Disusun oleh:
Sarmila Ramadhani.Soloweno
Putri Maharani
Sarinayanti
Nurfani
Nur Afila
Nia Ramadani
PRODI MANAJEMEN
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Atas Kehadiran tuhan Yang Maha Kuasa Karena Telah Memberikan
Kesempatan Pada Penulis Untuk Menyelesaikan Makalah Ini. Atas Rahmat Dan Hidayah-Nya
Lah Penulis Dapat Menyelesaikan Makalah Yang Berjudul Identitas Nasional Sebagai
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok Dua Dosen Pada Bidang Mata
Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Selain Itu, Penulis Juga Berharap Agar Makalah Ini
Penulis Mengucapkan Terima Kasih Sebesar-Besarnya Kepada Dosen Selaku Mata Kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan. Tugas Yang Telah Diberikan Ini Dapat Menambah Pengetahuan
ii
DAFTAR ISI
JUDUL....................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................1
A. latar belakang.....................................................................................1
B. Rumusan masalah...............................................................................3
C. Tujuan masalah...................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................5
iii
Cita- Cita Luhur Bansa Indonesia.....................................................23
............................................................................................................
A. Kesimpulan.........................................................................................30
B. Saran...................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA............................................................................33
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanggal 18 Agustus 1945 Oleh PPKI, Nilai-Nilainya Telah Ada Pada Bangsa indonesia
Sejak Zaman Dahulu Kala Sebelum Indonesia Mendirikan Suatu Negara.Nilai-Nilai Itu
Berupa Adat Istiadat, Kebudayaan Serta Nilai-Nilai Religius. Nilai-Nilai tersebut Telah
Ada Dan Melekat Serta Teramalkan Dalam Kehidupan Sehari-Hari sebagai Pandangan
Diangkat Dan Dirumuskan Secara Formal Oleh Para Bapak-Bapak Pendiri Bangsa Ini
Setiap Bangsa Memilikikeunikan Dan Ciri Khas Yang Menentukan Identitas Bangsa
Tersebut. Berdasarkan Pengertian Yang Telah Disebukan, Identitas Suatu Bangsa Tidak
Bangsa.Penyusunan.
Tersebut Berasal Dari Bahasa Jawa Kuna. Semboyan Itu Sendiri Memiliki Arti
“Berbeda-Beda Tapi Tetap Satu”. Semboyan Ini Amatlah Cocok Untuk Keadaan
Indonesia Yang Dihuni Oleh Beragam Suku, Ras, Agama Dan Kebudayaan. Nilai
1
Kesatuan Amat Dijunjung Tinggi Oleh Leluhur Bangsa Indonesia. Namun Ironisnya,
Tidak Menerapkan Dengan Baik Semboyan Yang Dimiliki Bangsanya. Tindakan Yang
Ras Ataupun Agama Tertentu. Salah Satu Contoh Yang Paling Terlihat Jelas Adalah
Dengan Semboyan Yang Dianut Bangsa Indonesia. Sementara, Masih Banyak Contoh-
Contoh Lain Yang Tidak Diangkat Media Namun Ada. Tindakan Rakyat Indonesia
Tidak Mencerminkan Sama Sekali Semboyan Yang Dianuti. Perilaku Diskriminatif Ini
Menganggap Suku, Ras, Agama Serta Kebudayaan Yang Dimiliki Adalah Yang Paling
Benar Dan Paling Baik. Sementara Yang Lainnya Salah Dan Jahat. Karena Salah Dan
Jahat, Maka Tidak Salah Jika Disingkirkan Ataupun Dijauhi. Pada Kenyataannya, Tidak
Ada Sebagai Jawaban Atas Keperluan Itu. Perbedaan Selayaknya Dipandang Sebagai
Sebuah Berkah Dan Dihargai Karena Perbedaan Membuat Negara Indonesia Semakin
Kaya Dan Berwarna. Bangsa Indonesia Selayaknya Merasa Bangga Atas Keragaman
Yang Dimilikinya Ini. Serta Memanfaatkan Perbedaan Tersebut Sebagai Salah Satu
Kesatuan Indonesia.
