Anda di halaman 1dari 16

MODUL AJAR BERDIFERENSIASI

Nama Penulis Modul Ajar : NILDA, S.Pd


Mata Pelajaran : PKN

Mapel Fase Kelas Jumlah Siswa Model Pembelajaran Alokasi Waktu

PKN D VII 32 Tatap Muka 2 x 40 menit

Tujuan Pembelajaran Profil Pelajar Pancasila SKL IT

1. Peserta didik Memahami dan ● Beriman dan Bertakwa ● Memiliki Akidah


menjelaskan pentingnya norma kepada Tuhan YME dan yang Lurus
dan hubunganya dengan Berakhlak Mulia ● Melakukan Ibadah
undang-undang dasar. ● Mandiri yang Benar
● Bergotong Royong ● Berkepribadian
2. Peserta didik menjelaskan
● Berkebhinekaan Global Matang dan
perumusan, pengesahan, dan
● Bernalar Kritis Berakhlak Mulia
perubahan UUD NRI Tahun
1945. ● Kreatif ● Menjadi Pribadi
yang Bersungguh-
3. Peserta didik berdisiplin sungguh, Disiplin,
menjalankan hak dan dan Mampu
kewajibanya sehari-hari Mengendalikan Diri
● Memiliki Kemampuan
Membaca, Menghafal,
dan Memahami Al
Quran dengan Baik
● Memiliki Wawasan
yang Luas
● Memiliki
Keterampilan Hidup

Deskripsi Singkat Konten Belajar

Norma diperlukan untuk menciptakan ketertiban dan keamanan bersama, mencegah benturan
kepentingan antarwarga, hingga mewujudkan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Selain itu juga dipaparkan jenis-jenis norma, seperti norma agama,
norma susila, normal sosial hingga norma hukum. Setiap norma selalu mengandung hak dan
kewajiban. Pengertian hak sebagai “hal yang harus diterima” sedangkan kewajiban sebagai “hal
yang harus dilakukan.” Beberapa masyarakat adat menjalankan kewajiban dengan menerapkan
norma adat yang ketat. Negara melakukan hal serupa melalui berbagai undang-undang.Ketertiban
akan terbangun bila semua menjalankan hak dan kewajiban dengan baik, di antaranya dengan
menunaikan kewajiban dulu sebelum menuntut hak.

Kompetensi Prasyarat Pertanyaan Pemantik

1. Siswa mempunyai kemampuan memahami 1. Kalau mau masuk rumah, apa


bacaan yang semestinya dilakukan?
2. Siswa mempunyai kemampuan membaca 2. Bagaimana perumusan,
pesan pada poster. pengesahan, dan perubahan
3. Siswa mempunyai kemampuan memahami UUD NRI Tahun 1945.
UUD 3. Apakah yang menjadi pembeda
antara hak dan kewajiban kita ?
Sarana Prasarana

Sarana dan Prasarana Dibutuhkan Dukungan Lingkungan Belajar

 Buku dan alat tulis  Video dan Foto/Info Grafis


 Laptop, atau telepon genggam)  Teks Bacaan
 Jaringan internet  Materi dalam bentuk ppt
 Buku Siswa PPKn kelas VII  Lembar aktivitas peserta didik
 Buku Panduan Guru PPKn kelas VII  Penataan ruang kelas
 Buku UUD NRI 1945

Keragaman Murid
Kesiapan Minat Profil Belajar

Jumlah peserta didik sebanyak 18 orang orang siswa Interpersonal orang visual
(6 putri dan 12 putra) dengan kategori : orang verbal linguistic orang auditorial
orang naturalistic orang kinestetik
Teks Informasi : orang visual spasial
peserta didik reguler
peserta didik dengan kesulitan belajar
peserta didik dengan pencapaian tinggi

