Anda di halaman 1dari 5

Naskah Drama Cerita Rakyat Tentang

Danau Kelimutu

Para tokoh dalam drama

Raja ,Ratu,sih merah,sih biru, sih hijau,

Penyihir,buaya,burung dan monyet

Pada jaman dahulu ada sebuah kerajaan di pulau flores tepatnya di


desa Pemo ,kerajaan tersebut merupakan kerajaan yang makmur dan
damai.Rakyatnya hidup tenang dan damai karena pemimpin yang
bijaksana oleh karna itu kerajaan pun makmur dan tentram.semua
sangatlah menyenangkan namun sayangnya raja dan ratu belum
memiliki seorang anak,itu membuat pasangan kerajaan itu sangat sedih
.Penasehat kerajaan menyarankan raja dan ratu untuk mengangkat
anak.Namun raja tidak setuju .

Ratu pun sering murung dan sedih,raja pun ikut sedih melihat
istrinya.Lalu raja pergi ke hutan untuk bertapa,namun dalam perjalanan
menuju sebuah gua raja bertemu seekor monyet yang sedang kesakitan
karna ulah para pemburu.Raja pun menolong monyet tersebut dan
mengobatinya.setelah itu raja melanjutkan perjanannya dan selama
pertapaannya raja selalu berdoa agar dikaruniai seorang anak.Setelah
beberapa waktu raja pun selesai pertapaannya dan pulang menuju
istana,di dalam perjalanan pulang raja bertemu kembali dengan
monyet yang waktu itu ia pernah tolong.Monyet itu membawa buah
manggis untuk raja sebagai tanda terimakasih karna pernah
membantunya.Beberapa bulan kemudian keinginan mereka pun
terkabul,ratu pun mulai hamil,seluruh rakyat dikerajaan itu senang
sekali.mereka membanjiri istana dengan hadiah.

Sembilan bulan kemudian ratu pun melahirkan tiga orang anak


kembar,dua pangeran dan satu putri yang sangat tampan dan
cantik,ketiga anak tersebut diberi nama sih Merah(tiwu ata polo),sih
Biru (tiwu ata bupu) dan sih Hijau(tiwu nuwa muri koi fai).Penduduk
negri pun kembali mengirimi hadiah kepada pangeran dan
putri.pangeran dan putri tumbuh menjadi anak yang lucu dan sangat di
cintai oleh rakyatnya.Belasan tahun kemudian mereka sudah menjadi
remaja yang tampan dan cantik.Raja dan ratu pun sangat menyayangi
putra putri mereka ,mereka selalu memberi apapun yang di minta oleh
anak-anaknya,oleh karna itu anak-anaknya menjadi sangat manja.Hari
pun berlalu anak-anak itu pun tumbuh menjadi pangeran yang tampan
dan putri yang cantik .Dalam beberapa hari lagi mereka akan berusia 17
tahun.Maka para penduduk di negri itu pun menuju ke istana.Mereka
membawa aneka hadiah yang sangat indah.Raja mengumpulkan
hadiah-hadiah itu dan menyimpannya di dalam ruangan istana sewaktu
waktu ia bisa menggunakannya untuk kepentingan rakyat.

Hari ulang tahun pun tiba,penduduk berkumpul di alun-alun


istana.Ketika raja dan ratu datang,rakyat menyambut dengan sangat
gembira,sambutan hangat makin terdengar .Ketika para pangeran dan
putri muncul di hadapan semua orang,semua orang menggumi
ketampanan dan kecantikan para pangeran dan putri.raja pun bangkit
dari kursinya lalu raja mengumumkan saimbara kepada anak-anaknya
karna raja ingin menguji sifat kepemimpinan anak-anaknya.dan raja
pun berkata”barang siapa di antara anak anak ku yang bisa menemukan
monyet di tengah hutan dan membawa saya buah manggis yg ada pada
monyet tersebut maka dialah yang cocok dan bisa mengantikan saya
sabagai raja”.Dan para pangeran dan putri pun langsung menuju
kehutan dan di soraki oleh rakyat agar mereka bisa menyelesaikan
misinya tanpa di kawal oleh prajurit istana.Dalam perjalanan menuju ke
hutan belantara itu para pangeran dan putri berpisah agar lebih cepat
bertemu dengan monyet itu.si Merah mengambil arah ke selatan,si Biru
kearah utara dan si Hijau mengambil arah ke barat.setelah berpisah
mereka pun melanjutkan perjalanannya masing-masing .Dalam
perjalanan sih Merah melihat kebun semangka dan karna haus
pangeran langsung mengambilnya padahal kebun semangka itu milik
seorang penyihir(ata polo),penyihir itu pun melihat pangeran yang
sedang mencuri semangkanya dan langsung menegur pangeran ,tanpa
merasa bersalah pangeran mengiraukan sih penyihir dan langsung pergi
ke arah timur.penyihir pun geram dan langsung mengutuk
pangeran“hapongurua kau na jadi pe ae tolo karna sifa kau (kelak suatu
saat kau akan menjadi sebuah danau yang berwarna merah).sedangkan
sih Biru bertemu beberapa telur buaya di pinggir danau,karna saking
penasarannya terhadap isi telur tersebut pangeran pun memecahkan
telur itu dan membiarkan telur itu berserakkan di tanah.seketika itu
pun induk buaya pun muncul dari permukaan air dan langsung
mengejar pangeran.Pangeran pun lari ke arah timur.sedangkan sang
putri dalam perjalanannya ia bertemu seekor burung merpati yang
sedang kesakitan karna ulah para pemburu dan sang putri pun
mengobati burung tersebut dan meminta imbalan kepada burung
itu,burung itu pun menuruti kemauan sang putri dan memberikan putri
biji labu tetapi putri menolaknya dan meminta buah manggis serta
menujukan jalan ke tempat monyet itu.Dan burung itu pun memberitau
kearah timur,putri pun jalan kearah timur.
Di tengah tengah perjalanan mereka bertiga pun bertemu di sebuah
telaga dan tiba tiba langit pun menjadi mendung di sertai petir yang
sangat dasyat,hujan pun turun dan mereka bertiga pun sangat
ketakutan.tiba tiba air telaga itu menjadi sebuah pusaran dan langsung
menyambar mereka bertiga.tidak lama kemudian mereka berpisah
karna pusaran air itu,sih Merah kearah selatan,sih Biru kearah utara
dan sih Hijau kearah barat .Dan tiba-tiba muncul 3 danau yang masing-
masing berwarna merah,biru dan hijau,dan langit pun menjadi reda
kembali.Di kerajaan raja pun mendapat firasat yg kurang baik dan ia
pun langsung mengikuti ketiga anaknya itu.sesampainya ia di hutan ia
bertemu 3 danau dan ia pun merasa ada yang janggal ,ia melihat danau
itu berwarna sesuai nama anaknya dan raja pun langsung merasa
sedih,tidak lama kemudian para penyihir,buaya dan burung pun datang
dan memberitahu kepada raja atas apa yang telah terjadi. Raja pun
sangat sedih atas apa yang terjadi terhadap anak-anaknya dan ia sangat
menyesal karna sudah membuat saimbara itu.Dan raja menamai danau
itu sebagai”Danau Kelimutu” (danau tiga warna) dan masing-masing
nama sesuai warna dari nama anak-anaknya.danau berwarna merah
(tiwu ata polo artinya danau sihir),danau biru ( tiwu ata bupu yang
artinya danau orang tua) dan danau hijau(tiwu nuwa muri kou fai
yang arti danau muda mudi) .
Pesan dari cerita di atas ialah

 Jangan suka menambil barang orang lain tanpa sepengetahuan


sang pemilik itu sama saja mencuri
 Jangan suka merusak milik orang lain dan tidak bertanggung
jawab
 Jika membantu atau menolong orang lain jangan pernah meminta
imbalan

Sekian dan terimahkasih

Nama penulis
Maria Imakulata Misnis

Anda mungkin juga menyukai