Osteology Extremitas Inferior
Osteology Extremitas Inferior
DI SUSUN OLEH
Kelompok 4:
AMAL : 8883190007
ALIM SETIA T : 8883190017
REZA ABI : 8883190021
THERESSIA A : 8883190031
MINGGU O : 8883190032
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2019
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dan
senantiasa mengharapkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya. Alhamdulillah penulis
masih diberi kesehatan dan umur sampai saat ini sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “OSTEOLOGI EXTREMITAS INFERIOR”
Dalam penyusunan makalah ini penulis sadar bahwa masih banyak terdapat
kekurangan dan mungkin jauh dari sempurna seperti dalam pepatah “ Tak Ada
Gading Yang Tak Retak” begitupun dengan makalah ini oleh karena itu kritik dan
saran dari para pembaca, sangat penulis harapkan untuk perbaikan dimasa yang akan
datang.
Demikian lah kami buat makalah ini untuk pegangan buat kita semua, Semoga
Makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Pengertian .............................................................................................................. 6
B. Bidang anatomis .................................................................................................... 6
C. Pembagian tubuh manusia..................................................................................... 7
D. Cabang-cabang anatomi ........................................................................................ 8
E. Sel dan jaringan tubuh manusia ............................................................................ 11
F. Struktur dan jaringan tulang .................................................................................. 12
G. Skeleton humanum (kerangka manusia) ............................................................... 14
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 10
B. Saran ...................................................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Substantia Compacta yang merupakan dinding tulang yang tebal, keras, padat
(kompak). pada umumnya tulang ini menempati bagian diaphyse tulang. Pada
tulang panjang, daerah ini memiliki rongga yang disebut cavum
medullare sebagai tempat sumsum tulang medulla osseum.
2. Substantia Spongiosa merupkan bagian yang berstruktur seperti bunga
karang. Pada umumnya terletak dibagian epiphyse dari tulang
panjang. Struktur menyerupai bunga karang yang tersusun oleh lempengan-
lembengan (trabeculae) yang tidak teratur dan berhubungan satu sama lain
membentuk anyaman. Struktur semacam ini sangat kuat dan tidak mudah
patah, karena disesuaikan dengan kebutuhan mekanis untuk menanggulangi
tekanan dan tarikan terhadap tulang tersebut dalam menjalankan fungsinya
sebagai alat penunjang atau alat gerak.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Anatomi
2. Bidang Anatomis
1
3. Pembagian tubuh manusia
4. Cabang – cabang Anatomi
5. Sel Dan Jaringan Tubuh Manusia
6. Struktur Dan Jaringan Tulang
7. Skeleton Humanum (Kerangka Manusia)
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
B. Bidang Anatomis
Dalam posisi seperti ini tubuh manusia dibagi menjadi beberapa bagian
oleh 3 buah bidang khayal:
3
3. Bidang Transversal; yang membagi tubuh menjadi atas (superior) dan bawah
(inferior).
Istilah lain yang juga dipergunakan adalah untuk menentukan suatu titik lebih dekat
ke titik referensi (proximal) dan lebih jauh ke titik referensi (distal).
Tubuh manusia dikelilingi oleh kulit dan diperkuat oleh rangka. Secara
garis besar, tubuh manusia dibagi menjadi:
Rongga dalam tubuh manusia Selain pembagian tubuh maka juga perlu
dikenali 5 buah rongga yang terdapat di dalam tubuh yaitu:
4
Catatan: Untuk materi terbaru, kwadran dibagi menjaid 9 titik yaitu:
Titik atas kanan, Titik atas tengah, Titik atas kiri, Titik tengah kanan, Titik
tengah, Titik tengah kiri, Titik bawah kanan, Titik tengah bawah dan Titik kiri
bawah.
5. Rongga panggul Berisi kandung kemih, sebagian usus besar, dan organ
reproduksi dalam Sistem dalam tubuh manusia.
5
10. Panca Indera
11. Sistem Reproduksi
D. Cabang-Cabang Anatomi
1. Anatomi makroskopik
2. Anatomi mikroskopik
1. Anatomi deskriptif/sistematika
6
j. Integumentum commune membahas sistem pelindung permukaan tubuh
yaitu kulit dan alat-alat yang terdapat padanya sepertirambut dan kuku.
2. Anatomi topographica/regional: mempelajari kedudukan suatu alat tertentu
terhadap alat lainnya, terdiri dari:
a. Sintopia: mempelajari suatu letak alat tubuh terhadap alat tubuh lainnya
b. Skletopia: mempelajari suatu letak alat tubuh terhadap tulang atau
kerangka
c. Holotopia: mempelajari letak sebenarnya suatu alat tubuh
3. Anatomi terapan: anatomi yang uraiannya lebih dikhususkan pada
kepentingan diagnosa dan terapi.
