َّ ْح ِن
ٰ ْ الر ِ بِس ِم
َّ هللا ْ
Meneladani Produktivitas dalam Berkarya dan
Semangat Literasi Masa Keemasan Islam
Daulah Abbasiyah
Rian Hidayat,
S.Pd.I., M.Pd., Gr
Kita Mulai Dengan Membaca
Setelah mempelajari materi ini, kalian dapat:
• Melalui model discovery learning kalian dapat menjelaskan sejarah
keemasan Islam pada era Daulah Bani Abbasiyah serta meyakini bahwa
mencari ilmu merupakan ajaran agama Islam dan memiliki semangat untuk
menjalankannya.
• Melalui metode information search, kalian dapat menjelaskan
perkembangan seni dan Bayt al-Ḥikmah di era Daulah Bani Abbasiyah serta
memiliki kecintaan terhadap seni dan pengetahuan Islam dan memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi untuk mendalaminya.
• Melalui pembelajaran berbasis produk, kalian dapat membuat infografis
Bayt al-Ḥikmah sebagai bentuk Keharmonisan intelektual antar-agama.
Pembahasan dalam PPT ini mencakup:
1. Alur Sejarah Sebelum Daulah Bani
Abbasiyah
2. Sejarah Bani Abbasiyah
3. Keindahan Kota Baghdad
4. Bayt al-Hikmah: Pusat Ilmu Pengetahuan
5. Nilai dari Sejarah Daulah Abbasiyah
Kata Kunci: • Daulah • Dinasti • Bani • Abbasiyah • Baghdad • Bayt Al-Hikmah • Ilmu Pengetahuan •
Sejarah • Alur
Alur Sejarah
Sebelum Dinasti
Abbasiyah
Mengenal Alur Sejarah Islam di Masa Klasik
Alur Sejarah Islam Islam dimasa Nabi Muhammad SAW
Pada periode klasik, Islam mengalami masa kemajuan dan keemasan, ditandai dengan:
❖ Sangat luasnya wilayah kekuasaan Islam yang utuh
❖ Adanya integrasi antar wilayah Islam
❖ Adanya kemajuan di bidang ilmu dan sains
Khalifah yang memerintah pada masa Dinasti
Bani Umayyah di Damaskus
Yazid bin
Ibrahim Mu’awiyah
126 60
Yazid III Marwan II Mu’awiyah I Muawiyah II
126 127 41 64
al-Walid II Marwan I
125 BANI 64
Yazid II Walid I
101 86
Sulaiman bin Abdul
Umar bin Abdul Aziz
Malik
99
96
Bani Umayyah atau Kekhalifahan Umayyah
memerintah dari tahun 661 M sampai 750 M
dengan Damaskus sebagai pusat
pemerintahannya.
Khalifah yang memerintah pada masa Dinasti Bani 2. Hisyam bin 3. Al-Hakam bin
Umayyah di Andalusia Abdurahman Hisyam
(Hisyam I) (Al-Hakam I)
14. Muhammad
IIII 4. Abdurrahman Al-Ausat
1. Abdurrahman (Abdurrahman II)
15. Hisyam
III Ad-Dakhil
13. Abdurrahman
V
BANI UMAYYAH
5. Abdullah bin
2
ANDALUSIA Muhammad
12. Abdurrahman
Pemerintahan Bani Umayyah di Andalusia dibagi menjadi dua bentuk, keamiran
IV
dipimpin oleh gubernur (amir), dan kekhalifahan dipimpin oleh seorang khalifah. 6. Abdurrahman III
Sejak Abdurrahman Ad-Dakhil sampai Abdullah bin Muhammad berbentuk
keamiran, lalu sejak Abdurrahman III menjadi kekhalifahan pada 16 Januari 929 M.
11. Sulaiman II 7. Hisyam
(berkuasa kembali) II
10. Hisyam II 8. Muhammad
(berkuasa kembali) 9. Sulaiman II
Umayyah 1, wilayah yang diambil alih
oleh Bani Abbasiyah.
Wilayah Abbasiyah
Pada Masa Jayanya
Sejarah Dinasti
Abbasiyah
Mengenal Dinasti Monarki Masa Kejayaan Islam
Pengertian Daulah
Pengertian Daulah Bahasa Arab Wilayah Kekuasaan
Daulah adalah keturunan raja-raja yang memerintah yang semuanya berasal dari satu keluarga.
Bani Abbasiyah memulainya dengan melakukan propaganda terhadap umat Islam terutama kepada keturunan Bani Hasyim
2 3
Meningkatnya kekecewaan kelompok
Pecahnya persatuan Timbulnya kekecewaan masyarakat
Mawalli (Non-Arab, oposisi keturunan
antarsuku-suku bangsa dan keinginan mereka memiliki
Muhammad bin Ali) terhadap dinasti Bani
arab pemimpin yang kharismatik dan
Umayyah, menurut mereka yang berhak jadi
berintegritas keagamaan.
khalifah adalah keturunan Ali bin Abi Thalib.