2
Tanpa Kesatuan, Indonesia Dapat Dengan Mudah Diserang Bangsa Asing.
Dalam Setiap Tindakan Kita. Melalui Karya Tugas Akhir Ini, Penulis Berharap
Dan Dimana Perbedaan Itu Bukanlah Suatu Hal Yang Harus Dipermasalahkan
Kita Mengenali Identitas Nasional Bangsa Indonesia Dan Bhineka Tunggal Ika sebagai
B. Rumusan Masalah
Indonesia
9. Megetahui Implementasi Bhineka Tunggal Ika Dan Cita- Cita Luhur Bansa
Indonesia
3
C. Tujuan Masalah
8. Untuk Megetahui Penetapan Lambang Bhineka Tunggal Ika Sebagai Pilar Bansa
Indonesia
9. Untuk Megetahui Implementasi Bhineka Tunggal Ika Dan Cita- Cita Luhur
Bansa Indonesia
4
BAB II
PEMBAHASAN
Identitas Sendiri Memiliki Arti Sebagai Ciri Yang Dimiliki Setiap Pihak Yang
Dimaksud Sebagai Suatu Pembeda Atau Pembanding Dengan Pihak Yang Lain.
Sedangkan Nasional Atau Nasionalisme Memiliki Arti Suatu Paham, Yang Berpendapat
Identitas Nasional Adalah Kepribadian Nasional Atau Jati Diri Nasional Yang Dimiliki
Suatu Bangsa Yang Membedakan Bangsa Satu Dengan Bangsa Yang Lainnya.
Kenegaraan Seperti: Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa Nasional Yaitu Bahasa
Indonesia, Semboyan Negara Yaitu Bhinneka Tunggal Ika, Dasar Falsafah Negara Yaitu
Pancasila, Konstitusi (Hukum Dasar) Negara Yaitu Uud 1945 Serta Bentuk Negara
Pada Masa Perjuangan Nasional Seperti Pattimura, Hasanudin, Pangeran Antasari Dan
Lain – Lain.
Dapat Mengikat Eksistensinya Serta Memberikan Daya Hidup. Sebagai Bangsa Dan
Negara Yang Merdeka, Berdaulat Dalam Hubungan Internasional Akan Dihargai Dan
Sejajar Dengan Bangsa Dan Negara Lain. Identitas Bersama Itu Juga Dapat
5
Kreatifitas Budaya Globalisasi. Sebagaimana Terjadi Di Berbagai Negara Di Dunia,
1. Faktor Primodial
Faktor Primodal Adalah Faktor Bawaan Yang Bersifat Alamiah Yang Melekat
2. Faktor Kondisional
Identitas Nasional. Faktor Subyektif Meliputi Faktor Historis, Sosial, Politik, Dan
6
Faktor Yang Tak Kalah Penting Yaitu Sejarah. Persepsi Yang Sama Diantara
Warga Masyarakat Tentang Sejarah Mereka Dapat Menyatukan Diri Dalam Satu
Bangsa. Persepsi Yang Sama Tentang Pengalaman Masa Lalu, Seperti Sama-
Juga Melahirkan Tekad Dan Tujuan Yang Sama Antar Anggota Masyarakat Itu.
Profesi Sesuai Dengan Aneka Kebutuhan Masyarakat. Semakin Tinggi Mutu Dan
7
C. Identitas Negara Indonesia
Indoenesia yang memiliki identitas yang dapat menjadi penciri atau pembangun jati
pemersatu dan simbol kehormatan negara. Selain itu identitas Nasional menjadikan
beragam kebudayaan, agama dan memiliki jiwa toleransi maupun solidaritas tinggi.
negara Sang Merah Putih, Bahasa indonesia, Lambang Negara Indonesia beserta
Sampai 24, Bendera Warna Merah Putih Dikibarkan Pertama Kali Pada Tanggal
17 Agustus 1945. Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih Disimpan Dan
(Lingua Franca), Setelah Itu Diangkat Dan Diikrarkan Srbagai Bahasa Persatuan
8
Pada Kongkres Pemuda II Tanggal 28 Oktober 1928. Bangsa Indonesia
Merupakan Bahasa Nasional Sekaligus Jati Diri Dan Identitas Nasional Indonesia.
