Anda di halaman 1dari 10

UMROHUMROH

Pengertian

Dari segi bahasa ialah berkunjung. Artinya, umroh ini dapat juga dikatakan bahwa
umroh ialah suatu perbuatan menyengaja dengan mendatangi tempat yang biasa
selalu dikunjungi. Hal ini tersebut karena umroh boleh untuk dilakukan kapan pun
(tanpa terikat waktu, seperti halnya ibadah haji yang hanya dilakukan pada bulan
Dzulhijjah saja setiap setahun sekali).

Pengertian secara istilah

Pengertian umroh secara syar’i dan terminologi fiqih. Pengertian umroh memiliki
artian mengunjungi kota Makkah untuk melaksanakan ibadah (seperti thawaf dan
sa’i) dengan melakukan tata cara tertentu. Atau istilah lainnya datang ke Baitullah
untuk beribadah umroh dengan rukun rukun dan syarat syarat yang telah
ditentukan.

Umroh berbeda dengan ibadah haji yang boleh dilakukan hanya sekali saja,
menunaikan umroh boleh berulang-ulang kali, akan tetapi, hukumnya tetap wajib
hanya sekali dalam seumur hidup. Jika seseorang itu mampu dan dapat
menunaikannya berulang kali hal ini diperbolehkan. Sebabnya dalam ibadah
umroh terdapat keutamaan-keutamaan sebagaimana sabda Rasulullah saw:

"Dari umroh ke umroh adalah penghapus dosa antara keduanya"


Berumroh (Haji Kecil)

Selain pengertian umroh yang telah dipaparkan di atas, umroh juga disebut hajjul
asghar (haji kecil), umroh ini menurut bahasa berarti “berkunjung”, dan menurut
istilah syar’i adalah “berkunjung ke Baitullah, yang didalamnya untuk melakukan
thawaf, sa’i, dan bercukur demi mengharap ridho Allah”.

Semua tata cara umroh yang dilakukan dalam ibadah umroh ini telah dicontohkan
oleh Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam dan kita tidak boleh
mengubah dan berkreativitas sesuai dengan kehendak kita.

Keutamaan Umroh

Setelah memahami dan membaca pengertian umroh, pembahasan selanjutnya


adalah tentang keutamaannya, terdapat beberapa hadits sahih yang menjelaskan
dan menyebutkan tentang keutamaan dan pahala umrah, yang menjadikan
banyak orang yang mampu secara materi, fisik, dan keilmuan berusaha
menyegerakan untuk menunaikannya.

Bahkan ada juga bagi kalangan biasa biasa saja yang pendapatannya tidak cukup
dan memungkinkan untuk pergi menunaikan umroh, sampai berusaha sekuat
tenaga dalam berikhtiar dan berdoa demi mendapatkan keutamaan pahala yang
mulia ibadah umroh, yakni berupa:
Pengampunan Dosa. Sebagaimna disebutkan dalam sebuah hadis seperti bawah
ini:

Dari Abu Hurairoh RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Ibadah umrah
sampai umrah berikutnya sebagai kafarat untuk dosa di antara keduanya dan haji
yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surga”. (HR Bukhari dan Muslim)

Dalam hadist yang lain disebutkan juga bahwa jamaah haji dan umroh merupakan
tamu Allah yang setiap doa doanya akan dikabulkan.

Dari Abu Hurairah RA berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Para jamaah haji dan
umrah merupakan delegasi Allah. Jika mereka berdo’a kepada-Nya, Allah akan
mengabulkannya. Dan jika mereka meminta ampun, maka Allah akan
mengampuni-nya”. (HR An-Nasaiy dan Ibnu Majah)

Bagi kaum wanita juga mendapatkan keutamaan pahala selain pengampunan dari
dosa dosa, dikabulkannya doa-doa yang dipanjatkan, bahkan melaksanakan
berumroh dan berhaji bagi wanita laksana melakukan tugas jihad sebagaimna
kaum laki-laki yang berjhad di medan peperangan.

Rasulullah SAW bersabda: “Jihadnya orang yang sudah tua, anak-anak, orang yang
lemah dan wanita, adalah haji dan umrah“. (HR An-Nasaiy).

Hukum Umroh
Hukum umroh itu ada 2, pertama wajib kedua sunnah.

