Disusun Oleh :
RIO PRANA PRATAMA ( 2022026 )
Dosen Pengampu :
MUHAMAD LATIEP EFENDI , M.Pd.
C. Tujuan ..................................................................................................... 2
D. Manfaat ................................................................................................... 2
A. Kesimpulan ........................................................................................... 13
B. Saran ..................................................................................................... 14
A. Latar Belakang
Dalam ajaran Islam terdapat beberapa pokok ibadah yang menjadi landasan
fundamental agama. Beberapa pokok ibadah mendasar itu disebut dengan rukun Islam
yang meliputi 5 pokok perkara, yaitu syahadat, sholat, zakat, puasa dan naik haji.
Kelima hal tersebut merupakaan ciri ibadah seorang muslim yang membedakan dengan
umat beragama lainnya.
Kelima pokok ajaran yang terkandung dalam Rukun Islam tersebut harus
dilaksanakan oleh setiap muslim. Ketaatan seorang muslim dalam melaksanakan rukun
Islam akan menggambarkan kadar cinta mereka terhadap Allah SWT. Sehingga
mempelajari pokok-pokok ajaran tersebut merupakan awal dari upaya muslim dalam
meningkatkan kualitas ibadah sehari-hari.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan mengkaji kaidah-kaidah pokok ibadah
dalam ajaran Islam yang dikenal dengan nama Rukun Islam yang mencakup hakikat dua
kalimat syahadat dan hakikat sholat bagi seorang muslim. Melalui kajian tersebut
diharapkan pemahaman penulis terhadap isi dan makna Rukun Islam akan meningkat
dan mampu pula meningkatkan kualitas ibadah penulis. Kepada pembaca semoga dapat
menambah pengetahuan dan menjadi amal ibadah yang di ridhoi Allah SWT.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka berikut ini rumusan masalah yang akan
dikaji dalam makalah ini, yaitu :
C. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah yang bertema tentang Arkanul Islam (rukun islam)
ini adalah :
D. Manfaat
Makalah ini disusun dengan harapan dapat memberikan manfaat kepada
pembaca dan penulis tentang Arkanul Islam ( rukun Islam ). Semoga isi dari
makalah ini dapat meningkatkan ibadah kita semua dan menjadikan ilmu ini ilmu
yang berguna dan di ridhoi oleh Allah SWT.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Ada beberapa hadist yang menerangkan tentang rukun islam, salah satunya yaitu
صلَّىَ ِس ْو َل هللا ُ س ِم ْعتُ َر َ :َع ْن ُه َما قَال َ ُي هللا َ ض ِ ب َر ِ َطاَّ ع َم َر ب ِْن ْالخ
ُ ع ْب ِد هللاِ ب ِْنَ الرحْ َم ِن َّ ع ْب ِد َ ع ْن أَبِي َ
س ْو ُل هللاِ ََ َِقَا ُعُ َ َهاَُأ ُ أ َ ْل َ َِلَوَ َِ َّ هللاُ ََأ َ َّل َُ َّ َّمدا َر
َ : علَى ْ َْم ش َ ي اْ ِْس ْسمَ ُع َ بُ ِن:ُسلَّ َي َُُْ ْول
َ ََ علَ ِْ ِو
َ ُهللا
. َضال َ ََ ص ْو ُع َر
َ ََ ت ِ ِْ َالز َكاأِ ََ َح ُّج ْالب
َّ صمَأِ ََ َِ ُْت َا ُء َّ ال
Dari Abu Abdirrahman, Abdullah bin Umar bin Al-Khathab radhiallahu „anhuma
berkata: saya mendengar Rasulullah bersabda: “Islam didirikan diatas lima perkara yaitu
bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah secara benar kecuali Allah dan
Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, mengerjakan
haji ke baitullah, dan berpuasa pada bulan ramadhan”.
Mutiara Hadits:
1. Rasulullah menyamakan Islam dengan bangunan yang kokoh dan tegak di atas tiang
yang kuat.
4. Wajib mengeluarkan zakat dari harta orang kaya yang sudah terpenuhi syarat-syarat
zakat lalu memberikannya kepada orang-orang fakir dan membutuhkan.
