Anda di halaman 1dari 16

STATISTIKA PARAMETRIS

UJI HIPOTESIS DUA SAMPEL INDEPENDEN

I. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca dan mengikuti perkuliahan, mahasiswa dapat memahami
cara mengolahdata mengenai penelitian perbandingan dua sampel yang
tidak berkorelasi.
II. Pendahuluan
Pengujian hipotesis dengan distribusi t adalah pengujian hipotesis yang
menggunakandistribusi t sebagai uji statistik. Tabel pengujian disebut tabel
t-student. Distribusi t pertama kaliditerbitkan pada tahun 1908 dalam suatu
makalah oleh W.S Gosset. Pada waktu itu Gossetbekerja pada perusahaan
bir Irlandia yang melarang penerbitan penelitian oleh karyawannya.Untuk
mengelakkan larangan ini dia menerbitkan karyanya secara rahasia
dibawah nama‘student’. Karena itulah distribusi t biasanya disebut
Distribusi Student. Hasil uji statistiknyakemudian dibandingkan dengan
nilai yang ada pada tabel untuk kemudian menerima ataumenolak hipotesis
nol (H0) yang dikemukakan.
Ciri-ciri Uji t
1. Penentuan nilai tabel dilihat dari besarnya tingkat signifikan (α) dan
besarnya drajat bebas (db).
2. Kasus yang diuji bersifat acak.
Fungsi Pengujian Uji t
1. Untuk memperkirakan interval rata-rata.
2. Untuk menguji hipotesis tentang rata-rata suatu sampel.
3. Menunjukkan batas penerimaan suatu hipotesis.
4. Untuk menguji suatu pernyataan apakah sudah layak untuk dipercaya.
III. Analisis yang Diperlukan
Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya;
2. Menghitung nilai rata-rata, simpangan baku dan variansi data;
3. Mengetes normalitas sebaran data;
4. Mengetes homogenitas kedua variansi;
5. Jika data berdistribusi normal dan variansinya homogen makadata
diolah dengan menggunakan uji t dengan rumus:
x 1−x 2


2 2
t= ( n1 −1 ) s 1+ ( n2−1 ) s2 1 1
n1 +n2−2 (n n )
+
1 2

6. Jika data yang diperoleh berdistribusi normal namun tidak homogen,


maka data diolah menggunakan uji t’. Caranya adalah dengan
menghitung nilai t’ kemudian nilai kritis t’ dengan rumus sebagai berikut.

7. Menentukan nilai ttabel dengan ttabel = tα (dk = n1 + n2 – 2)


8. Kriteria pengambilan keputusan :
a. Menggunakan nilai signifikan / P-Value
Jika nilai signifikan / P-Value > 0,05 ; maka Ho diterima
Jika nilai signifikan / P-Value < 0,05 ; maka Ho ditolak.
b. Menggunakan perbandingan antara t hitung dengan t tabel
Jika t hitung > t tabel ; maka Ho ditolak
Jika t hitung < t tabel ; maka Ho diterima.
IV. Contoh Kasus
Menjelang tahun ajaran baru toko buku Saputra menjual berbagai macam
merk buku tulis. Dari berbagai merk yang ada, ada 2 merk yang sangat
laris, yaitu merk Cerdas dan Baik. Pemilik toko ingin menguji apakah
antara kedua merk tersebut sama larisnya atau salah satu lebih laris dari
yang lain. Dari catatan penjualan yang ada selama sebulan diperoleh data
jumlah buku yang terjual sebagai berikut.
Hari ke Merk Cerdas Merk Baik
1 255 250
2 240 248
3 238 240
4 225 215
5 195 200
6 200 205
7 203 198
8 208 190
9 214 199
10 216 225

Jawab:
Merk Merk
Hari ke
Cerdas Baik
1 255 250
2 240 248
3 238 240
4 225 215
5 195 200
6 200 205
7 203 198
8 208 190
9 214 199
10 216 225
jumlah 2194 2170
rata-rata 219,4 217
simpangan baku 19,66 22,35
varians 386,71 499,33

Uji Homogenitas
H0 : σ 2A=σ 2B
H1 : σ 2A ≠ σ 2B
499 , 33
F= = 1,29
386 , 71
F tabel pada α = 5% adalah 3,18
F hitung ˂ F tabel maka H0 diterima artinya homogen.