Dibentuk Panita Indonesia Raya, Panitia Ini Bertugas Menyelidiki Arti Lambang-
Dan Makna Lambang Negara Menurut Kansil Dan Chistine Arti Dan Makna
Simbolik Dari Lambang Negara Ialah Garuda Ialah Burung Yang Dinamakan
Juga “Sang Raja Wali”, Seperti Yang Disebutkan Sdalam Cerita Ramayana Dan
Bharatayuda.
Setiap Manusia.
Adil Dan Beradab. Rantai Tersebut Terdiri Atas Mata Rantai Yang
9
Saling Berkaitpun Melambangkan Bahwa Setiap Manusia, Laki-Laki Dan
Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Padi Dan Kapas Dapat Mewakili
Setiap Manusia, Yakni Pangan Dan Sandang Sebagai Syarat Utama Untuk
Mencapai Kemakmuran.
2009 Mulai Pasal 58-64, Sebagai Lagu Kebangsaan Pertama Kali Dinyanyikan
5. Hukum
10
Negara Indonesia Adalah Negara Hukum, Demikian Bunyi Pasal 1 Ayat 3 Uud
Hukum.
Nasional Merupakan Jati Diri Bangsa Yang Bersifat Dinamis Dan Khas
Yang Menjadi Pandangan Hidup Dalam Mencapai Cita-Cita Dan Tujuan Hidup
Dihadapkan Oleh Tantangan Yang Sangat Kuat Dari Kekuatan Internasional Baik Di
Bidang Ekonomi, Sosial, Budaya Dan Politik. Apabila Bangsa Tersebut Tidak
Identitas Nasional Akan Menjadi Kacau, Bimbang Dan Kesulitan Dalam Mencapai
Cita-Cita Dan Tujuan Hidup Bersama. Kondisi Suatu Bangsa Yang Sedemikianrupa
Sudah Tentu Merupakan Hal Yang Mudah Bagi Bangsa Lain Yang Lebih Kuat
Oleh Karena Itu, Identitas Nasional Sangat Mutlak Diperlukan Supaya Suatu Bangsa
Dapat Mempertahankan Eksistensi Diri Dan Mencapai Hal-Hal Yang Menjadi Cita-
11
E. Hubungan Antara Identitas Nasional Dengan Karakter Bangsa
Pengertian Politik, Yaitu Bangsa Negara. Bisa Saja Dalam Negara Hanya Ada Satu
Karena Itu Negara Perlu Menciptakan Identitas Kebangsaan Atau Identitas Nasional,
Kemudian Disepakati Oleh Bangsa-Bangsa Lainnya Yang Ada Dalam Negara Itu
Atau Juga Dari Identitas Beberapa Bangsa-Negara. Kesediaan Dan Kesetiaan Warga
Negara Indonesia Yang Hendak Didirikan Haruslah Mampu Berada Di Atas Semua
Kelompok Dan Golongan Yang Beragam. Hal Yang Diharapkan Adalah Keinginan
Hidup Bersatu Sebagai Satu Keluarga Bangsa Karena Adanya Persamaan Nasib,
Citacita, Dan Karena Berasal Dalam Ikatan Wilayah Atau Wilayah Yang Sama.
12
Pada Gilirannya Melahirkan Semangat Untuk Melepaskan Diri Dari Belenggu
Penjajahan.
Bangsa.
Karakter Yang Kuat Untuk Tinggal Bersama Disuatu Wilayah Tertentu Untuk
13
Pengertian Bangsa Menurut Para Ahli:
Nasib
2. Rawink
3. Hans Khon
1. Benedictus De Spinoza
2. Prof.Mr. Kranenburg
3. Prof.Mr. Soenarko
14
Teori Terjadinya Negara
B. Teori Ketuhanan
C. Teori Perjanjian
Penaklukan
Pemecahan
Pemisahan Diri
Pemerintahan Sebelumnya.
