Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN PRAKTEK PEMAGANGAN

IDENTIFIKASI SPESIES NATIVE GUNUNG SEWU DAN KONSERVASI


POHON KENARI DI TAHURA BUNDER YOGYAKARTA

DISUSUN OLEH:
M.SADLY SANGADJI
NIM:18250902

FAKULTAS TENIK LINGKUNGAN


INSTITUT TENOLOGI YOGYAKARTA
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan magang ini telah diperiksa dan disetujui sebagai hasil kegiatan magang untuk
memenuhi persyaratan mata kuliah Program Sarjana Teknik Lingkungan(S1), 4
tahun,Program Studi Teknik Lingkungan, INSTITUT TEKNOLOGI YOGYAKARTA

Periode Desember 2021 – Januari 2022

Yogyakarta 2023

Pembimbing Lapangan Magang Pembimbing Akademis Magang

Sabam Benedictus Silalahi.S.Hut.,MP


. Heru Bagus Hermawan S.Pd.,M.Sc
NIP : 197007281997031002 NIDN : 0511048804

Mengetahui,
Kaprodi Fakultas Teknik Lingkungan

Institut Teknologi Yogyakarta

Endah Ayuningtyas S.Pd.,M.Sc


NID N: 0525029101
IDENTITAS PEMAGANGAN

Data Personal
Nama : M. Sadly Sangadji
NIM : 18250902
Jumlah SKS lulus : 130
Tahun akademik : 2021/2022
Data Instusi Magang
Nama Instusi : Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY
Unit Kerja : Balai TAHURA Bunder
Bidang Konsentrasi Magang dan Pembimbing
Bidang Konsentrasi : Konservasi Lingkungan
Pembimbing Lapangan : Sabam Benedictus Silalahi.S Hut.,MP
Pembimbing akademis : Heru Bagus Hermawan S.Pd ., M.Sc

Periode Desember-Januari 2022


Yogakarta, 2023
Pembimbing Lapangan Magang Pembiming Akademis Magang

Sabam Benedictus Silalahi, S.Hut., MP Heru Bagus Hermawan S.Pd ., M.Sc


NIP. 197007281997031002 NIDK.8986200020
Mengetahui
Kaprodi Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Yogyakarta

Endah Ayuningtyas. S.Pd.,M.Sc


NIDN.0525029101
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................2
IDENTITAS PEMAGANGAN.............................................................................3
DAFTAR ISI..........................................................................................................4
KATA PENGANTAR...........................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................6
1.1 Latar Belakang................................................................................................6
1.2 Tujuan Magang...............................................................................................7
1.3 Manfaat magang.............................................................................................7
BAB II TINJAUAN TEMPAT PEMAGANGAN................................................8
2.1 Sejarah Tempat magang..................................................................................8
2.2 Sejarah Tempat magang.................................................................................8
2.3 Visi dan Misi tempat pemagangan.................................................................9
2.4 Letak geografis Balai TAHURA Bunder........................................................9
2.5 Jadwal dan Waktu magang............................................................................10
2.6 Bagan dan Susunan Organisasi di Tahura Bunder.........................................11
BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK PEMAGANGAN..................................16
3.1 Pelaksanaan Kerja...........................................................................................16
3.2 Jenis Tanaman Native Yang ada di TAHURA Bunder Yogyakarta...............16
3.3 Upaya Pemeliharaan Tanaman karst gunung sewu.........................................24
3.4 Konservasi Pohon Kenari................................................................................26
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................27
Kesimpulan............................................................................................................27
Saran......................................................................................................................28
Lampiran................................................................................................................29
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunianya
penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan praktek pemagangan yang telah
penulis buat sebagai laporan ilmiah tentang pelaksanaan praktek pemagangan di
Balai Taman Hutan Raya Bunder. Kegiatan praktek pemagangan tersebut telah
penulis laksanakan mulai tanggal 20 Desember 2021 hingga berkhir pada tanggal
20 Januari 2022.

