Disusun Oleh :
Laporan magang ini telah diperiksa dan disetujui sebagai kasil kegiatan magang
untuk memenuhi persyaratan mata kuliah Program Sarjana Teknik Lingkungan
(S1), 4 tahun Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Yogyakarta
Periode
Yogyakarta,
Mengetahui:
Wakil Rektor 1
Institut Teknologi YogyakaPta
Data Personal
Nama : Affan Amin Ayatulloh
NIM : 16250469
Jumlah SKS yang sudah lulus :
Tahun Akademik : 2016
Data Instansi Magang
Nama Instansi : Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XI
Yogyakarta
Unit Kerja : Seksi Informasi Sumberdaya Hutan
Alamat : Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XI
Jawa – Madura Jl. Ngeksigondo No.53 Kotagede,
Yogyakarta
Bidang Konsentrasi Magang dan Pembimbing
Bidang Konsentrasi : Konservasi Lingkungan
Pembimbing Lapangan : Soraya Isfansiari, S.Hut, M.T, M.A.
Pembimbing Akademik : Dra. Hj. Lily Handayani, M.Si.
Yogyakarta,
Soraya Isfansiari, S.Hut, M.T, M.A Dra. Hj. Lily Handayani, M.Si.
NIP : 19720809 199803 2 0011 NIDN : 0514125401
HALAMAN PRSEMBAHAN
1. Tuhan yang maha esa, Karena hanya atas kasih dan karunia-Nya maka
laporan ini dapat dibuat dan selesai pada waktunya.
2. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moril maupun materi
sertado’a yang tiada hentinya.
3. Ibu Dra. Hj. Lily Handayani, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Laporan
Kerja Praktek, yang selama ini telah tulus dan ikhlas meluangkan waktunya
untuk membimbing dalam pembuatan laporan Kerja Praktek pemagangan
ini.
4. Seluruh keluarga, yang senantiasa memberikan dukungan, semangat,
senyum dan doanya untuk keberhasilan ini.
5. Sahabat dan teman-teman, tanpa semangat, dukungan dan bantuannya
semua takkan sampai disini,
Terimakasih yang sebesar-besarnya untuk semua, dan semoga laporan ini
dapat bermanfaat serta berguna untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan masa yang
akan datang.
MOTTO
Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat, Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat melaksanakan dan menyusun laporan
Kerja Praktek dangan judul “LAPORAN PRAKTEK PEMAGANGAN
PEMANFAATAN CITRA SATELIT LANDSAT SKALA SEDANG UNTUK
PEMBUATAN PETA PENUTUPAN LAHAN KECAMATAN KOTAGEDE
2020”. Kerja Praktek merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan untuk
memenuhi persyaratan mata kuliah program Sarjana Teknik Lingkungan (S1)
Prodi Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Yogyakarta (STTL “YLH”
Yogyakarta). Selama melaksanakan Kerja Praktek dan kemudian tersusun dalam
laporan Kerja Praktek ini, banyak pihak yang telah memberikan bantuan,
dukungan dan bimbingan.
Pada kesempatan ini, tidak lupa diucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Prof. DR. Ir. H. Chafid Fandeli, SU selaku Rektor Institut Teknologi
Yogyakarta (STTL “YLH”) yang telah berjasa memberikan kontribusi dan
mengabdi untuk kampus Institut Teknologi Yogyakarta (STTL “YLH”) yang
tercinta ini.
2. Ibu Soraya Isfandiari, S.Hut, M.T, M.A selaku pembimbing praktek magang di
BPKH Wilayah XI.
3. Ibu Irene Arum AS., S.T. M.T. selaku Ka. Prodi Teknik Lingkungan Institut
Teknologi Yogyakarta (STTL “YLH”).
4. Ibu Dra. Hj. Lily Handayani, M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penyusun.
6. Ayah dan ibu selaku orang tua yang selalu meberi dukungan dan doanya
sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.
7. Seluruh staf yang turut membantu di BPKH Wilayah XI Jawa Madura.
8. Semua pihak yang telah mendukung, membantu serta mendoakan penyelesaian
laporan ini.
Penulis menyadari Laporan Praktek Pemagangan ini masih jauh dari sempurna
dan masih banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat diharapkan penyusun demi kesempurnaan Laporan Praktek
Pemagangan ini. Semoga Laporan Praktek Pemagangan ini dapat bermanfaat bagi
penyusun sendiri maupun pihak-pihak yang membacanya.
LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................i
IDENTITAS PEMAGANGAN...............................................................................ii
HALAMAN PRSEMBAHAN................................................................................iii
MOTTO..................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR ISI..........................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................ix
DAFTAR TABEL...................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang....................................................................................................1
1.3. Tujuan................................................................................................................2
1.4. Manfaat..............................................................................................................3
2.11. Topografi......................................................................................................21
BAB IV KESIMPULAN.......................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................33
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
permukiman.
kawasan hutan, dimana lahan hutan digunakan oleh masyarakan untuk lahan
terjadi akibat semakin berkurangnya lahan hutan. Lahan hutan yang beralih
fungsi menjadi lahan non hutan dapat mengakibatkan degradasi lahan yang
hutan yang semakin sedikit juga dapat perdampak pada kondisi udara dimuka
bumi.
1
masalah-masalah yang timbul, serta menentukan tindakan apa yang harus
dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi, dan personel
geografi.
sawah dan lain-lain yang sebelumnya dalam format raster pada sebuah citra
satelit resolusi tinggi dapat diubah kedalam format digital dengan proses
kedalam sebuah bidang datar dalam computer. Atau dapat disebut sebagai
1.3. Tujuan
2
Mengetahui cara pembuatan peta penutupan lahan Kecamatan Kota
Gede tahun 2019 dengan menggunakan citra satelit landsat skala sedang.
1.4. Manfaat
1. Waktu
2. Tempat
Ngeksigondo No.53
3
BAB II
GAMBARAN UMUM
Balai dengan jabatan eselon IV. Kepala Balai membawahi Kepala Subbagian
Tata Usaha, Kepala Seksi Pemolaan Kawasan Hutan, Kepala Seksi Informasi
4
13. BPKH Wilayah XIII Pangkal Pinang
14. BPKH Wilayah XIV Kupang
15. BPKH Wilayah XV Gorontalo
16. BPKH Wilayah XVI Palu
17. BPKH Wilayah XVII Manokwari
18. BPKH Wilayah XVIII Banda Aceh
19. BPKH Wilayah XIX Pekanbaru
20. BPKH Wilayah XX Bandar Lampung
21. BPKH Wilayah XXI Palangkaraya
22. BPKH Wilayah XXII Kendari
11/2002 tanggal 10 Juni 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPKH,
fungsi penyiapan dan penyajian data dan informasi kawasan hutan serta tata
lingkungan.
5
Gambar 2.2 Lokasi Praktek Pemagangan Balai Pemantapan Kawasan Hutan
Wilayah XI Yogyakarta 2020 Sumber : Google Earth 2020
Minggu : Tutup
Senin : 07.30–16.00
Selasa : 07.30–16.00
Rabu : 07.30–16.00
Kamis : 07.30–16.00
Jumat : 07.30–16.30
tanggal 10 Juni 2002 dan telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan
dan Tata Kerja Balai Pemantapan Kawasan Hutan Didik, dkk. 2015. BPKH
6
Wilayah XI memiliki visi dan misi diantaranya: 1. BPKH Wilayah XI Jawa
Hutan Lestari”. 2. Misi BPKH Wilayah XI Jawa Madura merupakan misi ke-
Kehutanan yang dipimpin oleh seorang Kepala Balai dengan dibantu oleh
Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Pemolaan Kawasan Hutan,
Fungsional.
7
Struktur Organisasi BPKH Wilayah XI Jawa-Madura adalah sebagai berikut:
KEPALA BALAI
SUB BAGIAN
TATA USAHA
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
8
1. Penyelesaian masalah kawasan hutan yang telah terjadi dan menghindari
sehingga fakta wilayah dapat disajikan dalam satu sitem berbasis komputer.
