Anda di halaman 1dari 10

JUDUL :

“ Menurunkan Risk Potential Number (RPN) Antrian Kendaraan


Di Gerbang Tol Pasteur Dari 625 menjadi Maksimum 1 Selama 11 Minggu ”

KPM LINTAS SANGKURIANG SAKTI


PT. JASA MARGA (PERSERO) Tbk
CABANG PURBALEUNYI
Jl. Djundjunan No.257 Bandung
Bagian MLL & MPT

DATA - DATA ANGGOTA

Nama Anggota 1. Noer Cahyo ( Ketua ) MLL


2. Susi Lukitowati ( Sekertaris ) MPT
3. Yuyu Saepuloh ( Anggota ) MLL
4. Ade Rukmana ( Anggota ) MPT

JADUAL KEGIATAN KPM LINTAS SANGKURIANG SAKTI KONVENSI MUTU 2011

JADUAL KEGIATAN PERIODE OKTOBER S/D DESEMBER 2011


LANGKA
OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
H
KEGIATAN RENCANA REALISASI
I II III IV I II III IV I II III IV

X X
I Menentukan Tema & Judul 5 4
- -
X X
II Menganalisa penyebab masalah 3 4
- -
X X
III Menguji dan menetapkan penyebab dominan 3 4
- -
X X
IV Membuat rencana dan melaksanakan perbaikan 6 8
- - -
X X
V Meneliti hasil 3 3
-
X X
VI Membuat standard baru 3 2
-
X
VII Data baru dan rencana berikutnya 1 1
-

24 26

1
LATAR BELAKANG PERSOALAN

Dengan bertambahnya volume lalulintas yang cukup signifikan kendaraan menuju Bandung ataupun
sebaliknya menimbulkan permasalahan lalu lintas yang mempengaruhi kualitas pelayan Jalan Tol
Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi), adapun pemasalahan yang timbul adalah terjadinya antrian
yang terfokus hanya di salah satu gerbang yaitu gerbang tol Pasteur karena merupakan akses terdekat
menuju pusat kota, pusat pembelanjaan dan pusat wisata kota Bandung. PT Jasa Marga (Persero) Tbk
Cabang Purbaleunyi sangat berkomitmen untuk mewujudkan kualitas pelayanan yang handal. Hal itu
diwujudkan dengan adanya :
1. Survey kepuasan pelanggan yang dilakukan secara berkala setiap tahun dengan tujuan untuk
mendapatkan masukan langsung dari pelanggan mengenai kinerja operasional, agar dapat di tindak
lanjuti dengan perbaikan mutu yang sesuai dengan keinginan pelanggan.
2. Membuat CPAR On Line (Corective and Prefentive Action Request) oleh ISO – Managemen
Representatif (MR) dengan tujuan untuk mendapat masukan langsung setiap saat dari pelanggan
secara OnLine, mekanisme pengelolaan CPAR dari MR di sebar luaskan ke semua unit yang terkait.
Dengan demikian semua keluhan-keluhan pelanggan ( External & Internal ) yang di sampaikan di luar
mekanisme survey dapat segera di tindak lanjuti.
Berdasarkan data yang ada di PIK (Pusat Informasi dan Komunikasi), mengenai tingginya masalah
pengaturan dan pengamanan lalu lintas di jalan tol Purbaleunyi, Frekwensi terjadinya antrian di gerbang tol
Pasteur selama bulan September 2011 terjadi sebanyak 28 kali (49%) dengan rata rata panjang antrian 4
Km (37%), hal ini sangat mempengaruhi kualitas pelayan karena pemakai jalan merasa di rugikan waktu,
biaya dan tenaga.
Usaha-usaha yang telah dilakukan saat ini adalah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian,
melakukan pengepaman di ekor antrian, pemasangan rambu himbauan secara manual, namun di rasakan
masih kurang optimal karena masih ada keluhan mengenai antrian khususnya di gerbang tol Pasteur, serta
di dukung oleh adanya himbaunan dari menteri BUMN, Bapak Dahlan Iskan untuk mengurangi panjang
antrian di gerbang tol, seperti halnya komitmen perusahaan untuk selalu FOKUS PADA PELANGGAN, maka
Manajemen Mutu melalui TIM kajian CPAR menugaskan KPM Lintas Sangkuriang Sakti yang merupakan
gabungan dari dua unit yang berkaitan secara langsung untuk fokus menyelesaikan permasalahan
tersebut.

