Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum wr. wb.

Yang terhormat Bapak dan Ibu Guru beserta jajarannya


serta teman-teman yang berbahagia,

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah yang telah melimpahkan nikmat dan rahmat
yang sangat luar biasa sehingga kita dapat berkumpul dalam peringatan Hari Pendidikan
Nasional 2023 dalam keadaan yang tidak kurang suatu apapun.

Sholawat serta salam tak henti-hentinya kita ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman yang terang benderang dan
penuh dengan ilmu seperti saat ini.

Hadirin yang berbahagia,

Hari ini tepatnya tanggal 2 mei ini merupakan peringatan “hari Pendidikan Nasional”
yaitu yang mengingatkan Kita akan syukur yang mendalam karena bisa merasakan dan
memperoleh pendidikan seperti sekarang ini. Kenapa perlu bersyukur, karena tanpa pendidikan
Kita mungkin tidak akan mengenal dunia. Pendidikan juga merupakan pintu gerbang utama kita
dalam melihat dan menyikapi keadaan dunia.

Ada sebuah pepatah yang mengatakan "pendidikan adalah senjata paling mematikan di
dunia, karena dengan pendidikan, kamu dapat mengubah dunia” – Nelson Mandela.

Setiap individu memiliki hak untuk mendapatkan dan mengembangkan diri dalam hal
pendidikan. Bahkan sejak dalam lingkungan kehidupan yang paling kecil yakni keluarga,
seorang anak berhak mendapatkan pendidikan dari orang tua dan anggota keluarga lainnya. Cara
makan, cara berterima kasih dan meminta maaf, semua itu adalah salah satu dari pendidikan
seorang anak dalam keluarga.

Hadirin yang berbahagia,

Jika kita berbicara tentang pendidikan, kurang lengkap rasanya jika kita tidak membahas
tentang siapa pelopor dibaliknya, Ki Hajar Dewantara. Siapa yang tidak mengenalnya? Beliau
adalah Bapak Ki Hajar Dewantara alias Suwardi Suryaningrat. Ki Hajar Dewantara merupakan
pemimpin serta tokoh yang mempelopori pendidikan serta membangun kemerdekaan dunia
pendidikan di Indonesia. Semboyan Ki Hajar Dewantara yang paling kita kenal yaitu Ing Ngarsa
Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Maksudnya adalah yang
pertama seorang pemimpin harus bisa menjadi suri tauladan untuk orang-orang yang berada di
sekelilingnya. Kedua harus dapat meningkatkan semangat dan terakhir memberikan dukungan,
dorongan dan semangat dari belakang.

Semboyan tersebut tentu sangat berharga bagi setiap orang bahkan dapat mewarnai
pendidikan di Indonesia hingga saat ini.Berbicara tentang pendidikan, sebenarnya tak melulu
soal guru dan murid. Sebab pendidikan itu sejatinya melibatkan seluruh aspek yang ada dalam
kehidupan sehari-hari, termasuk teman, orang tua dan seluruh lingkungan belajar.

Hadirin yang berbahagia,

Pada Hari Pendidikan Nasional ini Kita renungkan sejenak perjuangan para pejuang dan
guru-guru Kita yang sudah mendahului kita, betapa berharganya ilmu-ilmu yang mereka ajarkan
kepada kita semua, sehingga Kita yang awalnya tidak mengetahui apa-apa kini menjadi lebih
tahu segalanya.

Marilah Kita jadikan momen ini sebagai titik balik untuk diri Kita agar lebih semangat
dalam belajar dan mengajar, sehingga tidak ada lagi kebodohan serta ketidaktahuan akan
pendidikan.

Demikian yang dapat saya sampaikan, mohon dimaafkan jika terdapat kekurangan dan
kepada sang pencipta kita saya mohon diampunkan.
Wassalamualaikum wr. wb.***

Anda mungkin juga menyukai