Anda di halaman 1dari 19

Hadhanah

Dalam Perspektif Perlindungan


Hak Perempuan dan Anak
Oleh:

YM. Drs. H. Busra, S.H., M.H.


Hakim Agung Kamar Agama
Mahkamah Agung Republik Indonesia

Jakarta, 9 Desember 2022


Hukum Hadhanah
Ulama fikih sepakat, hukum merawat dan
1 mendidik anak adalah kewajiban bagi
kedua orangtua (Muhammad Husein
Zahabi)

2 Pasal 41 dan 45 UU No.1 Thn 1974: Baik


ibu atau bapak tetap berkewajiban
memelihara dan mendidik anak-anaknya,
semata-mata berdasarkan kepentingan
anak; bilamana ada perselisihan mengenai
penguasaan anak, pengadilan memberi
keputusannya.
3 Pasal 77 ayat (3) KHI: Suami istri memikul
kewajiban untuk mengasuh dan
memelihara anak-anak mereka, baik
mengenai pertumbuhan jasmani, rohani
maupun kecerdasan dan pendidikan
agamanya.

2
Hadhanah Perspektif UU Perkawinan
✓ Pengadilan mengambil peran dalam memutus bila terjadi sengketa.
✓ Putusan pengadilan berdasarkan kepentingan terbaik anak.
✓ Pengertian hadhanah dengan istilah “penguasaan anak”. Pasal 41
✓ Penekanan tanggung jawab pemenuhan kebutuhan anak pada Bapak.
✓ Lebih menekankan aspek pengasuhan materiil daripada non-materiil.

Orang tua wajib memelihara dan mendidik anak-anak mereka hingga Pasal 45
anak-anak tersebut dapat berdiri sendiri.

Batas kedewasaan seorang anak usia 18 tahun, jika dibawah 18 tahun


segala perbuatan hukum si anak diwakili orang tuanya. Pasal 47

✓ Jika orang tua lalai terhadap kewajiban/berkelakuan tidak terpuji,


kekuasaan terhadap anak dpt dicabut dengan putusan pengadilan. Pasal 49
✓ Pencabutan kekuasaan tidak menggugurkan kewajiban biaya
pemeliharaan.
3
Hadhanah Perspektif KHI
Pengertian hadhanah dengan istilah “pemeliharaan anak” Pasal 1 huruf (g)

✓ Orang tua mempunyai kewajiban untuk mengasuh dan memelihara


anak dalam pertumbuhan jasmani, rohani, kecerdasan dan agamanya Pasal 77 ayat 3
✓ Mengakomodasi kebutuhan materiil dan non-materiil anak

✓ Pemeliharaan anak yg belum mumayyiz (belum 12 thn) adalah hak ibu


✓ Jika anak yg sudah mumayyiz diserahkan kepada anak untuk memilih Pasal 105
✓ Biaya perlindungan ditanggung oleh ayah

Batas usia anak mendapatkan biaya hadhanah dari bekas suami/Bapak


Pasal 149 huruf (d)
adalah 21 tahun

4
Hadhanah Perspektif UU Perlindungan Anak
UU No. 23 Tahun 2002 diubah dengan UU No. 35 Tahun 2014

Hadhanah dipersamakan dengan kuasa asuh, kekuasaan orang tua untuk mengasuh, mendidik,
memelihara, membina, melindungi dan menumbuhkembangkan anak sesuai agama, kemampuan dan
minatnya.

Hak-hak anak: Beribadah, mendapat pendidikan, mendapat Pasal 6, 9, 12, 14


perlindungan, hak diasuh orang tua, dsb. dan 15

Kewajiban orang tua: mengasuh, mendidik melindungi anak; Pasal 26 ayat (1)
menumbuhkembangkan bakat, mencegah perkawinan dini, dsb.