Alur Persoalan
Persiapan Tugas

Tidak

Lengkap

Ya

Melaksanakan Observasi

Ada
Gangguan
Tidak
Ya Keterangan :
Garis putus-putus merah
Melaporkan merupakan area permasalahan
Tidak ke PIK

Ya

Melakukan Akhir
Penanganan Tugas

Ya

Membuat
Laporan Hasil
Selesai Tugas PLJT

2
LANGKAH 1
MENENTUKAN TEMA & JUDUL
Periode : Minggu I dan II Oktober 2011

1.1. MENENTUKAN TEMA


1.1.1. Hasil Review Manajemen Representatif 1.1.2. Data real persoalan yang timbul dalam
(MR) Tentang Keluhan Pelanggan Yang operasional Pelayanan Lalu Lintas
Masuk ke Tim Kajian CPAR :
Sumber data : CPAR Januari s/d Sept 2011
D. Batang Lingkup Pelayanan
Lalu Lintas
PELAYANAN
100
75
28 % 80

Frekwensi
38 % Pelayanan transaksi 60
40
15
Pelayanan Konstruksi 20 7
0
34 % Pelayanan Lalulintas Pengaturan Dan Penanganan Penangan
Pengamana Kecelakaan Kendaraan
Lalu lintas Mogok

1.1.3. Dampak Pengaturan dan Pelayanan Lalu Lintas terhadap Fatalisme berdasarkan
ANALISA SEVERITY SCALE (tingkat kegawatan akibat gangguan)

1.1.3.1 Berdasarkan Jenis Kendaraan 1.1.3.2 Berdasarkan Trend Antrian

Jenis Kendaraan Skala Tren Antrian Skala


Sedan /mini bus (Kelompok I) 5 Gerbang Utama 5
Bus/ truk (Kelompok II) 3 Ke Gerbang terdekat 3
Tronton dll (kelompok III) 1 Menyebar Ke Gerbang Lainya 1
1.1.3.3. Berdasarkan Kecepatan 1.1.3.4. Berdasarkan Waktu 1.1.3.5 Berdasarkan Panjang Antrian
Kendaraan Terjadinya Antrian
Kecepatan Antrian Skala Waktu Terjadi Antrian Skala Panjang Antrian Skala
Macet 5
Hari Kerja 5 Lebih dari 101 kendaraan 5
Tersendat 3
Padat 2 Sabtu & Minggu 3 21 s/d 100 kendaraan 3
Lancar 1 Libur Panjang 1 Kurang dari 20 kendaraan 1

1.1.4. Analisa Pareto :


Dari data-data yang diperoleh oleh gugus dapat disimpulkan bahwa :
1. Dari Pie Chart Diagram CPAR pada unit kerja Manajemen Lalu Lintas mendapat 37 (34%) keluhan.
2. Berdasarkan Frekwensi kejadian, data real persoalan yang timbul dalam operasional pelayan lalu lintas
nampak terlihat permasalahan yang mengganggu yaitu sebesar 75 kali kejadian (68%).
3. Berdasarkan Severity Scale, terlihat ada 4 kategori, yaitu : Trend antrian, Kecepatan kendaraan, waktu
terjadinya antrian dan panjang antrian, karena berdasarkan fakta dan data di lapangan menunjukkan
bahwa selama bulan Oktober 2011 terjadi DAMPAK MAKSIMUM, yaitu Jenis kendaraan, kecepatan
kendaraan dan panjangnya antrian. Maka besaran antrian adalah :

Skala Maksimum : Trend antrian x Kecepatan kendaraan x Waktu terjadinya antrian x Panjang antrian

