Anda di halaman 1dari 18

DAFTAR ISI

A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi


A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi

B. Perencanaan keselamatan konstruksi


B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.
B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)
B.3. Standar dan peraturan perundangan

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi


C.1. Sumber Daya
C.2. Kompetensi
C.3. Kepedulian
C.4. Komunikasi
C.5. Informasi Terdokumentasi

D. Operasi Keselamatan Konstruksi D.1. Perencanaan Operasi

E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi


E.1. Pemantauan dan evaluasi
E.2. Tinjauan manajemen
E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi

A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi


A.1. Kepedulian Pimpinan terhadap Isu Eksternal dan Internal Identifikasi
Isu Internal dan Eksternal
Daftar isu, terdiri atas:
Identifikasi isu internal yang akan dihadapi saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan
pengaruhnya terhadap penerapan Keselamatan Konstruksi di antaranya:
a. Tata kelola, struktur organisasi, peran dan akuntabilitas;
b. Kebijakan, tujuan, dan strategi untuk mencapainya;
c. Kemampuan dan pemahaman dalam hal sumber daya, pengetahuan, dan kompetensi
(seperti modal, waktu, sumber daya manusia, proses, sistem, dan teknologi);
d. Hubungan dengan, serta persepsi dan nilai-nilai dari, pekerja;
e. Pengaturan waktu kerja;
f. Kondisi kerja; dan
g. Perubahan dan lain-lain yang terkait dengan hal-hal di atas.
Identifikasi isu eksternal yang akan dihadapi saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan
pengaruhnya terhadap penerapan Keselamatan Konstruksi di antaranya: a. Lokasi
pekerjaan, sosial, budaya, teknologi, dan alam;
b. Subkontraktor, pemasok, mitra dan penyedia, teknologi baru, dan munculnya pekerjaan baru;
c. Pengetahuan baru tentang produk dan pengaruhnya terhadap kesehatan dan keselamatan;
d. Hubungan dengan kepentingan pengguna jasa terkait dengan pekerjaan konstruksi;
e. Perubahan dan lain-lain yang terkait
A,2, Komitmen Keselamatan Konstruksi Kami
berkomitmen untuk:
1. Menjalankan pakta komitmen Keselamatan Konstruksi yang telah ditandatangani oleh
Pimpinan perusahaan;
2. Menjamin Keselamatan Konstruksi tenaga kerja, tamu, masyarakat sekitar di sekitar tempat
kerja;
3. Melakukan perbaikan keberlanjutan terhadap sistem Manajemen dan Kinerja
Keselamatan Konstruksi guna meningkatkan budaya Keselamatan Konstruksi yang baik di
tempat kerja.

Untuk mencapainya, kami akan:


1. Membangun dan memelihara sistem manajemen Keselamatan Konstruksi, serta sumber daya
yang relevan;
2. Membangun tempat kerja dan pekerjaan sesuai dengan peraturan perundang- undangan dan
persyaratan lainnya terkait Keselamatan Konstruksi;
3. Memberikan pendidikan ataupun pelatihan terkait Keselamatan Konstruksi kepada tenaga
kerja untuk meningkatkan kinerja Keselamatan Konstruksi perusahaan.
PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : ALDI
Jabatan : Direktur
Bertindak untuk dan atas nama : CV.FARIZ JAYA NUSANTARA

Dalam rangka pengadaan : Pekerjaan Drainase, berkomitmen melaksanakan konstruksi

berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan

konstruksi:

1. Memenuhi ketentuan Keselamatan Konstruksi;


2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan;
6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP); dan
7. Memenuhi 9 (sembilan) komponen biaya penerapan SMKK

Makassar, Mei 2023


CV. FARIZ JAYA NUSANTARA

ALDI
Direktur
B. Perencanaan keselamatan konstruksi
B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.

Tabel Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Pengendalian dan Peluang


DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RESIKO PENILAIAN SISA RISIKO

PERSYARATAN
PENGENDALIAN
JENIS PEMENUHAN PENGENDALIAN KEMUNG
No. NILAI NILAI
IDENTIFIKASI PERATURAN AWAL KEMUNG KEPA TINGKAT LANJUTAN KINAN (F) TINGKAT
URAIAN BAHAYA
RISIKO KEPARAHAN
BAHAYA KINAN RAHAN RISIKO RISIKO RISIKO
PEKERJAAN (Tipe (FXA (A)
(Skenario Bahaya) (F) (A) (TR) (TR)
) (F X A)
Kecelakaan ) KET.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 pekerjaan drainase ringan/sedang/ Memenuhi 1. Memakai APD


berat Standar dan APK yang sesuai
Peraturan 2. Jaga Jarak Saat
bekerja

2 1 2 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a


- Pekerja terkena benda
tajam/tumpul

Makassar, Mei 2023


Dibuat Oleh,
CV. FARIZ JAYA NUSANTARA

ALDI
Direktur
B.2. Rencana tindakan (sasaran khusus & program khusus)

