Anda di halaman 1dari 8

Siklus Akuntansi

Persamaan Dasar Akuntansi


Aset = Utang + Modal + (Pendapatan – Beban)
Jurnal
Berikut adalah transaksi yang terjadi di Salon Tika selama Desember 2017.

Buatlah jurnal umum sesuai dengan transaksi yang terjadi:

 Pada tanggal 2, Tika menyetorkan Rp50.000.000 sebagai modal awal


ke rekening bank atas nama Tika Salon
 Di ruko 2 sewa seharga Rp12.000.000 per tahun dibayar di muka
 Pada tanggal 4 membeli peralatan salon secara kredit sebesar
Rp6.500.000
 On 9 menerima uang sejumlah Rp2.000.000 dari pelanggan
 Pada tanggal 15, Tika Salon mengeluarkan sejumlah biaya sebagai
berikut: gaji Rp2.500.000; biaya utilitas (telepon, air, listrik)
Rp550.000; dan biaya lainnya Rp300.000
 Pada tanggal 16 membayar kreditur Rp1.250.000 untuk transaksi ke-
4
 Pada tanggal 18 Tika menerima uang sebesar Rp2.500.000 untuk
kebutuhan pribadi
 Pada tanggal 20 membeli peralatan seharga Rp4.000.000 tunai
 Tanggal 22 membayar asuransi untuk jangka waktu satu tahun
sebesar Rp6.000.000
 Tanggal 23 memberikan layanan kepada pelanggan seharga
Rp250.000 tetapi belum dibayar
 Tanggal 25, lunasi hutang pada transaksi ke-4
 Pada tanggal 27 dibeli peralatan seharga Rp2.000.000 secara kredit
 Tanggal 28 menerima pembayaran untuk transaksi tanggal 23
sejumlah Rp250.000
 Pada tanggal 30 menerima Rp3.000.000 dari pelanggan untuk
layanan tata rias yang akan dilakukan bulan depan
Soal
Bayangkan jika Anda merupakan seorang akuntan di Perusahaan Maju
Jaya. pada akhir bulan September, Anda mendapatkan data-data
transaksi dengan rincian sebagai berikut :
Bayangkan jika Anda merupakan seorang akuntan di Perusahaan Maju
Jaya. pada akhir bulan September, Anda mendapatkan data-data
transaksi dengan rincian sebagai berikut.

Di tanggal 2, perusahaan membeli barang secara tunai ke ke perusahaan


Jaya Abadi guna meningkatkan persediaan stok yang ada di gudang
senilai Rp 45.000.000. Di tanggal 4, dikarenakan barang yang tidak sesuai
pesanan membuat perusahaan mengembalikan barang yang dibeli senilai
Rp 3.900.000. Selanjutnya, di tanggal 5 terjadi transaksi jual barang secara
tunai kepada Toko Mulia senilai Rp 7.000.000. Kemudian, di tanggal 7
terjadi transaksi kembali secara kredit kepada Toko Sinar emas senilai Rp
10.000.000.

Soal contoh jurnal umum yang hendak Anda kerjakan dilanjutkan dengan
adanya perusahaan yang menambah stok barang di tanggal 9 dengan
pembelian secara kredit pada perusahaan Jaya Abadi senilai Rp
20.000.000. Selanjutnya, di tanggal 11 terjadi transaksi penjualan barang
secara tunai senilai Rp 30.000.000 kepada toko Elektro Bagus. Dilanjutkan
Toko Mulia yang mengembalikan barang tidak sesuai dengan pesanan
senilai Rp 1.500.000 di tanggal 13. Sementara, di tanggal 15 perusahaan
membayar cicilan utang kepada perusahaan Jaya Abadi senilai Rp
10.000.000.

Pelunasan terjadi di tanggal 17 dari toko Sinar Emas senilai Rp 20.000.000.


Terjadi transaksi penjualan kembali dengan toko Kriuk senilai Rp
25.000.000 disertai adanya biaya angkut sebesar Rp 500.000. Sedangkan,
di tanggal 23 perusahaan membeli barang secara tunai untuk stok modal
kepada perusahaan Mosiku senilai Rp 40.000.000 dengan biaya angkut
sebesar Rp 1.000.000.