Laporan magang ini dapat penulis lakukan dan terlaksana atas bantuan dari
berbagai pihak, oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terimakasi kepada:

1. Bapak Prof.Dr.Ir. H.Chafid Fandeli, SU selaku Rektor Institut Teknologi


Yogyakarta.

2. Ibu Dra. Lily Handayani, M.Si selaku Wakil Rektor 1 Institut Teknologi
Yogyakarta

3. Bapak Heru Bagus Hermawan , S.Pd, M.Sc selaku dosen pembimbing


magang yang sudah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan
dalam penyusunan laporan ini
4. Seluruh dosen Fakultas Teknik Lingkungan Institut Teknologi Yogyakarta
yang telah memberikan banyak ilmu yang bermanfaat.
5. Seluruh staf dan karyawan Balai Tahura Bunder yang telah memberikan
masukan, membimbing, berbagi ilmu yang bermanfaat dan memberikan
keceriaan serta membantu penulis selama berada di Balai Tahura Bunder.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan kegiatan pemagangan ini masi
mengandung kekurangan dan kelemahan dalam penulisan ini, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran demi menyempurnaan laporan ini.

Yogyakarta, februari 2022


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman Native Merupakan tanaman asli dimana beberapa spesies di dalam

nya adalah tanaman endemik dimana persebaran nya Cuma ada di daerah-

daerah tertentu.Di Indonesia sediri terdata ada sekitar 20.000 spesies dan 40%

diantara nya adalah spesies endemic asli dari Indonesia.Berbicara tentang

spesies native ada salah satu tanaman yang sangat bermanfaat dan juga sangat

berpotensi ekonomi yang ada di Indonesia yaitu tanaman kenari,tanaman

dengan nama latin Canarium ovatum merupakan suku Burseraceae yang

banyak tumbuh di daerah di Indonesia bagian timur dan banyak di manfaatkan

sebagai tanaman produksi karena hasil dari buah nya.

Taman hutan raya Bunder (TAHURA) adalah hutan konservasi yang terletak

di kecamatan playen dan kecamatan patuk , kabupaten gunung kidul,provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta. Taman hutan raya ini mempunyai luas kawasan

sebesar 634,10 Ha.Taman ini terbagi menjadi 8 petak besar yakni petak 11,

15, 19, 20, 21, 22, 23, dan 24. Pengelolaan dan pengawasan Taman Hutan

Raya Bunder ini di bawah balai tahura bunder, Dinas Lingkungan Hidup dan

Kehutanan provinsi Daera Istimewah Yogyakarta (kata pengawas pemangan

pak mulyono).
TAHURA Bunder Yogyakarta suatu kawasan pelestarian alam untuk tujuan

koleksi tumbuhan dan satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli ataupun

bukan asli. Tahura di Daera Istimewa Yogyakarta terdapat beberapa tanaman-

tanaman langka, tanaman tersebut akan di lestarikan oleh TAHURA Bunder

yogyakarta dengan tujuan agar tanaman tersebur tidak terancam punah akibat

mikroorganisme.

1.2 Tujuan magang

1. Memenuhi salah satu - satuan Keredit Semester (SKS) yang harus di

tempuh sebagai pemenuhan syarat akademis sekaligus salah satu syarat

kelulusan dari ITY.

2. Menambah pengetahuan dan wawasan serta pengalaman dalam melakukan

pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki

3. Kesempatan bagi penulis untuk belajar menerapkan teori yang di dapat di

bangku perkuliahan dengan dunia kerja

4. Meningkatkan hubungan kerja sama yang baik antara perguruan

tinggi,pemerintah dan instansi terkait

1.3 Manfaat magang

Manfaat dari kegiatan magang ini yaitu:

1. Bagi mahasiswa

a. Sebagai sarana pengenalan dan perkembangan ilmu pengetahuan.

b. Menambah dan memperluas ilmu pengetahuan yang ada di lapangan.


2. Bagi lembaga tempat magang

a. Menjalin hubungan baik antara institut dengan instansi tempat pemagangan.

b. Mendapat tenaga kerja sementara dalam membantu pekerjaan instansi.

c. Adanya saran atau pesan dari mahasiswa yang dapat membangun

perusahaan.