Rencana Diferensiasi
Kesiapan Minat Profil Belajar

Konten Guru memberikan materi Siswa yang verbal linguistic Visual : Gambar/Info
tentang norma dan aturan, dan interpersoanal diberikan
Auditori : Materi melalui
hak dan kewajiban sebagai bahan ajar berupa informasi
video pembelajaran
warga negara yang diatur video dan gambar untuk
dalam UUD NRI Tahun menanggapinya Kinestetik :
1945. Mengobservasi fenomena
Siswa yang naturalistic
norma yang berlaku
diminta berpendapat tentang
dimasyarakat dan
norma dan aturan, hak dan
penerapan norma dan
kewajiban sebagai warga dikaitkan dengan UUD
negara yang diatur dalam 1945
UUD NRI Tahun 1945.
Proses Guru membuat belajar Guru mengelompokkan Guru memberikan tugas
berdasarkan profil belajar siswa berdasarkan Profil tidak terstruktur (waktu
(Visual, Auditori dan Belajar sesuai kemampuan disepakati Bersama siswa)
Kinestetik ) anak-anak untuk mengatasi siswa
yang mengalami kesulitan
atau butuh waktu
tambahan

Produk Guru memberikan soal Guru memberikan pilihan Guru membuat rubrik
berdasarkan kemampuan siswa pada siswa menyelesaikan yang sesuai dengan
memahami Vidio , gambar dan tugas berdasarkan profil produk pilihan siswa
bacaan. belajar :
- Kelompok belajar
Auditory mengamati link
video pembelajaran dan
membuat laporan melalui
video
- Kelompok belajar Visual
mengamati link gambar
dan melaporkan dalam
bentuk tertulis
- Kelompok belajar
Kinestetik membuat
drama tentang
penyimpangan dan
pengamalan norma yang
ada dalammasyarakat.

Rencana Asesmen

Jenis Asesmen

AaL AfL AoL

Siswa berpasangan saling menjawab Guru melakukan tes lisan atau quiz Lembar Kerja Siswa
pertanyaan yang diberikan dalam untuk mengetahui sejauh mana
lembar aktivitas pemahaman siswa

Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke-3 Penerapan Introflex

Opener Do’a, salam, cek kehadiran dan Meminta siswa Refleksi


mereview pembelajaran sebelumnya dan
mengklarifikasinya.
Telaah Guru memberikan pertanyaan pada siswa terkait Individualisasi,
pengertian norma, setelah itu memutar video interaksi, observasi dan
tentang pembelajaran norma, aturan dan hak refleksi
kewajiban yang diataur dalam UUD Tahun 1945

Eksplorasi Guru membagi kelompok siswa berdasarkan Profil Individualisasi, interaksi


Belajar sesuai kemampuan yang dimiliki yaitu dan observasi
Kelompok belajar Auditory, Kelompok belajar
Visual dan Kelompok belajar Kinestetik.
Rumuskan Siswa diminta menuliskan hasil diskusi kelompok Individualisasi,
dalam : interaksi, observasi
- Kelompok belajar Auditory mengamati link video
pembelajaran dan membuat laporan melalui video
- Kelompok belajar Visual mengamati link gambar
dan melaporkan dalam bentuk tertulis
- Kelompok belajar Kinestetik membuat drama
tentang penyimpangan dan pengamalan norma
yang ada dalammasyarakat.
Presentasikan Guru meminta kepada masing-masing kelompokya Interaksi, observasi,
untuk mempersentasikan hasil kelomponya. refleksi
Aplikasikan Guru memberikan kesimpulan mengenai norma dan Observasi, refleksi
aturan, hak dan kewajiban sebagai warga negara
yang diatur dalam UUD NRI Tahun 1945. Dan
menyampaikan materi selanjutnya.
Duniawi Siswa dapat memberikan pemahaman kepada Observasi, Refleksi
masyarakat jika ditemukan penyimpangan norma, hak
dan kewajiban dan pelangaran aturan perundang-
undangan

Ukhrowi QS An nisa ayat : 135 Refleksi


yang berbunyi : Wahai orang-orang yang beriman!
Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena
Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap
ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang
terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu
kemaslahatan (kebaikannya). Maka janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari
kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata)
atau enggan menjadi saksi, maka ketahuilah Allah
Mahateliti terhadap segala apa yang kamu kerjakan.

