara Makkah, berkumpul di rumah Allah
Subhanahu wa Ta’ala yang tua, di Arafah, di Muzdalifah, di Mina dan di
Makkah. Mereka saling mengenal, saling menasehati, sebagian mengajari yang
lain, membimbing, menolong, membantu untuk maslahat-maslahat dunia
akhirat, maslahat taklim tata cara haji, shalat, zakat, maslahat bimbingan,
pengarahan dan dakwah ke jala Allah.

Mereka bisa mendengar dari para ulama, apa yang bermanfaat bagi mereka
yang di sana terdapat petunjuk dan bimbingan menuju jalan yang lurus, jalan
kebahagiaan menuju tauhidullah dan ikhlas kepada-Nya, menuju ketaatan yang
diwajibkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mengetahui kemaksiatan
untuk dijauhi, dan supaya mereka mengetahui batas-batas Allah dan mereka
bisa saling menolong di dalam kebaikan dan taqwa.

Hikmah yang ke lima belas Mempelajari Agama Allah Subhanahu wa


Ta’ala

Dan diantara manfaat haji yang besar adalah bahwa mereka bisa mempelajari
agama Allah dilingkungan rumah Allah yang tua, dan di lingkungann masjid
Nabawi dari para ulama dan pembimbing serta memberi peringatan tentang apa
yang mereka tidak ketahui mengenai hukum-hukum agama, haji, umrah dan
lainnya. Sehingga mereka bisa menunaikan kewajiban mereka dengan ilmu.

Dari Makkah inilah tertib ilmu itu, yaitu ilmu tauhid dan agama. Kemudian
(berkembang) dari Madinah, dari seluruh jazirah ini dan dari seluruh negeri-
negeri Allah Subhanahu wa Ta’ala yang ada ilmu dan ahli ilmu. Namun semua
asalnya adalah dari sini, dari lingkungan rumah Allah yang tua.
Maka wajib bagi para ulama dan da’i, dimana saja mereka berada, terlebih lagi
di lingkungan rumah Allah Subhanahu wa Ta’ala ini, untuk mengajari manusia,
orang-orang yang menunaikan haji dan umrah, orang-orang asli dan pendatang
serta para penziarah, tentang agama dan manasik haji mereka.

Seorang muslim diperintahkan untuk belajar, bagaimanapun (keadaannya) ia,


dimana saja dan kapan saja ; tetapi di lingkungan rumah Allah yang tua, urusan
ini (belajar agama) lebih penting dan mendesak.

Dan di antara tanda-tanda kebaikan dan kebahagian seseorang adalah belajar


tentang agama Allah Subhanahu wa Ta’ala. Nabi Shallallahu ‘alaihi bersabda :

‫َم ْن ُيِرِد ُهللا ِبِه َخ ْيًرا ُيَفِّقْهُه ِفي الِّدْيِن‬

“Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala memperoleh


kebaikan, niscaya Dia menjadikan faqih terhadap agama” [HR Bukhari, Kitab
Al-Ilmi 3 bab : 14]

Di sini, di negeri Allah, di negerimu dan di negeri mana saja, jika engkau
dapati seorang alim ahli syari’at Allah, maka pergunakanlah kesempatan.
Janganlah engkau takabur dan malas. Karena ilmu itu tidak bisa diraih oleh
orang-orang yang takabur, pemalas, lemah serta pemalu. Ilmu itu
membutuhkan kesigapan dan kemauan yang tinggi.

Mundur dari menuntut ilmu, itu bukanlah sifat malu, tetapi suatu kelemahan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

‫َو ُهَّللا اَل َيْسَتْح ِيي ِم َن اْلَح ِّق‬


“Dan Allah tidak malu dari kebenaran” [al-Ahzab/ : 53]

Karenanya seorang mukmin dan mukminah yang berpandangan luas, tidak


akan malu dalam bab ini ; bahkan ia maju, bertanya, menyelidiki dan
menampakkan kemusykilan yang ia miliki, sehingga hilanglah kemusykilan
tersebut

Hikmah yang ke enam belas Menyebarkan Ilmu

Di antara manfaat haji adalah menyebarkan ilmu kepada saudara-saudaranya


yang melaksanakan ibadah haji dan teman-temannya seperjalanan, yang di
mobil, di pesawat terbang, di tenda, di Mekkah dan di segala tempat. Ini adalah
kesempatan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala anugerahkan. Engkau bisa
menyebarkan ilmu-mu dan menjelaskan apa yang engkau miliki, akan tetapi
haruslah dengan apa yang engkau ketahui berdasarkan Al-Kitab dan As-
Sunnah dan istimbath ahli ilmu dari keduanya. Bukan dari kebodohan dan
pemikiran-pemikiran yang menyimpang dari Al-Kitab dan As-Sunnah.

Anda mungkin juga menyukai