Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ARKANUL IMAN ( RUKUN IMAN )

Disusun Oleh :
RIO PRANA PRATAMA ( 2022026 )

Dosen Pengampu :
MUHAMAD LATIEP EFENDI , M.Pd.

PROGRAM STUDI : TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BATURAJA
2020/2021
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar belakang masalah .......................................................................... 1

B. Rumusan masalah ................................................................................... 2

C. Tujuan ................................................................................................. 2

D. Manfaat ................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................ 3

A. Mengenal Allah dalam konsep tauhid .................................................... 3

B. Mengenal malaikat-malaikat Allah ......................................................... 4

1.1 Iman kepada malaikat Allah ............................................................ 4

1.2 Jumlah malaikat Allah yang wajib kita imani ................................... 4

1.3 Sifat-sifat malaikat ............................................................................ 6

C. Mengenal nabi dan rasul Allah ............................................................... 7

2.1 Iman kepada nabi dan rasul Allah ...................................................... 7

2.2 Perbedaan nabi dan rasul Allah .......................................................... 7

2.3 Jumlah nabi dan rasul Allah ............................................................... 8

2.4 Sifat-sifat wajib dan sifat-sifat mustahil nabi dan rasul Allah ........... 8

BAB III PENUTUPAN ............................................................................. 9

A. Kesimpulan ............................................................................................. 9

B. Saran ..................................................................................................... 10

C. Pendapat penulis .................................................................................. 10

D. Daftar pustaka ....................................................................................... 10


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Beragama adalah suatu bentuk keyakinan manusia terhadap berbagai hal yang
diajarkan oleh agama yang dianutnya. Beragama berarti meyakini secara bulat terhadap
pokok – pokok ajaran dan keyakinan sebuah agama. Oleh karena itu, tidak ada manusia
yang mengaku beragama tanpa ia meyakini apa-apa yang ditetapkan oleh agama
tersebut.

Dalam agama Islam terdapat pilar-pilar keimanan yang dikenal dengan rukun
Iman, terdiri dari enam pilar. Keenam pilar tersebut adalah keyakinan islam terhadap
hal-hal yang “ghoib” yang hanya dapat diyakini secara transedental, sebuah
kepercayaan terhadap hal-hal yang diluar daya nalar manusia. Rukun iman ini terdiri
dari: 1) iman kepada Allah ( Patuh dan taat kepada ajaran Allah dan hukum-
hukumNya), 2) Iman kepada malaikat-malaikat Allah (mengetahui dan percaya akan
adanya malaikat-malaikat Allah), 3) Iman kepada kitab-kitab Allah (melaksanakan
ajaran Allah dalam kitab-kitabNya secara baik), 4) Iman kepada rasul-rasul Allah
(mencontoh perjuangan para Nabi dan Rasul dalam menyebarkan dan menjalankan
kebenaran disertai kesabaran. 5) Iman kepada hari kiamat (paham bahwa akan adanya
hari akhir dan setiap perbuatan ada pembalasannya), 6) Iman kepada Qada dan Qadar
(paham pada keputusan serta kepastian yang ditentukan Allah pada alam semesta).

Enam pilar keimanan umat islam tersebut merupakan sesuatu yang wajib dimiliki
oleh setiap muslim. Tanpa mempercayai salah satunya maka gugurlah keimanan
seseorang, sehingga mengimani keenam rukun tersebut merupakan suatu kewajiban
yang tidak dapat ditawar lagi. Dan pada makalah kali ini saya akan menjelaskan sedikit
tentang iman kepada Allah, iman kepada malaikat Allah, iman kepada nabi dan rasul
Allah. Diharapkan makalah ini dapat menambah pemahaman kita semua mengenai
pentingnya rukun iman dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka berikut ini rumusan masalah yang akan
dikaji dalam makalah ini, yaitu :

1. Bagaimana cara mengimani Allah dalam konsep tauhid ?

2. Apakah yang dimaksud Malaikat Allah ?

3. Sifat apa saja yang bisa diteladani dari para nabi dan rasul Allah ?

C. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah yang bertema tentang Arkanul Iman ( rukun iman )
ini adalah :