Closure Penutup, do’a, salam

Refleksi

Refleksi Guru

Guru menilai apakah siswa pengertian norma, Guru menilai attitude siswa pada saat berdiskusi
setelah itu memutar video tentang dan memberi masukan tentang membuat laporan
pembelajaran norma, aturan dan hak kewajiban hasil diskusi  Menjadikan Alloh sebagai sandaran
yang diataur dalam UUD Tahun 1945 atas segala kesulitan dengan tetap berikhtiar

Refleksi Siswa

Siswa dapat memahami pengertian norma, Siswa dapat menghindari penyimpangan Norma
setelah itu memutar video tentang dan dapat mengunakan hak dan kewajibanya
pembelajaran norma, aturan dan hak dengan sangat bertanggung jawab
kewajiban yang diataur dalam UUD Tahun
1945

Lampiran 1 (Materi)
A. Norma Masyarakat
1. Pengertian norma.
Pengertian Norma Norma merupakan aturan untuk menata kehidupan manusia di dalam masyarakat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), norma adalah “Aturan atau ketentuan yang mengikat
warga kelompok dalam masyarakat.” Karena bersifat mengikat, maka norma harus dipatuhi oleh semua
orang di dalam masyarakat tersebut. Bagi yang tidak mematuhi norma dapat dikenakan sanksi atau
hukuman. Sanksinya dapat bermacam-macam bentuknya, baik ringan maupun berat, sesuai dengan
kesepakatan masyarakat setempat

2. Nilai Penting Norma


Norma dibuat dengan tujuan untuk menciptakan ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat.
Menurut ahli ilmu sosial Soerjono Soekanto, pembuatan norma adalah “Agar hubungan di dalam suatu
masyarakat dapat berjalan seperti yang diharapkan.” Ketika suasana keluarga serta masyarakat tertib,
maka seluruh orang di keluarga maupun masyarakat akan damai.
Terdapat beberapa nilai penting norma yang perlu diperhatikan. Di antara nilai penting norma
tersebut adalah:
a. Menciptakan ketertiban dan keamanan bersama
b. Mencegah benturan kepentingan antarwarga
c. Membentuk akhlak atau karakter manusia
d. Menjadi petunjuk bagi setiap individu dalam menjalani kehidupan di masyaraka
4. Jenis Norma
Secara umum norma dikelompokkan menjadi empat jenis. Keempat norma tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Norma agama
Norma agama adalah kaidah atau aturan yang bersumber pada hukum agama atau kitab suci
yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Norma ini berisi perintah dan larangan, yang bertujuan
mengatur manusia agar mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat.
b. Norma susila
Norma ini berasal dari hati nurani manusia. Norma kesusilaan mengajarkan kita untuk selalu
berbuat baik sesuai dengan kata hati. Setiap manusia dikaruniai hati nurani agar dapat
membedakan perbuatan yang baik dan buruk.
c. Norma sosial
Norma sosial atau kesopanan bersumber dari tatakrama atau kebiasaan masyarakat. Norma ini
bersifat lokal. Norma kesopanan berawal dari hubungan yang terjadi antar manusia yang kemudian
membentuk aturanaturan yang disepakati bersama.
d. Norma hukum
Norma hukum merupakan aturan yang mengatur tingkah laku manusia dalam kehidupan
bernegara. Norma ini dibuat oleh pemerintah dan bersifat tegas serta memaksa. Pelanggaran
terhadap norma ini akan mendapatkan sanksi berupa hukuman penjara atau denda.