3
5. Wajibnya menunaikan ibadah haji dan puasa (Ramadhan) bagi setiap muslim.
6. Adanya keterkaitan rukun Islam satu sama lain. Siapa yang mengingkarinya maka dia
bukan seorang muslim berdasarkan ijma‟ (Kesepakatan seluruh ulama).
7. Pengertian di atas menunjukkan bahwa rukun Islam ada lima, dan masih banyak lagi
perkara lain yang penting dalam Islam yang tidak ditunjukkan dalam hadits ini.
Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: “Iman itu memiliki tujuh puluh lebih
cabang “
8. Islam adalah aqidah dan amal perbuatan. Tidak bermanfaat amal tanpa iman
demikian juga tidak bermanfaat iman tanpa amal. (Razzaq, 2014)
Dalam agama Islam terdapat beberapa aspek yang menjadi fondasi ibadah, yang
dinamakan Rukun Islam. Fondasi-fondasi ibadah tersebut merupakan perwujudan
hamba allah dalam mengimplementasikan penghambaannya kepada Allah. Rukun Islam
itu sendiri terdiri daripada lima perkara, yaitu :
1. Mengucap dua kalimat syahadat dan menerima bahwa Allah itu tunggal dan Nabi
Muhammad SAW itu rasul Allah.
3. Mengeluarkan zakat.
4
B. Hakikat Dua Kalimat Syahadat
Syahadat (persaksian) ini memiliki makna yang harus diketahui seorang muslim
berikut diamalkannya. Adapun orang yang mengucapkannya secara lisan namun tidak
mengetahui maknanya dan tidak mengamalkannya maka tidak ada manfaat sama sekali
dengan syahadatnya. Adapun isi syahadat sebagai rukun pertama dalam rukun Islam
adalah bersaksi tidak ada tuhan yang berhak disembah secara hak melainkan Allah dan
Muhammad adalah utusan Allah.
Syahadat merupakan asas dan dasar dari lima rukun Islam, juga sebagai ruh, inti dan
landasan seluruh ajaran Islam. Syahadat berasal dari kata bahasa Arab yaitu syahida
yang artinya “ia telah menyaksikan”. Kalimat itu dalam syariat Islam adalah sebuah
pernyataan kepercayaan sekaligus pengakuan akan keesaan Tuhan (Allah) dan
Muhammad sebagai rasulNya. Syahadat juga merupakan syarat pertama seseorang yang
harus dilakukan untuk memeluk agama islam. Hal itu berarti seseorang harus mengucap
dua kalimat syahadat terlebih dahulu dan setelah itu baru seseorang bisa dikatakan
memeluk agama islam.
Syahadat disebut juga dengan Syahadatain karena terdiri dari 2 kalimat (Dalam
bahasa arab Syahadatain berarti 2 kalimat Syahadat). Kalimat pertama merupakan
syahadah at-tauhid, dan kalimat kedua merupakan syahadah ar-rasul.
-) Kalimat pertama:
Makna kalimat syahadat yang pertama “La ilaha illallah” yaitu tidak ada yang berhak
diibadahi secara hak di bumi maupun di langit melainkan Allah semata. Dialah tuhan
yang hak sedangkan sesembahan selain-Nya adalah batil. Orang yang beribadah kepada
selain Allah adalah kafir dan musyrik terhadap Allah sekalipun yang dia sembah itu
seorang nabi atau wali. Sekalipun ia beralasan supaya bisa mendekatkan diri kepada
Allah ta‟ala dan bertawasul kepadanya. Sebab orang-orang musyrik yang dulu
menyelisihi Rasul, mereka tidak menyembah para nabi dan wali dan orang soleh
melainkan dengan memakai alasan ini.
Mendekatkan diri kepada Allah ta‟ala dan bertawasul kepada-Nya tidak boleh dengan
cara menyelewengkan ibadah kepada selain Allah. Melainkan hanya dengan
menggunakan nama-nama dan sifat-Nya, dengan perantaraan amal sholeh yang
diperintahkanNya seperti sholat, zakat, puasa, haji, serta lainnya.
