Oleh:
KARMA SIDIYANTO
L13119013
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2023
HALAMAN PENGESAHAN
Stambuk : L13119013
Fakultas : Kehutanan
Menyetujui,
Mengetahui,
Ketua Jurusan Kehutanan
Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako
Indonesia memiliki potensi dan sumber daya alam sangat banyak tetapi
permandian air panas Kadidia merupakan salah satu objek wisata yang sangat
Objek wisata permandian air panas Kadidia terletak di Desa Kadidia Kecamatan
pengembangan objek wisata permandian air panas Kadidia dan mengetahui faktor
Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu pada bulan Oktober
sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu hasil wawancara,
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan peluang objek wisata permandian
air panas Kadidia sangat besar. Strategi yang mungkin bisa diterapkan yaitu
dan peningkatan sarana dan prasarana objek wisata permandian, serta optimalisasi
NIM : L13119013
bahwa skripsi ini bebas dari segala bentuk plagiat. Apabila dikemudian hari
terbukti adanya indikasi plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima
sanksi peraturan Mendiknas Republik Indonesia No. 17 Tahun 2010 dan peraturan
MATERAI
10.000 Karma Sidiyanto
NIM. L13119013
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
dapat terselesaikan dengan baik. Terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak
Dr. Ir. Arief Sudhartono, MP selaku dosen Pembimbing Utama, dan Ibu
Sustri, S.Hut., M.S.Sc. selaku dosen Pembimbing Anggota yang telah bersedia
kepada kedua orang tua serta keluarga yang senantiasa mendoakan, mendukung
serta memfasilitasi penulis sejak awal studi hingga saat ini. Penulis menyadari
bahwa dalam penulisan Skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Maka dari itu pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan
Tadulako
3. Ibu Dr. Ir. Bau Toknok, SP., MP Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas
4. Ibu Dr.Hut. Ir. Ariyanti, MP Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan
6. Bapak Dr. Ir. Abdul Rosyid, M.Si. Ketua Jurusan Fakultas Kehutanan
Universitas Tadulako
8. Ibu Dr. Sitti Ramlah, S.Hut., M.Sc. Ketua Minat Konservasi Sumber Daya
10. Kedua orang tua saya tercinta, saudara, dan keluarga besar saya yang
11. Sahabat saya yang telah memberikan semangat dan doa dalam penulisan
Gemilang Alfarizi, Irvan Bagus Anggara, Jimmy Patiung, Andi Moh Imran
Ardi, Moh Fahrul Himalaya Umar, Hilsari, Harry Dwiyanto Saputra, serta
sahabat – sahabat saya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
kekurangan dan kelemahan, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat
Indonesia memiliki potensi dan sumber daya alam sangat banyak tetapi
masih banyak yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk pada sektor
pariwisata yang belum dikembangkan dan diperkenalkan pada dunia (Ch, 2020).
wisata tersebut (Tapatfeto et al., 2018). Pariwisata juga dapat menjadi salah satu
sektor penyerap tenaga kerja, dalam hal ini pemerintah sangat mendukung untuk
daerah yang berpotensi akan wisatanya, dapat menghasilkan nilai ekonomis yang
seluruh potensi sumber daya alam yang ada dengan menggunakan kaidah – kaidah
yang memiliki beberapa objek wisata, salah satu objek wisata yang cukup terkenal
di Kecamatan Nokilalaki yaitu objek wisata permandian air panas Kadidia yang
terletak di Desa Kadidia. Desa Kadidia merupakan salah satu desa yang berada di
Kecamatan Nokilalaki yang termasuk di dalam Kawasan Taman Nasional Lore
Lindu yang memiliki sumber panas bumi. Sumber panas bumi yang berada di
daerah Kadidia dan Kadidia selatan ditandai dengan adanya alterasi batuan, tanah
panas dan mata air panas yang tersebar di berbagai daerah dengan suhu berkisar
40,4℃ - 98,8℃. Desa Kadidia terdapat sumber air panas yang saat ini
dimanfaatkan sebagai objek wisata permandian air panas yang dikelola oleh
Objek wisata permandian air panas Kadidia merupakan salah satu objek
wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi, utamanya jika rekreasi bersama
dengan keluarga. Objek wisata permandian air panas Kadidia terletak di Desa
Sulawesi Tengah atau bila ditempuh menggunakan mobil atau motor akan
Objek wisata permandian air panas Kadidia didirikan pada tahun 90an
bersamaan dengan pos jaga yang ada di Desa Kamarora. Kemudian pada tahun
2000 terjadi kasus di Dongi – Dongi dan terjadi aksi pembakaran pos penjagaan di
sepanjang jalan Palolo termasuk juga di Kamarora serta kondisi permandian air
panas Kadidia tetap aman karena dijaga oleh masyarakat. Semenjak terjadi kasus
tersebut permandian air panas Kadidia tidak dikelola oleh Balai Besar Taman
Nasional Lore Lindu, karena terdapat jarak antara masyarakat Kamarora dengan
Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu. Pada tahun 2019 dengan kehadiran
dikelola oleh Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu sampai sekarang dan
Kadidia, sudah terdapat fasilitas dua kolam permandian yang mampu menampung
sekitar 48 orang, terdapat sarana lainnya yaitu kantor atau loket pembelian tiket
masuk, toilet, ruang ganti, gazebo atau tempat duduk serta warung dan tempat
parkir. Namun terdapat beberapa fasilitas yang tidak tersedia atau kondisinya
tidak layak seperti ruang ganti pakaian kondisinya kurang layak digunakan dan
minim pencahayaan, kurangnya toilet dan hanya terdapat satu toilet saja, kondisi
gazebo tidak layak digunakan, tempat parkir yang sempit, kondisi pagar kurang
kolam permandian serta kolam sering kotor atau airnya berwarna hijau.