B. Hak dan Kewajiban pada Norma


Setiap norma selalu mengandung hak dan kewajiban. Norma selalu mengandung hal-hal yang harus
didapatkan oleh semua orang yang terikat norma itu. Juga selalu mengandung hal-hal yang harus
dilakukan setiap orang tersebut, sesuai dengan ketentuan masing-masing norma. Seperti yang terjadi pada
pelajar di sekolah. Aturan atau norma sekolah mengharuskan setiap siswa tiba di sekolah sebelum pukul
07.00. Setiap siswa juga harus mengikuti pembelajaran di sekolah sampai selesai siang harinya. Pengertian
Hak
1. Pengertian Hak
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hak artinya ‘milik’ atau ‘punya’. Misalnya, “Buku ini
adalah hak saya karena saya sudah membelinya.” Berarti buku itu menjadi milik orang yang telah
membelinya dan bukan dimiliki orang lain. Buku itu harus diperoleh pembelinya, bukan diperoleh
orang lain. Buku itu merupakan haknya
2. Pengertian Kewajiban
Kewajiban berasal dari kata ‘wajib’ yang berarti harus. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
disebutkan bahwa kewajiban adalah “Sesuatu yang harus dilaksanakan.” Bila dikaitkan dengan
norma, maka kewajiban adalah hal yang harus dilaksanakan sesuai ketentuan dalam norma itu.
3. Penerapan Hak dan Kewajiban
Dalam mewujudkan tegaknya hak dan kewajiban dalam kehidupan seharihari, setiap orang perlu
mematuhi seluruh norma yang berlaku. Baik norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan,
maupun juga norma hukum. Dengan mematuhi norma-norma itu, pemenuhan hak dan kewajiban
akan lebih mudah dilakukan