5
-) Kalimat kedua:
َّ َٰ سو ُل
ِٱَلل ُ ََأ َ َْ َهدُ أ َ َّل َُ َّ َّمدا َر
wa ʾašhadu ʾanna muḥammadan rasūlu –llāh
Selain itu anda juga mengetahui dan meyakini bahwa sumber pengambilan syariat
sama saja apakah mengenai syiar-syiar ibadah ritual yang diperintahkan Allah maupun
aturan hukum dan syariat dalam segala sektor maupun mengenai keputusan halal dan
haram. Semua itu tidak boleh kecuali lewat utusan Allah yang bisa menyampaikan
syariat-Nya. Oleh karena itu seorang muslim tidak boleh menerima satu syariatpun yang
datang bukan lewat Rasul SAW. Allah ta‟ala berfirman :
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah ia dan apa yang dilarangnya
bagimu maka tinggalkanlah” (Al Hasyr:7)
“Maka demi Robbmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka
tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan
mereka menerima dengan sepenuh hati” (An Nisa‟:65)
1. Pada ayat pertama Allah memerintahkan kaum muslimin supaya menaati Rasul-Nya
pada seluruh yang diperintahkannya dan berhenti dari seluruheMuhammad yang
dilarangnya. Karena beliau memerintah hanyalah berdasarkan dengan perintah Allah
dan melarang berdasar larangan-Nya.
2. Pada ayat kedua Allah bersumpah dengan diri-Nya yang suci bahwa sah iman
seseorang kepada Allah dan Rasul-Nya hingga ia mau berhukum kepada Rasul dalam
perkara yang diperselisihkan antara dia dengan orang lain, kemudian ia puas
keputusannya dan menerima dengan sepenuh hati.
6
C. Hakikat Ibadah Sholat
1.1 Pengertian Sholat
Sholat berasal dari bahasa arab yang artinnya „‟do‟a‟‟. Sedangkan menurut istilah
sholat adalah ibadah yang dimulai dengan bacaan takbiratul ikhrom dan diakhiri dengan
mengucap salam dengan syarat dan ketentuan tertentu. Segala perkataan dan perbuatan
yang termasuk rukun sholat mempunyai arti dan makna tertentu yang bertujuan untuk
mendekatkan hamba dengan Penciptannya. Sholat juga merupakan amal yang pertama
kali dihisap ketika di hari penghisapan kelak. Apabila shalat nya baik insya Allah amal
yang lainnya ikut baik, begitu pun sebaliknya apabila amal sholat nya buruk maka
buruklah juga amal ibadah yang lainnya.
Adapun berbagai dalil didalam alquran yang menerangkan tentang ibadah sholat.
Dalil tujuan pelaksanaan sholat terdapat dalam Al-quran surat Ta Ha yang tertera
sebagai berikut :
“Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan
laksanakanlah shalat untuk mengingat Aku”. ( Surah Taha ayat 14 )
Dalam surat Ta Ha (ayat 14) tersebut menjelaskan bahwa tujuan sholat adalah agar
setiap hambanya senangtiasa selalu berdzikir kepada Allah. Arti berdzikir disini adalah
selalu mengingat Allah dimanapun dan kapanpun. Seperti ketika kita takbir membaca „‟
Allahuakbar‟‟ yang beratri Allah maha besar menjelaskan tentang keagungan Allah.
Ketika hati kita selalu mengingat Allah membuat jiwa kita menjadi tenang dan tentram.
Artinya :
7
1.2 Sholat Fardu
Salat Fardu adalah salat dengan status hukum Fardu, yakni wajib dilaksanakan. Salat
Fardhu sendiri menurut hukumnya terdiri atas dua golongan yakni, Fardhu „Ain yakni
yang diwajibkan kepada individu. Termasuk dalam salat ini adalah salat lima waktu dan
salat Jumat untuk pria. Yang kedua yaitu Fardhu Kifayah yakni yang diwajibkan atas
seluruh muslim namun akan gugur dan menjadi sunnat bila telah dilaksanakan oleh
sebagian muslim yang lain. Yang termasuk dalam kategori ini adalah salat jenazah.