5 x 5 x 5 x 5 = 625
Berdasarkan analisa pareto di atas maka KPM Lintas Sangkuriang Sakti menentukan tema perbaikan adalah:

“MEMINIMALISASI FREKWENSI PERMASALAHAN


PENGATURAN DAN PENGAMANAN LALU LINTAS ”

3
1.2. MENENTUKAN JUDUL
1.2.1. Data Sheet Sub Masalah
1.2.2. Diagram Batang 1.2.3. D.Batang jumlah antrian di Gerbang Tol
D. Batang frekwensi Pengaturan Dan
Diagram Batang Jumlah Antrian Gerbang Tol
100 Pengamanan Lalu lintas
90 30
80
Frekwensi

20

Frekwensi
70 57 10
60 0
50
40
30
20 16
10 2
0
Antrian Di Gerbang Tol Gangguan Lalu lintas Penanganan Lalu lintas
khusus
Gerbang Tol

Kesimpulan : Antrian di gerbang tol mempunyai kesimpulan : Jumlah antrian di Gerbang Tol Cabang
frekwensi tertinggi sebesar 57 atau 87% Purbaleunyi, Gerbang Tol Pasteur
mendapatkan 28 x terjadinya antrian atau
1.2.4. ANALISA Risk Potential Number (RPN) Berdasarkan Jenis sebesar 49%.
Kendaraan Dan Gangguan Perjalanan Pada Waktu Week End
Skala Skala Waktu Berdasarkan analisa Risk Potential Number
Panjang (RPN) maka dapat disimpulkan bahwa :
NO Tren Kecepatan Terjadi RPN
Antrian
Antrian Kendaraan Antrian
1 5 5 3 5 375 RPN Kendaraan tertinggi = 625 dan terendah
2 1 1 1 1 1 =1
3 3 5 5 5 375
4 5 1 3 5 75 DIAGRAM BATANG RPN
5 5 3 5 5 375
6 3 1 5 5 75 600
7 5 5 1 5 125 Nilai RPN
400
8 1 1 5 5 25
200
9 5 5 5 5 625
0
10 5 5 1 20 500
RPN
11 3 3 3 5 135
12 3 1 5 3 45 Sebelum 625
13 3 1 3 3 27
14 3 1 1 3 9
Sesudah 1
15 3 1 1 3 9
16 3 1 5 5 75
17 3 1 3 3 27 Keterangan Nilai pembobotan :
18 3 5 3 3 135 Nilai 5 = Sangat Gawat
19 3 1 3 3 27 Nilai 4 = Gawat
20 3 1 1 3 9 Nilai 3 = Cukup gawat
21 1 1 1 1 1 Nilai 2 = Kurang Gawat
22 3 1 1 1 3 Nilai 1 = Normal
23 3 1 5 1 15
24 1 3 1 1 3
25 3 1 5 1 15
26 3 1 1 1 3
27 3 3 1 1 9
28 1 1 1 1 1
29 3 1 1 1 3
30 3 1 1 1 3
TOTAL RPN GANGGUAN KENDARAAN 3.105

1.2.5. Analisa pareto :


Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan :
1. Dari diagram batang berdasarkan data real permasalahan gangguan perjalanan antrian di gerbang tol mempunyai
frekwensi tertinggi sebesar 57 atau 87%.
2. Data kelompok kendaraan memperlihatkan yang mempunyai nilai RPN tertinggi 625 dan maksimum RPN 1.
3. Berdasarkan diagram batang jumlah antrian di gerbang tol Pasteur mendapatkan 28 x terjadinya antrian atau 49%.
4. Berdasarkan diagram batang panjang antrian di gerbang tol Pasteur melebihi SPM mempunyai frekwesi sebesar 4
atau 37%.

