DISKUSI 2
Akuntansi Biaya
Jawab
1. Pemicu kos berdasarkan unit: jumlah bahan baku aksesoris, jam kerja upah keamanan dan
jumlah kWh listirk kantor
Pemicu ko berdasarkan non unit: jam mesin jahit, jam penanggung jawab pewarnaan, dan
jumlah meter persegi luas pabrik
2. Kos variabel merupakan kos yang secara total berubah jika terjadi perubahan tingkat
aktivitas.
pada PT Gaya Keren yang termasuk kedalam kos variabel adalah biaya listrik mesin jahit,
biaya tenaga kerja pewarnaan, dan biaya bahan baku aksesoris.
Kos variabel bertahap merupakan kos yang memiliki rentang perubahan yang relatif pendek
atau merupakan biaya yang variabel yang berubah setahap demi setahap dalam waktu
tertentu.
Pada PT Gaya Keren yang masuk kedalam kos variabel bertahap adalah jam mesin jahit, jam
penanggung jawab pewamaan, dan jumlah meter persegi luas pabrik.
Kos tetap merupakan kos yang dalam rentang waktu atau aktivitas tertentu tidak berubah
meskipun terjadi tingkat
Pada PT Gaya Keren yang masuk kedalam kos tetap adalah biaya listrik kantor terpakai, dan
biaya kebersihan pabrik.
3. Aktivitas yang terdapat dalam memberikan nilai tambahan dalam proses produksi PT Gaya
Keren adalah aktivitas yang berkontribusi langsung dengan pembuatan produk pada PT Gaya
keren, contohnya penjahitan akan memotong kain dan memberikan pewarna, serta akan
menambahkan aksesoris untuk memberikan nilai tambahan
Aktivitas yang tidak memberikan nilai tambahan dalam PT Gaya Keren adalah aktivitas yang
tidak langsung meningkatkan nilai dari produk yang dihasilkan, contohnya biaya upah
keamanan dan biaya kebersihan pabrik, aktivitas ini tidak langsung berkaitan dengan
produksi pakaian maka dari itu aktivitas ini dianggap tidak memberikan nilai tambahan.
4.
Manajemen SDM
ini Analisis Jabatan selain digunakan dalam kegiatan perencanaan SDM, juga digunakan sebagai dasar
dalam perekrutan dan penunjukkan seseorang untuk menduduki jabatan tertentu. Sebut dan
jelaskan kegiatan-kegiatan apa saja yang menggunakan informasi dari analisis jabatan. Jawab:
Analisis jabatan adalah suatu studi yang secara sistematis mengumpulkan semua informasi dan fakta
yang berhubungan dengan suatu jabatan. Analisis jabatan merupakan hal yang mendasar dalam
aktivitas manajemen SDM. Berdasarkan pengertian tentang analisis jabatan, analisis jabatan adalah
kegiatan mengkaji, mengumpulkan dan mencatat informasi yang berhubungan dengan suatu
jabatan. Dengan kata lain proses yang sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis dan mengelola
informasi mengenai tugas dan pekerjaan.
beberapa kegunaan atau kegiatan-kegiatan informasi yang di peroleh dari proses analisis jabatan,
yaitu:
a) Perencanaan SDM
Perencanaan SDM membutuhkan audit yang mandalam dari pekerjaan saat ini yang meliputi jenis
pekerjaan yang tersedia, jumlah pekerjaan dan posisi yang ada, serta pelaporan dalam pekerjaan.
Dengan mengidentifikasi pekerjaan saat ini dan menghitung waktu yang di butuhkan dalam
pelaksanaan pekerjaan, maka kita dapat merancang ulang dan merencanakan pekerjaan
menghilangkan pekerjaan yang tidak perlu atau menambah tanggung jawab.
analisis jabatan yang rinci dan komprehensif diperlukan untuk perekrutan dan seleksi secara efektif.
Agar dapat menentukan calon karyawan seperti apa yang dibutuhkan dan dimana mencari calon
karyawan, apakah calon karyawan boleh dari dalam atau dari luar organisasi
c) Kompensasi
informasi analisis jabatan penting untuk mengidentifikasi kopensasi yang sesuai bagi karyawan
karena informasi yang terdapat dalam analisis jabatan digunakan untuk menentukan isi pekerjaan,
tanggung jawab jabatan serta tanggung jawab pekerjaan di dalam maupun di luar organisasi
d) Pelatihan dan pengembangan
Analisis jabatan membantu manajer merancang aktivitas dalam pekerjaan bagi karyawan baru.
Informasi dari jabatan dapat menunjukan bidang tugas mana yang dibutuhkan untuk pelatihan dan
pengembangan.
e) Penilaian kinerja
Proses penilaian kerja harus dilakukan dengan deskripsi jabatan dan standar kinerja yang
dikembangkan secara objektif dan realistis dari analisis jabatan. Dengan membandingkan standar
kinerja dengan pencapaian tugas yang sebenarnya, maka manajer dapat menentukan tingkat kinerja
yang di capai oleh karyawan.
Informasi analisis jabatan digunakan untuk mengidentifikasi kemungkinan bahaya kerja dan kondisi
kesehatan kerja. Manajer dapat nemanfaatkan informasi analisis jabatan untuk menentukan fasilitas
dan alat yang diperlukan, merinci metode kerja dan melatih karyawan dalam kesehatan dan
keselamatan kerja.
g) Hubungan industrial
Informasi analisis jabatan dapat digunakan untuk menentukan apakah pekerjaan termasuk dalam
perjanjian serikat pekerja, menentukan secara rinci batas-batas tugas yang termasuk dalam suatu
pekerjaan serta dapat mengurangi tuntutan karyawan. Selain memberikan manfaat bagi organisasi,
analisa jabatan juga bermanfaat bagi pegawai untuk mencapai tujuan-tujuan pribadinya. Dengan
ditempatkan pada jabatan yang sesuai dengan kualıfikasi yang dimiliki, maka berarti para pegawai
tersebut telah diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri dan merealisasikan potensinya
seoptimal mungkin.