Contoh sholat fardu adalah Sholat 5 waktu yang sudah ditentukan Allah, sebagaimana
firman-Nya:
Artinya: “Sesungguhnya sholat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-
orang beriman.” (QS. An-Nisa: 103)
1. Waktu sholat Dzuhur dimulai dari tergelincirnya matahari dari tengah-tengah langit
sampai bayangan sesuatu yang ada di bawahnya hampir sama panjangnya. Memiliki
empat rakaat shalat. Niat sholat dzuhur yaitu :
هلل
Latin: “Usholli Fardlo dhuhri Arba‟a Rok‟aataim Mustaqbilal Qiblati Adaa-an Lillahi
ta‟aala”
Artinya: “Aku niat melakukan sholat fardu dhuhur 4 rakaat, sambil menghadap qiblat,
saat ini, karena Allah ta‟ala”.
2. Waktu sholat Ashar dimulai dari bayangan suatu benda sama panjangnya dengan
benda itu sendiri sampai matahari hampir terbenam atau cahaya matahari belum
berwarna kuning. Memiliki empat rakaat shalat. Niat sholat ashar yaitu :
هلل
Latin: “Usholli Fardlol Ashri Arba‟a Roka‟aataim Mustaqbilal Qiblati Adaa-an Lillahi
ta‟aala”.
Artinya: “Aku niat melakukan sholat fardu ashar 4 rakaat, sambil menghadap qiblat,
saat ini, karena Allah ta‟ala”.
8
3. Waktu sholat Maghrib dimulai dari matahari terbenam sampai mega merah hampir
hilang. Sholat magrib memiliki 3 rakaat sholat dan diapit oleh sholat ashar dan isya
dengan rentang waktu tidak terlalu lama. Niat sholat maghrib yaitu :
هلل
Latin: “Usholli Fardlol Maghribi Tsalaatsa Roka‟aataim Mustaqbilal Qiblati Adaa-an
Lillahi ta‟aala”.
Artinya: “Aku niat melakukan sholat fardu maghrib 3 rakaat, sambil menghadap qiblat,
saat ini, karena Allah ta‟ala”.
4. Waktu sholat Isya dimulai dari hilangnya mega merah sampai fajar shadiq hampir
terbit. Memiliki empat rakaat sholat. Niat sholat isya yaitu :
هلل
Latin: “Usholli Fardlol I‟syaa-i Arba‟a Roka‟aataim Mustaqbilal Qiblati Adaa-an
Lillahi ta‟aala”.
Artinya: “Aku niat melakukan sholat fardu isya 4 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat
ini, karena Allah ta‟ala”.
5. Waktu sholat Subuh dimulai dari terbit fajar sampai matahari hampir terbit. Memiliki
dua rakaat sholat dan menggunakan doa qunut setelah doa i‟tidal di rakaat kedua. Niat
sholat subuh yaitu :
هلل
Latin: “Usholli Fardlon Shubhi Rok‟ataini Mustaqbilal Qiblati Adaa-an Lillahi ta‟aala”.
Artinya: “Aku niat melakukan sholat fardu subuh 2 rakaat, sambil menghadap qiblat,
saat ini, karena Allah ta‟ala”.
Niat sholat diatas adalah niat sholat ketika melakukan sholat sendirian. Untuk niat
sholat berjamaah ada tambahannya setelah bacaan “Adaa-an”.
Kamu dapat niatkan sholat yang kamu lakukan hanya karena Allah SWT dan hanya
mengharapkan ridho Allah SWT.
Dan contoh sholat fardu kifayah adalah sholat jenazah. Sholat Jenazah beda dengan
sholat pada umumnya. Sholat jenazah melakukan takbiratul ihram saja. Dalam
tatacaranya tidak ada gerakan sujud, ruku‟, dan duduk di antara dua sujud.
9
Berikut tata cara sholat jenazah berurutan :
Mengerjakan sholat sunnah memang butuh keikhlasan dan istiqamah. Namun tidak
semua orang bisa istiqamah melakukan dan merasakan nikmatnya sholat sunnah kecuali
mereka yang hatinya diridhai dan dibimbing oleh Allah SWT.