15
Bangsa Dan Negara Indonesia
Penjajahan
Suatu Bangsa
Mewujudkan Masyarakat Indonesia Yang Adil Dan Makmur Berdasarkan Pancasila Dan
UUD 1945. Hal Ini Sesuai Dengan Amanat Dalam Alenia II Pembukaan UUD 1945
Yaitu Negara Indonesia Yang Merdeka, Bersatu, Berdaulat Adil Dan Makmur.
16
Tujuan Negara Indonesia Selanjutnya Terjabar Dalam Alenia IV Pembukaan
Damai, Demokratis, Berkeadilan, Berdaya Saing, Maju Dan Sejahtera, Dalam Wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia Yang Didukung Oleh Manusia Indonesia Yang Sehat, Mandiri,
Beriman, Bertakwa Dan Berahklak Mulia, Cita Tanah Air, Berkesadaran Hukum Dan
Lingkungan, Mengausai Ilmu Pengetahuandan Teknologi, Serta Memiliki Etos Kerja Yang
Tinggi Serta Berdisiplin. Setelah Tidak Adanya GBHN Makan Berdasarkan Rencana
17
G. Sejarah Bhineka Tunggal Ika
Panjang, Yaitu Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharmma Mangrwa. Semboyan
Bhinekatunggal Ika Dikenal Untuk Pertama Kalinya Pada Masa Majapahit Era
Dilakukan sehubungan Usaha Bina Negara Kerajaan Majapahit Saat Itu. Semboyan
Dalam Kitab Sutasoma, Definisi Bhineka Tunggal Ika Lebih Ditekankan Pada
Bangsa, Budaya (Adat Istiadat), Beda Pulau, Dan Tentunya Agama Dan Kepercayaan
Jika Diuraikan Kata Per Kata, Bhineka Berarti Berbeda, Tunggal Berarti Satu,
Danika Berarti Itu. Jadi, Dapat Disimpulkan Bahwa Walaupun Berbeda-Beda, Tapi
18
Padahakekatnya Satu. Dengan Kata Lain, Seluruh Perbedaan Yang Ada Di Indonesia
Menujutujuan Yang Satu Atau Sama, Yaitu Bangsa Dan Negara Indonesia.
Tahun1951 Pada 17 Oktober 1951 Dan Di-Undang-Kan Pada 28 Oktober 1951 Sebagai
Lambang Negara. Usaha Pada Masa Majapahit Maupun Pada Masa Pemerintahan
Semangat Rasa Persatuan, Kesatuan Dan Kebersamaan Sebagai Modal Dasar Untuk
Menegakkan Negara.
Sementara Itu, Semboyan “Tan Hana Darma Mangrwa Dipakai Sebagai Motto
Lambang Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas). Makna Dari Semboyan Itu Adalah
Mengubahsemboyan Tersebut Mejadi Yang Lebih Praktis Dan Ringkas, Yaitu “Bertahan
Kebenaran Yang Satu.Semboyan Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Darma Mangrwa
Majapahit. Tidak Hanya Siwadan Budha, Tapi Juga Seajumlah Aliran (Sekte) Yang Sejak
Awal Telah Dikenal Lebih Dukusebagian Besar Anggota Masyarakat Majapahit Yang
Singasari,yakni pada masa Wisnuwardhana sang dhinarmeng ring Jajaghu (candi Jago),
19
semboyantersebut dan Candi Jago disempurnakan pada masa Kerajaan Majapahit. Oleh
karena itu,kedua simbol tersebut lebih dikenal sebagai hasil peradaban masa Kerajaan
Majapahit.
masyarakatyang majemuk. Selain adanya beberapa aliran agama dan kepercayaan yang
berdirisendiri, muncul juga gejala sinkretisme yang sangat menonjol antara Siwa dan
kalanganmayoritas masyarakat.
Pertama,golongan orang-orang Islam yang datang dari barat dan menetap di Majapahit.