Tabel Sasaran Khusus dan Program Khusus


SASARAN PENILAIAN SISA RISIKO

PENGENDALIAN
No.
RISIKO (Sesuai Kolom Tabel 6IBPRP)
TOLAK URAIAN SUMBER BENTUK INDIKATOR PENANGGUNG
URAIAN JADWAL
UKUR KEGIATAN DAYA MONITORING PENCAPAIAN JAWAB
PELAKSANAAN

a b c d e f g h i j

1 1. Memakai alat pelindung diri Tersedianya Instruksi Lulus test dan paham pekerjaan Bahan / 180 HK Pengecekan Disetujui Petugas K3
yangsesuai Kerja / Tersedia mengenai system drainase Peralatan K3 dan ceklist Konstruksi
2. Jaga Jarak Saat bekerja Metodenya / Seluruh keselamatan pekerjaan 1 set,
Lokasi diberikan rambu Pengadaan
peringatan dan Rambu
barikade sesuai Peringatan
standard Bahaya
Dilokasi
Pekerjaan,
Pelaksana
K3 1 org

Gowa, Mei 2023

Dibuat Oleh,
CV. FARIZ JAYA NUSANTARA

ALDI
Direktur
C. DUKUNGAN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Tabel. Jadwal Program Komunikasi

NO. JENIS KOMUNIKASI PIC WAKTU PELAKSANAAN

Induksi Keselamatan Konstruksi 180 (Seratus Delapan Puluh) Hari


1 Petugas K3
(Safety Induction) kalender

Pertemuan pagi hari 180 (Seratus Delapan Puluh) Hari


2 Petugas K3
(Safety Morning) kalender

Pertemuan Kelompok Kerja Petugas K3


3 30 (Empat Puluh Hari Kalender)
(Toolbox Meeting) Pelaksana Lapangan

Direktur 30 (Tiga Puluh Hari Kalender)


Rapat Keselamatan Konstruksi
4 Petugas K3
(Construction Safety Meeting)
Pelaksana Lapangan

Informasi Terdokumentasi ;
a. Seluruh pekerjaan harus memiliki informasi terkait dengan pengendalian pekerjaan baik berupa
prosedur, petunjuk kerja, petunjuk teknis operasi, dan lain-lain yang terdokumentasi.
b. Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja pengendalian dokumen atas semua dokumen yang
dimiliki dan ditandatangani oleh Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi.
D. Operasi Keselamatan Konstruksi
Tabel Analisis Keselamatan Pekerjaan (Job Safety Analysis)

Nama Pekerja : N/A


Nama Paket Pekerjaan : Lapis Fondasi Agregat Kelas A

Tanggal Pekerjaan : N/A

Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan:

 1 Helm/Safety Helmet  10 Rompi Keselamatan/Safety Vest

 2 Sepatu/Safety Shoes  10 Masker Pernafasan/Respiratory

3 Sarung Tangan/Safety Gloves  20 …..Dst.

Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian


Penanggung Jawab

1. Memakai alat pelindung diri


yang sesuai
Pelaksana + Petugas K3
pekerjaan drainase 2. Selalu menjaga
Konstruksi
keselamatan
Pekerja terkena benda tajam/tumpul diri
E Evaluasi Keselamatan Konstruksi E.1. Pemantauan dan Evaluasi
.

Tabel Jadwal Inspeksi dan Audit


Bulan
No Kegiatan PIC Ke-
1 2 3 4 5 6
Direksi +
Inspeksi Pelaksana +
1 Keselamatan Petugas K3
Konstruksi
Konstruksi
Direksi +
Patroli Pelaksana +
2 Keselamatan Petugas K3
Konstruksi
Konstruksi
Direksi +
Pelaksana +
3 Audit internal Petugas K3

Konstruksi
B.3. Standar dan Peraturan Perundangan
Daftar Peraturan Perundang– undangan
dan Persyaratan K3 yang digunakan
sebagai acuan dalam melaksanakan
pekerjaan ini antara lain sebagai berikut:
1.UUD 1945.
2.UU No. 14 Tahun 1969 tentang
Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga
Kerja.
3.UU No. 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja.
4.UU No. 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan 5. UU No. 3 Tahun
1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga
Kerja.
6. UU No. 18 Tahun 1999 tentang
Jasa Konstruksi.
7. UU No. 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
8. PP No. 14 Tahun 1993 tentang
Penyelenggaraan Program Jamsostek.
9. PP No. 29 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
10. PP No. 50 Tahun 2012 tentang
Penerapan SMK 3.
11. Per. Men Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No. Per. 01/MEN/1980
tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja pada Konstruksi Bangunan.
12. Per. Men. Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No. Per. 02/MEN/1980
tentang Pemeriksaan Kesehatan
Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan
Keselamatan Kerja.
13. Per. Men. Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No. Per. 01/MEN/1981
tentang Kewajiban Melapor Penyakit
Akibat Kerja.
14. Per. Men. Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No. Per. 04/MEN/1987
tentang Panitia Pembina Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja Serta Tata Cara
Penunjukkan Ahli Keselamatan Kerja.
15. Per. Men. Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No. Per. 05/MEN/1996
tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
16. Kep. Bersama Menteri Tenaga
Kerja dan Pekerjaan Umum No.: Kep.
174/MEN/1986. No.:
104/KPTS/1986 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja pada Tempat
Kegiatan Konstruksi
C.Dukungan dan Keselamatan Kons
C.1. Sumber Daya
Selalu berusaha menyediakan sumber
daya yang diperlukan untuk
menetapkan, menerapkan,
memelihara dan meningkatkan
sistem manejemen mutu dan K3
yang berkelanjutan. Penentuan
sumber daya ini mempertimbangkan
beberapa hal:
Kemampuan dan kendala pada
a.

sumberdaya internal saat ini;


Hal-hal yang dibutuhkan dari
b.

penyedia eksternal.
Menentukan, menyediakan dan
memelihara infrastruktur untuk
pengoperasian proses guna
mendukung dan mencapai
kesesuaian produk dan jasa.
C.2. Kompetensi Kami senantiasa:
a.Menentukan kompetensi yang cukup
bagi karyawan / pekerja yang
melaksanakan pekerjaan dalam
kondisi terkendali yang dapat
berpengaruh pada kinerja dan
kefektifan sistem manajemen mutu
dan K3.
b. astikan karyawan / pekerja memiliki
kompeten berdasarkan pendidikan,
pelatihan, pengalaman yang sesuai;
c. Jika dapat, mengambil tindakan
untuk memperoleh kompetensi yang
diperlukan, dan mengevaluasi
keefektifan dari tindakan yang
diambil;
d. Menyimpan informasi
terdokumentasi yang sesuai sebagai
bukti kompeten.
e. Memberikan orientasi dasar terkait
proyek dan K3 kepada seluruh
pekerja yang akan bekerja
pada proyek ini.
C.3. Kepedulian
Kami memastikan karyawan /
pekerja pada proyek memiliki
kepedulian terhadap:
a. Kebijakan mutu;
b. Sasaran mutu yang relevan;
c. Kontribusi terhadap keefektifan
K3 termasuk manfaat dari
peningkatan kinerja;
d. Pengaruh bila tidak mentaati
persyaratan sistem manajemen
mutu dan K3.
C.4. Komunikasi
Komunikasi yang efektif sangat
penting dalam tim proyek.
Komunikasi terbuka antara pekerja
dan tim manajemen proyek dalam hal
terkait K3 sangat dibutuhkan.
Kampanye K3 dan pengarahan
kepada pekerja mengenai kebijakan
dan rencana K3 harus dilakukan
secara berkala.
Untuk mempermudah komunikasi
antar stakeholder, maka dilakukan
rapat / meeting berkala.
Sehingga, permasalahan yang timbul
dalam proyek dapat diselesaikan
dengan baik.
C.5. Informasi Terdokumentasi
Seluruh pekerjaan harus memiliki
informasi terkait dengan
pengendalian pekerjaan baik berupa
prosedur, petunjuk kerja, petunjuk
teknis operasi, dan lain-lain yang
terdokumentasi. Memuat prosedur
dan/atau petunjuk kerja
pengendalian dokumen atas semua
dokumen yang dimiliki dan
ditandatangani oleh Kepala
Pelaksana Pekerjaan Konstruksi.
Informasi terdokumentasi pada
pekerjaan ini dibuat dan dikumpulkan
dalam berbagai format, yaitu fisik
(kertas / foto)dan digital (video /
rekaman). Dilaksanakan sebelum
pekerjaan dimulai hingga pekerjaan
selesai. Yang termasuk dalam
dokumen tersebut adalah: a.
Kebijakan K3 dan sasaran-
sasarannya;
b. Penjelasan ruang lingkup sistem manajemen K3;
c. Penjelasan elemen-elemen inti sistem manajemen;
d. Dokumen dan catatan yang dipersyaratkan oleh K3;
e. Dokumen dan catatan lainnya yang dianggap penting dalam mengimplementasikan K3.

