Anda di halaman 1dari 2

Nama : M.

Mukhlis Fadhilah
NIM : J1A018071

1. A. Metode Sponge, Sponge berfungsi sebagai biang roti. Sebelum adonan dibuat, terlebih
dahulu dibuat sponge sebagai langkah awal. Sponge lebih pekat dan lebih dingin
dibandingkan ferment. Sponge diragikan selama beberapa jam atau bahkan semalaman.
Perbandingan terigu dan cairan yeast hampir sama. Metode Ferment, Cara pembuatan
ferment dan sponge hampir sama. Letak perbedaannya yaitu pada perbandingan bahan
dan lamanya waktu peragian. Ferment terbuat dari campuran susu, yeast, sedikit gula dan
terigu. Di negara-negara Eropa, ferment dibuat dengan waktu yang pendek, disebut flying
ferment. Lama waktu peragian juga tergantung pada tepung dan yeast yang digunakan.
Metode Straight, Adonan ini dibuat tanpa melalui proses pendahuluan seperti metode
sponge maupun ferment. Semua bahan langsung dicampur menjadi satu. Kemudian
adonan ditutup menggunakan kain lembab untuk mencegah terjadinya pengerasan pada
kulit adonan. Sebaiknya loyang yang akan digunakan untuk memanggang adonan ini
dihangatkan terlebih dahulu.
B. 3 Jenis Cake yang umum di pasaran
- Sponge Cake, Ciri khas sponge cake adalah bolu dengan tekstur yang empuk seperti
sponge. Sponge cake merupakan jenis cake yang sering sekali dijumpai dan paling
banyak variasinya. Cake jenis ini memiliki tekstur yang empuk dan cenderung berongga-
rongga seperti sponge, misalkan roti bolu tape, marmer, tart, bolu ubi cilembu khas
sumedang dan masih banyak lagi. Jenis ini membutuhkan emulsifier seperti SP atau
cream of tartar serta baking soda dan baking powder untuk membuatnya mengembang.
Selain itu, mentega/margarine-nya juga harus dicairkan terlebih dahulu.
- Butter Cake, Butter Cake mempunyai ciri lebih padat dari sponge cake. Sesuai dengan
namanya, butter cake menggunakan beberapa jenis lemak, salah satunya adalah mentega
(butter) atau margarine dengan komposisi lebih banyak. Namun terkadang baking powder
atau baking oil digunakan untuk membuatnya mengembang.
- Chiffon Cake, Sesuai namanya chiffon cake jenis bolu yang halus. Pembuatannya
sangat unik karena putih telur dan gula dikocok secara bersamaan hingga benar-benar
kaku, artinya harus menggunakan mixer listrik berkecepatan tinggi. Sedangkan kuning
telur dikocok terpisah dalam wadah berbeda bersama bahan-bahan lainnya. Setelah itu,
kedua bahan adonan disatukan, keduanya diaduk rata.

C. Perbedaan utama antara baking soda dan baking powder adalah baking powder sudah
mengandung bahan asam dalam campurannya. Sementara baking soda membutuhkan
bahan asam untuk memproduksi proses pengembangan serupa. Baking soda atau yang
juga dikenal sebagai soda bikarbonat atau sodium bikarbonat adalah bahan pengembang
kimiawi yang biasa digunakan untuk memanggang roti dan kue. Baking soda adalah
senyawa basa yang berarti tidak bersifat asam. Ketika baking soda dikombinasikan
dengan elemen asam, akan menghasilkan reaksi gas karbondioksida. Baking powder
merupakan bahan yang terdiri dari baking soda dan asam kering, seperti cream of tartar
atau sodium alumunium sulfat. Karena asam di baking powder berbentuk kering, maka
baking soda di dalam baking powder tidak akan tereaksi sebelum kontak dengan cairan.
2. A. Berikut 3 Jenis Biskuit
- Biskuit keras, salah satu jenis biskuit manis yang terbuat dari adonan biskuit keras.
Biskuit keras ini berbentuk pipih dan bila kita patahkan potongannya akan bertekstur
padat yang bisa mengandung kadar lemak yang tinggi ataupun rendah.
- Crackers, Jenis biskuit ini terbuat dari adonan lunak dengan kadar lemak yang
biasanya tinggi dan berstekstur renyah. Biskuit berbentuk pipih ini umumnya
memiliki citarasa asin. Bila biskuit crackers dipatahkan akan terlihat penampangnya
yang berlapis-lapis.
- Cookies,Jenis biskuit ini sangat familiar di masyarakat, biskuit ini terbuat dari adonan
lunak dengan kadar lemak yang tinggi dan biasanya memiliki rasa yang manis.
Tekstur dari biskuit cookies biasanya lembut, renyah, dan berongga.
B. Biskuit dan crackers ternyata memiliki permukaan yang berbeda. Jika kalian
perhatikan, biskuit memiliki permukaan yang lebih rata, sedangkan crackers memiliki
permukaan yang tidak rata karena ada beberapa sisinya yang mengembang. Untuk tingkat
kerenyahan, ternyata crackers jauh lebih renyah daripada biskuit. Hal ini disebabkan,
kandungan air pada adoban biskuit jauh lebih sedikit daripada crackers. Perbedaan yang
paling mencolok antara biskuit dan crackers terletak pada adonannya. Adonan pada
biskut tidak dilakukan fermentasi karena adanya efek shortening pelunakan gula.
Sedangkan, pada adonan crackers terdiri dari fermentasi. Sebab protein pada tepung
mengembang, tapi kembali menyusut setelah proses pembakaran atau pemanggangan di
oven. Selain adonannya yang berbeda, ternyata pembuatannya juga berbeda. Biskuit
dibuat dengan dua tahap yaitu dengan campuran bahan basah (telur, minyak dan air),
serta bahan kering (tepung terigu). Crackers pun juga memiliki dua tahapan, tetapi yang
membedakan adalah ragi dan kandungan air yang sedikit. Ragi inilah yang membantu
berkembangnya protein dan gluten pada tepung, sehingga membuat crackers lebih renyah
disbanding bskuit. Selain itu, perebdaan juga terletak pada gula yang digunakan. Crackers
lebih sedikit menggunakan gula daripada biskuit.
C.

Anda mungkin juga menyukai