Kedua,golongan orang-orang China yang mayoritas beasal dari Canton, Chang-chou, dan
Namun, banyak dari mereka masuk agama Islam dan ikut menyiarkan
agamaIslam. Ketiga, golongan penduduk pribumi. Penduduk pribumi ini jika berjalan
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika diungkapkan pertama kali oleh Mpu Tantular,
karyanya; kakawin Sutasoma yang berbunyi “Bhinna ika tunggal ika, tan hana
20
Dharmamangrwa, “ Yang Artinya “Berbeda- Beda Itu, Satu Itu, Tak Ada Pengabdian Yang
Agama Yangdipeluk Oleh Rakyat Majapahit Pada Waktu Itu. Meskipun Mereka Berbeda
Agama Tetapimereka Tetap Satu Dalam Pengabdian.Pada Tahun 1951, Sekitar 600 Tahun
Setelah Pertama Kali Semboyan Bhinnekatunggal Ika Yang Diungkap Oleh Mpu Tantular,
Lambang Negara Republik Indonesia, “Garuda Pancasila.” Kata “Bhinna Ika,” Kemudian
Dirangkaimenjadi Satu Kata “Bhinneka”. Pada Perubahan UUD 1945 Yang Kedua,
Tunggal Ika”.
Kesepakatan Bangsa, Yangditetapkan Dalam UUD Nya. Oleh Karena Itu Untuk Dapat
Dijadikan Acuan Secara Tepatdalam Hidup Berbangsa Dan Bernegara, Makna Bhinneka
Tunggal Ika Perlu Difahamisecara Tepat Dan Benar Untuk Selanjutnya Difahami
Terikat Dalam Suatu Kesatuan. Prinsip Pluralistik Dan Multikulturalistikadalah Asas Yang
21
Mengakui Adanya Kemajemukan Bangsa Dilihat Dari Segi Agama, Keyakinan, Suku
Bangsa, Adat Budaya, Keadaan Daerah, Dan Ras. Kemajemukan Tersebutdihormati Dan
Dihargai Serta Didudukkan Dalam Suatu Prinsip Yang Dapat Mengikat Keanekaragaman
Kekuatan Yang Luar Biasa Untuk Dimanfaatkan Dalam Menghadapi Segalatantangan Dan
Modern.
Sehingga Keterbukaan Dan Berdiri Sama Tinggi Serta Duduk Sama Rendah,
Hormatmenghormati, Tidak Merasa Dirinya Yang Paling Benar Dan Tidak Memaksakan
Pluralistikdan Multikutural, Dengan Tetap Berpegang Teguh Pada Dasar Negara Pancasila
Untuk Jabatan Daerah Harus Dari Putra Daerah, Menggambarkan Sempitnya Kesadaran
22
Mengundang Terjadinya Perpecahan. Hal Ini Tidak Mencerminkan Penerapan Prinsip
berbangsa dan bernegara dipandang perlu untuk memahami secara mendalam prinsip-
adalahsebagai berikut:
23
Sujamto disebut sebagai faham Tantularisme, bukan faham
2. Bhinneka Tunggal Ika tidak bersifat sektarian dan eksklusif; hal ini
dibenarkan merasa dirinya yang paling benar, paling hebat, dan tidak
dipersatukan.
24
5. Prinsip atau asas pluralistik dan multikultural Bhinneka Tunggal
Ikamendukung nilai:
b. terbuka
d. kesetaraan
bernegara.
1. Perilaku Inklusif.
25
Kelompok Yang Lain. Masing-Masing Memiliki Peran Yang Tidak Dapat
Ribuan Pulau Yang Tiada Jarang Terpisah Demikian Jauh Pulau Yang Satu Dari
Martabatnya Secara Tepat, Tidak Memandang Remeh Pada Pihak Lain, Apalagi
Gandong ,Suatu Pola Kehidupan Masyarakat Yang Tidak Melandaskan Diri Pada
26
3. Tidak Mencari Menangnya Sendiri.
Pendapatnya Sendiri Yang Paling Benar, Dirinya Atau Kelompoknya Yang Paling
Hebat Perlu Diatur Dalam Menerapkan Bhinneka Tunggal Ika. Dapat Menerima
Timbul Diakomodasi Dalam Kesepa-Katan. Tidak Ada Yang Menang Tidak Ada
Dan Bernegara Perlu Dilandasi Oleh Rasa Kasih Sayang. Saling Curiga
27
Dikembangkan, Iri Hati, Dengkiharus Dibuang Dari Kamus Bhinneka Tunggal
Ika. Hal Ini Akan Berlangsung Apabila Pelaksanaan Bhnneka Tunggal Ika
Menerapkan Adagium “Leladi Sesamining Dumadi, Sepi Ing Pamrih, Rame Ing
Memberikan Pelayanan Kepada Pihak Lain, Dilandasi Oleh Tanpa Pamrih Pribadi
Mungkin Terwujud.