lainnya terletak di aspek spasialnya (kaitan dengan ruang), semua data dapat
dirujuk lokasinya di atas peta yang menjadi peta dasarnya. Ketelitian lokasi
data ditentukan oleh sumber petanya dengan segala aspeknya antara lain
9
digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi
lunak, data dan informasi geografi, dan manajemen data, sedangkan sebagai
sistem SIG terdiri atas subsistem : data input, data output, data management
mendukung hal tersebut diperlukan peta dasar berupa peta terbaru, peta
digital dan citra satelit sedangkan data atribut (berupa teks, tabel dan
10
1. Data masukan (Input Data) : Subsistem ini bertugas untuk
berbagai sumber. Sub sistem ini pula yang bertanggung jawab dalam
informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini
pemutakhiran serta koreksi cepat dan akurat. Sistem manipulasi data dan
11
optimasi atau pemodelan menurut ruang dan waktu. Subsistem keluaran
mampu menayangkan sebagian atau seluruh basis data asli maupun data
yang telah dimanipulasi, serta keluaran dari model spasial dalam bentuk
pembuat peta, dan walaupun produk SIG lebih sering disajikan dalam
seperti analisis bencana alam, kebakaran hutan, banjir, konversi lahan, studi
sumber data sebagian besar berasal dari data penginderaan jauh baik satelit
12
sistem ini. Sumber data lain berasal dari hasil survey terestrial atau uji
laporan yang terpercaya. Data spasial dari penginderaan jauh dan survey
informasi tentang suatu obyek, daerah, atau fenomena melalui analisis data
yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan obyek,
sebagai suatu proses membaca (Lillesand & Kiefer, 1990). Sutanto (1979)
obyek atau gejala tersebut. Karena tanpa kontak langsung, maka diperlukan
media supaya obyek atau gejala tersebut dapat diamati dan didekati oleh si
obyek - obyek yang ada atau nampak padanya dan pembuatan gambarannya
13
a. Deteksi obyek pada citra
Citra penginderaan jauh terbagi menjadi dua jenis citra, yaitu citra
foto dan citra non foto. Pembeda dari kedua jenis citra tersebut adalah jenis
sensor, jenis detektor, dan proses perekamannya. Citra foto udara biasanya
dicetak dalam skala besar, sedangkan citra non foto biasanya dicetak dalam
e. Alat pengindera (sensor), yaitu alat untuk menerima dan merekam radiasi
14
2.8. Citra Satelit
sebagai ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek,
daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu
alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau fenomena tersebut.
obyek yang sedang diamati, sebagai hasil liputan atau rekaman suatu alat
sensor dalam merekam obyek terkecil pada tiap pikselnya ini disebut
yaitu :
15
Citra resolusi sedang, memiliki resolusi spasial 2.5 m s/d 10 m (Citra
satelit SPOT)
dengan ukuran obyek terkecilnya 0,6 x 0,6 meter. Citra satelit terbentuk
dari serangkaian matrik elemen gambar yang disebut dengan piksel. Piksel
merupakan unit terkecil dari sebuah citra. Piksel sebuah citra pada
umumnya berbentuk segi empat dan mewakili suatu area tertentu pada
citra. Jika sebuah sensor memiliki resolusi spasial 20 meter dan citra dari
dengan cakupan yang luas biasanya memiliki resolusi spasial yang rendah.
pada data yang merupakan hasil dari pengklasifikasian data citra satelit
kuantitatif.
16
Penutupan lahan (and cover) berbeda dengan penggunaan lahan
lahan yang paling umum dikenal. Pada satu titik atau tempat, mungkin ada
memiliki politik dimensi.
Salah satu isu land cover (tutupan lahan) utama adalah bahwa
17
Citra satelit memungkinkan pengamatan langsung dari permukaan
Kesehatan tanaman
Mengubah deteksi
Analisis lingkungan
Penghematan Energi
Peta Karbon
Satelit Landsat
Sattelite) yang pertama, diluncurkan pada tahun 1972. Satelit ini terkenal
18
Landsat diluncurkan pada 15 April 1999. Landsat ini dilengkapi
Landsat-5. Saluran pada satelit ini pada dasarnya adalah sama dengan 7
California, USA
6. Resolusi pada Nadir 30x30 meter (TM), 120 m x 120 m pixel (far-
infrared band/band 7)
10. Saluran Citra Panchromatic, blue, green, red, near IR, middle IR, far
IR,Thermal IR
19
2.10. Deskripsi Umum Kecamatan Kotagede
20
Gambar 2.10 Peta wilayah Kotagede
Yogyakarta yang memiliki luas 3,07 Km2 . Luas wilayah ini merupakan
Yogyakarta.
2.11. Topografi
Kelurahan Rejowinangun.
21
No Kelurahan Luas (Km2) Jumlah RW Jumlah RT
1. Prenggan 0.83 13 57
2. Purbayan 0.99 14 58
3. Rejowinangun 1.25 13 49
Jumlah 3.07 40 164
Tabel 2.11. Luas Kelurahan dan Jumlah RT dan RW di Kecamatan
Kotagede
Selatan (Bagian dari rute Yogyakarta-Gunung Kidul) dan akses jalan Barat-
Timur (kea rah Barat menuju Yogyakarta dan Kearah Timur menuju Pleret
mempunyai makna sejarah dan budaya bagi penduduk sekitar dan dinasti
22
BAB III
3 Interpretasi Citra
lahan. Kelas tutupan lahan tersebut terdiri dari pemukiman dan pertanian
biru. Warna biru juga digunakan untuk menampilkan sawah baru tanam.