Uji Hipotesis Dua Rata-rata Independen


H0 : μ1=μ2
H1 : μ1 ≠ μ2
x 1−x 2


2 2
t= ( n1 −1 ) s 1+ ( n2−1 ) s2 1 1
n1 +n2−2 (n n )
+
1 2

219 , 4−217
¿

√ ( 10−1 ) 386 , 71+ ( 10−1 ) 499 ,33 1 1


10+10−2
+
10 10 ( )
2, 4
t= =0,255
9 , 41
df = n1 +n 2−2=18
t 0,05: 18= 2,101

Oleh karena nilai t < t


hitung tabel maka H0 diterima, sehingga rata-
ratapenjualan buku merk Cerdas sama dengan merk Baik.
STATISTIKA NONPARAMETRIS
UJI HIPOTESIS DUA SAMPEL INDEPENDEN (HIPOTESIS KOMPARATIF)

I. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca dan mengikuti perkuliahan, mahasiswa dapat memahami cara
mengolah data mengenai uji hipotesis dua sampelindependen (berkorelasi) dengan
menggunakan statistika non parametris. Apabila data nominal menggunakan Chi Kuadrat
Two Sampel dan Fisher Exact, data ordinal menggunakan Median Test dan Mann
Whitney U Test.
II. Pendahuluan
Statistika nonparametris digunakan untuk menguji hipotesis bila datanya nominal atau
ordinal atau data kuantitatif yang tidak berdistribusi normal. Statistika nonparametris
yang digunakan untuk menguji hipotesis dua sampel bila data nominal menggunakan Chi
Kuadrat Two Sampel dan Fisher Exact, data ordinal menggunakan Median Test dan
Mann Whitney U Test. Apabila data kuantitatif (interval atau rasio) tidak berdistribusi
normal, maka data diubah terlebih dahulu menjadi data nominal atau data ordinal dan
selanjutnya menggunakan uji statistika non parametris yang telah ada.
III. Chi Kuadrat Two Sampel
Persyaratan:
1. Datanya berbentuk nominal.
2. Sampelnya besar.
Langkah-langkah pengujian Chi Kuadrat Two Sampel
1. Merumuskan hipotesis
2. Menyusun data yang diketahui dari soal ke dalam tabel berikut.
Tingkat Pengaruh Perlakuan Jumlah sampel
Kelompok
Berpengaruh Tidak berpengaruh
Eksperimen A B A+B
Kontrol C D C+D
Jumlah A+C B+D n
3. Menghitung Chi kuadrat hitung dengan rumus berikut.

( )
2
n
n | AD−BC|−
2 2
χ=
(A + B)( A +C)(B+ D)(C+ D)
4. Menentukan Chi Kuadrat tabel dengan dk = 1
5. Membuat keputusan pengujian hipotesis.
Jika x 2hitung ¿ x 2tabel; maka Ho ditolak,
Jika x 2hitung ≤ x 2tabel; maka Ho diterima.
Contoh:
Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran dengan
pendekatan kontekstual terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VII SMP
Negeri X. Kelompok siswa yang pembelajarannya dengan pendekatan kontekstual
sebanyak 45 orang, dan yang pembelajarannnya seperti biasa sebanyak 44 orang. Setelah
selesai pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dilakukan, mereka diberikan tes
kemampuan pemecahan masalah. Dari 45 orang yang mendapatkan pembelajaran dengan
pendekatan kontekstual, 35 orang kemampuan pemecahan masalahnya meningkat, dan
dari kelas yang pemebalajrannya seperti biasa 19 orang yang kemampuan pemecahan
masalahnya meningkat. Apakah pembelajaran dengan pendekatan kontekstual
berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan pemecahan masalah pada taraf
signifikansi 5%?
Jawaban:
1. Hipotesis:
Ho: pembelajaran dengan pendekatan kontekstual tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap kemampuan pemecahan masalah.
Ha: pembelajaran dengan pendekatan kontekstual berpengaruh secara signifikan terhadap
kemampuan pemecahan masalah
2. Menyusun data yang diketahui dari soal ke dalam tabel berikut.
Tingkat Pengaruh Perlakuan Jumlah sampel
Kelompok
Berpengaruh Tidak berpengaruh
Eksperimen 35 10 45
Kontrol 19 25 44
Jumlah 54 35 89
3. Menghitung Chi kuadrat hitung dengan rumus berikut.