4. Anatomi permukaan: anatomi yang mediskripsikan tanda-tanda pada
permukaan tubuh sebagai penentu kedudukan alat-alat dalam.
Terminologi anatomi
Posisi anatomis adalah posisi tubuh tertentu, yaitu:
7
• bidang coronal: bidang frontal yang khusus digunakan pada kepala
• bidang horizontal: bidang yang tegak lurus terhadap bidang median dan
frontal dan membagi tubuh atas dan bawah.
• Garis anatomis adalah suatu garis khayal yang terletak pada tubuh pada posisi
tertentu, antara lain:
- linea mediana anterior: merupakan garis potong anatara bidang median
dengan permukaan tubuh
- linea mediana posterior: garis potong antara bidang median dengan
permukaan belakang tubuh
- linea sternalis: garis khayal pada tepi lateral sternum
- linea medioclavicularis: sejajar linea mediana dan melalui pertengahan
clavicula
- linea mammilaris: sejajar garis media dan melalui papilla mammae
8
- tibial: ke arah letak tibia
- fibular: ke arah letak fibula
- frontal: ke arah muka, berlaku bagi kepala
- ksipital: ke arah belakang/disebelah belakang, berlaku di kepala
Komponen-komponen sel
Sel terdiri atas dua bagian utama, yaitu sitoplasma dan nucleus membran
plasma adalah semua sel eukaryotik dibungkus oleh membran pembatas yang
terdiri dari fosfolipid, protein dan polisakarida. Berfungsi sebagai barrier yang
mengatur secara selektif zat-zat yang kedalam dan ke luar sel.
Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan sel-sel yang sering
mempunyai sifat morfologik dan fungsi yang sama. Meskipun sangat kompleks,
tubuh manusia hanya terdiri dari 4 jaringan utama: EPITEL, PENYAMBUNG,
OTOT DAN SARAF. Jaringan penyambung ditendai dengan banyaknya bahan
intrasel yang dihasilkan oleh sel-selnya. Jaringan otot terdiri atas sel panjang yang
mempunyai fungsi khusus yaitu kontraksi. Jaringan saraf terdiri dari sel-sek
9
dengan prosessus panjang yang menonjol dari badan sel dan berfungsi khusus
yaitu menerima, membangkitkan, dan menghantarkan rangsang saraf.
Skeleton terdiri dari 2 bagian yaitu bagian tulang (pars ossea) dan bagian
tulang rawan (pars cartilagenosa).
Pars ossea
10
1. diaphysis : bagian batang
2. epiphysis : bagian ujung, dipisahkan dari diaphysis oleh jaringan cartilago
yang disebut discus epiphysialis
3. metaphysic : bagian diaphysis yang berdekatan dengan epiphysis,
memgandung zona pertumbuhan
1. cartilago hyaline
2. cartilago fibrosa
3. cartilago elastic
4. cartilago hyalin mempunyai karakteristik sebagai berikut :
• paling banyak dijumpai
• matriks jernih, tembus cahaya
• indeks bias matrik dan kolagen sama
11
• dapat dijumpai pada cartilago articularis, costalis, trachea, larynx dan
septum nasi
Terdiri dari :
CRANIUM
12
Terdiri atas :
13
SKELETON TRUNCI
Terdiri atas :
2. Costa (tulang iga/rusuk), ada yang berbentuk tulang disebut os costae dan ada
yang berbentuk tulang rawan atau cartilago costalis, pada manusia berjumlah
12 pasang
14
3. Os sternum (tulang dada) terdiri dari :
• manubrium sterni
• corpus sterni
• processus xypoideus
CINGULUM SUPERIUS
15
1. clavicula (tulang selangka, 1 pasang)
2. scapula (tulang belikat, 1 pasang)
terdiri dari :
16
2. os radius (pengumpil) 1 pasang
3. os ulna (hasta) 1 pasang
4. ossa carpalia (pergelangan tangan) 8 pasang
5. ossa metacarpalia (telapak tangan) 5 pasang
6. os phalanges (jari tangan)
17
CINGULUM INFERIUS atau TULANG PELVIS
terdiri dari :
1. os sacrum
2. os cocygeus
3. os coxae, terdiri dari os illium, os ischii, os pubis. rongga yang dibatasi oleh
kedua os coxae, sacrum dan cocygeus disebut cavitas(rongga pelvis), cavitas
pelvis dibagi oleh linea terminalis menjadi dua bagian :
• pelvis major disebelah atas
• pelvis minor disebelah bawah pintu masuk ke dalam pelvis minor disebut