4
Maka atas dasar analisa tersebut, gugus menetapkan judul :

“Menurunkan Risk Potential Number (RPN) Antrian Kendaraan di Gerbang Tol Pasteur Dari 625 Menjadi
Maksimum 1 Selama 11 Minggu Di Cabang Purbaleunyi”

Bandung, 11 Oktober 2011

KPM LINTAS SANGKURIANG


Fasilitator Ketua

Nasrullah Noer Cahyo


Npp : 10389 Npp : 07701

Menyetujui
Kepala Bagian MPT Kepala Bagian MLL

Darwan Edison Sunarli

LANGKAH 2
MENGANALISA PENYEBAB
Periode :Minggu III dan IV Oktober 2011
2.3. FISH BONE DIAGRAM ( MENGANALISA PENYEBAB)

METODE MATERIAL
Laju Kendaraan Terhenti Di pintu keluar gardu exit

Terjadi penumpukan kendaraan di Lajur


Rambu informasi alternatif tujuan
Informasi antrian Bandung kurang strategi
kurang uptodate
Laju kendaraan terhalang
kendaraan yang melakukan Uturn 3 Penempatan rambu dekat akses
Informasi yang ditampilkan gerbang keluar
tidak sesuai atau real
6
Laju l alin terhentidi
Pengopersian informasi Traffic Light
VMS terlambat
ANTRIAN DI GERBANG TOL
Nyala lampu merah terlalu lama PASTEUR TINGGI…!!!
1
5
Seting Lampu Traffic Light di buat lama

Sedang pergantian shift 4 2


Peralatan Tol Error Jarak Akses luar Gerbang Tol Kurang mengetahuiadanya VMS
Pemakai jalan kesulitan mencari
hanya 300 meter
Gardu Exit ditutup 1 Gardu informasi tujuan alternatif keluar kota Bdg
Kurang memahami VMS
Akses luar terlalu dekat Pemakai jalan kesulitan cari gerbang
Operasi Gardu Exit tidak optimal dengan traffic ligh keluar alternatif menuju Kota Bandung Pemakai jalan tidak
memperhatikan VMS
Laju KR terhambat keluar gardu Exit Arus lalin keluar Pengemudi terjebak antrian
gardu exit
terlambat
Penumpukan Kr di lajur Gardu
Transaksi lama
METODE LINGKUNGAN MANUSIA

2.2. VOTING ANGGOTA MELALUI NGT ( NOMINAL GROUP TECHNIQUE )


Keterangan :
Rumus yang digunakan adalah : ½ N + 1= 6, maka untuk calon penyebab yang akan di uji pada langkah III hanya
6 penyebab dominan yaitu :

1. Pengoperasian informasi VMS terlambat .


2. Kurang mengetahui adanya Rambu VMS .
3. Laju kendaraan terhalang kendaraan yang UTURN.
4. Sedang pergantian Shift .
5. Seting lampu Traffic Light dibuat lama.
6. Penempatan rambu informasi keluar gerbang terlalu dekat.
5
LANGKAH 3
MENGUJI DAN MENETAPKAN PENYEBAB DOMINAN
Periode : Minggu I dan II November 2011

3. UJI HIPOTES
3.4 Sedang pergantian shift
3.1 Pengoperasian Informasi VMS Terlambat
penyebab Penutupan Gardu pada saat
penyebab pengoperasian rambu VMS terlambat
pergantian shift terbukti mempunyai
terbukti mempunyai korelasi positip kuat dengan nilai
korelasi positip kuat dengan nilai koefisien
koefisien korelasi sebesar : r = 0,90
karelasi sebesar : r = 0,99

3.2 Laju Kendaraan terhalang kendaraan yang UTURN


penyebab Laju kendaraan terhalang UTURN
terbukti mempunyai korelasi positip kuat dengan 3.5 Seting Lampu Traffic Light dibuat lama
nilai koefisien karelasi sebesar : r = 0,91 korelasi positip kuat dengan nilai koefisien
karelasi sebesar : r = 0,99