C. Undang-Undang NRI Tahun 1945 sebagai Dasar Hukum Tertulis Negara


1. Perlunya Dasar Hukum Tertulis
Agar hukum tidak bertentangan, maka perlu adanya dasar hukum tertulis. Semua undangundang
atau aturan di dalam negara perlu bersumber pada dasar hukum tertulis. Ibarat pohon besar, dasar
hukum tertulis adalah batang utama pohon tersebut. Adapun undang-undang serta peraturan-
peraturan di dalam negara adalah seperti batang dan rantingnya. Tanpa dasar hukum tertulis,
undang-undang serta ketentuan-ketentuan dapat bertentangan antara yang satu dengan yang
lainnya. Bila hal itu terjadi akan membingungkan masyarakat untuk memenuhi hak dan
kewajiban. Karena itu, setiap negara perlu memiliki dasar hukum tertulis.
2. UUD NRI Tahun 1945 sebagai Dasar Hukum Tertulis
setiap negara perlu memiliki dasar hukum tertulis agar dapat membuat berbagai undang-
undang serta aturan lain yang benar-benar baik. Dasar hukum tertulis itu perlu dibangun di atas
dasar negara yang telah ditetapkan. Di Indonesia, dasar negaranya adalah Pancasila. Maka di
tahun 1945 para pemimpin bangsa pun menyusun dasar hukum tertulis tersebut berdasarkan
Pancasila.
Dasar hukum tertulis yang disusun adalah berupa Undang-Undang Dasar yang kemudian
dinamai UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI Tahun
1945). Gambar 2.6 Permisalan hubungan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 UUD 1945 dan
Ketetapan MPR Pancasila Peraturan daerah provinsi, peraturan daerah kabupaten/kota Undang-
Undang/ Peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Presiden Bab II Norma dan UUUD NRI Tahun 1945 35 Kalau seluruh norma hukum di
Indonesia diumpamakan seperti pohon besar, maka UUD NRI Tahun 1945 merupakan
batangnya. UUD NRI Tahun 1945 inilah dasar hukum tertulis dan menjadi dasar hukum tertulis
dari semua hukum di Indonesia.
D. Perumusan dan Pengesahan UUD NRI Tahun 1945
1. Perumusan UUD NRI Tahun 1945
Dalam sidang kedua BPUPK tanggal 10-17 Juli 1945, semua setuju Pembukaan Undang-Undang
Dasar itu. Maka BPUPK pun membentuk Panitia Dasar hukum tertulis untuk menyusun isi Undang-
Undang Dasar. Pada masa itu, bagian isi Undang-Undang Dasar itu disebut batang tubuh Undang-
Undang Dasar. Panitia Dasar hukum tertulis tersebut beranggotakan 19 orang diketuai oleh Soekarno .
BPUPKI juga membentuk Panitia Keuangan dan Perekonomian yang dipimpin oleh Mohammad Hatta
dan Panitia Pembela Tanah Air (PETA) yang diketuai Abikusno Cokrosuyoso.
Panitia Dasar hukum tertulis pun bermusyawarah pada tanggal 11 Juli 1945. Hasilnya ada tiga
hal. Pertama, membentuk Panitia Perancang UndangUndang Dasar (UUD). Kedua, bentuk negara
kesatuan atau unitaris. Ketiga, kepala negara berada di tangan satu orang, yaitu presiden. Kini giliran
Panitia Perancang UUD yang bekerja. Panitia ini berangggotakan Ahmad Subarjo, Sukiman dan
Parada Harahap. Mereka menyepakati soal: (1) lambang negara; (2) negara kesatuan; serta (3) sebutan
lembaga Majlis Permusyawaratan Rakyat. BPUPK lalu bersidang menetapkan tiga hal. Pertama,
pernyataan tentang Indonesia merdeka. Kedua, Pembukaan dasar hukum tertulis. Ketiga, batang tubuh
dasar hukum tertulis yang kemudian dinamakan sebagai UndangUndang Dasar (UUD).
Rancangan UUD tersebut berisi antara lain:
a. Wilayah negara Indonesia yang mencakup seluruh bekas wilayah HindiaBelanda, dan pulau-
pulau di sekitarnya.
b. Bentuk negara Indonesia adalah negara kesatuan.
c. Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik.
d. Bendera nasional adalah sang saka Merah Putih
e. Bahasa nasional Indonesia adalah bahasa Indonesia.
Pada tanggal 16 Juli 1945, naskah rancangan Undang-Undang Dasar itu diterima dalam sidang
BPUPKI dengan suara bulat. Selesailah perumusan naskah UUD tersebut.
2. Proses Pengesahan UUD NRI 1945
Tanggal 16 Agustus 1945, PPKI melakukan sidang pertama. Sehari kemudian, tanggal 17
Agustus 1945 yang bertepatan dengan hari Jumat tanggal 9 Ramadhan 1364 Hijriah, Indonesia
merdeka. Esok harinya, tanggal 18 Agustus, PPKI melanjutkan sidangnya. Ada tiga keputusan PPKI
dalam sidang itu. Pertama, menetapkan Soekarno dan Mohammad Hatta sebagai Presiden dan Wakil
Presiden Republik Indonesia. Kedua, Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) untuk menyusun
kelengkapan pemerintahan. Ketiga, mengesahkan Pembukaan Undang-Undang Dasar.
Pembukaan inilah yang menjadi pokok dari Undang-Undang Dasar yang disahkan PPKI dan
dikukuhkan oleh KNIP tanggal 19 Agustus 1945. UndangUndang Dasar itu disebut Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 atau UUD NRI Tahun 1945. Resmilah Indonesia
mempunyai dasar hukum tertulis berupa UUD NRI Tahun 1945 itu. Dengan ditetapkannya UUD NRI
Tahun 1945, bangsa Indonesia patut bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa. Bila diibaratkan pohon,
negara Indonesia memiliki akar yang kuat berupa Pancasila serta batang yang kokoh berupa UUD
NRI Tahun 1945
E. Amendemen UUD NRI Tahun 1945
Perubahan Undang-Undang juga disebut sebagai amendemen. Di Indonesia perubahan atau
amendemen Undang-Undang juga telah dilakukan, termasuk perubahan UUD NRI Tahun 1945.
Perubahan tersebut dilakukan dari tahun 1999 hingga tahun 2002.
1. Tahap Perubahan
Amendemen UUD NRI Tahun 1945 dilakukan empat kali. Perubahan pertama dilakukan
melalui Sidang MPR pada tanggal 14-19 Oktober 1999. Terdapat 9 pasal yang diubah dalam
amendemen ini. Perubahan kedua adalah melalui sidang pada tanggal 1-18 Agustus 2000 untuk
mengubah 25 pasal pada lima bab. Selanjutnya adalah amendemen ketiga yang mengubah 22
pasal. Hal ini dilakukan melalui Sidang MPR pada tanggal 1-9 November 2001. Amendemen
keempat adalah melalui Sidang MPR pada tanggal 1-10 Agustus 2002 dengan mengubah 13
pasal. Semua perubahan itu dilakukan dengan tetap menggunakan Pancasila sebagai dasarnya
2. Hasil Perubahan
Amendemen UUD NRI Tahun 1945 menghasilkan beberapa perubahan. Seperti pada
amendemen pertama yang membatasi masa jabatan presiden dan wakil presiden menjadi
maksimal dua kali masa jabatan atau paling lama selama 10 tahun. Setelah 10 tahun menjabat,
presiden dan wakil presiden tidak dapat dipilih lagi. Pada amendemen kedua ditegaskan bahwa
masyarakat memilih secara langsung para wakilnya di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Dengan begitu setiap orang sepenuhnya bebas memilih wakilnya untuk menjadi anggota DPR.
h. Glosarium