Kekalahan Bani Umayyah = Kebangkitan Bani Abbasiyah
Gerakan bani Abbasiyah sudah berlangsung sejak masa pemerintahan khalifah Umar bin Abdul Aziz Khalifah ke-8 Bani Ummayah.
Setelah Muhammad bin Ali wafat digantikan oleh anaknya Ibrahim bin
Muhammad, pada 125 H Bani Umayyah mengalami kemunduran, empat
tahun kemudian Ibrahim bin Muhammad melakukan deklarasi di
Khurasan melalui panglimanya Musim al–Khurasani, namun gerakan ini
diketahui khalifah terakhir, Ibrahim pun ditangkap dan dipenjara.
Posisi Ibrahim digantikan oleh adiknya Abdullah bin Muhammad (As-Saffah), bersama rombongan ia berangkat ke Kufah secara
sembunyi–sembunyi. Pada tanggal 3 Rabi’ul Awal 132 H ia di bai’at sebagai khalifah Bani Abbasiyah, berita ini sampai kepada
Marwan bin Muhammad (Khalifah Terakhir Bani Umayyah), bersama pasukanya sang khalifah berangkat untuk memadamkan
pemberontakan As-Saffah.
Abdullah bin Ali, paman as-Saffah bersama pasukannya
berangkat menghadapi pasukan Marwan di daerah dekat
Mosul, di Jembatan Shiffin, setelah terjadi peperangan sengit
akhirnya pasukan Marwan dapat dikalahkan, dan Marwan
berlari menuju Syam, namun Abdullah terus mengejar sehingga
ia lari ke Mesir, pengejaran dilanjutkan adiknya Shalih, akhirnya
Marwan berhasil dibunuh di suatu desa bernama Bushir pada
tahun 132 H / 750 M.
POLA DAN SISTEM KEPEMIMPINAN
DAULAH ABBASIYAH
Periode I (132 -232 H ) Periode II (232 – 334 H ) Periode III (334-447 H) Periode IV (447-590 H) Periode V (490-656 H)
2 3 4 5
2. Abu Ja’far al- Beliau diberi gelah al-Mansur karena beliau banyak memperoleh kemenangan dari pertempuran yang
Mansur (137-159 H/ diikutinya. Ibu kota Bagdad dibangun dengan mengambil lokasi di daerah pinggir belahan timur Sungai
754-775 M) Tigris
Dikenal sebagai pendiri sebenarnya Dinasti Abbasiyah, karena peletak dasar-dasar dan sistem pemerintahan. Dibai’at (dijadikan raja) pada usia 36
tahun. Pada tahun 762 H memindahkan ibu kota dari Damaskus ke Hasyimiyah, kemudian dipindahkan lagi ke Baghdad dekat Ctesiphon, bekas ibu
kota Persia. Membentuk lembaga protokol negara dan sekretaris negara. Membentuk kepolisian negara dan membenahi angkatan bersenjata.
Mengangkat sejumlah personil untuk menduduki jabatan di Lembaga Eksekutif dan Yudikatif. Di bidang pemerintahan membentuk tradisi baru
dengan mengangkat Wajir sebagai kordinator departemen. Menunjuk Muhammad bin Abdur Rahman sebagai hakim. Menambah tugas jawatan pos,
untuk menghimpun seluruh informasi di daerah-daerah, para direktur jawatan pos bertugas melaporkan tingkah laku gubernur setempat pada
khalifah. Menaklukan kembali daerah-daerah yang melepaskan dari pusat pemerintahan
Al-Mahdi hidup mewah, dan suka mabuk-mabukkan. Pada masa ini Empress Irene penguasa Byzantium pada tahun 782
3. Al-Mahdi (159- memohon perdamaian kepada Al-Mahdi dan bersedia membayar upeti sebesar 70.000 ringgit. Peristiwa ini terjadi ketika
169 H/ 775-785 M) Irene melihat ibu kota Konstatinopel telah terancam dengan pengepungan tentara dan armada Abbasiyah. Pada saat itu
panglima perang Daulah Abbasiyah adalah Harun al-Rasyid.
4. Al-Hadi (169-170 Nama lengkap beliau adalah Musa bin Muhammad al-Mahdi, ia memerintah hanya setahun tiga
H/ 785-786 M) bulan karena meninggal dunia. Ia anak Al-Mahdi, kakak dari Harun al-Rasyid.
Masa Keemasan
Kekhalifahan Abbasiyah 750 – 1258 (500 thn)
Nama lengkapnya adalah Harun bin Muhammad al-Mahdi, cucu al-Mansur. Beliau diberi gelar ar-Rasyid karena
5. Harun ar– kecendikiawanannya dalam melakukan perundingan, seperti yang terjadi pada kasus ayahnya dengan Irene. Berkuasa
Rasyid (170-194 H/ selama 23 tahun, masa keemasan Abbasiyah terjadi pada masanya. Wilayahnya meliputi: Iran, Afganistan, jazirah
786-809 M) Arabia di Selatan, serta Afrika Utara (kecuali Maroko). Wilayah Abbasiyah juga membentang dari laut hitam sampai ke
laut mediterania, termasuk pulau Siprus, Rhodes, Kreta, dan Sicilia.