Transaksi kembali terjadi di tanggal 27 Kepada toko Baru Jaya senilai Rp


30.000.000. Sementara, toko Baru Jaya tersebut mengembalikan barang
dagang yang tidak sesuai pesanan sebesar Rp 7.000.000 di tanggal 29.
Neraca
Aktiva Pasiva
Kas Hutang Lancar
Piutang Hutang Jangka
Persediaan Panjang
Aset Ekuitas

Jumlah Aktiva Jumlah Pasiva

Laporan Keuangan
Laporan keuangan(financial statement) suatu perusahaan merupakan gambaran yang
menjelaskan tenang kondisi keuangan suatu perusahaan. Bagian tersebut adalah yang paling banyak di
teliti oleh para investor untuk mengetahui kondisi keuangan perusaaan terkait sehat atau tidak. Focus
utama dalam pelaporan keuangan adalah informasi mengenai kinerja peusahaan yang tersedia dengan
mengukur laba(Earning) dan komponennya.
Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan akan sangat membantu dalam
menilai prestasi menejemen di masa lalu maupun prospeknya di masa yang akan datang. Rasio
keuangan dan kinerja perusahaan mempunyai hubungan yang erat karena Rasio keuangan dapat
memberikan indikasi apakah perusahaan memiliki kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban
financialnya, besarnya piutang yang cukup rasional, efisiensi menejemen persediaan, perencanaan
pengeluaran investasi yang baik, maupun struktur modal yang sehat. Sehingga dapat
memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Menurut Irham Fahmi (2014:280) secara umum
para investor dalam memahami laporan keuangan sebagai rujukan melihat kinerja keuangan bertumpu
pada 3(tiga) laporan, yaitu :
a. Balance sheet (neraca)
b. Income statement and retained earnings (laporan laba rugi dan laba ditahan)
c. Perubahan posisi keuangan.
Menurut Samsyudin (2009:39) menyatakan bahwa analisis rasio keuangan pada dasarnya
terdiri dua macan perbandingan, yaitu :
A. Perbandingan Eksternal ( Cross Sectional Approach )
Membandingkan rasio-rasio keuangan dari satu perusahaan tertentu dengan rasio keuangan
yang sama dari perusahaan lain yang sejenis dalam waktu yang sama. Kumpulan dari perusahaan ini
kemudian akan di rata-rata, sehingga menghasilkan rata-rata industry. Yang kemudian setiap
perusahaan akan dibandingkan dengan rata-rata industrinya.
Aset = Utang + Modal + (Pendapatan – Beban)
B. Perbandingan Internal ( Time Series Analysis )
Membandingkan rasio-rasio dari waktu-waktu tertentu dengan rasio rasio dari waktu-waktu
sebelumnya dari perusahaan yang sama, cara ini akan memberikan informasi rasio dari waktu ke
waktu sehingga dapat diketahui perkembangannya dan untuk proyeksi di masa yang akan datang.
Menurut Agus Sartono (2010:167) Adapun pembagian analisis rasio keuangan sebagai berikut :
a. Rasio Lukuiditas, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban financial yang berjangka pendek tepat pada waktunya.
b. Rasio Aktifitas, yaitu rasio yang menunjukkan sejauh mana efisiensi perusahaan dalam
menggunakan asset untuk memperoleh penjualan.
c. Financial Leverage Ratio, yaitu rasio yang menunjukkan kapasitas perusahaan untuk
memenuhi kewajibannya baik itu jangka pendek maupun jangka panjang.
d. Rasio Profitabilitas, yaitu rasio yang mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan
memperoleh laba baik dalam hubungan dengan penjualan asset maupun laba bagi modal
sendiri.
e. Rasio Nilai Pasar merupakan rasio yang menghubungkan harga saham perusahaan dengan
labanya dan dengan nilai buku perusahaan.