3.3 Kurang mengetahui rambu VMS


penyebab kurang memperhatikan rambu VMS 3.6 Penempatan Rambu Informasi keluar
terbukti mempunyai korelasi positip kuat dengan nilai gerbang terlalu dekat
koefisien karelasi sebesar : r = 0,96 korelasi positip kuat dengan nilai
koefisien karelasi sebesar : r = 0,96
Langkah IV
Membuat Rencana dan Melaksanakan Perbaikan
Periode : Minggu III November s.d. I Desember 2011
4.1. Merencanakan Perbaikan ( 5W2H)
PENYEBAB WHERE / WHEN HOW
NO WHY WHAT HOW
DOMINAN WHO MUCH
Buat alat penghitung jumlah
kendaraan yang dapat
Pengoperasian Informasi yang Membuat alat
Intersection Baros / mengidentifikasi:
1 informasi VMS ter- ditampilkan tidak Penghitung jumlah 100 %
Km 5 Pasteur A. 1. Jumlah Kendaraan
lambat sesuai atau real lalulintas kedatangan
2. Kecepatan Kendaraan
B. Buat prosedur cara penggunaan alat
Laju kendaraan Laju Kendaraan tidak
Setelah EXIT
terhalang terhenti & tidak terjadi Membuat alat penutup Membuat alat penutup uturn yaitu
2 gerbang Tol Pasteur 100 %
kendaraan yang penumpukan / antrian median MCB (Median Curb Barier)
s/d Trafic Light
UTURN kendaraan
Agar pemakai jalan Membuat rambu
Kurang mengetahui memahami VMS dan Guideline VMS Membuat konsep informasi di Media
3 Km 118 100 %
rambu VMS tidak terjebak di (petunjuk) adanya VMS dan spanduk
antrian & sosialisasi di media

Agar pengoperasian
gardu tetap optimal &
Sedang pergantian tidak terjadi Membuar mekanisme Membuat mekanisme prosedur
4 GT Pasteur 100 %
shift penumpukan pergantian shift pergantian shift
kendaraan saat
dilakukan over shift

Melakukan koordinasi dengan


Membuat koordinasi Kepolisian Bandung Barat mengenai :
dengan kepolisian 1. Seting lamanya nyala lampu warna
Agar laju lalin tidak
Seting lampu traffic Bandung Barat & merah pada traffic light akses
5 terhenti lama di traffic Akses GT Pasteur 100%
light dibuat lama membuat batas panjang keluar gerbang pasteur.
light
antrian dari traffic light 2. Sistem koordinasi antar instansi
ke gerbang keluar 3. Membuat penetapan batas
antrian traffic light

Agar pemakai jalan


Penempatan rambu Membuat rambu
tidak kesulitan cari Km 119+000
informasi alternatif keluar Membuat rambu alternatif keluar
6 gerbang keluar Arah Menuju 100%
keluar gerbang bandung selain ke Bandung selain ke Gerbang Tol Pasteur
alternatif menuju Kota Bandung
terlalu dekat Gerbang Tol Pasteur
Bandung & tidak
terjebak di antrian
4.2 MENENTUKAN INTERMEDIATE TARGET : 100 %

6
Bandung, 21 November 2011

KPM LINTAS SANGKURIANG

Fasilitator Ketua

Nasrullah Noer Cahyo


Npp : 10389 Npp : 07701

Menyetujui

Kepala Bagian MPT Kepala Bagian MLL

Darwan Edison Sunarli

4.2 MELAKSANAKAN PERBAIKAN

PROSES PELAKSANAAN PERBAIKAN YANG


NO PENYEBAB DOMINAN GAMBAR PERBAIKAN
DILAKUKAN ( IDE)

Pengoperasian Membuat Software Trafic Monitoring


Informasi VMS jumlah kendaraan yang melewatI jalur tol
terlambat arah Bandung di Km 5 Pasteur
Cara Kerja Alat :
1. Setiap kendaraan yang melintas di area
coverage RTMS (Remote Traffic
Microwave Sensor) jumlah dan
kecepatannya akan terdeteksi secara
otomatis kemudian langsung di salurkan
1 ke PC Dekstop komputer PIK (Pusat
Informasi dan Komunikasi) melalui
media antena WIFI dan jaringan FO.