Dikatakan wajib jika ibadah umroh tersebut baru pertama kali dilakukan sehingga
disebut juga sebagai Umrotul Islam. Selain daripada itu, umroh karena nazar
(berjanji melakukan sesuatu setelah terpenuhi suatu hajat) juga disebut sebagai
umroh wajib. Jadi, jika seandainya Anda sudah bernadzar akan melakukan ibadah
umroh jika sudah berhasil melakukan atau mendapatkan hasil tertentu, maka
hukum umroh menjadi wajib, karena janji adalh hutang dan wajib dibayar.

Dikatakan sunnah bila ibadah umroh tersebut ditunaikan untuk yang keduakalinya
dan seterusnya dan juga bukan dikarenakan nadzar. Misalkan di tahun ini Anda
sudah melaksanakan ibadah umroh pertama yang wajib, maka jika Anda ingin dan
mampu secara materi di tahun berikutnya, maka Anda dapat pergi umroh lagi,
tapi jika tidak juga tidak mengapa.

Namun dalam hal ini kalangan ahli fiqih sepakat bahwa hukum umroh adalah
wajib bagi orang yang disyariatkan untuk menyempurnakannya. Meskipun ada
beberapa ulama yang memiliki perbedaan pendapat mengenai hukumnya umroh
ini, apakah termasuk sunnah atau wajib.

Syarat dan Rukun wajib

1. Syarat

-Beragama Islam
-Telah aqil baligh (dewasa dan berakal sehat), meskipun Anda dapat mengajak
anak-anak untuk melakukannya, namun umroh yang sah tetaplah bagi mereka
yang telah akil baligh. Namun perjalanan umroh bagi anak-anak dapat dianggap
sebagai sarana edukasi pendidikan agama Islam

-Merdeka (bukan budak)

-Ishtitho’ah (mampu)

Apabila seseorang tersebut tidak memenuhi syarat diatas maka gugurlah


kewajiban umroh orang itu.

2. Rukun

-Niat Ihram

-Melakukan thawaf umroh

-Sa’i (berlari-lari kecil) antara Shofa dan Marwah

-Bertahallul (mencukur seluruh atau sebagian rambut kepala)

Rukun diatas harus dilakukan berurutan dan tidak boleh ditinggalkan salah satu
rukunnya, karena bila tidak dilakukan akan menyebabkan umrohnya tidak sah dan
harus diulang kembali.

Pengertian

Dari segi bahasa ialah berkunjung. Artinya, umroh ini dapat juga dikatakan bahwa
umroh ialah suatu perbuatan menyengaja dengan mendatangi tempat yang biasa
selalu dikunjungi. Hal ini tersebut karena umroh boleh untuk dilakukan kapan pun
(tanpa terikat waktu, seperti halnya ibadah haji yang hanya dilakukan pada bulan
Dzulhijjah saja setiap setahun sekali).

Pengertian secara istilah

Pengertian umroh secara syar’i dan terminologi fiqih. Pengertian umroh memiliki
artian mengunjungi kota Makkah untuk melaksanakan ibadah (seperti thawaf dan
sa’i) dengan melakukan tata cara tertentu. Atau istilah lainnya datang ke Baitullah
untuk beribadah umroh dengan rukun rukun dan syarat syarat yang telah
ditentukan.

Umroh berbeda dengan ibadah haji yang boleh dilakukan hanya sekali saja,
menunaikan umroh boleh berulang-ulang kali, akan tetapi, hukumnya tetap wajib
hanya sekali dalam seumur hidup. Jika seseorang itu mampu dan dapat
menunaikannya berulang kali hal ini diperbolehkan. Sebabnya dalam ibadah
umroh terdapat keutamaan-keutamaan sebagaimana sabda Rasulullah saw:

"Dari umroh ke umroh adalah penghapus dosa antara keduanya"

Berumroh (Haji Kecil)

Selain pengertian umroh yang telah dipaparkan di atas, umroh juga disebut hajjul
asghar (haji kecil), umroh ini menurut bahasa berarti “berkunjung”, dan menurut
istilah syar’i adalah “berkunjung ke Baitullah, yang didalamnya untuk melakukan
thawaf, sa’i, dan bercukur demi mengharap ridho Allah”.
Semua tata cara umroh yang dilakukan dalam ibadah umroh ini telah dicontohkan
oleh Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam dan kita tidak boleh
mengubah dan berkreativitas sesuai dengan kehendak kita.