Ada banyak sekali keutamaan yang didapat ketika kita rajin mengerjakan sholat
sunnah. Dengan mengetahui keutamaannya semoga kita menjadi lebih semangat dan
tergerak hatinya untuk bisa melaksanakan sholat sunnah secara konsisten. Keutamaan
sholat sunnah antara lain :
Sholat fardhu yang kita kerjakan 5 waktu sehari mungkin ada beberapa hal yang
kurang sempurna, misalnya saja ketika sholat kita kurang khusyu. Sholat sunnah dapat
menutupi kekurangan dalam sholat fardhu yang sifatnya sunnah saja seperti tidak
khusyu‟ atau tidak membaca doa iftitah, dan lain-lain.
10
Imam ar-Ramli rahimahullah, seorang ulama besar bermadzhab Syafi‟iy mengatakan
sholat rawatib adalah sholat sunnah yang mengiringi sholat fardhu. Hikmah sholat
rawatib ini bisa menyempurnakan kekurangan-kekurangan saat mengerjakan sholat
fardhu. Sebab bisa saja umat Islam tidak khusyuk saat mengerjakan sholat fardhu atau
tidak mentadaburi ketika membaca ayat al-qur‟an.
Para ulama jumhur mengatakan, sholat sunah yang kita kerjakan termasuk ibadah
badaniyah yang lebih bagus atau paling afdal dari pada ibadah sunnah lainnya. Salah
satunya disampaikan oleh Imam Ibnu Hajar al-Haitami rahimahullah “Ibadah badaniyah
yang paling afdhal setelah syahadat adalah sholat. Sholat fardhu itu lebih afdhal dari
ibadah fardhu lainnya dan sholat sunnah itu lebih afdhal daripada ibadah sunah .
Salah seorang sahabat, Rabiah bin Ka‟ab al-Aslamiy radhiyallahu anhu ingin sekali
bisa mendampingi Rasulullah SAW di surga. Maka dia pun mengutarakan keinginan
tersebut kepada Rasulullah SAW “Dari Rabi‟ah bin Ka‟ab al-Aslamiy radiyallahu anhu
dia berkata: Nabi shallallahu alaihi wasallam berkata kepadaku, wahai Rabiah mintalah
sesuatu. Maka aku jawab: Aku ingin bisa menemanimu di surga wahai nabi. Lalu nabi
bertanya: ada yang lain tidak? Aku menjawab: tidak ada. Lalu nabi bersabda: Kalau
begitu bantulah aku untuk bisa menolongmu dengan memperbanyak sujud.”
Semakin banyak sholat dikerjakan maka semakin banyak dosa yang berguguran.
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya seorang hamba jika sedang sholat
didatangkan semua dosa-dosanya dan diletakkan di atas kepala atau pundaknya, lalu
ketika dia rukuk atau sujud maka dosa-dosa itu berguguran dari dirinya.”
Allah SWT sangat mencintai orang-orang yang rajin mengerjakan sholat sunnah.
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah berfirman: Siapa yang memusuhi
waliKu maka akan Aku perangi. Tidaklah seorang hamba bertaqarrub kepadaKu dengan
amalan sunnah sampai Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya maka Aku akan
menjadi pendengarannya ketika dia mendengar, Aku akan menjadi penglihatannya
ketika dia melihat, Aku akan menjaga tangannya ketika dia memukul. Aku akan
menjadi kakinya ketika berjalan. Jika dia meminta kepadaku maka sungguh akan Aku
beri dia, jika dia minta perlindungan maka sungguh akan Aku lindungi dia.”
11
6. Doanya Mustajab
Salah satu keutamaan orang yang senantiasa menjalankan sholat sunnah adalah doa-
doanya mustajab. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya
Allah berfirman: Siapa yang menghina waliKu maka akan Aku perangi. Tidaklah
seorang hamba bertaqqarub kepadaKu dengan apa yang Aku wajibkan padanya. Dan
seorang hamba senantiasa bertaqarrub kepadaKu dengan amalan sunah sampai Aku
mencintainya. Jika dia meminta kepadaKu maka akan Aku beri, jika dia berdoa
kepadaKu maka akan Aku kabulkan.”
Sholat sunnah ada yang berjamaah dan ada pula yang dilakukan sendirian/munfarid.
Contoh sholat sunnah yang berjamaah antara lain :
3.) Sholat Kusuf atau Gerhana (Gerhana Bulan atau Gerhana Matahari)
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rukun islam adalah cara seseorang untuk memeluk agama islam. Banyak yang
mengaku beragama islam, tetapi sedikit yang melaksanakan perintah dan menjauhi
larangan agamanya. Hal itu membuktikan bahwa rukun islam mudah diucapkan tetapi
pengalamannya yang susah dan harus dibarengi dengan keteguhan hati. Rukun islam
ada lima,yaitu syahadat, sholat, zakat, puasa, dan naik haji. Itu semua kita lakukan
dengan sungguh-sungguh dan mengharap ridho Allah SWT agar menjadi muslim yang
baik dan bahagia dunia serta akhirat.
Syahadat merupakan rukun islam yang pertama dan yang paling utama diucapkaan
jika ingin memeluk islam. Syahadat terdiri dari dua kalimat syahadat (syahadatain).
Kalimat pertama yaitu kalimat tauhid yang mengakui bahwa ialah Allah tuhan yang
maha esa tiada tuhan selain Nya, dan kalimat kedua adalah syahadat Muhammad
Rasulullah yang mengakui bahwa nabi Muhammad SAW itu adalah utusan Allah
kepada umat manusia. Hendaknya kita sering mengucapkan kalimat syahadat agar
memperoleh pahala dan mati dalam beragama islam. Karena orang yang mati bukan
dalam keadaan islam adalah orang yang paling merugi didunia dan orang yang akan
celaka di akhirat.
Ibadah sholat merupakan rukun islam yang kedua. Sholat adalah amal ibadah yang
pertama kali dihisap ketika di hari penghisapan amal kelak. Apabila sholat nya bagus
maka bagus pula ibadah yang lainnya, dan sebaliknya apabila sholat nya buruk maka
buruk pula ibadah yang lainnya. Sholat ada yang wajib dan ada yang sunnah di dalam
syariat islam. Sholat wajib atau fardhu antara lain sholat lima waktu, sholat jum‟at bagi
muslim laki-laki, dan sholat jenazah (fardu kifayah). Sholat sunnah antara lain sholat
ied, sholat tarawih, sholat witir, shalat istisqo, sholat kusuf, sholat tahajjud, sholat
dhuha, sholat rawatib, sholat tahiyatul masjid, dan sholat istikharah. Dalam
melaksanakan ibadah sholat harus kita tekankan keikhlasan dalam sholat agar sholat
kita terhindar dari sifat riya‟ yang malah akan merugikan kita. Carilah keridhoan Allah
dan jangan lah kau sholat jika hanya mencari pujian manusia, karena kelak hal itulah
yang akan menjebloskan mu kedalam neraka.
13
B. Saran
Penerapan rukun islam dalam kehidupan sangat penting dilakukan, oleh karena itu
penulis menyarankan agar kita senantiasa meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah
SWT agar hidup kita senantiasa berhasil dan bahagia dunia akhirat. Mari kita benahi
jalan hidup dengan selalu berbuat kebajikan dan mengamalkan rukun islam setiap
waktu.
C. Pendapat Penulis
Sebagai umat muslim kita harus senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT. Perbaiki
semua kekurangan yang ada pada diri kita dan tingkatkan ibadah dan amal sholeh kita.
Tingkatkan juga keseriusan kita dalam melaksanakan rukum islam agar mendapat ridho
Allah SWT. Ingatlah bahwa dunia ini semakin tua, kelak kita semua akan diminta
pertanggung jawaban atas segala yang kita lakukan didunia. Jangan sampai rasa santai
kita hari ini akan membawa penyesalan kelak di hari pembalasan.
D. Daftar Pustaka
Al-Qahthani, D. S. (2014). Shalat sunnah dan keutamaannya. Jakarta Timur: Darul Haq.
Razzaq, A. (2014, oktober 26). Aqidah islam. Dipetik oktober 10, 2020, dari Arti
syahadat: aqidahislamjm.blogspot.com
14