Apabila fasilitas yang ada di objek wisata ini tidak ditingkatkan dan
dikembangkan menjadi lebih baik maka objek wisata permandian air panas
Kadidia akan tertinggal dengan daya tarik wisata lainnya yang serupa.
Peningkatkan dan pengembangan sarana pada objek wisata permandian air panas
Kadidia ini bermanfaat untuk menarik kembali wisatawan yang pernah datang
untuk datang kembali dan menarik wisatawan lebih banyak lagi. Untuk itu peneliti
Kadidia
perekonomian
baru
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pariwisata
baik yang lama maupun yang baru. Dalam Undang – Undang Kepariwisataan
yang baru, yaitu Undang – Undang Nomor 10 Tahun 2009 Pasal 1 ayat (3),
tentang Kepariwisataan Pasal 1 ayat (3), definisi pariwisata adalah kegiatan yang
mengusahakan objek dan daya tarik, serta usaha sarana pariwisata dan usaha lain
manusia ke tujuan wisata di luar tempat kerja dan tempat tinggal sehari –
3. Kodhyat (1998)
bersifat sementara dari suatu tempat ke tempat lain yang dilakukan oleh
individu atau kelompok. Tujuan dari perjalanan ini adalah untuk mencari
4. Gamal (2002)
orang yang mengunjungi tujuan di luar tempat tinggal dan bekerja dalam
jangka waktu yang terbatas, serta aktivitas yang mereka lakukan selama
yang berlangsung dalam waktu singkat yang dilakukan di luar tempat kerja,
Kata strategi berasal dari Bahasa Yunani yaitu “strategia” yang berarti seni
sudah sangat luas baik dibidang Pendidikan maupun pada bidang ilmu lainnya
untuk mencapai kemenangan atau tujuan tertentu. Jadi, strategi dapat didefinisikan
sebagai rangkaian rancangan atau rencana jangka panjang yang diterapkan dalam
peningkatan daya tarik suatu objek wisata yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas wisatawan yang datang serta meningkatkan pendapatan dari
kondisi daya tarik wisata sehingga mampu menrik kunjungan wisatawan, menarik
minat investor pariwisata, serta memberikan manfaat bagi pemerintah dan
masyarakat lokal disekitar daerah tujuan wisata. Dalam hal ini, pengembangan
cenderung dihadapkan pada keelokan alam serta budaya yang masih natural
di wilayah tujuan wisata. Sarana pariwisata dan fasilitas yang tersedia juga
tinggi.
sama, bahkan dapat melebihi jumlah masyarakat lokal. Investor luar mulai
datang dan memperbarui fasilitas yang ada. Namun, seiring dengan
seperti karusakan fasilitas. Oleh karena itu, perencanaan dan kontrol yang
Pada tahap ini, wisatawan kehilangan daerah tujuan wisata dan menjadi
yang lebih kecil secara geografis untuk kunjungan harian dan akhir pekan.
akhirnya, kebijakan diambil untuk mengakui tahap ini dan wilayah tersebut
wilayah atau daerah adalah suatu proses yang dilakukan secara terenana terhadap
suatu wilayah atau daerah dengan tujuan memperbaiki aspek sosial, ekonomi,
atau daerah berkaitan erat dengan sektor pariwisata karena tujuannya adalah
harus menjadi bagian dari pengembangan wilayah atau daerah secara keseluruhan.
Objek wisata adalah tempat atau hal yang menjadi daya tarik tujuan wisata
dan dapat dikunjungi oleh wisatawan. Objek wisata dapat berupa objek alam,
objek budaya, objek sejarah, objek keagamaan, objek arsitektur, atau objek
wisata, yang merupakan daya tarik wisata yang terdapat pada wilayah tersebut.