Referensi: Iswanto, Yun & Adie Yusuf. BMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya Menusia Edisi 3.
Modul 4/ Hal 4.5-4.6 Tanggerang Selatan: Penerbit Universitas Terbuka.
Keuangan Menengah
Saudara diminta menyebutkan 5 (lima) komponen penghasilan komprehensif lain!
Laba komprehensif sebuah perubahan ekuitas suatu entitas selama periode akibat adanya transaksi
dan kejadian serta situasi lainnya yang tidak bersumber pada pemilik. Hal ini mencakup semua
perubahan ekuitas selam satu periode, kecuali yang dihasilkan dan investasi oleh pemilik dan
distribusi kepada pemilik.
Di tambah (dikurangi) semua eleman yang mempengaruhi ekuitas selain yang berasal dari transaksi
dengan pemilik (pemegang saham)
keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan atas sekuritas yang tersedia untuk dijual
penundaan keuntungan atau kerugian atas instrument keuangan derivative.
Komponen penghasilan komprehensif lain yang diuji adalah selisih kurs, imbalan kerja, instrument
keuangan yang tersedia dijual, lindung nilai, revaluasi aset, asosiasi, dan ventura.
Referensi: Muhammad Kurniawan, Universitas Pancasila, Jl. Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta
Selatan, 12640 ( https://journal.univpancasila.ac.id/index.php/jrap/article/download/200/166/ )
Suhiarto, BMP EKMA4210 Akuntansi Keuangan Menengah 1, Edisi 3 modul 2 Hal 22.21. Tanggerang
Selatan: Penerbit Universitas Terbuka.
Referensi: https://accurate.id/marketing-manajemen/elastisitas-permintaan/
Priyanti, Ririn Yayuk. BMP ESPA4123 Statistika Ekonomi Mikro. Edisi 3. Tanggerang Selatan: Penerbit
Universitas Terbuka.
Dari diagram lingkaran diatas menunjukan data bahwa jumlah penduduk di Gresik mencapai 55%, di
sidayu dan cerme menunjukkan data jumlah penduduk yang sama mencapai 17% dan di benjeng
mencapai 11%. Jumlah data penduduk yang paling banyak terdapat di Gresik mencapai 55% dan
jumlah data penduduk terkecil di benjeng hanya 11% penduduk
Drawing from our study of the second session topic on Demand, consider the growing interest in
sustainable products in today's market. What factors do you believe contribute the most to the
increasing demand for eco-friendly and socially responsible products? Provide a thorough
explanation based on your understanding of demand dynamics.
jawab
The growing interest in sustainable products in today's market can be attributed to several factors
that impact the demand for eco-friendly and socially responsible products. These factors are deeply
rooted in demand dynamics and reflect changing consumer preferences, awareness, and economic
considerations. Here are some key factors contributing to the increasing demand for such products:
Environmental Awareness: One of the most significant drivers is the increasing awareness and
concern about environmental issues such as climate change, pollution, deforestation, and resource
depletion. As consumers become more educated about these problems, they seek products that
have a lower ecological footprint and support sustainable practices.
Government Regulations and Incentives: Government policies and regulations can significantly affect
the demand for sustainable products. Incentives, tax breaks, and mandates for eco-friendly practices
can make it financially advantageous for both consumers and businesses to choose green
alternatives.
Consumer Values and Ethics: Changing consumer values and ethics play a critical role in driving
demand. Many people now prioritize ethical consumption and seek products that align with their
personal values. They are willing to pay more for products that are produced under fair labor
conditions, use environmentally friendly materials, and support social causes.
Economic Incentives: The economics of sustainability are shifting. While eco-friendly products were
often seen as expensive in the past, economies of scale, advances in technology, and competition in
the sustainable product market have made them more affordable. As the cost of sustainable
products becomes competitive, more consumers are willing to make the switch.
Corporate Social Responsibility (CSR): Companies are increasingly recognizing the importance of
sustainability in their corporate strategies. Many businesses are integrating sustainability practices
into their operations, marketing their CSR efforts, and adopting sustainable supply chain practices.
This not only satisfies the growing demand for eco-friendly products but also enhances a company's
reputation and brand value.
Social Media and Information Sharing: Information travels faster than ever in today's digital age. The
power of social media and online information-sharing platforms enables consumers to learn about
the environmental and social impacts of products and companies. Negative publicity regarding
unethical or unsustainable practices can quickly deter consumers, while positive stories can drive
demand for eco-friendly alternatives.
Supply Chain Transparency: Consumers are increasingly interested in the supply chains behind the
products they buy. They want to know where and how a product is made, the conditions of workers,
and the environmental impact. Brands that provide transparent information about their supply
chains can gain consumer trust and boost demand.
Peer Influence and Social Trends: Consumer behavior is often influenced by peers and social trends.
As more people adopt sustainable lifestyles and products, it becomes a social norm. This, in turn, can
drive further demand as people want to fit in with their social circles.
In summary, the increasing demand for eco-friendly and socially responsible products is driven by a
complex interplay of factors. These include shifting consumer values, environmental concerns,
government policies, economic considerations, corporate initiatives, and information dissemination.
As these factors continue to evolve, the demand for sustainable products is likely to grow, reshaping
the marketplace and encouraging businesses to adopt more environmentally and socially responsible
practices.