Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perpustakaan merupakan salah satu unit kerja yang menyediakan

tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola dan menata koleksi

perpustakaan secara sistematis untuk dimanfaatkan oleh pengguna

perpustakaan sebagai sumber informasi dan wahana pembelajaran dalam

mendukung visi dan misi lembaga induk yang bersangkutan (Hafiah, 2009).

Keberadaan perpustakaan di lembaga pendidikan diperkuat dengan

Undang-Undang No. 43 tahun 2007 tentang perpustakaan. Dalam Undang-

Undang tersebut secara rinci dicantumkan jenis-jenis Perpustakaan. Seperti

Perpustakaan Nasional (pasal 21), Perpustakaan Umum (pasal 22),

Perpustakaan Sekolah/Madrasah (pasal23), Perpustakaan Perguruan Tinggi

(pasal 24) dan Perpustakaan Khusus (pasal 25).

Seni Karawitan adalah musik Indonesia yang berlaras non diatonic

(dalam laras slendro dan pelog) yang garapan-garapannya sudah

menggunakan sistim notasi, warna suara, ritme, meliliki fungsi, sifat Pathet,

dan aturan garap dalam bentuk instrumentalia, vokalis dan campuran, enak

didengar untuk dirinya maupun orang lain (Suhastjarja, 1984).

Mahasiswa Program Studi Seni Karawitan yang akan menyelesaikan

studinya diberi peluang untuk memilih diantara 2 pilihan, yaitu penciptaan

1
2

dan pengkajian. Untuk karya penciptaan mahasiswa membuat karya seni baru

diambil dari hasil dan akumulasi pengalaman selama belajar musik tradisi

(Ansambel) seperti alat tiup, gesek, petik, pukul dan vocal. Sedangkan untuk

karya pengkajian mahasiswa membuat skripsi.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan tanggal 3-5 Agustus,

2020 di Perpustakaan Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang,

pengamatan dilapangan menunjukkan bahwa koleksi skripsi belum memiliki

alat telusur informasi yang efektif, sehingga ketika mahasiswa ingin mencari

informasi skripsi mengalami kesulitan dalam menemukan keberadaan skripsi

tersebut. Selain itu, ketika mahasiswa bertanya kepada pustakawan juga

belum bisa menemukan keberadaan skripsi secara cepat dan tepat skripsi di

koleksi skripsi.

Penelitian ini memilih skripsi Jurusan Seni Karawitan karena skripsi

jurusan ini peneliti melihat letak skripsi yang sudah tidak teratur, banyak yang

tidak ada dan bercampur dengan skripsi lainnya. Peneliti membuat abstrak

fokus ke skripsi Seni Karawitan karena skripsi Seni Karawitan masih

berserakan dan belum tersusun dengan rapi dikarenakan skripsi Seni

Karawitan mengalami perpindahan dari perpustakaan pusat ke gedung Jurusan

Seni Karawitan yang belum terbenahi membuat mahasiswa mengalami

kesulitan dan membutuhkan waktu cukup lama dalam mencari informasi yang

diinginkan, dari situlah penyebab terjadi lambatnya temu balik informasi

skripsi.
3

Skripsi Jurusan Seni Karawitan tahun 2015-2019 memiliki jumlah

sebanyak 52 eksemplar, dikarenakan mahasiswa jurusan Seni Karawitan

dalam proses pengerjaan tugas akhir rata-rata lebih memilih membuat karya

penciptaan daripada skripsi. Skripsi tahun 2015 berjumlah 9 eksemplar, 2016

berjumlah 13 eksemplar, 2017 berjumlah 11 eksemplar, 2018 berjumlah 17

eksemplar dan 2019 berjumlah 2 eksemplar.

Berdasarkan observasi kelapangan pada tanggal 01 Agustus 2020 yang

penulis lakukan di Perpustakaan Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang

dilakukan dengan sistem terbuka sehingga mahasiswa leluasa mencari buku

yang diinginkan. Fenomena yang terjadi di Perpustakaaan Institut Seni

Indonesia (ISI) Padang Panjang yang dialami oleh mahasiswa tingkat akhir

sulitnya menemukan skripsi yang diinginkan dan membutuhkan waktu yang

lama untuk mencari skripsi tersebut. Penyebab belum adanya alat telusur

informasi yang menyajikan informasi-informasi terkait tentang skripsi.

Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan dengan Kepala

Perpustakaan dan beberapa mahasiswa di Institut Seni Indonesia (ISI) Padang

Panjang. Wawancara pertama penulis dilakukan dengan Kepala Perpustakaan

Yunaidi, S.Sn., M.Sn pada tanggal 3 Agustus 2020. Dari hasil wawancara

yang penulis lakukan dengan beliau, beliau mengatakan perpustakaan ini

belum ada alat telusur untuk mencari karya akhir atau skipsi mahasiswa

ditambah dengan kesulitan jika ingin mendata skripsi.


4

Wawancara kedua penulis lakukan dengan mahasiswa Jurusan Seni

Karawitan semester V Salman Alfarisi pada tanggal 15 Agustus 2020, Salman

mengatakan mengalami kesulitan dalam menemukan skripsi yang diinginkan,

karena letaknya tidak beraturan.

Wawancara ketiga juga dilakukam pada mahasiswa Jurusan Seni

Karawitan semester VIII Sandy Amran Husen pada tanggal 15 Agustus 2020,

Sandy mengatakan dikarenakan “Saya orangnya malas mencari skripsi satu

persatu memerlukan waktu yang lama dalam mencari sehingga membutuhkan

suatu alat untuk memudahkan proses pencarian”.

Wawancara keempat dengan Ramadandi semester VII pada tanggal 21

Agustus 2020, mengatakan “Setiap kali saya ingin mencari skripsi di

perpustakaan, selalu letaknya berbeda-beda membuat saya pusing dan malas

untuk mencari skripsi tersebut”.

Wawancara kelima dengan Fela Fhitria semester V pada tanggal 21

Agustus 2020, mengatakan “ Walaupun baru semester V, tetapi saya

menginginkan alat telusur yang mempermudah dalam mencari skripsi dengan

mudah nantinya”.

Pengetahuan tentang abstrak skripsi dalam mencari karya atau tugas

akhir perlu dimiliki oleh mahasiswa di Institut Seni Indonesia (ISI) Padang

Panjang. Untuk mempermudah mahasiswa dalam mencari skripsi yang

diinginkan dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Koreksi adalah

mengoreksi atau membetulkan kekeliruan informasi yang diberitakan


5

oleh pers, baik tentang dirinya maupun tentang orang lain. Abstak adalah

ringkasan atau sari karangan dari suatu penerbitan atau artikel disertai sekedar

gambaran bibliografi untuk memungkinkan artikel atau penerbitan itu dapat

diikuti.( Saleh, A.R & Sujana, J. G, 2009).

Tidak adanya kumpulan abstrak skripsi yang efektif, menyebabkan

mahasiswa yang memerlukan informasi dari skripsi tersebut mengalami

kesulitan dalam mencari informasi karena abstrak bagian dari bahan rujukan.

Melihat fenomena di atas perlu diberikan alat telusur informasi yang

menyajikan informasi-informasi terkait tentang skripsi. Untuk mempermudah

dalam menemukan informasi skripsi bagi mahasiswa Institut Seni Indonesia

(ISI) Padang Panjang, peneliti, pustakawan dan dosen dalam penelitian ini

perlu, dibutuhkan alat telusur yang efektif berupa kumpulan abstrak.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik mengangkat

dan merancang buku panduan dalam memudahkan menemukan informasi dari

sebuah topik atau masalah yang ada. Dikarenakan hal ini penulis mengambil

judul “Kumpulan Koreksi Abstrak Skripsi Mahasiswa Jurusan Seni

Karawitan di Perpustakaan Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang

Tahun 2015-2019” sebagai bentuk tugas akhir yang akan memudahkan

pengguna dalam menemukan informasi mengenai skripsi mahasiswa di

Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang.


6

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas maka

rumusan masalah adalah bagaimana membuat Kumpulan Koreksi Abstrak

Skripsi Mahasiswa Jurusan Seni Karawitan di Institut Seni Indonesia (ISI)

Padang Panjang tahun 2015-2019 ?