2. Setiap data V/C Ratio pada database di


aplikasi traffic monitoring akan diambil
secara otomatis oleh aplikasi VMS untuk
di tayangkan pada display VMS jalur KM
119 +600 dan VMS KM 137+600
Catatan : V/C Ratio Jasa Marga adalah 0,75
Laju kendaraan Memasang MCB (Median Curb Barrier)
2 terhalang kendaraan di depan gardu keluar Gerbang Tol
yang UTURN Pasteur s.d. Trafic Light

2 1. Pemasangan spanduk himbauan di


KM 118 dengan kalimat himbaunan
“ UNTUK KELANCARAN PERJALAN
Kurang mengetahui
ANDA PERHATIKAN RAMBU VMS “
3 Rambu VMS
2. Melakukan sosialisai lewat Media
(Variabel Message
Masa dan TWEETER mengenai
Sign)
adanya rambu VMS dan manfaatnya
bagi pengguna jalan

Membuat mekanisme pergantian shift


Sedang pergantian
4 yaitu saat pergantian shift tidak di
shift -
perbolehkan menutup gardu.

5 Memasang tiang batas antrian di luar


Seting lampu Traffic Gerbang Tol Pasteur
Light dibuat lama

Penempatan Rambu Membuat rambu petunjuk keluar


6 Informasi gerbang alternatif keluar Bandung di
keluar gerbang terlalu km 119+000 Arah Bandung
dekat

7
LANGKAH 5
MENELITI HASIL
Periode : Minggu II Desember 2011

5.2. PERBANDINGAN TERHADAP JUDUL

28
Gugus berhasil
100 % menurunkan
permasalahan antrian di
0 Gerbang Tol Pasteur 100 %

SEBELUM SESUDAH

5.3. PERBANDINGAN TERHADAP TEMA

89 %
75
28
7 8 1 3

Pengaturan Dan Pengamanan Lalu Penanganan Kecelakaan Penanganan Kendaraan Mogok Pengaturan Dan Penanganan Kecelakaan Penanganan Kendaraan
lintas Pengamanan Lalu lintas Mogok

Gugus berhasil menurunkan permasalahan Pelayanan Lalu Lintas sebesar 89 %

5.4 Perbandingan Terhadap Target


Keterangan RPN :
1 x 1 x 1 x 1= 1
57
1 = Menyebar ke gerbang lainnya
1 = Lancar
1 = Libur Panjang
1 = Kurang dari 20 Kendaraan
1 1

SEBELUM INITIAL GOAL HASIL

Kesimpulan :
Perbaikan yang dilakukan gugus berhasil

5.5. ANALISA DAMPAK


5.5.1. Dampak Positif

Dampak positif dari hasil perbaikan bagi Perusahan adalah :


• Meningkatkan citra jasa marga
• Mengurangi komplain
• Mempercepat respon time
• Mempercepat sasaran mutu / tolak ukur pencapaian
• Mengurangi resiko terjadinya kecelakaan
• Terpenuhinya Instruksi Direktur Operasional untuk mengurangi jumlah antrian di gerbang tol

Dampak Positif Bagi pamakai jalan adalah :


• Kelancaran, Kenyamanan dan Keamanan
• Tidak lagi terjadi antrian yang dikarenakan penumpukan disalah satu gerbang.
• Tidak ada lagi kendaraan yang berbalik atau berputar arah.
• Pelayanan gardu optimal pada saat lalu lintas ramai karena tidak ada penutupan gardu saat oper shift.
• Dan informasi kepadatan lalin lebih akurat dan Up to date

8
5.5.2. TABEL ESTIMASI PEMBUATAN SOFTWARE DAN PEMASANGAN ALAT RTMS
Harga
No Uraian Jml Satuan Jumlah Harga
Satuan
Pelaporan dan
1 1 Unit 250.000,- 250.000,-
Dokumentasi
2 Biaya Pemasangan 1 Unit 8.285.800,- 8.285.800,-
3 Sewa KR dan Tangga 1 Unit 1.450.000,- 1.450.000,-
4 Pembuatan Aplikasi 1 Unit 10.760.000,- 10.760.000,-
Jumlah 20.745.800,-
PPN 2.074.580,-
Jumlah 22.820.380,-