i. Daftar Pustaka
Saputra, Lukman Surya, dkk. 2017. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaaraan, SMP Kelas VII , halaman 54- 55,Balitbang Kemdikbud,
Jakarta
• https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=11732 HAK DAN
KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA DENGAN UUD 45, di
unduh 25 April 2021 jam 11.08 WIB.
• Saputra, Lukman Surya, dkk. 2017. Pendidikan Pancasil dan Kewarganegaaraan SMP
Kelas VII buku guru, halaman 180- 182, Balitbang Kemdikbud, Jakarta.
• Asshiddiqie, Jimly. 2006 Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, Sekjen dan
Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI, Jakarta.
• Supandi,dkk.2020. Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan. Kelas VII. Korlantas Dir. Keamanan dan Keselamatan, Sub
DPM, Jakarta
• https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=11732 HAK DAN KEWAJIBAN
WARGA NEGARA INDONESIA DENGAN UUD 45
• https://kumparan.com/berita-update/inilah-pentingnya-norma-kesopanan-dan-
pengertiannya-1vHeIGL95jh/full
• https://swa.co.id/covid19/vaksinasi-dan-disiplin-prokes-kunci-kendalikan-pandemi Di
unduh 25 April 2021 jam 10.17

Lampiran 2 ( Lembar aktivitas siswa )


PERTEMUAN 4
1. Asesmen Diagnostik
Tujuan pembelajaran : Peserta didik Memahami dan menjelaskan pentingnya norma dan
hubunganya dengan undang-undang dasar.

a. Lembar Kerja Siswa kelompok Auditory.


Setelah menyimak tayangan tentang norma kemudian tulislah hasil analisis kelompokmu di
bawah ini.
Link Video 4 macam norma dan contohnya

Contoh
No Jenis Norma Pengertian Sanksi Kekuatan Contoh Perilaku
hukum penerapan Menyimpang
1

4
b. Lembar Kerja Siswa kelompok Kinestetik.
Setelah mempelajari materi tentang norma kemudian tulislah hasil diskusi kelompokmudi
bawah ini :

No Jenis Norma Pengertian Contoh Drama Contoh Drama Perilaku


Penerapan Menyimpang

4
c. Lembar Kerja Siswa kelompok Visual.
Setelah menyimak tayangan tentang norma kemudian tulislah hasil analisis
kelompokmudi bawah ini.
Link Video pengertian, jenis dan fungsi

Contoh
No Jenis Norma Pengertian Sanksi Kekuatan Contoh Perilaku
hukum penerapan Menyimpang

4
2. Lampiran (Rubrik penilaian sikap)

Kriteria Sikap
No Nama Kelompok Posisi/Jabatan
Bertanya/ Gotong
Bertakwa Menghargai Menangapi Royong Nilai

1 Ketua

2 Wakil

3 sekr 1
1
4 Sekr 2

5 Notulen 1

6 Notulen 2

7 Bend

10

Pedoman Penskoran:
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
PERTEMUAN 5
5. Tujuan pembelajaran : Peserta didik berdisiplin menjalankan hak dan kewajibanya sehari-hari

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


(Analisis hak dan kewajiban)

Nama :
Kelas :
Materi Pokok :
Tanggal :
1. Tuliskan pengertian hak menurut KBBI!
2. Tuliskan pengertian kewajiban menurut KBBI
3. Tuliskan 2 macam hak
4. Tuliskan 2 kewajiban warga negara dalam konstitusi
5. Apakah penyebab ketidak patuhan terhadap aturan ?

