Anda di halaman 1dari 7

Pendahuluan

A. Identitas Materi

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris


Kelas :9
Alokasi Waktu : 2 Minggu (2x 40 Menit)

B. Kompetensi Dasar

 3.2 Membandingkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa
teks naratif lisan dan tulis dengan memberi dan meminta informasi terkait
fairytales, pendek dan sederhana, sesuai dengan konteks penggunaannya

 4.2 Menangkap makna secara kontekstual terkait fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan teks naratif, lisan dan tulis, sangat pendek dan sederhana, terkait
fairytales

C. Materi Pembelajaran

1) Definition of Narrative Text


2) Social Funcion of Narrative Text
3) Structure of Narratove of Text

D. Tujuan Pembelajaran

1) Siswa dapat mengidentifikasi dengan tepat jenis text, bila diberikan suatu teks
Narrative
2) Siswa dapat mempraktekan membaca dengan menggunakan lafal yang tepat,
bila diberikan suatu teks narrative secara komunikatif
3) Siswa dapat mengidentifikasi struktur dengan tepat, bila diberikan suatu teks
narrative
4) Siswa dapat menuliskan kembali ringkasan cerita dengan kata-kata dan
ungkapan yang tepat sesuai cerita dengan ejaan dan tanda baca yang benar
E. Uraian Materi

1. Apa itu Narrative Text?


Narrative text adalah cerita fiksi atau cerita karangan yang dibuat untuk
menghibur pembaca. Narrative text biasanya kita jumpai dalam bentuk dongeng,
cerita rakyat, maupun cerita fiksional lainnya. Tujuan Narrative text, seperti yang
sudah disebutkan diatas adalah untuk menghibur pembaca/ pendengar dalam suatu
cerita dengan kejadian berurutan yang mengarah ke dalam suatu klimaks, dan
akhirnya menemukan penyelesaian.

Narrative text mempunyai 3 susunan struktur seperti berikut ini.

1. Orientation
Bagian Orientation berisi tentang pengenalan tokoh-tokoh, latar belakang tempat dan
waktu dari cerita. (siapa, apa, kapan, dan dimana)
2. Complication
Pada bagian complication, masalah-masalah mulai muncul dan harus di selesaikan oleh
tokoh utama pada cerita tersebut.
3. Resolution
Resolution adalah dimana cerita berakhir. Pada bagian ini masalah terselesaikan oleh si
tokoh utama. Dalam bagian Resolution juga biasanya terdapat moral value atau nasihat
dari cerita tersebut atau yang biasa disebut juga dengan Coda.

Ciri- ciri Narrative text

1) Menggunakan Action Verb dalam bentuk Past Tense. Misalnya : Walked, Said,
Wondered, dsb.
2) Menggunakan Nouns tertentu sebagai kata ganti orang, hewan dan benda tertentu
dalam cerita. Misalnya : the princess, the girl, the queen, dsb.
3) Menggunakan Adjectives yang membentuk noun phrase. Misalnya : The red riding
hood, the poisoned apple, dsb.
4) Menggunakan Time Connectives dan Conjunctions untuk mengurutkan kejadian-
kejadian. Misalnya : before, after, then, next,soon, dsb.
5) Menggunakan Adverbs dan Adverbial Phrase untuk menunjukkan lokasi kejadian
atau peristiwa. Misalnya : on the sea, in the mountain, there, happily ever after, dsb
2. Contoh Narrative text :
The Legend of Malin Kundang
(Orientation)
A long time ago, in a small village near the beach in West Sumatra, a woman
and her son lived. They were Malin Kundang and her mother. Her mother was a
single parent because Malin Kundang's father had passed away when he was a baby.
Malin Kundang had to live hard with his mother

(Events)
Malin Kundang was a healthy, dilligent, and strong boy. He usually went to sea
to catch fish. After getting fish he would bring it to his mother, or sold the caught fish
in the town. One day, when Malin Kundang was sailing, he saw a merchant's ship
which was being raided by a small band of pirates. He helped the merchant. With his
brave and power, Malin Kundang defeated the pirates.

The merchant was so happy and thanked to him. In return the merchant asked
Malin Kundang to sail with him. To get a better life, Malin Kundang agreed. He left
his mother alone. Many years later, Malin Kundang became wealthy. He had a huge
ship and was helped by many ship crews loading trading goods. Perfectly he had a
beautiful wife too. When he was sailing his trading journey, his ship landed on a
beach near a small village. The villagers recognized him. The news ran fast in the
town; “Malin Kundang has become rich and now he is here”. An old woman ran to
the beach to meet the new rich merchant. She was Malin Kundang’s mother.

She wanted to hug him, released her sadness of being lonely after so long time.
Unfortunately, when the mother came, Malin Kundang who was in front of his well
dressed wife and his ship crews denied meeting that old lonely woman. For three
times her mother begged Malin Kundang and for three times he yelled at her. At last
Malin Kundang said to her "Enough, old woman! I have never had a mother like you,
a dirty and ugly woman!" After that he ordered his crews to set sail. He would leave
the old mother again but in that time she was full of both sadness and angriness.
Finally, enraged, she cursed Malin Kundang that he would turn into a stone if he
didn't apologize. Malin Kundang just laughed and really set sail