Sawah baru tanam biasnya memiliki banyak air. Vegetasi diwakili dengan
warna hijau terang sampai gelap. Derajat kecerahan warna hijau ini
23
biasanya mewakili kerapatan vegetasinya. Hutan dengan kerapatan tinggi
Sedang.
(1) (2)
jarak di peta dengan jarak yang ada di lapangan. Seperti untuk mengukur
menunjukkan ketelitian geometris dan detail dari unsur dan informasi yang
disajikan. Semakin besar suatu skala peta, maka semakin teliti dan detair
24
Rumus skala peta digunakan untuk menentukan atau menghitung
besar skala dari suatu peta. Rumus ini sangatlah sederhana, hanya memuat
peta ini dengan baik. Seperti apa rumusnya? Berikut ini adalah rumus
5 Digitasi Peta
data digital dimana dapat ditambahkan atribut yang berisikan informasi dari
objek yang dimaksud. Pada saat ini proses digitasi biasanya dilakukan
25
dengan menggunakan komputer atau sering disebut Digitasi on
menyimpan lokasi , bentuk, dan atribut dari fitur geografis. Format data
Shp disimpan dalam satu set file terkait dan berisi dalam satu kelas fitur.
Data yang disimpan dapat berupa titik (point), garis (polyline) dan
26
Gambar 3.3. Hasil Digitasi Peta Penutupan Lahan Kecamatan Kotagede
Data citra yang sudah kita potong dengan sesuai kebutuhan yang
ada yaitu berformat vektor, yang nantinya kita jadikan obyek penelitian,
dan juga berfungsi untuk memperjelas citra yang akan kita teliti.
Kotagede yang sudah ada, karena daerah penelitian yang akan dilakukan
27
Gambar 3.4. Hasil Cropping Peta Penutupan Lahan Kecamatan Kotagede
dalam SIG disebut sebagai data atribut. Data atribut berbentuk table, dan
lumrah juga disebut sebagai tabel atribut. Table atribut memiliki kolom dan
data yang tersimpan dalam atribut fitur, maka data tersebut tidak memiliki
arti yang banyak karena hanya memberikan informasi bentuk fitur saja.
perubahan atribut.
28
Data yang disajikan berikut adalah dari apa yang di buat dalam
peta tersebut. Kolom FID berisi nomer tiap kolom. Kolom shape berisi
Kolom FCODE unutk pemberian kode sautu daerah berisi 40402. Kolom
peta yang dibuat. Kolom Kecamatan untuk pemberian nama peta yang
dibuat. PL2020 adalah kode untuk digitasi suatu penutupan lahan yang
dibuat. Kode 2012 adalah kode untuk pemukiman, kode 20092 adalah kode
peta yang menarik dan mudah dimengerti serta mengandung presisi yang
baik. Setidaknya dalam suatu layout peta, seperti judul peta, skala peta,
29
arah utara, koordinat/grid, legenda peta, tahun pembuatan, penerbit peta,
1. Judul Peta
bagian atas tengah, atas kanan, atau bawah. Walaupun demikian, sedapat
2. Skala Peta
di lapangan. Skala ditulis di bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di
bawah legenda.
3. Tanda Arah
Pada umumnya, arah utara ditunjukkan oleh tanda panah kea rah
atas peta. Letaknya di tempat yang sesuai jika ada garis lintang dan
4. Koordinat
5. Legenda
30
6. Symbol Peta
posisional.
dengan jarak.
pemukiman dan pertanian lahan kering campur, akan tetapi mayoritas lebih
31
besar pemukimannya. Di bagian selatan hanya terdapat pemukimanan saja.
pada Peta Citra Satelit Landsat Skala Sedang mayoritas adalah pemukiman.
BAB IV
KESIMPULAN
berikut :
32
1. Dapat mengetahui informasi sejarah dan visi misi di Balai Pemantapan
Kawasan Hutan.
sedang.
Kecamatan Kotagede.
4. Dalam pembuatan peta ini kita dapat mengetahui apa saja lahan yang
5. Pada peta penutupan lahan tersebut terdapat berapa skala peta yang
layout peta.
DAFTAR PUSTAKA
33
Badan Standarisasi Nasional, SNI 7645. Klasifikasi Penutup Lahan. Jakarta,
34