Analisis Rasio Keuangan


Analisis Rasio Keuangan adalah Suatu metode atau alat untuk menilai kemampuan kinerja
keuangan perusahaan yang diteliti pada periode terntu. Untuk menghitung analisis rasio keuangan
dapat dihitung dengan mengguanakn rumus sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas menunjukkan kemampuan untuk membayar kewajiban finansial jangka pendek
tepat pada waktu. likuiditas perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva
yang mudah untuk diubah menjadi kas yang meliputi kas, surat berharga, piutang, persediaan
dengan menggunakan laporan keuangan yang terdiri atas neraca, laporan laba-rugi. Rasio
likuiditas terdiri dari :
Aktiva Lancar
a) Current Ratio= (Margaretha, 2011;25)
Utang Lancar
Rasio ini menunjukkan sejauh mana tagihan jangka pendek dari para kerditor dapat dipenuhi
dengan aktiva yang akan dikonversi menjadi uang tunai di waktu dekat.
aktiva lancar− persediaan
b) Quick Ratio= (Margaretha, 2011;25)
Utang lancar
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendek tanpa
dikaitkan dengan penjualan persediaan.
Kas
c) Rasio Kas= (Irham Fahmi, 2014;74)
kewajibanlancar
rasio yang digunakan untuk membandingkan total kas (tunai) dan setara kas perusahaan
dengan kewajiban lancarnya.
2. Rasio aktivitas menunjukkan bagaimana sumber daya telah dimanfaatkan secara optimal,
kemudian dengan cara membandingkan rasio aktivitas dengan standar industri, maka dapat
diketahui tingkat efisiensi perusahaan dalam industri.
Turn penjualan
a) Total Asset
¿ total aktiva (Margaretha 2011;26)
Rasio ini menunjukkan efektifitas perusahaan dalam menggunakan seluruh aktiva untuk
penjualan dan mendapatkan laba.
Turn penjualan
b) Inventory (Margaretha, 2011;25)
¿ persediaan
Rasio yang menunjukkan setiap penjualan yang dijual hasilnya akan digunakan kembali untuk
membeli persediaan dalam setahun, dimana rata-rata dalam jumlah hari yang ditentukan
persediaan akan kembali menjadi uang kas.
' 360
Average Da y s collectoninventory =
c) Turn (Irham Fahmi, 2014;80)
Inventory ¿
¿
Rasio ini menunjukkan rata-rata jangka waktu penerimaan piutang, semakin besar berarti
semakin lama pengembalian piutangnya.
Turn Net Sales
d) ¿ Asset = (Margaretha, 2011;26)
Ratio ¿ Asset
Rasio ini mengukur sampai seberapa efektif perusahaan menggunakan pabrik serta
peralatannya.
3. Rasio laverage financial menunjukkan proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai
investasinya. Perusahaan yang tidak mempunyai Laverage berarti menggunakan modal sendiri.
penggunaan utang itu sendiri bagi perusahaan mengandung tiga dimensi.
Total Utang
a) Debt ¿ total Asset= x 100 % (Irham Fahmi, 2014;75)
Total Aktiva
Rasio ini mengukur persentase total dana yang disediakn oelh kreditor, makin tinggi rasio
hutang, risiko yang dimiliki perusahaan ini akan semakin tinggi.
Total Utang
b) Debt ¿ Equity Ratio= x 100%
Equitas
(Irham Fahmi, 2014;76)
Rasio ini mengukur jumlah hutang atau dana dari luar perusahaan terhadap modal
sendiri .
long term debt
c) LTD ¿ Equity Ratio= x 100 % (Irham Fahmi, 2014;78)
Equity
Rasio ini mengukut hutang jangka panjang dari luar perusahaan terhadap modal sendiri.
4. Rasio Profitabilitas Adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya
dengan penjuaalan, total aktiva maupun modal sendiri.
Laba Bersih
a) Net Profit Margin= (Margaretha, 2011;26)
Penjualan
Rasio ini mengukur laba atas setiap penjualan dalam rupiah.
penjualan−cogs
b) Gross Profit Margin= x 100 % (Irham Fahmi, 2014;82)
penjualan
Manfaat dari analisisi gross profit margin antara lain adalah menjadi indikasi tentang
seberapa besar keuntungna yang akan diperoleh dan dapat dijadikan langkah awal dalam
melakukan penghematan biaya dengan mencari pos-pos mana yang perlu diperbaiki.
Laba Bersih
c) ROA= (Margaretha, 2011 : 26)
Total Aktiva
Rasio ini menujukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas aktiva yang
dipergunakan.
laba bersih
d) ROE= (Irham Fahmi, 2014;83)
equity
Rasio ini mengukur tingkat pengembalian atas investasi bagi pemegang saham biasa.
berapa perusahaan tidak menderita rugi dan tidak menerima keuntungan.
5. Rasio Nilai Pasar merupakan rasio yang menghubungkan harga saham perusahaan dengan
labanya dan dengan nilai buku perusahaan. Rasio ini memberi indikasi pada manajement
perusahan atas pendapat investor tentang prestasi perusahaan di masa lalu dan propeknya di masa
yang akan datang. (Margaretha, 2011;27).
Laba Bersih
a). EPS= (Margaretha, 2011;27)
Jumlah Saham Beredar
Rasio yang menentukan tingkat keuntungan bersih untuk tiap lembar sahamnya yang mampu
diraih perusahaan pada saat menjalankan operasi perusahaan.
Deviden Per lembar Saham
b). Dividend Yield= (Atmaja, 2008;417)
Harga Pasar Per saham
Rasio ini menentukan seberapa besar suatu perusahaan dalam membagikan dividend kepada
pemilik saham dilihat dari harga sahamnya yang sekarang.

Anda mungkin juga menyukai