(Resolution)
In the quiet sea, suddenly a thunderstorm came. His huge ship was wrecked and
it was too late for Malin Kundang to apologize. He was thrown by the wave out of his
ship. He fell on a small island. It was really too late for him to avoid his curse.
Suddenly,
he turned into a stone.
Terjemahan :
Legenda Maling Kundang
(Orientasi)
Dahulu kala, di sebuah desa kecil dekat pantai di Sumatera Barat, seorang
wanita dan putranya tinggal. Mereka adalah Malin Kundang dan ibunya. Ibunya
adalah orang tua tunggal karena ayah Malin Kundang telah meninggal ketika dia
masih bayi. Malin Kundang harus hidup susah bersama ibunya
(Isi)
Malin Kundang adalah anak yang sehat, rajin, dan kuat. Dia biasanya pergi ke
laut untuk menangkap ikan. Setelah mendapatkan ikan dia akan membawanya ke
ibunya, atau menjual ikan yang ditangkap di kota. Suatu hari, ketika Malin Kundang
sedang berlayar, dia melihat kapal saudagar yang sedang digerebek oleh sekelompok
kecil bajak laut. Dia membantu pedagang itu. Dengan keberanian dan kekuatannya,
Malin Kundang berhasil mengalahkan para bajak laut.
Pedagang itu sangat senang dan berterima kasih padanya. Sebagai imbalannya
saudagar itu /.meminta Malin Kundang untuk berlayar bersamanya. Untuk
mendapatkan kehidupan yang lebih baik, Malin Kundang setuju. Dia meninggalkan
ibunya sendirian. Bertahun-tahun kemudian, Malin Kundang menjadi kaya raya. Dia
memiliki kapal yang besar dan dibantu oleh banyak awak kapal yang memuat barang
dagangan. Sempurna dia punya istri yang cantik juga. Ketika dia sedang mengarungi
perjalanan dagangnya, kapalnya mendarat di sebuah pantai dekat sebuah desa kecil.
Penduduk desa mengenalinya. Berita itu mengalir cepat di kota; “Malin Kundang
telah menjadi kaya dan sekarang dia ada di sini”. Seorang wanita tua berlari ke pantai
untuk menemui saudagar kaya yang baru. Dia adalah ibu Malin Kundang.
Dia ingin memeluknya, melepaskan kesedihannya karena kesepian setelah
sekian lama. Sayangnya, ketika sang ibu datang, Malin Kundang yang berada di
depan istrinya yang berpakaian rapi dan awak kapalnya membantah bertemu dengan
wanita tua yang kesepian itu. Tiga kali ibunya memohon Malin Kundang dan tiga kali
dia berteriak padanya. Akhirnya Malin Kundang berkata kepadanya, "Cukup, wanita
tua! Aku tidak pernah memiliki ibu sepertimu, wanita kotor dan jelek!" Setelah itu ia
memerintahkan anak buahnya untuk berlayar. Dia akan meninggalkan ibu tua itu lagi
tetapi pada saat itu dia penuh dengan kesedihan dan kemarahan. Akhirnya, marah, dia
mengutuk Malin Kundang bahwa dia akan berubah menjadi batu jika dia tidak
meminta maaf. Malin Kundang hanya tertawa dan benar-benar berlayar
(Penutup)
Di laut yang tenang, tiba-tiba badai datang. Kapal besarnya hancur dan sudah
terlambat bagi Malin Kundang untuk meminta maaf. Dia terlempar oleh gelombang
keluar dari kapalnya. Dia jatuh di sebuah pulau kecil. Sudah sangat terlambat baginya
untuk menghindari kutukannya. Tiba-tiba, dia berubah menjadi batu.
3. Soal-soal
Sura and Baya
A long time ago, there were two animals, Sura and Baya. Sura was the name of a
shark and Baya was a crocodile. They lived in a sea.

Once Sura and Baya were looking for some food. Suddenly, Baya saw a goat.

“Yummy, this is my lunch,” said Baya

“No way! This is my lunch. You are greedy" said Sura. Then they fought for
the goat. After several hours, they were very tired.

Feeling tired of fighting, they lived in the different places. Sura lived in the water
and Baya lived in the land. The border was the beach, so they would never fight
again.

One day, Sura went to the land and looked for some food in the river. He was very
hungry and there was not much food in the sea. Baya was very angry when he
knew that Sura broke the promise.

They fought again. They both hit each other. Sura bit Baya’s tail. Baya did the
same thing to Sura. He bit very hard until Sura finally gave up and Awent back to
the sea. Baya was happy.

Jawablah Pertanyaan Dibawah ini :

1. What is the title of the narrative text above?


2. How many characters are in the story?
3. What is seen Baya?
4. Why are they fighting?
5. Anyone who violates the agreement between Sura and Baya?
6. What lessons can we learn in the story?
F. Kegiatan Pembelajaran

1) Peserta didik diminta untuk membaca bersama guru, dari Narrative Text yang
diberikan
2) Peserta didik diminta belajar membacakan untuk orang lain, secara lantang,
jelas, lancar, dengan ucapan dan tekanan kata yang benar, serta dengan sikap
percaya diri. Dapat dikatakan bahwa ini merupakan integrasi dari kegiatan
Membaca, Mennyimak, dan Berbicara
3) Peserta didik diminta mendengar dan menyimak secara aktif cerita yangh telah
dibacakan oleh teman-teman secara interaktif, agar peserta didik memahami
isi cerita, tetapi juga agar peserta didik terlihat aktif dalam interaksi lisan
dengan teman-teman untuk membangun makna secara kritis
4) Mengidentifikasi struktur teks dan unsur kebahasaan pada teks naratif yang
berbentuk cerita rakyat sesuai dengan konteks penggunaannya.
5) Peserta didik diminta untuk menceritakan kembali tentang narrative text yang
sudah dipelajari dan ditulis menggunakan bahasa sendiri

Anda mungkin juga menyukai