Objek wisata merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi
keberhasilan suatu destinasi wisata dalam menarik wisatawan dan meningkatkan
Menurut Nurmi (2017) mengatakan bahwa jenis objek wisata terbagi dalam
1. Wisata Budaya
Wisata budaya adalah objek wisata yang memiliki nilai sejarah, adat,
2. Wisata Alam
Wisata alam adalah objek wisata yang terletak di alam terbuka, seperti
pantai, gunung, danau, hutan, dan air terjun. Objek wisata alam
3. Wisata Kuliner
Wisata kuliner adalah objek wisata yang berkaitan dengan makanan dan
festival kuliner.
kepariwisataan mendefinisikan daya tarik wisata sebagai suatu daya tarik yang
mempunyai keunikan dan kekhasan, baik berupa objek wisata maupun aktivitas
wisata yang terdapat pada suatu destinasi wisata yang dapat memberikan
2021).
pariwisata. Oleh karena itu, pengembangan daya tarik wisata yang berkualitas dan
Objek wisata yang menjadi daya tarik wisata dapat berupa keindahan alam,
Sementara aktivitas wisata yang menjadi daya tarik wisata dapat berupa
buatan manusia, sehingga menarik dan memiliki nilai untuk dikunjungi oleh
wisatawan. Faktor daya tarik ini menjadi salah satu motivasi utama bagi
wisatawan untuk mengunjungi objek wisata dan memiliki peran penting dalam
dikunjungi.
2.5 Sarana dan Prasarana Wisata
dibutuhkan oleh para wisatawan saat mengunjungi suatu tempat wisata. Sarana
dan prasarana atau fasilitas – fasilitas yang diperlukan pada objek wisata meliputi
jalan, listrik, air, telekomunikasi, dan lain sebagainya. Oleh karena itu,
pengembangan sarana dan prasarana daya tarik wisata sangatlah penting untuk
2020).
mengatakan sarana pariwisata merupakan segala sesuatu yang sangat penting dan
dibutuhkan oleh wisatawan saat mengunjungi suatu tempat wisata. Selain itu,
prasarana pariwisata merupakan sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya
alam (SDA) yang diperlukan oleh wisatawan saat berkunjung ke suatu destinasi
wisata. Contoh dari prasarana wisata yaitu jalan, listrik, air, telekomunikasi,
wisata adalah kelengkapan yang dibutuhkan oleh daerah tujuan wisata. Sarana
perjalanan wisata.
Penyediaan sarana wisata di daerah tujuan wisata atau objek wisata harus
disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan dan selera pasar yang dapat menentukan
transportasi, restoran dan rumah makan, serta sarana pendukung lainnya. Namun,
tidak semua objek wisata memerlukan sarana yang lengkap. Oleh karena itu,
analisis yang dikembangkan di Stanford pada tahun 1970-an dan menjadi alat
elemen organisasi, proyek, atau usaha bisnis. Analisis SWOT dilakukan untuk
Analisis SWOT adalah analisis dari suatu kondisi yang meliputi kekuatan,
dari identisikasi suatu masalah. Analisis SWOT dapat didefinisikan sebagai proses
perencanaan suatu institusi dengan memberikan penilaian terhadap kondisi saat ini
atau organisasi tersebut. Untuk merumuskan strategi dalam analisis SWOT, dapat
merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menyusun faktor – faktor strategis
yang berasal dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal) yang dimiliki dari
daya manusia yang berkualitas, teknologi terkini, merek yang kuat, atau
terhadap faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang
Dalam melakukan analisis SWOT menggunakan data berupa kata – kata bukan
Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu pada bulan Oktober
Adapun bahan dan alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu: kamera/Hp
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan
air panas Kadidia. Pada penelitian kualitatif tidak ada jumlah sampel minimum,
dalam penelitian kualitatif yaitu terbagi menjadi tiga diantaranya: informan kunci,
yang mengetahui seluruh gambaran yang utuh dan menyeluruh tentang masalah
terkadang meberikan informasi yang belum diberikan oleh informan kunci atau
utama.
kunci, 8 informan dari wisatawan sebagai informan utama serta 5 informan dari
Data yang digunakan pada penelitian ini berupa data primer dan data
sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung di lapangan
adalah data yang diperoleh dari studi pustaka melalui media baik cetak maupun
media internet seperti buku dan mencari referensi yang dapat memberikan
informasi yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti. Berikut ini data
alam.
b. Sarana dan prasarana yang berada di objek wisata permandian air
panas Kadidia.
Kadidia
1. Observasi
dengan cara mengamati secara langsung suatu objek atau fenomena yang
diteliti. Tujuan dari observasi adalah untuk mendapatkan data atau informasi
yang akurat dan detail mengenai suatu objek atau fenomena yang diamati.