3.Bagi institut teknologi yoggyakarta

a. Menjadi sarana untuk menjalin kerjasama antara institut dan instansi

lainnya dalam bidang pendidikan

b. Mengetagui kesiapan mahasiswa dalam memasuki dunia kerja.

c. Mendapat informasi tentang pengembangan ilmu oleh mahasiswa di

lapangan atau dunia kerja nyata


BAB II

TINJAUAN TEMPAT PEMAGANGANGAN

2.1 Sejarah Tempat Pemagangan

Proses peralihan hutan produksi menjadi kawasan Taman Hutan Raya adalah :

 Kawasan hutan di RPH Banaran digunakan berbagai keperluan antara lain

adanya perkemahan, kunjungan wisata siswa khususnya lokasi

pengolahan minyak kayu putih dan kerap digunakan sebagai tempat

peristirahatan dilengkapi dengan adanya warung-warung yang tidak

tertata. 11

 Upaya penataan dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul

dengan mengajukan permohonan ijin penggunaan kawasan hutan untuk

tujuan wisata/tempat peristirahatan (Rest Area) tahun 1998.

 Pembangunan tempat perisitrahatan (Rest Area) oleh Dinas Pariwisata

Kabupaten Gunungkidul tahun 1999.

 Pembuatan studi Taman Wisata Alam yang dilakukan oleh Fakultas

Kehutanan UGM Tahun 2003 bekerjasama dengan Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Provinsi DIY.

 Persentasi hasil studi Taman Wisata Alam dengan Menteri Kehutanan

Mohamad Prakosa tahun 2003 yang menghasilkan adanya persetujuan

menjadi kawasan konservasi dengan ketentuan mempunyai luas minimum

600 ha. Selain hal itu, lokasi kawasan hutan ini dianjurkan agar
pengelolaannya mempertahankan suasana alami dan disarankan

mengunjungi lokasi wisata alam di Pulau Bali.

 Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi DIY mengajukan usulan

peralihan fungsi kawasan hutan produksi menjadi kawasan konservasi

dalam bentuk Taman Hutan Raya Bunder ke Kementerian Kehutanan

pada tahun 2003.

 Gubernur Provinsi DIY memberikan rekomendasi persetujuan terhadap

proses alih fungsi yang diajukan Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Provinsi DIY pada tahun 2003

 Tim Terpadu yang dibentuk oleh kementerian kehutanan melakukan studi

dan langsung melakukan rapat studi di Kantor Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Provinsi DIY tahun 2004 yang menghasilkan proses alih

fungsi hutan produksi dapat disetujui.

 Badan Planologi Kehutanan meneruskan proses alih fungsi hutan

produksi menjadi Taman Hutan Raya Bunder ke Menteri Kehutanan agar

diterbit penunjukan.

2.2 Sejarah tempat magang

Pada awal nya Balai TAHURA Bunder adalah hutan produksi tetap (HTP) dimana

di dalam nya lebih fokus dalam pengembangan produksi dari hutan seperti

minyak kayu putih dll, sebelum diganti menjadi taman hutan raya sesuai dengan

Surat Keputusan menteri kehutanan RI Nomor: 353/Menhut-II/2004 pada tanggal

28 September 2004 dan diresmikan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta

Sri Sultan Hamengku Bwono X pada Desember 2012. Sebelum menjadi hutan,
daerah Bunder mengalami kerusakan ekosistem yang parah, sehingga dilakukan

upaya penghiijauan pada tahun 1964 oleh Prof. Oemi Hani’in Suseno dan

dilanjutkan Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY bersama Universitas Gadjah

Mada yang berawal dari program reboisasi di Hutan Wanagama I.Hal ini lah yang

menjadi tongga awal berdiri nya Taman Hutan Raya Bunder Yogyaarta.

2.3 Visi dan Misi tempat Pemagangan

1. Visi Taman Hutan Raya Bunder Visi Taman Hutan Raya Bunder adalah

“Terwujudnya Tahura Bunder sebagai pusat edukasi konservasi alam yang

berbasis Budaya

Yogyakarta”.