1. Menjelaskan bagaimana cara mengimani Allah dalam konsep tauhid.

2. Menjelaskan apa itu malaikat Allah.

3. Memahami nabi dan rasul Allah serta ahlakul karimah yang dapat diteladani
dan diterapkan pada kehidupan sehari-hari.

D. Manfaat
Makalah ini disusun dengan harapan dapat memberikan manfaat kepada
pembaca dan penulis tentang Arkanul Iman ( rukun Iman ). Dan semoga ilmu ini
menjadi amal ibadah yang di ridhoi Allah S.W.T.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Mengenal Allah Dalam Konsep Tauhid


Sejatinya manusia adalah mahluk yang diciptakan Allah yang memiliki akal dan
nafsu untuk selalu beribadah kepada Nya dalam bentuk dan keadaan apapun. Termasuk
ketika dirinya mampu mengenali jati diri yang sesungguhnya sebagai jalan untuk jauh
lebih mengenal kepada sang khaliq yaitu Allah S.W.T. Sejalan dengan keterangan yang
menyebutkan bahwa “ Barangsiapa yang mengenal dirinya secara haqiqi maka dia akan
mengenali siapa RabbNya”. Itulah sebabnya salah satu kajian islam yaitu ilmu tauhid
mengajarkan tentang bagaimana cara kita mengenali sang maha pencipta lewat media
yang ada dalam diri kita dan lingkungan sekitar.

Semakin kita mengenali hakikat keberadaan hidup ini yang sesungguhnya, maka
semakin dekat kita dengan siapa yang menciptakan kita. Sehingga timbullah keimanan
dan ketauhidan yang kuat dalam diri yang sesungguhnya. Iman kepada Allah adalah
rukun iman yang pertama dan yang paling penting. Iman kepada Allah artinya meyakini
dengan sepenuh hati bahwa Allah itu wujud/ada walaupun kita tidak tahu bagaimana
rupa Nya. Oleh karena itu diperlukan rujukan dari alquran dan hadist untuk mengetahui
kebesaran Allah tuhan semesta alam.

Didalam Alquran dalam surat as – syura ayat 11 yang artinya “ Dia (Allah) tidak
menyerupai sesuatupun dari mahlukNya dan tidak ada sesuatupun yang menyerupai
Nya”. Dari ayat ini kita mengetahui bahwa Allah berbeda dengan semua mahlukNya
seperti sifatnya yaitu mukhalafatul lil khawadisi. Lalu bagaimana cara kita mengimani
sesuatu yang tidak diketahui dengan jelas wujud nya ? Disinilah keimanan seseorang
diuji apakah ia akan tetap bertaqwa kepada Allah atau malah berpalimg dariNya.

Di dalam agama islam banyak hal ghaib yang tidak bisa kita lihat dan bahkan tidak
bisa dipahami oleh akal manusia. Tetapi disitu lah kita dapat melihat seberapa kuat dan
iman nya terhadap Allah tuhan yang menciptakan segalanya dan tidak ada satupun yang
setara denganNya. Sebagai muslim yang baik maka kita harus beriman bahwa Allah itu
ada walaupun kita tidak pernah bertemu, melihat, ataupun mendengar secara langsung.

3
Didalam Alquranul karim banyak sekali ayat yang menerangkan keberadaan Allah
sang pencipta,salah satunya adalah surat al ikhlas. Didalam surat al ikhlas dijelaskan
bahwa Allah adalah tuhan yang maha esa,Allah adalah tempat meminta segala sesuatu,
(Allah) tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada sesuatu yang setara dengan
Nya. Dari situ kita tahu bahwa Allah adalah tuhan yang maha esa dan tidak ada yang
setara dengan Nya. Oleh karena itu , marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita terhadap
Allah S.W.T. guna mendapatkan ridho dan kebahagiaan dunia dan akhirat kelak. Kita
harus sadar bahwa hanya pertolongan Allah lah yang dapat menyelamatkan kita dari
segala kesulitan yang ada. Kita juga harus senantiasa bersyukur atas segala nikmat
Allah karena Allah tau apa yang baik dan apa yang buruk bagi kita semua.