Orang tua lalai atas kewajibannya, dpt dilakukan tindakan Pasal 30 ayat (1)
pengawasan/kuasa asuh dicabut melalui penetapan pengadilan. dan (2)

5
Hadhanah Perspektif Psikologi
➢ Empat hak anak yg diakui dunia internasional: 1) Hak untuk tumbuh kembang; 2) Hak terhadap
kelangsungan hidup; 3) Hak terhadap pelindungan, dan 4) Hak untuk berpartisipasi (Majda El-Muhtaj).

➢ Perkembangan kepribadian dipandang sebagai sesuatu yg kumulatif, gangguan pd masa awal (anak-anak)
akan menjadi peristiwa traumatis yg pengaruhnya terasa sampai dewasa (Alwisol, Sigmund Freud).

➢ Anak yg terlantar kurang perawatan jasmani dan rohani, kurang kasih sayang dan perhatian akan
mengalami inanitie psikis (kehampaan psikis) dan retardasi (kelambatan pengembangan fungsi
jasmani).

➢ Lima hal yang harus di pertimbangkan dalam perspektif psikologi:


1. Keinginan orang tua anak
2. Keinginan anak
3. Hubungan antara anak, orang tua, saudara kandung dan orang lain
4. Penyesuaian anak di rumah, sekolah, dan masyarakat
5. Kesehatan fisik & mental orang-orang yg terlibat dengan anak.

➢ Faktor biologis yg membedakan peran ayah dengan ibu, kini tdk dianggap serius dan
sebagai mitos saja (Ross De Parke).

6
Pemeriksaan Sengketa Hadhanah
Fakta yang harus digali dalam memeriksa
sengketa hadhanah:

Fakta mengenai kebutuhan perlindungan anak

Fakta mengenai syarat pemegang hadhanah

Fakta mengenai moralitas, kesehatan dan


kesempatan/waktu mendidik dari pemegang hadhanah

Fakta mengenai orang tua mana yang lebih dominan dlm


kebutuhan perlindungan anak

Fakta mengenai kemampuan ekonomi

Fakta lain yg secara kasuistis diperlukan

7
Permasalahan Hukum Seputar Hadhanah
Permasalahan hukum diantaranya:
➢ Perbedaan kewarganegaraan
➢ Perbedaan agama
➢ Ibu murtad/kembali ke agama asal
➢ Bapak Muslim tetapi berkelakuan buruk
➢ Kedua orang tua berakhlak buruk
Lakukan terobosan hukum yg bernilai
yurisprudensi, tidak hanya dalam hukum materiil
tapi juga hukum formil, bila UU atau KHI dinilai
tidak memberi perlindungan hukum demi
kepentingan terbaik anak

Prinsip hukum due process of law harus


ditegakkan

8
Eksekusi Putusan Hadhanah

✓ Beberapa kendala/hambatan dalam eksekusi putusan hadhanah:


a. Amar putusan bersifat declaratoir, tidak memuat amar condemnatoir
b. Belum ada aturan hukum yg khusus mengatur eksekusi hadhanah (personrecht),
mengikuti aturan yg ada dlm HIR tentang eksekusi hukum kebendaan
(zakenrecht).
c. Karena objek adalah benda hidup, mudah untuk berpindah/beralih tempat
d. Termohon eksekusi melibatkan orang lain/pihak ketiga dan media massa
e. Termohon eksekusi mengintimidasi anak sehingga berpengaruh terhadap
psikologis anak

✓ Bentuk eksekusi terhadap anak adalah eksekusi perintah melakukan suatu perbuatan
kepada Termohon eksekusi.

9
10
Hak Asuh Beralih Dari Ibu Kepada Ayah

❖ Berdasarkan Pasal 105 huruf a dan Pasal 156 huruf a KHI, pemegang hadhanah anak yang
belum mumayyiz adalah ibu.

❖ Demi kepentingan terbaik anak, dengan mempertimbangkan: kualitas, integritas,


moralitas, kesehatan dan kemampuan untuk mengasuh dan memelihara anak, pemegang
hadhanah dapat beralih kepada ayah.