5.5.3.Dampak Evisiensi Biaya


Tidak terjadinya penambahan lajur dari 2 ke 3 dengan asumsi biaya ;:
Asumsi biaya untuk pembuatan lajur @1 km = Rp. 10.000.000.000
Jarak SS Pasteur ke GT Pasteur = 5 km
= 5 x Rp. 10.000.000.000
= Rp. 50.000.000.000

Maka dari data tersebut dihasilkan efisiensi yaitu :


Rp. 50.000.000.000 – 22.820.380 = Rp.49.977.179.620,-

5.6. ANALISA STARS

ASPEK MUTU SEBELUM PERBAIKAN SETELAH PERBAIKAN

Sefety Resiko tabrak beruntun tinggi Tidak ada lagi kecelakaan


Sebelum terjadi Antrian
Time Waktu antrian lama
sudah terantisipasi
Mempengaruhi kualitas sikap pemberian Terpenuhinya pelayanan prima
Attitude
pelayanan (komplain)
Waktu tempuh perjalanan lama
Product Pelayanan sesuai dengan SOP
(terhambat)
Adanya efisiensi sebesar
Adanya rencana penambahan
Cost Rp.49.977.179.620,00 karena
lajur
tidak ada penambahan lajur

LANGKAH 6
MEMBUAT STANDAR BARU

6.1. STANDAR PROSEDUR


6.1.1. Standar Prosedur Penggunaan dan Pemeliharaan Alat RTMS Radar Detection
6.1.2. Standar Prosedur Lalu Lintas
6.1.3. Standar Prosedur Informasi
6.1.4. Standar Prosedur Penggantian Shift
6.1.5. Standar Prosedur Kordinasi Lapangan
6.1.6. Standar Prosedur Pemasangan Rambu

9
6.2. STANDAR HASIL
Dengan melaksanakan Prosedur seperti diatas, maka Panjang Antrian Kendaraan di Gerbang Tol Pasteur dapat
diturunkan menjadi Maksimal sebesar 100 %.
6.3. PROGRAM SOSIALISASI STANDAR PROSEDUR
6.4. KEUNGGULAN MENERAPKAN STANDAR
Dengan dibuatnya Alat Remote Traffic Microwave Sensor yang Gugus beri nama INTELIJENT TRAFFIC TIME
INFORMATION :
1. Jika terjadi lonjakan lalin kedatangan maka sebelum terjadi antrian dapat segera di antisipasi, sehingga Lalin
dapat disebarkan ke gerbang-gerbang dan tidak akan terjadi penumpukan di satu gerbang saja.
2. Jika terjadi kecelakaan tepat didaerah jangkauan sensor dapat segera diketahui.
3. Informasi yang ditampilkan di VMS selalu Up To Date sesuai dengan kondisi real.
4. Dapat mengetahui kecepatan kendaraan secara akurat.
5. Tampilan VMS akan berubah secara otomatis dari informasi “PASTEUR LANCAR” menjadi
“PASTEUR MACET” sesuai kondisi V/C Ratio real lapangan.

Bandung, 30 Desember 2011

KPM LINTAS SANGKURIANG

Fasilitator Ketua

Nasrullah Noer Cahyo


Npp : 10389 Npp : 07701

Menyetujui

Kepala Bagian MPT Kepala Bagian MLL

Darwan Edison Sunarli

Kepala Cabang

Hardjono Santoso

LANGKAH 7
MENGUMPULKAN DATA BARU DAN MENENTUKAN RENCANA BERIKUTNYA
Periode : Minggu IV Desember 2011

GANGGUAN PELAYANAN LALU LINTAS


Kesimpulan :
12 Maka atas dasar analisa pareto diatas, maka
12 Gugus untuk menetapkan tema yaitu :
10
8
6 7 “ MENGURANGI FREKWENSI PENANGANAN
4 KECELAKAAN ”
2 3
0
Penanganan Penanganan Pengaturan &
Kecelakaan Kendaraan Pengamanan
Mogok Lalu Lintas

10

Anda mungkin juga menyukai