B. Tujuan Pengembangan

Pengembangan ini bertujuan untuk membuat Abstrak Skripsi

Mahasiswa Jurusan Seni Karawitan Institut Seni Indonesia (ISI) Padang

Panjang tahun 2015-2019 yang valid, praktis, dan efektif agar semua skripsi

yang dicantumkan dalam buku berbentuk Koreksi Abstrak Skripsi Mahasiswa

Jurusan Seni Karawitan Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang tahun

2015-2019 sesuai dengan data yang diperoleh dari penelitian. Agar dapat

mempermudah pemustaka dalam mencari informasi tentang skripsi Seni

Karawitan Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang tahun 2015-2019.

C. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Spesifikasi produk yang diharapkan adalah Kumpulan Koreksi

Abstrak Skripsi Mahasiswa Jurusan Seni Karawitan di Institut Seni Indonesia

(ISI) Padang Panjang tahun 2015-2019. Rancangan abstrak skripsi ini memuat

beberapa informasi tentang nomor entri, judul skripsi, nama penulis, tempat

terbit, tahun terbit, abstrak sebagai wakil ringkas isi skripsi, dan

mencantumkan indeks judul, indeks pengarang. Rancangan abstrak skripsi

yang disusun secara sistematis dalam bentuk buku, berukuran A5 dengan gaya
7

tulisan Aria Narrowl dengan ukuran tulisan 12 dengan menggunakan

Microsoft Publisher. Rancangan produk ini juga diisi dengan gambar

berwarna pada bagian cover agar tampilannya lebih menarik.

D. Pentingnya Pengembangan

Pentingnya pengembangan produk dilakukan untuk memudahkan

mahasiswa untuk menemukan Informasi skripsi. Dengan adanya abstrak ini

maka akan diketahui berbagai produk tersebut, dan akan membantu

mahasiswa yang akan membuat skripsi terhindar dari kesalahan dalam

membuat skripsi yaitu tidak akan mengambil judul yang sama lagi.

E. Defenisi Istilah

Abstak :Adalah ringkasan atau sari dari suatu

penerbitan atau artikel disertasi sekedar

gambaran bibliografi untuk memungkinkan

artikel atau penerbitan itu dapat diikuti (Saleh,

A.R & Sujana, J.G, 2009).

Skripsi :Adalah karya ilmiah yang ditulis mahasiswa

program S1 yang membahas topik atau biang

tertentu berdasarkan hasil kajian pustaka yang

ditulis oleh para ahli, hasil penelitian lapangan,

atau hasil pengembangan (eksperimen).

(Munslich Mansnur, 2009).


8

Seni Karawitan :Musik Indonesia yang berlaras non diatonic

(dalam laras slendro dan pelog) yang garapan-

garapannya sudah menggunakan sistem notasi,

warna suara, ritme, memiliki fungsi, sifat

Pathet, dan aturan garap dalam bentuk

instrumentalia, vokalis ddan campuran, enak

didengar untu dirinya maupun orang lain.

(Suhastjarja, 1984).

F. Metode Pengembangan

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Pengembangan (Develoment

Research) Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian

pengembangan menurut, Sugiyono (2017) penelitian pengembangan

adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk

tertentu dan menguji keefektifan produk tertentu. Jadi, dalam penelitian

pengembangan ini penulis akan membuat sebuah produk yaitu Kumpulan

Koreksi Abstrak Skripsi Mahasiswa Jurusan Seni Karawitan di

Perpustakaan Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang tahun 2015-

2019.
9

2. Prosedur Pengembangan

Prosedur penelitian terdiri dari beberapa tahapan dalam melakukan

pengembangan produk Abtrsak. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam

penelitian/pengembangan ini, yaitu sebagai berikut:

Potensi dan Pengumpulan Desain Produk


Masalah Data

Uji Revisi Desain Validasi


CobaProduk Desain

RevisiProduk Uji Coba Revisi Produk


Pemakaian

Produk Masal

Bagan I.1 Bagan Penelitian Pengembangan Menurut (Sugiyono

2017).

Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan dalam

melakukan pengembangan produk indeks, diantaranya ialah:

a. Potensi Masalah

Produk yang akan dihasilkan adalah Kumpulan Koreksi

Abstrak Skripsi Mahasiswa Jurusan Seni Karawitan di Perpustakaan


10

Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang. Potensi yang dapat

diambil dari adanya produk ialah mempermudah mahasiswa dalam

mencari informasi tentang karya yang dihasilkan mahasiswa Seni

Karawitan ISI Padang Panjang, melalui produk yang akan dibuat

penelusuran informasi akan lebih efektif dan efesien. Dalam

permasalahannya skripsi mahasiswa Jurusan Seni Karawitan

merupakan salah satu sumber informasi, namun mahasiswa tersebut

mengalami kesulitan karena harus mencari satu persatu karya akhir

di rak sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama. Disamping

itu skripsi Seni Karawitan masih berserakan dan belum tersusun

dengan rapi, hal ini berpeluang akan hilangnya skripsi Seni

Karawitan tersebut. Dari permasalahan ini dapat menjadi potensi

yang akan semakin berkembang dengan dibuatkannya Kumpulan

Koreksi Abstrak Skripsi Mahasiswa Jurusan Seni Karawitan di

Perpustakaan di Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang tahun

2015-2019.

b. Pengumpulan Data

Berdasarkan potensi dan permasalahan yang ada maka

dilakukannya kegiatan pengumpulan data. Pengguna produk adalah

masyarakat umum dan difokuskan pada mahasiswa, data tentang

karya akhir mahasiswa ini didapatkan dari koleksi skripsi di

Perpustakaan Istitut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang, serta dari


11

observasi dan wawancara. Setelah data didapatkan, data akan diolah

yang kemudian dilanjutkan dengan menganalisis data agar produk

yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan.

c. Pembuatan atau Pengembangan Model (Produk)

Produk yang dibuat tersusun dalam format abstrak berjenis

informatif yang berisi kan: Tujuan, Metode, Hasil, Kesimpulan dan

Kata Kunci. Produk yang telah selesai akan diperiksa kembali oleh

validator/ahli dan dosen pembimbing dalam pembuatan produk

abstrak ini, apakah produk telah sesuai dan valid atau tidak. Setelah

melakukan uji coba, akan dilakukan revisi lagi terhadap produk

abstrak jika masih ada kekurangan.

d. Evaluasi atau Pengujian Model (Produk)

Pada tahap ini jika produk sudah selesai, maka akan

dilakukan uji coba apakah produk tersebut sudah layak atau belum

untuk digunakan oleh pengguna. Dalam tahap ini produk akan di uji

coba pada kelompok kecil yaitu 1 (satu) orang pustakawan dan 4

(empat) orang mahasiswa Jurusan Seni Karawitan. Sedangkan

kelompok besar yaitu 10 (sepuluh) orang mahasiswa jurusan Seni

karawitan. Berikut langkah-langkah dalam evaluasi atau menguji

model produk adalah sebagai berikut:

1) Desain Uji Coba


12

Pada tahap ini produk akan diuji untuk menentukan

tingkat keefektifan produk tersebut. Produk akan

diperlihatkan kepada pustakawan dan mahasiswa selaku

calon pengguna, kemudian diminta tanggapan mengenai

produk tersebut dengan mengisi angket. Uji coba produk

pengembangan ini dilakukan melalui dua tahapan yaitu

subjek uji coba kelompok kecil yang dilakukan pada 1

(satu) orang pustakawan dan 4 (empat) orang mahasiswa

jurusan Seni Karawitan. Kemudian uji coba kelompok

besar yaitu 10 (sepuluh) orang mahasiswa jurusan Seni

Karwitan. Kemudian akan dilakukan evaluasi produk

(abstrak) yang sudah dibuat dengan melakukan penyebaran

angket sehingga data yang dibutuhkan untuk memperbaiki

produk dapat diperoleh dengan lengkap.

2) Subjek Uji Coba

Subjek uji coba dari produk yang penulis buat

adalah mahasiswa jurusan Seni Karawitan. Cara coba uji

coba kelompok kecil maupun besar yaitu dengan

mendatangi respondens langsung, lalu meminta izin atas

ketersedian melakukan pengisian angket. Jika respondens

kurang mengerti dengan angket atau produk yang dibuat,

maka dijelaskan dengan baik kepada respondens.


13

3. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan

langsung di lapangan melalui wawancara dengan pihak yang

mendukung kelancaran pembuatan tugas akhir. Data primer pada

pembuatan produk ini yaitu, data skripsi yang penulis dapatkan di

perpustakaan Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang

sebanyak 52 skripsi mahasiswa jurusan seni karawitan tahun 2015-

2019. Dalam penelitian ini data diperoleh melalui observasi.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku-buku

atau artikel jurnal yang berhubungan dengan topik masalah. Data

sekunder yang penulis gunakan pada pembuatan produk ini yaitu

buku dan artikel jurnal yang berhubungan dengan pembuatan

abstrak.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Menurut Sugiyono (2015) observasi merupakan kegiatan

pemuatan penelitian terhadap suatu objek. Apabila dilihat pada

proses pelaksanaan pengumpulan data. Observasi penulis langsung


14

ke Perpustakaan Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang pada

tanggal 03 Agustus 2020. Hasil observasi adalah penulis

memperoleh data abstrak skripsi mahasiswa jurusan Seni

Karawitan sebanyak 52.

b. Wawancara

Menurut Sugiyono (2017) wawancara merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan secara tanya jawab langsung

atau tidak langsung dengan narasumber. Pada pembuatan produk

abstrak ini penulis melakukan beberapa wawancara sebagai

berikut.

Tabel I.1 Hasil Wawancara

No Informan Isi Wawancara

1. Yunaidi Perpustakaan ini belum ada alat telusur untuk mencari karya

akhir atau skipsi mahasiswa ditambah dengan kesulitan jika

ingin mendata skripsi.

2. Salman Kesulitan dalam menemukan skripsi yang diinginkan,

Alfarisi karena letaknya tidak beraturan.

3. Sandy Amran “Saya orangnya malas mencari skripsi satu persatu

Husen memerlukan waktu yang lama dalam mencari sehingga


15

membutuhkan suatu alat untuk memudahkan proses

pencarian”.

4. Ramadandi “Setiap kali saya ingin mencari skripsi di perpustakaan,

selalu letaknya berbeda-beda membuat saya pusing dan

malas untuk mencari skripsi tersebut”.

5. Fela Fhitria “ Walaupun baru semester V, tetapi saya menginginkan alat

telusur yang mempermudah dalam mencari skripsi dengan

mudah nantinya”.

c. Angket

Angket adalah suatu rangkaian pertanyaan yang

berhubungan dengan topik tertentu diberikan kepada sekelompok

individu dengan maksud memperoleh data (Yusuf, 2014).

Angket berfungsi untuk melihat tingkat keberhasilan

produk yang dibuat. Daftar Angket atau formulir pertanyaan akan

divalidasi oleh pembimbing Tugas Akhir dan validator/ahli. Daftar

Angket ini akan disebar kepada subjek uji coba kelompok kecil,

besar dan validator. Sehingga data yang penulis butuhkan untuk


16

memperbaiki produk diperoleh secara lengkap untuk melakukan

evaluasi terhadap produk yang dicobakan.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang penulis lakukan dalam pembuatan

kumpulan abstrak skripsi mahasiswa Jurusan Seni Karawitan ini adalah

mengumpulkan semua data dari hasil wawancara, setelah data tersebut

terkumpul maka penulis jadikan sebagai acuan dalam membuat produk

abstrak ini. Buku abstrak yang sudah dirancang akan diperiksa kembali

oleh Drs. Erida, M.Pd. dan Mega Orina Fitri., ST., MT. selaku dosen

pembimbing 1 dan pembimbing 2 dalam proses pembuatan Tugas Akhir

ini. Produk Kumpulan Abstrak ini juga akan divalidasi oleh

validator/ahli bidang yaitu Lailatur Rahmi, M.Hum.

Anda mungkin juga menyukai