❖ Beberapa putusan yang tidak menerapkan Pasal 105 huruf a dan Pasal 156 huruf a KHI:
▪ Putusan No. 600 K/AG/2010 : ibu berkelakuan buruk dan melalaikan kewajibannya
▪ Putusan No. 441 K/AG/2012 : ibu berkelakuan buruk dengan melakukan perzinahan
▪ Putusan No. 420 K/AG/2014 : ibu murtad dan berusaha mengubah akidah anak
▪ Putusan No. 208 K/AG/2016 : ibu menikah lagi dan anak merasa nyaman tinggal
dengan ayah

❖ Putusan-putusan tersebut sesuai dengan teori maslahah mursalah dan maqhasid as


syari’ah.

11
Kasus Posisi:
▪ P (mantan istri) mengajukan gugatan hadhanah terhadap T
(mantan suami) atas kedua anak yang berumur 13 tahun dan
3 tahun. Sejak terjadi perceraian setahun yang lalu, kedua
anak tersebut tinggal bersama T sedangkan P meninggalkan
rumah setelah terjadi pertengkaran hebat yang
menyebabkan perceraian.

▪ P menuntut hak hadhanah atas kedua anak tersebut tanpa


disertai tuntutan nafkah anak dan amar condemnatoir untuk
eksekusinya.
12
Prinsip “The Best Interests of The Child”
Perkara hadhanah merupakan pertentangan dari tiga kepentingan (interest) yaitu kepentingan
ibu, kepentingan bapak dan kepentingan anak, dan yang paling prioritas dijadikan standar
dalam penentuan hak hadhanah adalah demi kepentingan terbaik anak (the best interests of
the child).
Komite Hak Anak/CRC (Committee on the Rights of the Children), ada 7 unsur yg harus
dipertimbangkan:
1) Pendapat atau aspirasi anak (yang sudah mumayyiz)
2) Identitas anak
3) Lingkungan keluarga dan hubungan
4) Perawatan, perlindungan, dan keamanan anak
5) Situasi kerentanan
6) Hak anak atas kesehatan
7) Hak anak atas pendidikan 13
Konvensi Tentang Hak-Hak Anak
❖ Pasal 3 ayat (1) The United Nations Convention On The Rights Of The Child (Konvensi
PBB Tentang Hak-Hak Anak)
❖ Diratifikasi dengan Keputusan Presiden Nomor 36 tahun 1990 tentang Pengesahan
Convention On The Rights Of The Child (Konvensi Tentang Hak-Hak Anak)
❖ Menekankan bahwa semua tindakan dan keputusan menyangkut seorang anak, baik yang
dilakukan oleh lembaga-lembaga kesejahteraan sosial pemerintah atau swasta,
pengadilan, penguasa pemerintahan atau badan legislatif harus dilakukan atas dasar
kepentingan terbaik sang anak, sehingga dalam menetapkan hak pemeliharaan anak
(hadhanah), yang menjadi pertimbangan utama adalah kepentingan terbaik untuk anak
(best interests of the child) seperti pendidikan, perkembangan psikologis anak dan
kebutuhan jasmani anak.
❖ Oleh karena itu, hak pemeliharaan anak (hadhanah) harus mempertimbangkan perspektif
rasa keadilan bagi anak dan harus dipandang sebagai hak bagi anak dan kewajiban bagi
ibu dan ayah

14
Nafkah anak yang tidak dituntut ???
SEMA Nomor 4 Tahun 2016
Pengadilan Agama secara ex officio dapat menetapkan nafkah anak kepada ayahnya apabila secara nyata
anak tersebut berada dalam asuhan ibunya, sebagaimana hal tersebut diatur dalam Pasal 156 huruf (f)
Kompilasi Hukum Islam.

Kaidah Hukum :
Menetapkan nafkah anak meskipun tidak diminta oleh Penggugat dapat dibenarkan, apabila dapat dipastikan bahwa
anak berada dalam pemeliharaan ibu kandungnya.
Gugatan rekonvensi tentang hak asuh anak berkaitan dengan pokok perkara dalam gugatan konvensi. Atas dasar itu
maka gugatan rekonvensi harus dinyatakan tidak dapat diterima.
Putusan : 530 K/Ag/2021
269/Pdt.G/2020/PTA.Bdg.
1080/Pdt.G/2020/PA.Sbg.

15
Hak hadhanah istri nusyuz
Yurisprudensi Putusan Nomor 110 K/AG/2007 tanggal 7 Desember 2007
“Pertimbangan utama dalam masalah hadhanah adalah kemaslahatan dan kepentingan si anak,
bukan semata-mata yg secara normatif paling berhak. Sekalipun si anak belum berumur 7 tahun.
Tetapi karena si ibu sering bepergian ke luar negeri sehingga si anak tidak jelas harus bersama siapa,
sedangkan selama ini telah terbukti si anak telah hidup tenang dan tenteram bersama ayahnya, maka
demi kemaslahatan si anak hak hadhanah diserahkan kepada ayahnya”.

Kaidah Hukum :
Jika istri dinyatakan berbuat nusyuz maka haknya dinyatakan gugur sebagai pemegang hak asuh anak. Prinsip
kepentingan bagi anak dalam masa pengasuhan bukan hanya terkait jaminan yang bersifat lahiriah, tetapi juga
termasuk jaminan yang bersifat batiniah seperti terpenuhinya jaminan anak diasuh oleh orang tuanya yang memiliki
sifat, moral dan tingkah laku yang dapat mempengaruhi kehidupan sosial anak.
Putusan : 154 K/Ag/2021
77/Pdt.G/2020/PTA.Mdn.
2999/Pdt.G/2019/PA.Mdn.

Untuk menetapkan nusyuznya seorang istri harus melalui


pemeriksaan yang tepat dan cermat, sebab dapat menghilangkan
hak-hak seorang istri.
16
Dwangsom Dalam Perkara Hadhanah ???
Ada dua pendapat di kalangan hakim dan ahli hukum:
1. Dwangsom dijatuhkan berdasarkan permintaan Penggugat
2. Dwangsom dijatuhkan berdasarkan ex officio hakim

SEMA Nomor 3 Tahun 2018:


“Ketentuan Sema No. 3 Th 2015 huruf C angka 10 disempurnakan sehingga
berbunyi sebagai berikut:
Penetapan hak hadhanah sepanjang tidak diajukan dalam gugatan/permohonan,
maka hakim tidak boleh menentukan secara ex officio siapa pengasuh anak
tersebut. Penetapan hadhanah dan dwangsom tanpa tuntutan termasuk ultra
petita.”

Kaidah Hukum :
➢ Jika anak dikuasai oleh pihak yang tidak ditunjuk untuk memelihara anak tersebut,
maka pihak yang menguasai anak harus diperintahkan untuk menyerahkan anak
tersebut.
➢ Untuk menjamin kepastian bahwa anak diserahkan, Pengadilan demi perlindungan
hak anak dapat menetapkan hukuman dwangsom jika Tergugat tidak menyerahkan
anak tersebut kepada Penggugat.
Putusan : 578 K/Ag/2022
340/Pdt.G/2021/PTA.Bdg.
414/Pdt.G/2021/PA.Bgr.
17
Quote:
ّ ‫حيامث تس تقم‬
‫يقدركل هللا جناحا‬
"Kunci dari eksistensi dan
prestasi adalah konsistensi"

Syaikh Ahmad M. Zain Musthofa


(Syarh Kitab Awamil)

18
Pisau diasah untuk bertani
Bawa ke ladang naik pedati
Selesai sudah presentasi ini
Semoga bisa memberi arti

19

Anda mungkin juga menyukai