( )
2
89
89 |35.25−10.19|−
2 2
χ= =9,757
( 45)(54)(35)(44 )
4. Chi Kuadrat tabel dengan dk = 1 dan taraf signifikansi 5% adalah 3,841.
5. x 2hitung¿ x 2tabel; maka Ho ditolak artinya pembelajaran dengan pendekatan kontekstual
berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan pemecahan masalah.

IV. Fisher Exact Probability Test


Persyaratan :
1. Datanya berbentuk nominal.
2. Digunakan untuk ukuran sampel n1 + n2< 20
Langkah-langkah pengujian Fisher Exact Probability Test
1. Merumuskan hipotesis
2. Menyusun data ke dalam tabel berikut.
Kelompok Lulus Tidak Lulus Jumlah
I A B A+B
II C D C+D
Jumlah n

3. Menghitung peluang dengan rumus berikut.


( A+ B ) ! ( C+ D ) ! ( A+C ) ! ( B+ D ) !
p=
N ! A !B !C ! D !
4. Membuat keputusan pengujian hipotesis.
Jika phitung ¿ α ; maka Ho dterima,
Jika phitung ≤ α ; maka Ho ditolak
Contoh :
Penelitian dilakukan untuk kecenderungan guru laki-laki dalam memilih soal
ujian berbentuk pilihan ganda dan guru perempuan lebih menyukai soal ujian berbetuk
uraian. Untuk membuktikan hal tersebut telah dilakukan pengumpulan data dengan
menggunakan sampel yang diambil secara random. Dari 8 guru laki-laki yang diamati, 5
orang memilih soal ujian berbentuk pilihan ganda dan 3 orang memilih soal ujian
berbentuk uraian. Selanjutnya dari 7 orang guru perempuan yang diamati, 5 orang
memilih soal ujian berbentuk uraian dan 2 orang memilih soal ujian berbentuk pilihan
ganda.
Jawaban:
1. Hipotesis
Ho: tidak terdapat perbedaan antar guru laki-laki dan guru perempuan dalam memilih
bentuk soal ujian.
Ha :terdapat perbedaan antar guru laki-laki dan guru perempuan dalam memilih bentuk
soal ujian.
2. Menyusun data ke dalam tabel berikut.
Kelompok Pilihan ganda Uraian Jumlah
Guru Laki-Laki 5 3 8
Guru Perempuan 2 5 7
Jumlah 7 8 15

3. Menghitung peluang dengan rumus berikut.


( 5+3 ) ! ( 2+5 ) ! ( 5+2 ) ! ( 3+5 ) !
p= =0 , 82
15 ! 5 ! 3! 2 ! 5 !
4. Membuat keputusan pengujian hipotesis.
phitung(0,82)¿ α (0,05); maka Ho dterima, artinya tidak terdapat perbedaan antar guru laki-
laki dan guru perempuan dalam memilih bentuk soal ujian.

V. Tes Median
Persyaratan :
1. Datanya berbentuk nominal atau ordinal.
2. Digunakan untuk ukuran sampel 20 < n < 40.
Langkah-langkah pengujian Tes Median.
1. Merumuskan hipotesis
2. Menentukan median dari data gabungan.
3. Menyusun data ke dalam tabel berikut.

Jumlah sampel
Kelompok
Kelompok I Kelompok II
>Median gabungan A B A+B
≤ Median Gabungan C D C+D
Jumlah A + C = n1 B + D = n2 N=n1 + n2
4. Menghitung Chi kuadrat hitung dengan rumus berikut.

( )
2
N
N | AD−BC|−
2 2
χ=
(A + B)( A +C)(B+ D)(C+ D)
5. Menentukan Chi Kuadrat tabel dengan dk = 1
6. Membuat keputusan pengujian hipotesis.
Jika x 2hitung ¿ x 2tabel; maka Ho ditolak,
Jika x 2hitung ≤ x 2tabel; maka Ho diterima.

Contoh :
Seorang guru ingin membandingkan prestasi belajar siswa yang pembelajarannya
menggunakan metode I dan yang menggunakan metode II berdasarkan mediannya.
setelah selesai mengajar dengan metode I dan II tersebut kemudian diadakan tes, dan
hasilnya seperti pada tabel di bawah.
No Metode I Metode II
1 45 52
2 72 70
3 80 78
4 54 64
5 78 80
6 60 70
7 70 75
8 75 75
9 78 80
10 90 85
11 88 85
12 64 70
13 65 68
14 48 50
15 76

Jawaban:
1. Hipotesis
Ho: tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan
metode I dan yang menggunakan metode II
Ha : terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan metode
I dan yang menggunakan metode
2. Median Gabungan:
45 48 50 52 54 60 64 64 65 68 70 70 70 70 72
75 75 75 76 78 78 78 80 80 80 85 85 88 90
Median adalah 72
3. Menyusun data ke dalam tabel berikut.
Jumlah sampel
Kelompok
Kel I Kelompok II
>Median gabungan 7 7 14
≤ Median Gabungan 8 7 15
Jumlah 15 14 29
4. Menghitung Chi kuadrat hitung dengan rumus berikut.