Nama aslinya Abdullah al-Ma’mun, putera ar-Rasyid dari isterinya keturunan Persia. Beliau sebagai khalifah setelah
merebutnya dari Al-Amin, ia berkedudukan di Merv, ibu kota Khurasan, sejak kecil berdomisili di sana. Pada masa ini
7. Al-Ma’mun (198-
mazhab negara adalah mu’tazilah, dan perjadi peristiwa mihnah, sampai masa al-Mu’tashim dan al-Wasiq. Pada masa
218 H/ 813-833 M) beliau dianggap sebagian sejarawan sebagai masa peradaban Islam yang gemilang. Berkuasa selama 20 tahun. Setelah itu
digantikan saudaranya, al-Mu’tashim.
Banyak menghadapi pemberontakan dari kelompok–kelompok yang tidak senang atas kematian saudaranya. Pertanian berkembang
pesat. Kafilah-kafilah dagang ramai datang kembali. Lintas dagang dengan Tiongkok melalui dataran tinggi Pamir (silk road), dan jalur
Masa laut (sea routes) dari teluk Persia kembali ramai. Menyediakan dorongan kuat kepada pengetahuan, ilmu kedokteran, matematika,
Keemasan
filsafat. Menerjemahkan buku-buku plato dan Aristoteles (Hunain bin Ishaq). Pernah mengirim utusan kepada raja Romawi, Leo
Armenia, untuk mendapatkan karya ilmiah Yunani kuno dan diterjemahkan kepada bahasa Arab. Wilayah Islam terus bertumbuh di
masanya.
Kegubernuran Al
Anbar merupakan salah satu
kegubernuran, di Irak. Ibu
kotanya ialah Ramadi.
Kegubernuran ini terletak di
bagian baratdaya di negara itu.
Kegubernuran ini memiliki luas
wilayah 138.501 km² dengan
memiliki jumlah penduduk
1,432,717 jiwa (1999).
Baghdad pun berkembang menjadi magnet sekaligus pusat peradaban dunia. Semua
orang dari berbagai kawasan dan etnis, mulai dari China, India, Persia, sampai Eropa,
saling berinteraksi di kota Baghdad
PERKEMBANGAN PERADABAN DINASTI ABBASIYAH
Kemegahan dalam pembangunan kota Seniman-seniman patung dan Lukis ini Seni industri yang berkembang pada
Baghdad begitu rapi & terencana. Beberapa kebanyakan beragama Kristen. Karena masa itu diantaranya permadani &
bangunan di dalam dan di luar kota Baghdad seniman islam meyakini bahwa mereka keramik. Seni permadani dan keramik
memang dibangun dengan sentuhan seni tidak diperbolehkan membuat gambar ini banyak dipengaruhi oleh budaya
arsitektur yang sangat indah. dari makhluk yang bernyawa. Persia.
Bidang Seni yang Berkembang di Baghdad
Kemunculan seni kaligrafi menyebabkan pamor seni Beberapa khalifah pernah menyelenggarakan festival dengan
patung & lukis menurun. Melalui seni kaligrafi, umat Isalam mendatangkan banyak penyanyi. Mereka, para Perempuan
mencari saluran bagi sifat jiwa seninya. melakukannya di balik tirai. Alat musik yang sering digunakan
adalah kecali dan biola.
Kebijakan Sosial dan Politik
Dengan berdirinya kekuasaan dinasti Abbasiyah terjadilah beberapa perubahan sosial politik.
Perubahan yang paling menonjol adalah tampilnya kelompok Mawalli (non-Arab), khususnya
Persia-Irak. Mereka menduduki peran dan posisi penting dalam pemerintahan menggantikan
kedudukan bangsawan Arab.
Menurut janji Jurzi Zaidah, masyarakat terdiri dari dua kelompok, yaitu:
Kelompok khusus dan Kelompok umum.
Kerajaan Islam daulah Abbasiyah tersusun dari beberapa unsur bangsa yang
berbeda-beda (bangsa Mesir, Syam, jazirah Arab, Iraq, Persia, Turki
Masa keemas an Daulah Abbasiyah tidak hanya berbicara tentang kesuksesan umat islam. Ada
peran-peran umat non-islam yang berkontribusi besar terhadap keemasan itu. Di antaranya adalah
peran para penerjemah yang beragama Kristen Nestorian ataupun kaum Sabi’in. Para penguasa
benar-benar menjamin kebebasan beragama secara penuh untuk semua kalangan masyarakatnya.
Kemunduran
Abbasiyah
Berkembang selama tiga abad, tetapi pelan-pelan meredup setelah naiknya bangsa Turki yang sebelumnya
merupakan bagian dari tentara kekhalifahan yang mereka bentuk, dan dikenal dengan nama Mamluk.
PERPECAHAN ABBASIYAH