Bahasa, Dan Adat-Istiadat Antara Satu Etnis Dengan Etnis Lain Sebagai, Antara
Satu Agamadengan Agama Lain, Sebagai Aset Bangsa Yang Harus Dihargai Dan
Saat Ini, Indonesia Pada Saat Ini Banyakmengalami Kemunduran Persatuan Dan
28
Buruk Globalisasi Yang Membawa Kebudayaan-Kebudayaan Baru
Kompleks Atau Rumit. Karena Banyaknya Kebudayaan Baru Yang Datang Dan
Kondisiseperti Ini Tentu Kita Semua Tidak Boleh Pesimis Dan Patah Semangat,
Ekonomi, Perbedaan Suku, Agama, Ras Dan Antar golongan Di Antara Kita
Budaya Baru Biarkanlah Berlalu, Karena Pada Dasarnya Kita Semua Satu,Satu
Bangsa, Bangsa Indonesia. Satu Tanah Air, Tanah Air Indonesia. Satu Bahasa,
29
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Identitas Nasional Adalah Kepribadian Nasional Atau Jati Diri Nasional Yang
Dimiliki Suatu Bangsa Yang Membedakan Bangsa Yang Satu Dengan Yang Lainnya.
e. Hukum
Penerapan Tentang Identitas Nasional Harus Tercermin Pada Pola Pikir, Pola
Sikap, Dan Pola Tindak Yang Senantiasa Mendahulukan Kepentingan Bangsa Dan
Negara Dari Pada Kepentingan Pribadi Atau Kelompok. Dengan Kata Lain, Identitas
Nasional Menjadi Pola Yang Mendasari Cara Berpikir, Bersikap, Dan Bertindak Dalam
Dapatwujud Secara Integral Dengan Kerjasama Seluruh Komponen Bangsa, Baik Oleh
30
Keberagaman Budaya,Suku/Etnik, Bahasa, Agama, Kondisi Geografis, Dan Strata Sosial
Sebagaisalah Satu Pilar Demokrasi. Untuk Itu Diharapkan Tindakan Nyata Oleh
31
Pencapaian Tujuan Nasional.Nilai Ke-Bhinneka Tunggal Ika-An Harus Dilakukan
B. Saran
Demikianlah Makalah Ini Kami Susun, Semoga Makalah Ini Bermanfaat Bagi
Para Pembaca. Dalam Penulisan Ini Kami Sadari Masih Banyak Kekurangan, Saran Dan
Kami Ini.
32
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/37948606/
MAKALAH_BHINEKA_TUNGGAL_IKA_KELOMPOK_8
https://id.scribd.com/document/476870441/MAKALAH-BHINNEKA-TUNGGAL-IKA
https://www.academia.edu/8352416/
Pancasila_Sebagai_Identitas_Nasional_Bangsa_Indonesia
https://id.scribd.com/document/476870441/MAKALAH-BHINNEKA-TUNGGAL-IKA
https://nakhoda.ejournal.unri.ac.id/index.php/njip/article/download/70/68
Ubaidillah, dkk. Pendidikan Kewargaan (Civic Education), Jakarta: IAIN Jakarta Press,
Nikmah, Azah.
“http://nikmahajah.blogspot.co.id/2013/11/proses-berbangsa-dan Bernegara,
Khon, Prof. Hans, Nasionalisme Arti dan Sejarahnya, Jakarta: Erlangga, 1984.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/
20bb958d430cc7d21ef6c2b58d14da41.pdf
https://www.academia.edu/8352416/
Pancasila_Sebagai_Identitas_Nasional_Bangsa_Indonesia
https://www.academia.edu/37948606/MAKALAH_BHINEKA_TUNGGAL_IKA_KELM
33