2. Misi Taman Hutan Raya Bunder Berdasarkan visi yang telah digariskan di

atas, maka misi pengembangan Taman Hutan Raya Bunder adalah:

a) Memberikan layanan akomodasi bagi konservasi sumberdaya alam

khususnya bidang kehutanan dan kegiatan pariwisata secara optimal;

b) Membuka lapangan kerja disektor kehutanan dan pariwisata

khususnya bagi masyarakat sekitar;

c) Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah khususnya sektor pariwisata;

d) Menjadi generator pengembangan kawasan sekitarnya dengan tingkat

interdepedensi yang cukup tinggi

2.4 Letak Geografis Balai Tahura Bunder

Taman Hutan Raya Bunder adalah hutan konservasi yang terletak di wilayah

kawasan Hutan TAHURA Bunder petak 19 di bawah balai TAHURA Bunder.


Secara geografis taman Hutan Raya Bunder terletak pada koordinat 110 32, 55’’-

110 34’35’’ BT dan 7 53’52’’-7 55’10’’LS. Taman hutan ini ditetapkan dengan

surat keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: SK.144/Menhut-

II/2014 tentang Penetapan Kawasan Hutan, Taman Hutan Raya Bunder seluas

634,10 Ha terletak di kecamatan Playen dan Kecamatan Patuk, Kabupaten

Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Gambar 1.1

2.5 Jadwal dan Waktu magang

Kegiatan magang yang dilakukan oleh penulis, berlangsung selama satu bulan.

Kegiatan magang dimulai pada 20 desember 2021 dan berakhir pada 20 januari

2022. Keseluruhan proses kegiatan magang yang diikuti oleh penulis, berlangsung

dengan tahapan dan hasil yang dicapai, diuraikan sebagai berikut:

1). Tahap Observasi


Penulis melakukan observasi langsung ke tempat yang direncanakan sebagi

tempat magang, yaitu di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta. Di lembaga ini, penulis menanyakan, apakah dapat

diterima untuk menjalan kegiatan magang, sesuai dengan bidang ilmu dan tahapan

kuliah penulis. Hasil yag diperoleh yaitu lembaga tersebut siap menerima penulis

melakukan kuliah magang, dan .bertempat di Taman Hutan Raya. Berdasarakan

jawaban dari lembaga tersebut maka penulis pun menanyakan hal-hal atau

persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi, berkaitan dengan pelaksanaan

Pemagangan di lokasi tersebut. Persyaratan awal yang harus dilakukan adalah

mengajukan surat permohonan dari lembaga tempat penulis kuliah (kampus),

yang ditujukan kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta.

2). Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan ini pratikan mengurus segala sesuatu yang dipersyaratkan

dan diperlukan, terutama surat permohonan izin dari kampus kepada Dinas

Lingkungan Hidup. Surat permohonan izin tersebut diperoleh setelah 6 hari

menunggu, kemudian dibawa ke kantor

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Daerah Istimewah Yogyakarta.

Di kantor Dinas tersebut, penulis diberikan link untuk mengajukan surat tersebut

secara online. Setelah memperleh link yang diberikan, penulis mengajukan surat

permohonan lokasi magang tersebut ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Provinsi DIY secara online.


Penulis menunggu jawaban dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Provinsi DIY, setelah surat permohonan diajukan secara online. Setelah

menunggu tiga hari (3 x 24 jam), diperoleh jawaban bahwa diterima untuk

menjalani kegiatan magang, yang berlokasi di Hutan Taman Hutan Raya Bunder,

Yogyakarta

3). Tahap Pelaksanaan Magang

Penulis memulai pelaksanaan kegiatan Praktik Pemagangan tanggal 20 Desember

2021 dan berakhir pada 20 Januari 2022. Pemagangan dilaksanakan mengikuti

hari kerja dinas pada lembaga tempat magang. Selama mengjalankan magang,

penulis mengikuti hari dan jam kerja dinas yaitu hari Senin sampai hari Jumat,

dimulai pada pukul 07.30 sampai pukul 16.00 WIB.

4). Tahap Pelaporan.

Tahap pelaporan merupakan tahap Penulis menyusun laporan secara tertulis dan

ilmiah setelah kegiatan Praktik Pemagangan selesai dilaksanakan. Pada tahap ini

Penulis melaporkan semua aktivitas kegiatan dan data-data yang dikumpulkan

atau data pengamatan selama menjalankan magang.


2.6 Bagan dan Susunan Organisasi di Tahura Bunder

Gambar 1.2

2.4.1 Susunan Organisasi Balai TAHURA Bunder

Susunan organisasi pada Balai Pengelolaan Hutan Konservasi Tahura Bunder,

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebagai berikut:

a. Kepala Balai

b. Sub Bagian Tata Usaha

c. Seksi Perencanaan Dan Restorasi

d. Seksi Pemanfaatan

e. Jabatan Fungsional

2.4.2 Tugas dan Fungsi Balai TAHURA Bunder

a. Tugas dan Fungsi Kepala Balai TAHURA Bunder

a.1. Tugas
Balai Taman Hutan Raya Bunder sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2

ayat (1) huruf e mempunyai tugas melaksanakan teknis operasional Dinas

dalam pengelolaan Taman Hutan Raya Bunder untuk meningkatkan

persentase.

a.2. Fungsi

1. Balai Taman Hutan Raya Bunder mempunyai fungsi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) yaitu: Penyusunan program kerja Balai;

2. Pelaksanaan ketatausahaan;

3. Perencanaan dan restorasi hutan wilayah kerja Balai;

4. Pemanfaatan hutan wilayah kerja Balai

5. Pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan program Balai; dan

6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas

dan fungsi UPT.

b. Tugas dan Fungsi Subbagian Tata Usaha TAHURA Bunder

b.1. Tugas

Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 3 huruf b

mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan data dan informasi, penyusunan

rencana program pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian dan

umum. b.2. Fungsi

Subbagian Tata Usaha mempunyai fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) yaitu:
1. Penyusunan program kerja Subbagian Tata Usaha;

2. Penyusunan program kerja Balai;

3. Pengelolaan keuangan;

4. Pengelolaan pendapatan;

5. Pengelolaan barang;

6. Pengelolaan kepegawaian;

7. Pelaksanaan kegiatan kerumah tanggaan;

8. Pelaksanaan kehumasan;

9. Pengelolaan kepustakaan;

10. Pengelolaan data, pelayanan informasi dan pengembangan

sistem informasi;

11. Pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan program Balai;

12. Pemantauan,evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan

kegiatan Subbagian tata Usaha; dan Pelaksanaan tugas lain

yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsi

c. Seksi Perencanaan dan Restorasi TAHURA Bunder

c.1. Tugas

Seksi Perencanaan dan Restorasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23

huruf c mempunyai tugas menyelenggarakan teknis operasional


perencanaan dan restorasi hutan wilayah kerja Balai Taman Hutan Raya

Bunder.

c.2. Fungsi

Seksi Perencanaan dan Restorasi mempunyai fungsi sebagaimana

dimaksud pada ayat 1 yaitu:

1. Penyusunan program kerja;

2. Inventarisasi potensi hutan di wilayah kerja Balai ;

3. Penyusunan rencana pengelolaan di wilayah kerja Balai ;

4. Penyiapan bahan rekomendasi teknis pemanfaatan jasa lingkungan;

5. Penyiapan bahan kerja sama pemanfaatan kawasan dan pemanfaatan

jasa lingkungan;

6. Pemeliharaan pal batas;

7. Perlindungan tumbuhan dan satwa liar beserta habitatnya;

8. Penyelenggaraan koleksi tumbuhan dan satwa jenis asli maupun

bukan asli;

9. Pemulihan ekosistem melalui restorasi;

10. Pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan kegiatan Seksi

Perencanaan dan Restorasi; dan Pelaksanaan tugas lain yang

diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsi UPT.

d. Seksi Pemanfaatan

d.1. Tugas
Seksi Pemanfaatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 huruf d

mempunyai tugas menyelenggarakan teknis operasional pemanfaatan

hutan wilayah kerja Balai d.2. Fungsi

Seksi Pemafaatan mempunyai fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) yaitu

1) Penyusunan Laporan kerja

2) Pembinaan,pengawasan, dan pengendalian pemanfaatan jasa

lingkungan

3) Penyelenggaraan promosi dan pemasaran pemanfaatan jasa

lingkungan

4) Penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat sekitar wilayah kerja

Balai;

5) Pengamanan wilayah kerja Balai

6) Pemantauan,Evaluasi dan penyusunan Program seksi Pemanfaatan ;

dan Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Atasan sesuai dengan

fungsi UPT.

e. Jabatan Fungsional

Tugas dan Fungsi dari jabatan fungsional yaitu:

1. Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis di

bidang keahliannya masing-masing.


2. Jabatan Fungsional dapat dibagi dalam subkelompok sesuai dengan

kebutuhan dan keahliannya masing- masing dan dikoordinasikan oleh

seorang tenaga fungsional senior.

3. Pejabat Fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada

Kepala Dinas melalui Kepala UPT.

4. Kebutuhan jabatan fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis, dan beban

kerja.

5. Pembinaan terhadap pejabat fungsional dilakukan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan
BAB III

PELAKSANAAN PRAKTEK PEMAGANGAN

3.1 Pelaksanaan Kerja

Praktik Pemagangan yang dilaksanakan oleh penulis di Balai TAHURA Bunder

yogyakarta, dimulai tanggal 20 Desember 2021 dan berakhir pada tanggal 20

Januari 2022. Penulis melaksanakan Praktek Pemagangan selama kurang lebih

satu bulan atau 26 hari kerja. Pada setiap minggu, penulis menjalani magang

sebanyak lima hari yaitu hari Senin sampai dengan hari Jumat. Penulis

mengikuti hari kerja serta jam masuk dinas, yang dijalani oleh para Pegawai

Negeri Sipil (PNS) di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu masuk pada pukul

07.30 s.d. 16.30 WIB.

3.2 Jenis Tanaman Native Yang ada di TAHURA Bunder Yogyakarta

Untuk mengetahui jenis tanaman karst Gunung sewu yang ada di TAHURA

bunder kurang lebih data yang telah penulis dapatkan ada seitar 15 jenis

tanaman native yang telah ter identifikasi dan di antara nya adalah:

1. Kepuh (Sterculia foetida)

Tanaman ini sejenis tanaman kerabat jauh kapuk randu yang sering di

sebut sebagai randu alas karena banyak tumbuh di hutan atau disebut

paranajiwa. Tanaman yang dalam bahasa latin dinamakan sterculia foetida

ini mampu tumbuh tinggi dengan diameter batang yang besar.


Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Malvales

Famili : Malvaceae

Genus : Sterculia

Spesies : S. foetida
Gambar 2.1

2. Laban (Vitex pubescens)

Tanaman dengan nama latin Vitex pubescens ini adalah tanaman dengan

kemampuan survive yang sangat hebat karena tanaman ini sangat tahan

dalam berbagai kondisi dan dapat tumbuh di berbagai jenis tanah dimana

tanaman ini juga sangat cocok di tanam di daerah dengan status sering

terjadi nya KARHUTLA karna tahan akan kebakaran dan tahan air tanamn

ini biasa nya hidup pada hutan sekunder.

Kerajaan : Plantae
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asteridae
Famili : Lamiales
Genus : Meliosma
Spesies : M.Pinnata/Vitex
Gambar 2.2

3. Lo (Ficus glumerata roxb.)

Pohon yang biasa tumbuh hingga kurang lebih 17m ini biasanya

memiliki getah berwarna putih susu yang berada di pohon dan juga

batang nya pohon ini juga menjadi keluarga dekat dari nangka-

nangkaan atau Moraceae. Pohon ini memiliki diameter daun daun

yang panjang yaitu 7,5-15 cm biasanya memiliki penyebutan yang

berbeda-beda di setiap daerah seperti loa di jawa barat dll.

Kerajaan : Plantae

Devisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Urticales

Famili : Moraceae

Genus : Ficus

Speies : Ficus racemose L./ Ficus glumerata roxb


Gambar 2.3

4. Mojo (Feroniella lucida)

Pohon Mojo merupaan pohon tahunan yang tinggi nya 10-25m.

Memiliki batang berkayu ,bercabang,dan bulat. Daunnya tersebar

pada batang muda,berbentuk lonjong dengan ujung dan panagkal

runcing tepi bergerigi atau berlekuk namun tidak dalam panjang

dari daunnya sekitar 4-13,5, lebar 2-3,5 cm.

Kerajaan : Plantae

Devisi : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Rutales

Famili : Rutaceae
Genus : Feroniella
Spesies : Feroriella lucida
Gambar 2.4

5. Preh (Ficus ribes)

Adalah tanaman yang biasanya di gunakan sebagai obat-obatan

herbal. Pohon yang biasa tumbuh di daerah jawa ini punya

penyebutan yang berbeda – beda di setiap daerah nya seperti walen

di sunda preh di jawa dan ampere di Madura.pohon yang umum

nya memiliki ciri-ciri batang tegak ini biasanya mampu tumbuh

dengan tinggi 10-15 cm.

Kasifikasi :
Kerajaan : Plantae
Devisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Moraceaea
Genus : Ficus
Spesies : Ficus ribes
Gambar 2.5

6. Asam jawa (Tamarindus indica)

Adalah salah satu tanaman yang biasa kita temui ini berbentuk pohon dan rarata

memiliki tinggi 10m walaupun bisa mencapai 42 meter dengan diameter 1m,

karenanya tanaman lerak besar dengan kualitas kayu yang setara kayu jati banyak

di tebang karena memiliki ekologis. Bentuk daunnya bulat telur berujung runcing,

bertepi rata, bertangkai pendek dan berwarna hijau.

Klasifikasi :
Kerajaan : Plantae
Devisi : Spematophyta
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Sapindalaes
Genus : Sapindus
Spesiae : Sapindus Rarak D
Gambar 2.6

3.3 Upaya Pemeliharaan tanaman karst gunung sewu

Dari total 6 tanaman native karst gunung sewu yang ada di TAHURA bunder

Yogyakarta Semuanya memiliki berbagai macam perlakuan yang di upayakan

oleh TAHURA bunder yogyakarta guna pemeliharaan tanaman native yang

bertujuan untuk melindungi tanaman dari beberapa kemungkinan yang dapat

mengganggu tumbuh kembang dan juga proses pelestarian dari tanaman-

tanaman karst gunung sewu yang ada di TAHURA bunder Yogyakarta.

1. Pengamanan dan perlindungan tanaman

Untuk menjaga keseimbangan ekosistem yang telah di bangun secara

alami di TAHURA bunder yogyakarta pasti berbanding lurus dengan

problem yang akan di hadapi, untuk itu TAHURA bunder yogyakarata

memiliki beberapa solusi yang di dalam nya tertadapat beberapa

penanganan untuk meminimalisir terjadinya beberapa kemungkinan

seperti gangguan Maupun ancaman yang terjadi akibat unsur alam

maupun faktor biologis. Kegiatan pengamanan biasanya dilakukan

dengan menyusur atau berpatroli demi menjaga kemungkinan-

kemungkinan terjadi nya gangguan yang berasal dari manusia maupun

unsur-unsur alam lainnya seperti hama dan mikro organisme.

2. Pemeliharaan tanaman

Pemeliharaan tanaman yang ada di TAHURA bunder yogyakarta

bertujuan untuk menjaga tumbuh kembang tanaman serta memelihara


ekosistem di sekitar nya agar tidak menghambat tumbuh kembang dari

tanaman.

a. Pengendalian hama dan penyakit

Tanaman merupakan sala satu mahluk hidup yang rentan terkena

penyakit dan juga serangan hama untuk itu perlu adanya

menanganan lebih lanjut demi meminimalisir penyebaran penyakit

pada tanaman-tanaman dan menekan angka kerugian akibat penyakit

dan juga hama.

b. Degradasi

Cara ini bermaksud untuk mengeliminasi tanaman yang sedang

terkena penyakit guna menjaga kelangsungan tanaman-tanaman lain

agar tetap tumbuh dan tidak terserang penyakit akibat parasit atau

mikroorganisme Lainnya.

c. Cara fisik

Cara fisik yang di maksudkan di sini adalah membunuh hama yang

menyerang tanaman dengan perhitungan agar keseimbangan

ekosistem yang ada di sekitarnya tidak rusak.

d. Pembersihan gulma

Pembersihan gulma di lakukan apabila gulma tersebut telah

menghabat tumbuh kembang dan juga menjadi pesaing nutrisi dari

tanaman. Gulma yang dibersihkan harus dijauhkan dari batang

tanaman, karena akan menghambat pertumbuhan. Pembersihan


gulma umumnya dilakukan pada fase pertumbuhan awal tanam dan

tidak dilakukan setelah tanaman melebih tinggi gulma.

3.4 Konservasi Pohon Kenari

Konservasi tanaman kenari sendiri sudah di budidayakan dari TAHURA

bunder masih merupkan hutan produksi akan tetapi proses dari budidaya

tersebut masih kurang terlalu di minati dalam hal produksi, terdapat 3 pohon

kenari yang saat ini ada di TAHURA bunder dan sebagian besar sudah tumbuh

sekitar 16-20 m dengan ketinggian maksimal dari tanaman ini adalah sekitar 46

m,berdasarkan data dari IUCN kenari merupakan salah satu tumbuhan yang

masuk dalam daftar merah karna termasuk pada spesies dengan status VU

(Vulnerable). Dari kelangkaan nya tersebut kenari di tahura bundert

Yogyakarta sangat di jaga ketat dengan melakukan beberapa penangan khusus

seperti menjauhkan kenari dari hama penyakit dan juga melaukan upaya dalam

menyuplai bibit dari luar demi memperluas persebaran kenari di TAHURA

bunder Yogyakarta.
Gambar 3.1

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil di atas maka dapat saya simpulkan ada sebagai berikut :

1. TAHURA bunder yogyaarta merupakan daerah konsrvasi di mana

TAHURA bunder Yogyakarta berada langsung dari pengawasan penuh

dari DLHK DIY Yang di dalam daerah konservasi tersebut tidak hanya

memiliki kekayaan flora endemic tapi juga memiliki beberapa

tumbuhan yang telah di anggap langkah di beberapa daerah aslinya

sebagai contoh nya adalah tanaman kenari

2. Tanaman kenari dan juga asam jawa merupakan 2 spesies yang

termasuk dalam tanaman yang hamper punah


Saran

Beberapa saran yang penulis berikan selama menjalani praktik magang di tahura

bunder :

1. untuk konservasi pohon kenari di tahura bunder Yogyakarta memang

sangat ideal apabila kita berkaca dari tumbuh kembangnya akibat

tanah dan pertumbuan nya yang terkontrol tetapi dalam rangka

menambah perseberan dan juga populasi dari pohon kenari penulis

menyarankan agar pengadaan bibit dan juga pertumbuh kembangan

dari pohon kenari ini harus lebih di perhatikan lagi menimang

beberapa faktor yang sangat menguntungkan dengan ada nya budidaya

dan juga pelestarian dari tanaman kenari ini

2. pemanfaatan lahan kosong harus lebih di gencarkan lagi menimang

sudah ada beberapa tanaman yang sudah layak tanam di resort 1


LAMPIRAN

1. Surat diterima dalam pemangangan


2. Dokumentasi selama praktik pemagangan
3. lembar pengesahan pemagangan
4. Identitas pemagangan
5. Dokumentasi laporan pemagangan
6. Surat ketrangan selesai praktik pemagangan

Anda mungkin juga menyukai