B. Mengenal Malaikat-Malaikat Allah

1.1 Iman Kepada Malaikat Allah


Iman kepada malaikat Allah merupakan rukun iman yang kedua setelah iman
kepada Allah. Iman kepada malaikat artinya meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah
telah menciptakan malaikat yang bertugas membantu Nya dari cahaya (nur) yang
memiliki akal tetapi tidak memiliki nafsu. Oleh karena itu, malaikat Allah selalu patuh
kepada Nya berbeda dengan mahluk Allah yang lainnya. Malaikat juga disebut sebagai
tentara Allah yang jumlahnya hanya diketahui oleh Allah saja. Dalam surat al-muddasir
ayat 31 yang berbunyi :

"Tidak ada yang tahu jumlah malaikat Tuhanmu, yang Dia ciptakan untuk menyiksa
penghuni neraka kecuali Dia, yaitu Allah Ta’ala".Namun telah pasti jumlah malaikat itu
amat sangat banyak melebihi jumlah manusia sekalipun. (manhaj salaf, 2019)

1.2 Jumlah Malaikat Allah Yang Wajib Kita Imani


Walaupun jumlah malaikat sangat banyak, ada sepuluh malaikat yang wajib kita
imani beserta tugasnya, yaitu :
1) Jibril

Malaikat jibril adalah malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu Allah kepada para
rasulnya. Malaikat jibril adalah salahsatu dari tiga malaikat yang namanya disebut
dalam alquran. Nama malaikat jibril disebut dua kali dalam alquran yaitu pada surah al
baqarah ayat 97-98 dan surat at-tahrim ayat 4. Didalam alquran jibril memiliki beberapa
julukan seperti Ruh al amin dan Ruh al Qudus.

4
2) Mikail

Malaikat mikail adalah malaikat yang bertugas menurunkan hujan dan membagikan
rezeki ( berupa pepohonan,buah,dan lain lain). Walaupun malaikat mikail tugasnya
menurunkan hujan dan membagi rezeki,namun malaikat mikail adalah malaikat yang
paling khusyu’ dan takut kepada Allah. Dalam hadist nabi Muhammad S.A.W. ketika
melakukan isra’ mi’raj malaikat mikail tidak pernah tersenyum lagi sejak Allah
menciptakan neraka dan memperlihatkan kepadanya.

3) Israfil

Malaikat israfil adalah malaikat yang bertugas meniup sangkakala. Israfil akan meniup
sangkakala dua kali, tiupan pertama akan menghancurkan dunia dan matilah semua
mahluk, dan tiupan kedua untuk membangkitkan manusia di padang mahsyar kelak.
Walaupun namanya tidak disebutkan dalam alquran malaikat ini merupakan malaikat
pertama yang diciptakan Allah dan juga yang pertama kali di bangkitkan pada hari
kiamat.

4) Izrail

Malaikat izrail adalah malaikat yang bertugas mencabut nyawa dan salah satu dari
empat malaikat utama selain jibril, mikail, dan israfil. Walaupun namanya tidak pernah
disebut dalam alquran ia selalu disebut dengan Malak al Mawt atau malaikat maut.

5) Munkar dan Nakir

Kedua malaikat ini adalah malaikat yang bertugas menanyakan atau menguji keyakinan
dari orang yang telah mati di alam barzakh/ alam kubur. Pertanyaan akan dimulai ketika
proses penguburan selesai dan 70 langkah orang terakhir meninggalkan tempat
dikuburnya mayat( ada yang berpendapat 40 langkah). Munkar dan nakir menanyakan
beberapa hal berikut, “ Siapakah tuhanmu ? “, “ Siapakah nabi mu? “, dan “ Apa agama
mu ? “.Apabila ruh dapat menjawab pertanyaan dengan benar dan sesuia dengan agama
islam maka akan diberikankeluasan dan diterangkan kuburnya sampai hari kebangkitan.

6) Rakib

Malaikat rakib adalah malaikat yang bertugas mencatat amal baik manusia semasa
hidupnya. Ingatlah bahwa semua perbuatan di hidupmu akan dicatat oleh malaikat dan
mendapatkan pembalasannya kelak. Jadi, sebisa mungkin berbuatlah mungkin berbuat
baik dalam kehidupanmu. Agar kamu juga mendapatkan balasan yang baik pula dari
Allah SWT.

5
7) Atid

Malaikat atid adalah malaikat yang bertugas mencatat amal buruk manusia. Jika kamu
berniat untuk berbuat hal buruk, jangan lupa bahwa ada malaikat atid yang siap untuk
mencatatnya. Ingatlah juga bahwa Allah SWT selalu melihatmu dan mengetahui apapun
yang kamu perbuat. Jangan sampai kamu menjalani kehidupanmu dengan penuh
perbuatan buruk.

8) Malik

Malaikat malik adalah malaikat yang bertugas menjaga pintu neraka dan memimpin
para malaikat zabaniyah di neraka. Neraka adalah tempat bagi orang-orang yang dalam
hidupnya selalu berbuat buruk dan tidak beriman kepada Allah SWT. Di neraka ini
terdapat malaikat malik yang menjaga pintu nya. Seperti yang sudah disampaikan dalam
surat at-tahrim ayat 6 yang artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu
dan keluargamu dariapineraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

9) Ridwan

Malaikat ridwan adalah malaikat yang bertugas menjaga pintu surga. Hal ini juga sesuai
dengan surat al-baqarah ayat 25 yang berbunyi : “ Dan sampaikanlah berita gembira
kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-
surga yang mengalir sungai-sungai didalamnya.”

1.3 Sifat-Sifat Malaikat


Setelah mengetahui nama-nama 10 malaikat Allah beserta tugasnya, ada baiknya
juga kita mengetahui seperti apa sifat-sifat mereka. Adapun sifat-sifat malaikat Allah
antara lain :

1) Para malaikat selalu menjalankan perintah dari Allah SWT dengan patuh, tanpa
pernah membantahnya.

2) Para malaikat selalu setia kepada Allah SWT , merekaa bersujud, bertasbih, dan
beribadah kepada Allah SWT.

3) Para malaikat tidak pernah melakukan sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT.

4) Para malaikat tidak memiliki sifat-sifat buruk seperti yang ada di dalam manusia,
misalnya marah, sombong, dan sebagainya.

6
5) Malaikat akan merasa bahagia jika melihat ada manusia meraih lailatul qadar
dibulan ramadhan.

6) Malaikat selalu bersikap baik dengan memohonkan ampunan bagi orang-orang yang
beriman kepada Allah SWT`

7) Malaikat bisa mengubah wujudnya menjadi manusia atau mahluk lainnya, sesuai
dengan kehendak dan izin Allah SWT.

8) Malaikat tidak memiliki nafsu sehingga mereka tidak tidur, makan, minum, dan
sebagainya.

C. Mengenal Nabi dan Rasul Allah

2.1 Pengertian Iman Kepada Nabi Dan Rasul Allah


Sebagai umat islam kita wajib hukumnya untuk mengimani nabi dan rasul Allah,
karena iman kepada nabi dan rasul termasuk rukun iman yang ke-4. Iman kepada nabi
dan rasul Allah artinya meyakini dengan sepenuh hati bahwa nabi dan rasul merupakan
utusan Allah. Kemudian mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari ajaran
yang dibawa oleh nabi dan rasul.

2.2 Perbedaan Nabi Dan Rasul Allah


Berikut beberapa perbedaan Nabi dan Rasul Allah :

1) Secara etimologi, kata “ nabi “ berasal dari kata “ naba “ yang berarti dari tempat
yang tinggi. Sementara itu, pengertian nabi secara umum adalah seorang manusia laki-
laki hamba Allah SWT yang diberi kepercayaan berupa wahyu dari Allah SWT untuk
dirinya sendiri. Dengan kata lain, wahyu yang diturunkan tidak disampaikan kepada
umatnya. Wahyu yang didapatnya tersebut kemudian hanya diamalkan oleh dirinya
sendiri dan tidak ada kewajiban untuk menyampaikan kepada umat atau kaumnya.
Sementara itu, kata rasul berasal dari kata “ risala “ yang berarti penyampaian. Rasul
adalah seseorang laki-laki yang diberikan wahyu dan kepercayaan oleh Allah SWT
yang kemudian diamalkan dan berkewajiban untuk menyampaikan wahyu tersebut
kepada umat manusia. (Dr. Marzuki, 2016)

2) Nabi diutus kepada kaum yang sudah beriman, sedangkan rasul diutus kepada kaum
yang belum beriman.

3) Jumlah nabi sangat banyak yaitu kurang lebih ada 124.000 sedangkan rasul hanya
312 dengan 5 rasul ulul azmi ( rasul yang mempunyai ketabahan luar biasa, yaitu Nuh,
Ibrahim, Musa, Isa, Muhammad. Gelar ulul azmi dijelaskan dalam surat al-ahqaf ayat
35 dan asy-syura ayat 13).

7
4) Semua nabi tidak berarti rasul tetapi rasul sudah pasti nabi.

5) Nabi hanya mendapatkan wahyu melalui mimpi, sedangkan rasul dapat menerima
wahyu melalui mimpi maupun melalui malaikat serta dapat melihat dan berkomunikasi
secara langsung dengan malaikat.

6) Ada nabi yang dibunuh oleh kaumnya, tetapi rasul diselamatkan Allah dari percobaan
pembunuhan yang dilakukan oleh kaumnya yang terdapat dalam surat Ali-imran ayat 21
“ Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para
nabi yang memang tidak dibenarkan dan membunuh orang-orang yang menyuruh
berbuat adil “.

2.3 Jumlah Nabi Dan Rasul Allah


Mengenai jumlah nabi dan rasul Allah ada yang berpendapat bahwa jumlah nabi ada
124.000, sedangkan jumlah rasul ada 312. Namun dalam Alquran hanya terdapat
beberapa nama nabi dan rasul yang disebutkan dalam surat al-ghafir ayat 787 berikut :
“Dan sesungguhnya telah kami utus beberapaorang rasul sebelum kamu, diantara
mereka ada yang kami ceritakan kepadamu dan ada pula yang tidak kami ceritakan
kepadamu, tidak dapat bagi seseorang rasul membawa suatu mu’jizat melainkan dengan
seizin Allah “ ( Qs. Al-Ghafir : 787 ). (Dr. Marzuki M. , 2016)

Jumlah nabi dan rasul dalam Alquran dan hadist ada 25 yang wajib diimani bagi
semua muslim, yaitu :

Adam AS, Idris AS, Nuh AS, Hud AS, Saleh AS, Ibrahim AS, Luth AS, Ismail AS,
Ishaq AS, Yakub AS, Yusuf AS, Ayyub AS, Syuaib AS, Harun AS, Musa AS, Dzulkifli
AS, Daud AS, Sulaiman AS, Ilyas AS, Ilyasa’ AS, Yunus AS, Zakaria AS, Yahya AS,
Isa AS, Muhammad SAW.

2.4 Sifat-Sifat Wajib dan Sifat-Sifat Musatahil Nabi dan Rasul Allah
Pada hakikatnya, Allah telah memerintahkan utusan atau rasulnya untuk
menyampaikan wahyu. Para rasul pilihan Allah memiliki sifat-sifat yang wajib ada serta
sifat mustahil. Sifat wajib adalah sifat-sifat yang harus dimiliki oleh nabi dan rasul. Sifat
wajib rasul antara lain :

1) Sidiq = Benar

2) Amanah = Dapat dipercaya

3) Tablig = Menyampaikan

8
4) Fathanah = Cerdas

Sedangkan sifat-sifat mustahil Allah adalah sifat-sifat yang mustahil atau tidak
mungkin dimiliki oleh nabi dan rasul, yaitu :

1) Kizib = Bohong/dusta

2) Khianat = Tidak dapat dipercaya (berkhianat)

3) Kitman = Menyembunyikan

4) Baladah = Bodoh

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Iman berarti meyakini dengan sepenuh hati, melafadzkan dengan lisan, dan
melaksanakan dengan perbuatan. Rukun iman merupakan hal-hal yang wajib diyakini
sepenuh hati bagi seluruh umat islam. Rukun iman dapat ditanamkan sejak usia dini
agar tidak bingung dan tersesat ketika dewas kelak. Rukun Iman yang pertama yaitu
Iman kepada Allah. Iman kepada Allah berarti meyakini bahwa Allah itu ada dengan
segala kebesaran dan asma-asma mulia Nya serta menjadikan perintah dan larangan nya
sebagai pedoman dalam hidup di dunia. Hal itu harus kita tanamkan walaupun kita
belum pernah bertemu langsung dengan Nya.

Rukun Iman yang kedua adalah iman kepada malaikat Allah. Iman kepada malaikat
Allah artinya meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah telah menciptakan malaikat
dari cahaya/nur yang bertugas untuk membantu Nya. Malaikat merupakan mahluk Allah
yang memiliki akal tetapi tidak memiliki nafsu sehingga mereka selalu tunduk kepada
Allah SWT. Sikap kita terhadap rukun iman yang kedua adalah menambah ketaqwaan
kepada Allah dan yakin bahwa semua perbuatan akan dicatat dan akan dipertanggung
jawabkan kelak.

Rukun iman yang ke empat adalah iman kepada rasul Allah. Iman kepada rasul Allah
artinya meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah telah mengutus rasul-rasulnya untuk
menyampaikan wahyu dari Nya ke pada para umat manusia dan meneladani sifat-sifat
baiknya para rasul Allah.

9
Sifat yang bisa diteladani dari para rasul Allah antara lain betaqwa kepada Allah, sabar,
dan tidak pernah ingkar terhadap tugas yang diberikan Allah serta bersyukur atas segala
nikmat dan karunia Allah. Selain itu kita juga bisa meneladani sifat wajib para rasul dan
menjauhi sifat mustahilnya.

B. Saran
Kita adalah sebaik-baiknya mahluk ciptaan Allah. Kita memiliki bentuk yang
sempurna, mempunyai nafsu dan juga akal. Seharusnya kita sebagai manusia yang
berakal baik, yang mempunyai agama dan juga sebagai umat islam kita harus menjaga
agama islam. Salah satunya adalah dengan menerapkan rukun iman dalam kehidupan
sehari-hari dan mengajarkan kepada generasi muda untuk melaksanakan rukun iman
agar agama islam dapat berdiri kokoh selamanya.

C. Pendapat Penulis
Manusia diciptakan dengan tujuan untuk menjadi pemimpin ( khalifah ) di muka
bumi ini dan juga untuk beribadah menyembah Allah. Rukun iman merupakan hal yang
mudah diucapkan tetapi sangat susah untuk dilaksanakan. Terkadang kita khilaf dan
melupakan nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam rukun iman. Tetapi begitu lah
manusia, selalu berlumurkan khilaf dan dosa. Tetapi ingat bahwa pintu pengampunan
Allah masih terbuka lebar bagi para umat yang ingin bertaubat. Disini saya sebagai
penulis mengajak untuk memperbaiki diri kita agar terhindar dari azab Allah dan
menjadikan agama islam tegak kokoh untuk selamanya.

D. Daftar Pustaka

manhaj salaf. (2019, agustus 22). Dipetik september 22, 2020, dari google schoolar.

(2016). Aqidah. Dalam M. Dr. Marzuki, Buku PAI SMP -8A (hal. 30). Yogyakarta: Kementrian
Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia.

(2016). Jumlah nabi dan rasul Allah. Dalam M. Dr. Marzuki, Buku PAI SMP (hal. 32). Yogyakarta:
Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia.

10

Anda mungkin juga menyukai