Kunci Jawaban

1. Pengertian Hak menurut Kamus besar Bahasa Indonesia


Hak memiliki pengertian tentang sesuatu hal yang benar, kepunyaan, kewenangan,
kekeuasaan untuk berbuat sesuatu ( karena telah ditentukan oleh undang-undang atau
aturan), Kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, derajat atau
martabat
2. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kewajiban adalah sesuatu yang wajib
dilaksanakan, keharusan (sesuatu hal yang harus dilaksanakan).
3. 2 macam hak
- Ada hak Absolut (mutlak )
ialah memberikan kekuasaan atau wewenang kepada yang bersangkutan untuk
bertindak, dipertahankan dan dihormati oleh orang lain.
- Hak relatif (nisbi)
ialah memberikan hak kekuasaan atau wewenang kepada orang tertentu untuk
menuntut kepada orang lain tertentu untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu dan
menyerahkan sesuatu
4. 2 hak dalam konstitusi
– Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
– Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk hidup
serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).
– Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan
yang sah (pasal 28B ayat 1).
– Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan Berkembang”
– Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan
berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya
demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal
28C ayat 1)
– Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
– Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
– Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa,
hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak,
hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut
atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).
5. Penyebab ketidak patuhan terhadap norma
a.Faktor pribadi, yaitu berkaitan atau sifat dan karakter dalam diri sendiri yang belum
memiliki kesadaran berlaku taat aturan.
b. Faktor lingkungan, yaitu pengaruh lingkungan kehidupan baik keluarga maupun
masyarakat yang belum memberikan daya dukung terhadap pembentukan watak
patuh pada aturan.

Kriteria Penilaian
Setiap soal diberi bobot nilai 20
Nilai = Jumlah benar x bobot nilai
❖ Peserta didik dinyatakan tuntas jika memiliki nilai pengetahuan minimal 60

(Kriteria ketuntasan ini silakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing)

❖ Tes bisa dilakukan secara tertulis, bisa juga secara lisan ( Tergantung situasi dan kebutuhan)

Lampiran Instrumen Asesmen (Rubrik Penilaian)

No Nama 1 2 3 4 5 Skor Catatan

1. Rafkah 20 15 20 20 20 95
2 Arbain 20 10 6 14 15 65 Siswa mengikuti remidial
Keterangan : Pengisian skor masing-masing soal maksimal 20 Poin

A. REFLEKSI MURID

INSTRUMEN REFLEKSI PEMBELAJARAN


(diisi oleh siswa)

Nama :
Kelas :

No Aspek yang diamati Deskripsi

1. Adakah yang membuat anda bingung


terkait materi Norma-norma yang ada
dimasyarakat

2. Apakah anda sudah memahami


perbedaan hak dan kewajiban ? Jelaskan
!

3. Apakah anada sudah mengetahui proses


perumusan dan amandemen UUD ?

4. Menurut anda apa keterkaitan antara


norma , hak dan kewajiban, dan uud
1945 !
INSTRUMEN REFLEKSI GURU
Hari/Tanggal :
Pertemuan :
Mapel : PKN

No Indikator Sudah (1) Belum (0)

1. Saya membantu siswa dalam melakukan refleksi


cara belajarnya

2. Saya mendiskusikan hasil refleksi murid untuk


menentukan rencana perbaikan pembelajaran
yang efektif

3. Saya mencatat hasil refleksi untuk digunakan


perbaikan dimasa yang akan datang

4. Saya sudah menilai tetang attitude dan skill


murid terkait materi yang disampaikan

5. Saya merasa optimal dalam persiapan dan


penyampaian materi untuk pertemuan ini

Catatan Khusus :
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………..
Palu , Juli 2023
Guru Mata Pelajaran

NILDA, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai