Anda di halaman 1dari 9

WORKSHOP

POLA PENENTUAN TARGET OPERASI P2TL

TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik yang selanjutnya disebut P2TL adalah


rangkaian kegiatan meliputi perencanaan, pemeriksaan, tindakan teknis dan/atau hukum
dan penyelesaian yang dilakukan oleh PLN terhadap instalasi PLN dan/atau instalasi
Pemakaian Tenaga Listrik dari PLN. Pelaksanaan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik
yang baik diharapkan dapat meningkatkan jumlah saving kWh dan menekan susut non
teknis dalam sistem distribusi. Workshop ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan
golongan pelanggaran yang dilakukan oleh pemakai tenaga listrik serta tagihan susulan
yang harus dibayarkannya berdasarkan jenis dan golongan pelanggaran tersebut.
Saat ini di wilayah kerja PT. PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa
Tengah dan DIY, dipandang masih kurang tajam dalam penentuan target operasi P2TL
sehingga hasil yang didapat juga kurang maksimal. Hal ini menjadi celah atau potensi
losess yang apabila tidak segera ditanggulangi maka akan berimbas pada kerugian
Perusahaan. Maka dari itu, PT. PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan DIY
segera mengambil Langkah strategis dengan mengadakan workshop guna menambah
literasi dan startegi dalam mendapatkan saving kwh P2TL yang lebih tepat sasaran dan
hasil maksimal dengan narasumber Ahli yang merupakan Praktisi maupun Akademisi.
Diharapkan dengan dilaksanakan workshop ini petugas dapat menentukan
target operasi P2Tl yang lebih tajam sesuai dengan Perdir no. 088-Z.P/DIR/2016 tentang
Penertiban Pemakaian Tenaga listrik. Berikut ini merupakan Trend P2TL untuk PT. PLN
(Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan DIY.

Secara kumulatif bulan Juni 2023


pencapaian P2TL sebesar 108,55%,
yaitu 57.179.943 kWh dari target
52.676.364 kWh
BAB II
PROGRAM PELATIHAN

A. Masalah dan Output Workshop

Permsalahan yang ada saat ini adalah di unit pelaksana belum ada metode atau
sarana yang tepat dalam memnentukan Pola Target Operasi P2TL, sehingga hasil
yang dicapai masih belum sesuai harapan. Selain itu juga ada beberapa kendala
yang dialami di unit antara sebagai berikut :

1. TIM P2TL yang masih kurang memahami Perdir 088Z.P/DIR/2016


Dalam hal ini dibutuhkan Refreshment kepada Tim P2TL di unit agar lebih
faham dan mengedepankan SOP dalam melaksanakan kegiatan P2TL.
2. Belum ada metode yang seragam di unit dalam penentuan Target Operasi
Dibutuhkan Platform atau sarana dalam menentukan Target Operasi sebagai
pendukung aplikasi utama AP2T, sehingga mendapatkan hasil yang lebih
maksimal.
3. Jumlah TIM P2TL masih kurang dari segi kualitas dan kuantitas
Tim eksisting saat ini 124 Tim dengan rasio 1 : 104.616 pelanggan sehingga
pemeriksaan tidak efektif karena beban per petugas tidak seimbang.
4. Belum efektifnya pengelolaan aplikasi pendukung saat ini.
Aplikasi eksisting hanya mengandalkan 1 sumber saja AP2T dimana masih
dibutuhkan data dukung yang lebih detail lagi.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka output yang ingin dicapai dari workshop
ini adalah peserta diharapkan mampu mengimplementasikan strategi yang
berkaitan dengan sebagai berikut :
 Pola Penentuan Target Operasi
 Proses penentuan Golongan Pelanggaran
 Optimalisasi sarana aplikasi pendukung

B. Pelaksanaan
 Tempat : Ruang Borobududur, Lt. 7
PLN UID Jawa Tengah & D.I.Yogyakarta
 Hari, tanggal : 22 Agustus 2023
 Jam : 09.00 WIB - Selesai

C. Pembicara
1. Alam Awaludin, purna PLN.
2. Dr. Budi Sudiarto, Direktur Unit Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat
(UP2M) Universitas Indonesia

D. Judul Workshop
“Pola Penentuan Target Operasi P2TL”

E. Metode
1) Workshop
Narasumber memberikan penjelasan atau mempresentasikan materi kepada
peserta mengenai Pola Penentuan Target Operasi P2TL dengan menggunakan
aplikasi Machine Learning. Materi yang disampaikan diharapkan dapat
memberikan peningkatan dan pemahaman, selanjutnya dapat diterapkan untuk
mendapatkan saving kwh yang optimal serta meningkatkan kinerja pegawai.
2) Ice Breaking
Ice breaker memberikan sebuah games yang berkaitan dengan materi yang
disampaikan oleh narasumber. Dengan adanya ice breaking dapat memecahkan
suasana agar materi yang disampaikan oleh narasumber mampu dipahami
dengan baik oleh pegawai.

G. Peserta Workshop
Peserta workshop Pegawai PT PLN (Persero) dengan jenjang jabatan:
 Struktural : Asman P2TL UID, Asman TEL UP3, TL Dalsut
 Fungsional : Staf terkait
H. Rundown Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai