Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN MEMAKMURKAN MASJID

A. Urgensi Masjid Bagi Umat Islam


1. Sarana Pembina Iman
Masjid merupakan tempat terbaik dan paling cocok dalam pembinaan iman, terlebih lagi
iman itu sendiri seuatu yang sangat amat penting bagi setiap muslim dan yang mana iman juga ada
masa pasang surutnya sehingga pembinaan iman menjadi sangat harus supaya iman yang mantap
pada diri seorang muslim dapat tercapai dan menjadikannya seorang yang komitmen pada ketaatan.
Ketika masjid dijadikan sebagai sarana pembina iman tentu itu diperkuat dengan adanya ibadah
ritual yang mendekatkan seorang hamba pada tuhannya dan begitupulah hendaknya juga harus
dilakukan pembekalan ilmu pengetahuan yang dapat mengokohkan iman sehingga dengan iman yang
kokoh ini pula masjid dapat dimakmurkan sesuai dengan firman Allah :

‫ِاَّنَم ا َيْع ُم ُر َم ٰس ِج َد ِهّٰللا َم ْن ٰا َم َن ِباِهّٰلل َو اْلَيْو ِم اٰاْل ِخ ِر َو َاَقاَم الَّص ٰل وَة َو ٰا َتى الَّز ٰك وَة َو َلْم َيْخ َش ِااَّل‬
‫ٰۤل‬
‫َهّٰللاۗ َفَع ٰٓس ى ُاو ِٕىَك َاْن َّيُك ْو ُنْو ا ِم َن اْلُم ْهَتِد ْيَن‬
18. Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari
kemudian, serta (tetap) melaksanakan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada
Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk.
(QS.At-taubah : 18)

2. Sarana Pembina Masyarakat Islami


Sebagaimana pentingnya ke kokohan iman seseorang sebagai individu, hal ini juga harus
dilanjutkan dengan pembinaan secara kelompok atau masyarakat yang telah mantap imannya,
sehingga dapat ter-organisir dengan baik dan terciptanya suatu kehidupan bermasyarakat yang
terbimbing dengan baik oleh islam kemudian dari sinilah nanti dapat terlahir masyarakat islami yang
kuat dalam keimanan,pengetahuan,ekonomi,sosial,dan juga harga diri (izzah) yang hatinya selalu
terpaut dengan masjid karena menjadikan masjid sebagai pusat atau titik pembinaan dan kegiatannya
dan ini juga menjadi salah sebab untuk mendapatkan perlindungan dari Allah di akhirat kelak dimana
pada hari itu tidak ada perlindungan lain.

‫ َاِإْل َم اُم اْلَعاِد ُل‬:‫ َسْبَعٌة ُيِظ ُّلُهُم ُهللا ِفْي ِظ ِّلِه َيْو َم اَل ِظ َّل ِإاَّل ِظ ُّلُه‬: ‫َعْن َأِبْي ُهَر ْيَر َة َر ِض َي ُهللا َع ْنُه َع ِن الَّنِبِّي َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َقاَل‬
‫ َو َر ُج ٌل َدَع ْتُه اْم َر َأٌة اُت‬، ‫ َو َر ُج اَل ِن َتَح اَّبا ِفي ِهللا ِاْج َتَم َعا َع َلْيِه َو َتَفَّر َقا َع َلْيِه‬، ‫ َو َر ُج ٌل َقْلُبُه ُم َعَّلٌق ِفي اْلـَم َس اِج ِد‬، ‫َو َشاٌّب َنَش َأ ِبِع َباَد ِة ِهللا‬
‫َذ‬
‫ َو َر ُج ٌل َذ َك َر َهللا َخ اِلًيا‬، ‫ َو َر ُج ٌل َتَص َّدَق ِبَص َد َقٍة َفَأْخ َفاَها َح َّتى اَل َتْع َلَم ِش َم اُلُه َم ا ُتْنِفُق َيِمْيُنُه‬، ‫ ِإِّنْي َأَخ اُف َهللا‬: ‫ َفَقاَل‬، ‫َم ْنِصٍب َو َج َم اٍل‬
‫َفَفاَض ْت َعْيَناُه‬

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Beliau Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari
dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: (1) Imam yang adil, (2) seorang pemuda yang
tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh, (3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid, (4)
dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah
karena-Nya, (5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai
kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allâh.’ Dan (6) seseorang
yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak
tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta (7) seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam
keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.”
3. Sarana Pengokoh Ukhuwah Islamiyah

Anda mungkin juga menyukai