Anda di halaman 1dari 3

DANAU TOBA

Danau toba merupakan danau berkawah yang sangat luas dan besar. Dengan luas 1.145


kilometer persegi. Danau toba sendiri lebih menyerupai lautan dibandingkan danau.
Beberapa cerita rakyat setempat mengenai asal mula danau toba. Salah satu ceritanya
ialah legenda yang menyertai keberadaan seseorang pemuda miskin yang bernama toba.
Kehidupannya bertani dan menangkap ikan suatu hari ia dapat menangkap ikan emas yang
ajaib dan bisa berbicara seperti manusia.
Dengan kejanggalan tersebut toba membawa pulang ikan emas tersebut. Setelah di bawa
pulang berubah menjadi seorang wanita cantik. Ikan emas itu mendapat kutukan karena
telah melanggar aturan para dewa.
Ikan meminta toba agar tidak membocorkan rahasia itu. Dan toba bersedia asalkan mau
menikah dengan toba. dan gadis tersebut di beri nama mina keduanya hidup rukun dan di
karuniai anak laki-laki yang bernama samosir.
Ibunya menyuruh mengantarkan makan ke sawah untuk ayahnya namun dia menolak.
Karena sering dipaksa maka dengan kesal ia mau mengantarkannya,di tengah perjalanan
makan itu malah dimakan oleh samosir. Dan sering terlambat membuat ayahnya marah
ke samosir.
Akhirnya toba memukul dan mengatakan anaknya dengan “dasar anak ikan yang kurang
ajar”.  Sang anak pun pulang dan menangis kemudian menanyakan apakah benar kalau
anak ikan.
Sang ibu terkejut mendengar suaminya telah melanggar janjinya. Seketika itu hujan dan
petir,hingga membuat sungai meluap dan banjir besar. Karena air semakin
banyak tergenanglah lembah dan toba tidak bisa menyelamatkan dirinya.
Dan diberilah nama danau toba dan pulau samosir yang berada di tengahnya

Sangkuriang

Pada zaman dahulu,ada kisah seseorang putri raja dari jawa barat yang bernama dayang sumbi. ia
mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama sangkuriang. Suatu hari sangkuriang berburu dengan
si tumang (anjing kesayangan istana). Sangkuriang juga tidak tahu bahwa anjing itu titisan dewan
sekaligus ayahnya sendiri.

Waktu itu tumang tidak mau menuruti perintah sangkuriang untuk mengambil hewan buruan.


maka tumang di usir ke dalam hutan. Kemudian sangkuriang kembali ke istana dan menceritakan hal
tersebut kepada ibunya.

seketika itu dayang sumbi marah besar dan spontan memukul kepala sangkuriang dengan centong
nasi yang di pegangnya.

Sangkuriang pun terluka dan kecewa atas perlakuan ibunya dan memutuskan pergi mengembara.
Setelah kejadian tersebut ibunya menyesali dirinya. Lalu ia selalu berdoa dan bertapa dengan tekun.

Akhirnya suatu ketika,para dewa memberikan hadiah,bahwasanya ia akan selamanya muda dan
memiliki kecantikan yang abadi.

Karena sudah bertahun-tahun mengembara sangkuriang berniat untuk kembali ke istana/tanah airnya.
Namun keadaan kerajaan sudah berubah total,dan menjumpai seseorang gadis yang cantik dan
mempesona yang tak lain adalah dayang sumbi (ibunya).

sangkuriang terpesona dan segera melamarnya begitu pula dengan dayang sumbi. suatu hari
sangkuriang pamit untuk berburu dan meminta untuk merapikan rambut calon suaminya tersebut.

Namun dayang sumbi terkejut dengan bekas luka yang di kepalanya persis dengan anaknya dan
setelah di perhatikan memang mirip.

Setelah itu dayang sumbi mencari akal agar gagal pernikahan tersebut. dengan mengajukan syarat jika
ingin meminangnya. Membendung sungai citarum,dan dampan besar untuk meyebrang sungai semua
itu harus selesai sebelum fajar terbit.

Sangkuriang mengerjakan tidak sendiri tetapi di bantu oleh makhluk ghaib. ternyata


dayang sumbimengintip begitu pekerjaan hampir selesai ia memperintahkan pasukannya untuk
menggelar kain merah di sebelah timur kota.
Dengan melihat hal itu sangkuriang mengira sudah pagi dan marah besar dan menendang sampan
dengan kekuatannya sampai ke gunung dan menjadi “gunung tangkuban perahu”

1. Tema, yaitu gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang
terkandung di dalam teks.
2. Tokoh, yaitu pelaku dalam karya sastra. Karya sastra dari segi peranan dibagi
menjadi 2, yakni tokoh utama dan tokoh tambahan.
3. Alur/Plot, yaitu cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya
dihubungkan secara sebab akibat, peri- stiwa yang satu disebabkan atau me-
nyebabkan peristiwa yang lain.
4. Konflik, yaitu kejadian yang tergolong penting, merupakan sebuah unsur yang
sangat.diperlukan dalam mengembangkan plot.
5. Klimaks, yaitu saat sebuah konflik telah mencapai tingkat intensitas tertinggi, dan saat
itu merupakan sebuah yang tidak dapat dihindari.
6. Latar, yaitu tempat, waktu, dan ling- kungan sosial tempat terjadinya peristiwa-
peristiwa yang diceritakan.
7. Amanat, yaitu pemecahan yang diberi- kan pengarang terhadap persoalan di dalam
sebuah karya sastra.
8. Sudut pandang, yaitu cara pandang pengarang sebagai sarana untuk menyajikan
tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah
karya fiksi kepada pembaca.
9. Penokohan, yaitu teknik atau cara-cara menampilkan tokoh.

Anda mungkin juga menyukai