aditus pelvis (apertura pelvis superior/pintu atas panggul/PAP), pintu
keluar dari pelvis minor disebut exitus pelvis (apertura pelvis
inferior/pintu bawah panggul/PBP)
• Menurut bentuk aditus pelvis, pelvis wanita dapat dibagi menjadi :
- pelvis gynecoid, bentuk hampir bulat, tedapat pada 50% wanita
- pelvis android, seperti gambaran jantung
18
- pelvis anthropoid, bentuk oval, sempit dan memanjang dengan sumbu
panjang ke arah anteroposterior
- pelvis platypelloid, bentuk ellips, sumbu panjang ke arah transversal
1. conjugata anatomica : jarak antara promontorium dan tepi atas simpisis pubis
2. conjugata obstetrica (gynaecologica) : jarak antara promontorium dan dinding
posterior simpisis pubis
3. conjugata diagonalis : jarak antara promontorium dan tepi bawah simpisis
pubis
4. diameter transversa : ukuran transversal terbesar pada aditus pelvis
5. diameter obliqua I : jarak antara artic. Sacroiliaca dexta dan eminentia
iliopectineasin
6. diameter obliqua II : jarak antara artic. Sacroiliaca sin dan eminentia
iliopectinea dextra
19
terdiri dari :
1. Definisi
Berasal dari bahasa yunani arthron yang berarti sendi dan logos yang
berati ilmu. Jadi arthrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sistem
hubungan antara dua atau lebih komponen kerangka.
2. Klasifikasi
20
BERDASARKAN STRUKTUR
1. articulatio fibrosa (syanarthrosis), terdiri atas :
a. gomphosis, hubungan tonjolan dengan kantong. Contoh persendian gigi
dengan alveolus tulangnya
b. sutura, permukaan tulang yang berhubungan berkelok saling sesuai, tidak
ada gerakan. Contoh sutura coronalis pada kepala
c. syndesmosis, jaringan ikat fibrosa banyak, gerakan sedikit. Contoh
syndesmosis tibiofibularis
2. articulatio cartilaginea, disatukan oleh cartilago hyalin, contoh simpisis pubis
3. articulatio synovialis (diarthrosis), mempunyai ruang, cairan sinovia,
permukaan (facies articularis) ditutupi cartilago hyalin, disatukan oleh capsula
articularis atau ligamenta
BERDASARKAN GERAKAN
Articulatio sinovialis dibagi menjadi subklas :
1. artic. Monoaxialis, jumlah axis 1 buah, contoh : arti trochoidea dan ginglimus
2. artic. Biaxialis , jumlah axis 2 buah, contoh artic. Ellipsoidea dan sellaris
3. artic. Triaxialis, jumlah axis 3 buah, contoh : artic. Spheroidea
21
d. artic spheroidea (enarthrosis), facies articularis berbentuk spheris/bulan
sabit, gerakan yang mungkin anteflexio, retroflexio, exorotatio,
endorotatio, abductio, adductio, sircumductio, contoh : artic humeri
e. artic ellipsoidea, facies artic berbentuk ellips, contoh radiocarpea
f. artic sellaris (sendi pelana), facies artic berbentuk pelana, contoh artic
carpometacarpalis
g. artic trochoidea (sendi poros), facies artic seperti cincin, contoh artic
radioulnaris
Range of movement (luas gerakan), pada sendi mempunyai variasi individu dan
dibatasi oleh adanya :
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
22
Dalam perkembangannya, manusia kian memahami fungsi-fungsi dan struktur tubuh
melalui ilmu anatomi. Metode pemeriksaan selalu berkembang, dari pemeriksaan
tubuh hewan, pembedahan mayat, sampai ke teknik-teknik kompleks yang
dikembangkan pada satu abad terakhir.
Dalam posisi seperti ini tubuh manusia dibagi menjadi beberapa bagian oleh 3
buah bidang khayal:
1. Anatomi makroskopik
2. Anatomi mikroskopik
B. Saran
Makalah ini masih sangat sederhana untuk itu kami berharap sumbang saran
dari para pembaca yang budiman demi perbaikan makalah ini. Penyusun
menyarankan agar makalah ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, D.A. 2000. Buku Penuntun Biologi untuk SMU kelas 2. Jakarta. Penerbit
Erlangga.
23
Ethel, Sloane. 2004. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta. Penerbit Buku
Kedokteran EGC
24