( )
2
29
29 |7.7−7.8|−
2 2 = 0,037
χ=
(14)(15)(14)(15)
5. Chi Kuadrat tabel dengan dk = 1 dan taraf signifikansi 5% adalah 3,841.
6. Membuat keputusan pengujian hipotesis.
2
x (0,037)≤ x 2tabel(3,841); maka Ho diterima tidak terdapat perbedaan prestasi belajar
hitung

siswa yang pembelajarannya menggunakan metode I dan yang menggunakan metode II.

VI. MANN WHITNEY U TEST


Persyaratan :
Data berbentuk ordinal
Langkah-langkah pengujian Mann Whitney U Test
1. Tentukan jumlah n1 dan n2. Dalam pengertian ini n 1 adalah jumlah sampel yang berukur
lebih kecil dari n2.
2. Berilah Ranking bersama skor-skor kedua kelompok itu; rangking 1 diberikan kepada
skor yang paling rendah. Rangking tersusun dari 1 hingga N = n 1+n2. Untuk observasi-
observasi berangka sama, berikanlah rata-rata rangking yang berangka sama.
3. Tentukan harga U, baik dengan cara menghitung atau dengan menerapkan rumus berikut.
n1 ( n1+ 1 )
U = n1 n2 + −R1
2
n2 ( n2 +1 )
U = n1 n2 + −R2
2
Kedua rumus tersebut akan menghasilkan nilai U yang berlainan, yang diambil adalah
nilai U terkecil. Harga yang lebih besar adalah U’ sehingga harus ditransformasikan
dengan menggunakan rumus berikut.
U = n1 n2 – U’
4. Metode untuk menetapkan signifikansi harga U observasi bergantung pada ukuran n2:
a. Untuk n2 ≤ 8. Perhatikan frekuensi skor n1 dan n2 dalam urutan skor gabungan.Hitung
jumlah frekuensi skor n1 yang mendahului n2 atau sebaliknya. Jumlah
seluruhfrekuensi skor yang mendahului = U.
Selanjutnya gunakan Tabel kemungkinan yang berkaitan dengan harga-harga
sekecil harga-harga U observasi dalam Tess Mann Whitney. Tentukan probabilitas
(p) yang dikaitkandengan terjadinya suatu harga sebesar U menurut n 1 dan n2.
Seandainya harga U tidakditemukan dalam Tabel kemungkinan yang berkaitan
dengan harga-harga sekecil harga-harga U observasi dalam Tess Mann Whitney,
buat modifikasi dengan memakai rumus berikut.
U = n1 n2 – U’
U’ = Harga U hasil perhitungan/pengamatan yang tidak terdapat dalam Tabel
kemungkinan yang berkaitan dengan harga-harga sekecil harga-harga U observasi
dalam Tess Mann Whitney. Harga-harga ptersebut dipakai untuk pengujian satu sisi,
sedangkan untuk melakukan pengujian dua sisiharga p = 2 x pTabel. Jika p ≤ α, maka
tolak Ho.
b. Untuk 9 ≤ n2≤ 20. Perhatikan frekuensi skor n1 dan n2 dalam urutan skor
gabungan.Hitung jumlah frekuensi skor n1 yang mendahului n 2 atau sebaliknya.
Jumlah seluruhfrekuensi skor yang mendahului = U.Selanjutnya gunakan Tabel
Harga Kritis U dalam Tes Mann Whitney. Tentukan probabilitas (p) yang
dikaitkandengan terjadinya suatu harga sebesar U menurut n1 dan n2. Seandainya
harga U tidakditemukan dalam Tabel kemungkinan yang berkaitan dengan harga-
harga sekecil harga-harga U observasi dalam Tess Mann Whitney, buat modifikasi
dengan memakai rumus berikut.
U = n1 n2 – U’
U’ = Harga U hasil perhitungan/pengamatan yang tidak terdapat dalam Tabel Harga
Kritis U dalam Tes Mann Whitney
Harga-harga ptersebut dipakai untuk pengujian satu sisi, sedangkan untuk melakukan
pengujian dua sisiharga p = 2 x pTabel. Jika p ≤ α, maka tolak Ho.
Untuk n2≥ 21. Perhatikan frekuensi skor n1 dan n2 dalam urutan skor gabungan.
Hitung jumlah frekuensi skor n1 yang mendahului n2. Jumlah seluruh frekuensi skor
n1 yang mendahului n2 = U.
Hitung harga z dengan memakai rumus berikut.
1
U − (n1 × n2)
2
z=

√ ( n 1) ( n2 )( n1 +n2 +1 )
12
Selanjutnya gunakan Tabel harga-harga Z dalam distribusi Normal. Tentukan
probabilitas (p) yang dikaitkan dengan terjadinya suatu harga z. Harga-harga p
tersebut dipakai untuk pengujian satu sisi, sedangkan untuk melakukan pengujian
dua sisi harga p = 2 x pTabel. Jika p ≤ α, maka tolak Ho.
Seandainya skor berangka sama jumlahnya banyak atau harga p sangat berdekatan
dengan α, gunakan rumus yang memakai faktor koreksi, yaitu rumus berikut.
n 1 n2
U−
2
z=

√( )( )
3
n1 n2 N −N
−∑ T
N (N−1) 12
N = n1 + n2
3
t −t
T=
12
t = banyak observasi yang berangka sama untuk suatu ranking tertentu
Contoh Untuk Sampel Kecil:
Seorang guru ingin membandingkan prestasi belajar siswa dengan kemampuan
awal tinggi yang menggunakan media pembelajaran dengan yang tidak menggunakan
media pembelajaran. Adapun hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut.
Kls A (menggunakn media pembelajaran) : 100 98 88 85 87
Kls B (tidak menggunakan media pembelajaran) : 90 94 80 83
Ujilah data tersebut pada taraf signifikansi 5%!
Jawaban:
Hipotesis:
Ho: prestasi belajar siswa dengan kemampuan awal tinggi yang pembelajarannnya menggunaan
media pembelajaran dengan yang tidak menggunakan media pembelajaran adalah sama.
Ha : prestasi belajar siswa dengan kemampuan awal tinggi yang pembelajarannnya menggunaan
media pembelajaran lebih baik dari pada siswa yang pembelajarannya tidak menggunakan
media pembelajan.
Menghitung U dengan cara menghitung
80 83 85 87 88 90 94 98 100
B A B A A B B A A
Skor B yang mendahului A (U) = 1 + 2 + 2 + 4 + 4 = 13
Karena U pada tabel tidak dapat ditemukan, maka dihitung dengan menggunakan rumus: U =
n1n2 – U’ = 4.5 – 13 = 7.
Menghitung U dengan menggunakan rumus.
Kls Ranking Kls B Ranking
A
100 9 90 6
98 8 94 7
88 5 80 1
83 2 85 3
87 4
R2=28 R1=17
n1 ( n1+ 1 ) 4 ( 4 +1 )
U = n1 n2 + −R1 = 4.5 + −17= 13
2 2
n2 ( n2 +1 ) 5 ( 5+1 )
U = n1 n2 + −R2 = 4.5 + −28 = 7
2 2
Pada U = 7, n1= 4 dan n2 = 5 diperoleh ptabel = 0,278. Maka p( 0,278) >α (0,05) maka Ho
diterima, artinya prestasi belajar siswa dengan kemampuan awal tinggi yang pembelajarannnya
menggunaan media pembelajaran dengan yang tidak menggunakan media pembelajaran adalah
sama.
Contoh Untuk Sampel Besar:
Seorang mahasiswa tingkat akhir akan melakukan penelitian untuk
membandingkan kemampuan pemecahan masalah yang pembelajarannnya berbantuan
komputer dengan yang pembelajarannya biasa. Adapun hasil penelitian tersebut adalah
sebagai berikut.
No Kelas Eksperimen Kelas Kontrol No Kelas Ekspeimen Kelas Kontrol
1 95 77,5 17 97,5 87,5
2 92,5 87,5 18 92,5 80
3 95 77,5 19 92,5 77,5
4 100 80 20 87,5 80
5 87,5 30 21 92,5 77,5
6 92,5 77,5 22 92,5 77,5
7 100 72,5 23 97,5 50
8 87,5 97,5 24 97,5 80
9 92,5 67,5 25 97,5 97,5
10 97,5 60 26 97,5 100
11 100 80 27 95 82,5
12 97,5 87,5 28 97,5 82,5
13 87,5 87,5 29 97,5 95
14 95 82,5 30 100 82,5
15 92,5 72,5 31 95 97,5
16 95 92,5 32 92,5 7,5
33 95

Ujilah data tersebut pada taraf signifikansi 5%!


Jawaban:
Hipotesis:
Ho: kemampuan pemecahan masalah yang pembelajarannnya berbantuan komputer dengan yang
pembelajarannya biasa adalah sama.
Ha : kemampuan pemecahan masalah yang pembelajarannnya berbantuan komputer lebih baik
dari pada siswa yang pembelajarannya biasa.

No Kelas Eksperimen Ranking Kelas Kontrol Ranking


1 95 44,5 77,5 10,5
2 92,5 38 87,5 27
3 95 44,5 77,5 10,5
4 100 63 80 16
5 87,5 26,5 30 2
6 92,5 35,5 77,5 10,5
7 100 63 72,5 6,5
8 87,5 26,5 97,5 59
9 92,5 35,5 67,5 5
10 97,5 54,5 60 4
11 100 63 80 16
12 97,5 54,5 87,5 26,5
13 87,5 26,5 87,5 26,5
14 95 44,5 82,5 20,5
15 92,5 35,5 72,5 6,5
16 95 44,5 92,5 35,5
17 97,5 54,5 87,5 26,5
18 92,5 35,5 80 16
19 92,5 35,5 77,5 10,5
20 87,5 26,5 80 16
21 92,5 35,5 77,5 10,5
22 92,5 35,5 77,5 10,5
23 97,5 54,5 50 3
24 97,5 54,5 80 16
25 97,5 54,5 97,5 54,5
26 97,5 54,5 100 63
27 95 44,5 82,5 20,5
28 97,5 54,5 82,5 20,5
29 97,5 54,5 95 44,5
30 100 63 82,5 20,5
31 95 44,5 97,5 54,5
32 92,5 35,5 7,5 1
33 95 44,5
R1 1437,5 R2 715

n1 ( n1+ 1 ) 32 (32+1 )
U = n1 n2 + −R1 = 32.33+ −1437 ,5 = 146,5
2 2
n2 ( n2 +1 ) 33 ( 33+1 )
U = n1 n2 + −R2 = 32.33+ −715 = 902
2 2
1 1
U − (n1 × n2) 146 , 5− (32× 33)
2 2 −381 , 5
z= = = =−5,005

√ √
( n 1) ( n2 )( n1 +n2 +1 ) ( 32 )( 33 )( 32+33+1 ) 76 , 21
12 12
1 1
U − (n1 × n2) 902− (32× 33)
2 2 187
z= = = =2 , 45

√ √
( n 1) ( n2 )( n1 +n2 +1 ) ( 32 )( 33 )( 32+33+1 ) 76 ,21
12 12
Pada z=2,45 diperoleh ptabel = 0,0071. Maka p( 0,0071<α (0,05) maka Ho ditolak, artinya
kemampuan pemecahan masalah yang pembelajarannnya berbantuan komputer lebih baik dari
pada siswa yang pembelajarannya biasa.
Karena Pada data diatas terdapat nilai dengan rangking yang sama maka dilakukan koreksi.
2 Skor 72,5 10 Skor 92,5
6 Skor 77,5 8 Skor 95
5 Skor 80 12 Skor 97,5
4 Skor 82,5 5 Skor 100
8 Skor 87,5
3 3 3 3 3 3 3 3 3
−2 6 −6 5 −5 4 −4 8 −8 10 −10 8 −8 12 −12 5 −5
∑ T =¿ 2 12 +
12
+
12
+
12
+
12
+
12
+
12
+
12
+
12
¿

= 0,5+17,5+10+5+42+82,5+42+143+10=352,5

N = 32 + 33=65
32 ×33
715−
2
z= =2 , 47

√( )( )
3
32 ×33 65 −65
−∑ 352 , 5
65(65−1) 12
Pada z=2,47 diperoleh ptabel = 0,0068. Maka p( 0,0068<α (0,05) maka Ho ditolak, artinya
kemampuan pemecahan masalah yang pembelajarannnya berbantuan komputer lebih baik dari
pada siswa yang pembelajarannya biasa.
Karena Pada data diatas terdapat nilai dengan rangking yang sama maka dilakukan koreksi.

Anda mungkin juga menyukai