2. Wawancara
mendapatkan data atau informasi yang mendalam dan detail mengenai topik
3. Dokumentasi
dokumen atau rekaman tertulis, gambar, dan video sebagai sumber data.
Dokumen – dokumen ini bisa dalam bentuk laporan, catatan, surat, atau
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis
kolom 2
skor pembobotan
PELUANG
Kuadran 3 Kuadran 1
(Strategi Turn Around) (Strategi Agresif)
KELEMAHAN KEKUATAN
Kuadran 4 Kuadran 2
(Strategi Defensif) (Strategi Diversifikasi)
ANCAMAN
Berikut ini penjelasan kuadran dalam diagram SWOT di atas yaitu sebagai
berikut:
kota Palu (menuju Kulawi atau Napu). Secara geografis terletak pada
administrative Taman Nasional Lore Lindu ini terletak dalam kabupaten Donggala
Poso. Di bagian utara, berbatasan dengan dataran lembah Palu dan dataran lembah
Palolo, sebelah timur berbatasan dengan dataran lembah Napu, sebelah selatan
berbatasan dengan dataran lembah Bada, dan sebelah barat berbatasan dengan
Juni 1999 dengan luas kawasan 217.991,18 Ha. Sedangkan untuk pengelolaannya
tanggal 1 Februari 2007 diserahkan kepada Balai Besar Taman Nasional Lore
Lindu. Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu membawahi 3 bidang wilayah
kecamatan ini terdapat gunung Nokilalaki yang memiliki ketinggian 1335 Mdpl.
Tengah, memiliki batas – batas dan luas wilayah yaitu sebagai berikut:
a. Batas Wilayah
b. Luas Wilayah
Kadidia yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Lore Lindu yaitu
kelembapan udara yaitu 86% dengan kecepatan angina rata – rata 3,6
km/jam.
Terkait keadaan biologi kawasan, adapun flora fauna yang ada di Desa
Kadidia khususnya yang terdapat di dalam Kawasan Taman Nasional Lore Lindu
cassidix) dan juga Tanaman Coklat (Theobroma cacao), Pohon Aren (Arenga
pinnata).
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
meliputi: jenis kelamin, usia, domisili atau asal, dan peran. Berikut ini akan
terbagi atas laki – laki dan perempuan. Berikut adalah tabel karakteristik
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden dari penelitian ini
dalam usia < 20 tahun, 21 – 49 tahun, > 50 tahun. Berikut adalah tabel
Bedasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden dari penelitian ini
yang berumur kurang dari 20 tahun sebanyak 3 orang dengan presentase 18,75 %,
5.1.3 Domisili
menjadi 7 domisili yaitu Desa Kadidia, Desa Tongoa, Desa Sopu, Desa Bahagia,
Desa Kamarora A, Desa Bulili, dan Kota Palu. Berikut adalah tabel karakteristik
sebesar31,25 %. Selain dari Desa Kadidia, wisatawan yang berasal dari berbagai
daerah juga mengunjungi objek wisata permandian air panas Kadidia, diantaranya
berasal dari Desa Tongoa sebesar 12,5 %, dari Desa Sopu sebesar 6,25 %, dari
Desa Bahagia sebesar 6,25 %, dari Desa Kamarora A sebesar 18,75 %, dari Desa
5.1.4 Peran
5.2 Hasil
5.3 Pembahasan
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
1.
DAFTAR PUSTAKA
Hari/Tanggal :
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur : Tahun
Asal :
Peran : Masyarakat/Pengunjung/Pengelola Wisata
Beri tanda () yang mewakili pendapat anda pada objek wisata di Air Panas
Kadidia ini.
Keterangan:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
STS TS S SS
No Kekuatan (Strength)
1 2 3 4
Kelemahan (Weekness)
STS TS S SS
No Peluang (Opportunities)
1 2 3 4
ANCAMAN
Berkembangnya objek wisata lain yang meningkatkan
T1 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 46 2,875 3 Setuju
persaingan
Pencemaran lingkungan akibat rendahnya kepedulian
T2 3 3 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 34 2,125 2 Tidak Setuju
pengunjung terhadap lingkungan
T3 Terjadinya bencana alam tanah longsor dan pohon tumbang 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 49 3,0625 3 Setuju
T4 Adanya vandalisme (coret mencoret) 3 3 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 35 2,1875 2 Tidak Setuju
Lampiran 3. Dokumentasi Kegiatan
tamat pada tahun 2013, kemudian melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 6 Palu
pada tahun 2013 dan tamat tahun 2016, kemudian melanjutkan lagi ke SMA
Negeri 3 Palu pada tahun 2016 mengambil jurusan MIPA dan taman pada tahun
2019. Pada tahun 2019 penulis terdaftar pada salah satu perguruan tinggi negeri
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas