Anda di halaman 1dari 13

HUKUM PERDATA INTERNASIONAL:

ADOPTION IN INTERNATIONAL CIVIL LAW


Kelompok 4:

Taufik Hidayat (202121004)


Satria F. Alfian (202121027)
Muh. Rafiq Pamungkas (202121068)
Tri M. Widasari (202121076)
Yeni K. Sari (202121087)
Restu A. Amaliyah (202121098)
Muth Mainnah (202121099)
Dhea Rizky A. S. N. (202121151)
Pembahasan

Definisi Prinsip Umum


Definisi Adopsi dalam 01 02 Prinsip-prinsip Umum
Hukum Perdata Adopsi dalam Hukum
Internasional Perdata Internasional

Prinsip Adopsi
Prinsip Adopsi dalam 03 04 Akibat Hukum
Akibat Hukum Adopsi
Hukum Perdata
Internasional dalam Hukum Perdata
Internasional
Definisi Adopsi

• Adopsi berasal dari kata adoptie bahasa Belanda atau adopt (adoption) bahasa Inggris,
yang berarti mengangkat anak, pengangkatan anak. Dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia adopsi (mengadopsi) berarti mengambil anak orang lain untuk dijadikan anak
angkat atau anak pungut secara sah melalui catatan sipil.
• Istilah hukum perdata internasional di Indonesia sendiri bukan hukum internasional,
melainkan hukum nasional dimana sumber hukumnya nasional namun terdapat unsur
asing didalamnya. Hal ini dapat dipahami bahwa kata internasional dalam HPI jangan
dipandang bahwa HPI bersumber dari hukum internasional
Definisi Adopsi

• Adopsi internasional yaitu suatu persoalan HPI dalam hal ini pengangkatan anak
dimana hal tersebut melibatkan lebih dari satu yuridiksi hukum dan hukum
internasional dari negara-negara berbeda yang berdaulat. Dapat diartikan bahwa
setiap negara mempunyai cara peninjauan terhadap kebiasaan anak ditempat tinggal
setelah dilaksanakan pengangkatan atau adopsi anak begitupun di Indonesia.
Definisi Adopsi Menurut Para Ahli
1. Surojo Wingjodipuro mendefinisikan adopsi merupakan suatu perbuatan pengambilan
anak orang lain ke dalam keluarga sendiri sedemikian rupa, sehingga antara orang
yang memungut anak dan anak yang dipungut itu timbul suatu hukum kekeluargaan
yang sama, seperti yang ada antara orang tua dengan anak kandungnya sendiri.
2. Mahmut Syaltut (ahli fiqh kontemporer, Mesir), mendefinisikan pengertian adopsi ada
dua, yaitu (1) adopsi merupakan mengambil anak orang lain untuk diasuh dan dididik
dengan penuh perhatian dan kasih sayang tanpa diberikan status anak kandung
kepadanya, (2) mengambil anak orang lain sebagai anak sendiri dan ia diberi status
sebagai anak kandung, sehingga ia berhak memakai nama keturunan (nasab) orang
tua angkatnya, dan saling mewarisi harta peninggalan, serta hak-hak lain sebagai
akibat hukum antara anak angkat dan orang tua angkatnya itu
Dasar Hukum Adopsi Anak
1 3
UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan UU No. 23 Tahun 2002 tentang
Pasal 43 ayat (1), Pasal 45 ayat (1-2), dan Perlindungan Anak Pasal 1 angka 9, Pasal 4,
Pasal 46. 6, 39 ayat (1-5), dan Pasal 40.

2 4
UU No. 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Surat Edaran ketua Mahkamah Agung
atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Republik Indonesia No. 3 Tahun 2005 tentang
Peradilan Agama Pasal 2, 9, dan 49. Pengangkatan Anak.
Prinsip Umum 01
Dalam hukum perdata internasional ketika menentukan status personal terdapat 2
asas, yakni:
1. Asas kewarganegaraan, merupakan status personal seseorang yang diatur menurut
kewarganegaraan/nasionalnya. (Dianut oleh negara dengan sistem hukum Eropa
Kontinental)
2. Asas Teritorial, merupakan status personal yang diatur menurut tempat tinggal (dimana ia
berdomisili). (Dianut oleh negara dengan sistem hukum Anglo Saxon)
Prinsip Umum 02

Dalam menentukan kewarganegaraan dari seseorang berlaku asas Ius Soli Sanguins.
Adapun domisili dibagi menjadi 3 (tiga) macam, yaitu:
a. Domisili seseorang berdasarkan asalnya.
b. Domisili seseorang yang dipilih oleh seseorang.
c. Domisili dari seseorang berdasarkan domisili orang lain. Misal, domisili anak berdasarkan
domisili orang tua.
Prinsip Adopsi
Pengangkatan anak adalah suatu perbuatan hukum. Karena dalam pengangkatan anak
dapat menimbulkan akibat-akibat hukum yang dikehendaki oleh pihak-pihak yang
01
terlibat.

Pengangkatan anak adalah suatu lembaga hukum untuk melindungi kepentingan anak.
02
Pengangkatan anak harus menjaga kesamaan agama yang dianut oleh calon anak angkat
dan calon orang tua angkat.
03
Bimbingan dan Pengawasan oleh Pemerintah dan Masyarakat. Menurut UU Perlindungan
Anak, negara dan masyarakat memikul tanggung jawab untuk melindungi anak.
04
Prinsip Adopsi
Adapun prinsip-prinsip dalam adopsi anak dilakukan sebagai berikut, yaitu:
1. Pengangkatan Anak hanya dapat dilakukan untuk kepentingan terbaik bagi anak dilakukan
berdasarkan adat kebiasaan setempat dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
2. Pengangatan anak tidak memutuskan hubungan darah antara anak yang diangkat dengan
dengan orangtua kandungnya.
3. Calon Orang Tua Angkat harus seagama dengan agama yang dianut oleh Calon Anak Angkat.
4. Dalam hal asal-usul anak yang tidak diketahui, maka agama anak disesuaikan agama
mayoritas penduduk tempat ditemukannya anak tersebut.
Akibat Hukum Adopsi
Beberapa akibat hukum pengangkatan anak WNI oleh WNA dari berbagai aspek, sebagai berikut:

● Status kewarganegaraan Indonesia menganut asa ius sanguinis yaitu hak kewarganegaraan
seseorang ditentukan berdasarkan keturunan atau kewarganegaraan orang tua biologisnya.

● Wali Nikah

Orang tua angkat tidak bisa menjadi wali bagi anak angkat dalam pernikahan, karena hukum
Islam mengatur bahwa yang bisa menjadi wali nikah sang anak hanya orang tua kandung atau
saudara sedarah.
Akibat Hukum Adopsi
● Hak Kewarisan
Pengangkatan anak yang diputus di Pengadilan Negeri, akibat hukumnya dalam
kewarisan itu dijelaskan berdasarkan Hukum Barat. Bahwa akibat hukum dari pengangkatan
anak, secara hukum memperoleh nama dari bapak angkat dan dijadikan sebagai anak angkat dari
perkawinan orang tua angkat dan menjadi ahli waris orang tua angkat. Hal ini ditentukan dalam
Staatblat No. 129 Tahun 1917 Pasal 11-12.
Sedangkan, pengangkatan anak yang diputus di Pengadilan Agama. Anak angkat dapat
memperoleh warisan dari orang tua angkatnya melalui wasiat wajibah yang jumlahnya tidak
boleh melebihi sepertiga harta warisan.
Terima Kasih
Adakah Yang Mau Ditanyakan?

Anda mungkin juga menyukai