• Di dalam sengketa HPI dikenal langkah awal dalam menyelesaikan sengketa/kasus tsb, yang meliputi : 1. Titik Taut Primer 2. Kualifikasi 3.Titik Taut Sekunder TITIK TAUT Point of Contract/Connecting Partner/ Aanknoping Punkten • Berdasarkan pendekatan tradisional, proses penyelesaian perkara HPI dimulai dengan evaluasi terhadap titik-titik taut (primer). • Setelah melalui proses kualifikasi fakta, konsep titik taut kembali digunakan (dalam arti sekunder) dalam rangka menentukan hukum yang diberlakukan dalam perkara HPI yang bersangkutan. • Titik Taut: fakta-fakta di dalam sekumpulan fakta perkara (HPI) yang menunjukkan pertautan antara perkara itu dengan suatu tempat (negara) tertentu. • Fakta-fakta tsb. menciptakan relevansi antara perkara yang bersangkutan dengan sistem hukum dari tempat itu. 1. Titik Taut Primer/Titik Taut Pembeda:
• Suatu ukuran yang menyatakan apakah perkara
tsb adalah perkara HPI atau bukan.
• Titik Taut Primer adalah unsur-unsur yang
menunjukan bahwa suatu peristiwa hukum merupakan HPI atau bukan. • Titik Taut Primer dapat berupa : a. Kewarganegaraan • Perbedaan kewarganegaraan di antara para pihak yang melakukan suatu hubungan hukum akan melahirkan persoalan HPI. • Misalnya : seorang warga negara Indonesia menikah dengan warga negara Belanda, atau seorang warga negara Indonesia melakukan suatu transaksi jual beli dengan seorang warga negara Jerman b. Bendera Kapal dan Pesawat Udara • Bendera kapal dan pesawat udara menunjuk pada tempat di mana suatu kapal atau pesawat udara di daftarkan untuk memperoleh kebangsaan dan menetapkan hukum mana yang menguasai kapal atau pesawat udara tsb. • Kebangsaan kapal atau pesawat udara ditentukan berdasarkan di negara mana kapal atau pesawat udara itu di daftarkan. • Contoh : perbuatan hukum yang terjadi atau dilakukan orang/individu di atas kapal maupun pesawat udara, seperti pengikatan kontrak bisnis internasional, pengiriman barang melalui kargo, kecelakaan kapal/pesawat yang menimbulkan kerugian c. Domisili
d. Tempat kedudukan Badan Hukum
e. Pilihan Hukum Intern
2. Titik Taut Sekunder • Suatu ukuran yang menentukan hukum mana yang diberlakukan. • Adalah faktor-faktor yang menentukan berlakunya sistem hukum tertentu yang terdiri dari: a. Pilihan hukum (choice of law) b. Tempat letaknya benda (lex sitae) c. Tempat dilaksanakannya perjanjian (lex loci solutionis) d. Tempat dilangsungkannya perkawinan (lex celebration) e. Tempat ditanda-tanganinya kontrak (lex contractus) f. Tempat terjadinya perbuatan melawan hukum(lex loci delicti commisi) Thank You Questions & answers