D.Operasi Keselamatan Konstruksi


D.1. Perencanaan dan Pengendalian Operasi
Penerapan prinsip K3 di proyek ini
sangat diperhatikan. Pelaksana harus
mengetahui dan menerapkan
prinsip-prinsip kerja sesuai
ketentuan K3 di lingkungan proyek.
Perencanaan operasi K3 keselamatan
konstruksi disusun berdasarkan:
a. Hasil penelaahan awal kondisi K3 perusahaan;
b. Identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian resiko;
c. Peraturan perundangan dan persyaratan lainnya;
d. Sumber daya yang dimiliki.
Rencana operasi K3 ini
disusun oleh perusahaan
dengan memuat:
b. Tujuan dan sasaran pencapaian;
c. Skala prioritas, dimana pekerjaan dengan resiko tinggi akan diprioritaskan;
d. Upaya pengendalian bahaya, dilakukan berdasarkan hasil penilaian resiko;
e. Penetapan sumber daya;
f. Jangka waktu pelaksanaan;
g. Sistem pertanggung jawaban.
D.2. Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat
a.Prosedur dan/atau petunjuk kerja
tanggap darurat
Memuat prosedur dan/atau petunjuk
kerja tanggap darurat sesuai dengan
sifat dan klasifikasi Pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi yang dikerjakan
yang ditandatangani oleh Ahli Teknik
terkait dan Penanggung Jawab
Keselamatan Konstruksi.
b.Prosedur dan/atau petunjuk kerja
penyelidikan insiden
Memuat prosedur dan/atau petunjuk
kerja penyelidikan insiden
(kecelakaan, kejadian berbahaya,
dan penyakit akibat kerja)yang
ditandatangani oleh Penanggung
Jawab Keselamatan dan Konstruksi
Kepala Pelaksana Pekerjaan
Konstruksi.
E.Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi
E.1. Pemantauan dan Evaluasi
a.Inspeksi harian, teguran dan
pelaporan atas temuan ketidak
sesuaian, lalu diteruskan
dengan safety meeting harian yang
membahas tentang tindak lanjut
dan pemantauan;
b.Rapat K3 / Safety meeting
mingguan dengan melibatkan
semua perwakilan pekerja dan sub
kontraktor;
c.Audit internal;
d.Tindakan Koreksi, perbaikan dan
pencegahan atas temuan ketidak
sesuaian pada saat
pelaksanaan tindakan pemantauan,
tinjauan dan audit internal;
E.2. Tinjauan Manajemen
Manajemen secara rutin meninjau
ulang dan terus menerus
meningkatkan OHSAS/SMK3 dengan
tujuan untuk meningkatkan kinerja
K3 secara keseluruhan. Tinjauan ini
dilakukan terhadap: a. Penerapan
kebijakan K3;
b.Pencapaian tujuan dan sasaran K3;
c.Hasil temuan audit internal;
d.Evaluasi efektifitas penerapan K3;
Untuk memenuhi kebijakan
keselamatan dan kesehatan kerja dan
peraturan perundangan yang berlaku,
perusahaan melakukan identifikasi
bahaya, penilaian resiko dan
penerapan langkah pengendalian
yang berjalan.
Hal ini berlaku terhadap aktifitas rutin
dan non rutin, aktifitas semua orang
memiliki akses ke tempat kerja
(termasuk sub kontraktor dan
pengunjung), fasilitas ditempat kerja,
baik yang diberikan pihak organisasi
maupun pihak lainnya.
E.3. Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi
Perbaikan dan peningkatan kinerja
dilakukan berdasarkan
pertimbangan:
a. Perubahan peraturan perundangan-undangan;
b. Tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar;
c. Perubahan produk dan kegiatan perusahaan;
d. Perubahan struktur organisasi perusahaan;
e. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk epidemologi;
f. Hasil kajian kecelakaan dan penyakit akibat kerja;
g. Adanya pelaporan; dan
h. Adanya saran dari pekerja/buruh.

Anda mungkin juga menyukai