Keutamaan Umroh

Setelah memahami dan membaca pengertian umroh, pembahasan selanjutnya


adalah tentang keutamaannya, terdapat beberapa hadits sahih yang menjelaskan
dan menyebutkan tentang keutamaan dan pahala umrah, yang menjadikan
banyak orang yang mampu secara materi, fisik, dan keilmuan berusaha
menyegerakan untuk menunaikannya.

Bahkan ada juga bagi kalangan biasa biasa saja yang pendapatannya tidak cukup
dan memungkinkan untuk pergi menunaikan umroh, sampai berusaha sekuat
tenaga dalam berikhtiar dan berdoa demi mendapatkan keutamaan pahala yang
mulia ibadah umroh, yakni berupa:

Pengampunan Dosa. Sebagaimna disebutkan dalam sebuah hadis seperti bawah


ini:

Dari Abu Hurairoh RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Ibadah umrah
sampai umrah berikutnya sebagai kafarat untuk dosa di antara keduanya dan haji
yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surga”. (HR Bukhari dan Muslim)
Dalam hadist yang lain disebutkan juga bahwa jamaah haji dan umroh merupakan
tamu Allah yang setiap doa doanya akan dikabulkan.

Dari Abu Hurairah RA berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Para jamaah haji dan
umrah merupakan delegasi Allah. Jika mereka berdo’a kepada-Nya, Allah akan
mengabulkannya. Dan jika mereka meminta ampun, maka Allah akan
mengampuni-nya”. (HR An-Nasaiy dan Ibnu Majah)

Bagi kaum wanita juga mendapatkan keutamaan pahala selain pengampunan dari
dosa dosa, dikabulkannya doa-doa yang dipanjatkan, bahkan melaksanakan
berumroh dan berhaji bagi wanita laksana melakukan tugas jihad sebagaimna
kaum laki-laki yang berjhad di medan peperangan.

Rasulullah SAW bersabda: “Jihadnya orang yang sudah tua, anak-anak, orang yang
lemah dan wanita, adalah haji dan umrah“. (HR An-Nasaiy).

Hukum Umroh

Hukum umroh itu ada 2, pertama wajib kedua sunnah.

Dikatakan wajib jika ibadah umroh tersebut baru pertama kali dilakukan sehingga
disebut juga sebagai Umrotul Islam. Selain daripada itu, umroh karena nazar
(berjanji melakukan sesuatu setelah terpenuhi suatu hajat) juga disebut sebagai
umroh wajib. Jadi, jika seandainya Anda sudah bernadzar akan melakukan ibadah
umroh jika sudah berhasil melakukan atau mendapatkan hasil tertentu, maka
hukum umroh menjadi wajib, karena janji adalh hutang dan wajib dibayar.
Dikatakan sunnah bila ibadah umroh tersebut ditunaikan untuk yang keduakalinya
dan seterusnya dan juga bukan dikarenakan nadzar. Misalkan di tahun ini Anda
sudah melaksanakan ibadah umroh pertama yang wajib, maka jika Anda ingin dan
mampu secara materi di tahun berikutnya, maka Anda dapat pergi umroh lagi,
tapi jika tidak juga tidak mengapa.

Namun dalam hal ini kalangan ahli fiqih sepakat bahwa hukum umroh adalah
wajib bagi orang yang disyariatkan untuk menyempurnakannya. Meskipun ada
beberapa ulama yang memiliki perbedaan pendapat mengenai hukumnya umroh
ini, apakah termasuk sunnah atau wajib.

Syarat dan Rukun wajib

1. Syarat

-Beragama Islam

-Telah aqil baligh (dewasa dan berakal sehat), meskipun Anda dapat mengajak
anak-anak untuk melakukannya, namun umroh yang sah tetaplah bagi mereka
yang telah akil baligh. Namun perjalanan umroh bagi anak-anak dapat dianggap
sebagai sarana edukasi pendidikan agama Islam

-Merdeka (bukan budak)

-Ishtitho’ah (mampu)
Apabila seseorang tersebut tidak memenuhi syarat diatas maka gugurlah
kewajiban umroh orang itu.

2. Rukun

-Niat Ihram

-Melakukan thawaf umroh

-Sa’i (berlari-lari kecil) antara Shofa dan Marwah

-Bertahallul (mencukur seluruh atau sebagian rambut kepala)

Rukun diatas harus dilakukan berurutan dan tidak boleh ditinggalkan salah satu
rukunnya, karena bila tidak dilakukan akan menyebabkan umrohnya tidak sah dan
harus diulang kembali.

Anda mungkin juga menyukai