Disusun oleh :
Edo Adrian
20193010040
PROGRAM VOKASI
2021
HALAMAN PENGESAHAN
Edo Adrian
Menyetujui,
Elektromedis
Mengetahui,
NIP.19650601201210143092
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PENDIDIKAN
NIM : 20193010040
Pembimbing Lapangan
Mengetahui
Direktur
Edo Adrian
DAFTAR ISI
8
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum Praktik Kerja Lapangan adalah merupakan realisasi dari
tujuan pendidikan, sehingga mahasiswa :
a. Melatih mahasiswa-mahasiswi agar dapat mengetahui cara menyelesaikan
suatu pekerjaan dengan baik dan dapat menerapkan ilmu teori perkuliahan
ketika dihadapkan dengan kerja lapangan yang nyata.
b. Memahami tentang struktur dan proses yang terjadi dilapangan.
c. Terbina minat dan perhatiannya terhadap lapangan pekerjaan yang harus
dihadapinya nanti.
d. Memahami lebih mendalam masalah teknik perencanaan, pemasangan,
pengujian dan pemeliharaan serta perbaikan peralatan kesehatan dan sarana
kesehatan
e. Terbina kepribadiannya dalam hidup berwarga negara.
f. Memotivasi mahasiswa/i untuk mengembangkan keahliannya lebih lanjut.
g. Beradaptasi dengan profesi lainnya di fasilitas pelayanan kesehatan.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan adalah sebagai
berikut:
a. Mengerti dan memahami perencanaan, pengelolaan, administrasi teknis dan
peralatan di instansi terkait, pengoperasian, pemeliharaan, perbaikan, dan
standar kalibrasi sesuai tugas, fungsi dan kewenangan Teknik Elektromedik.
b. Memperoleh, mengolah, menganalisis data/informasi dan
menginterpretasikan (menafsirkan) hasilnya dalam bentuk laporan.
c. Memberi pelajaran kepada mahasiswa agar dapat belajar secara pola pikir
lebih dalam mengamati, memahami sekaligus menganalisis sistem kerja.
d. Dapat mempelajari lebih lanjut tentang teknologi elektro yang diterapkan
dalam dunia kedokteran atau kesehatan.
e. Dapat menjalankan kode etik profesi dan standar profesi teknisi elektromedis
sesuai dengan KEPMENKES.RI No. 371/MENKES/SK/III/2007.
9
f. Mengetahui sistem manajemen perusahaan pada Instalasi Pemeliharaan
Sarana / Prasarana Rumah Sakit.
g. Mampu melakakukan pemasangan / instalasi alat Elektromedik.
h. Mampu melakukan penggunaan alat Elektromedik pada Sarana Pelayanan
Kesehatan.
i. Mampu menerapkan prinsip keselamatan dan kesehatan kerja.
Agar tidak terjadi pelebaran masalah yang akan di bahas, maka penulis
membatasi pembahasan sebagai berikut:
1. Melakukan service dan perbaikan alat yang mengalami kerusakan, baik
di lakukan di rumah sakit, PMI maupun di kantor.
2. Melakukan kunjungan service dan maintenance alat di PMI
3. Pembahasan alat Tube Sealer
10
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
11
PT. Frismed Hoslab Indonesia adalah distributor pertama di Indonesia yang
membidangi immunohematology pada teknologi Gel Test (DiaMed Original Gel
Test). PT. Frismed Hoslab Indonesia memberikan kelengkapan produk pada setiap
alur kerja Pelayanan Darah dengan kualitas yang baik dan harga yang kompetitif,
serta after sales service yang profesional dan terjamin.
12
2.3 Struktur Organisasi
13
1. Komisaris
Tugas komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan,
membuat dan menyimpan risalah rapat dewan komisaris serta memberikan
laporan tentang tugas pengawasan kepada RUPS.
2. Direktur
Tugas direktur memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-
kebijakan perusahaan atau institusi. memilih, menetapkan, mengawasi tugas
dari karyawan dan kepala bagian (manajer) atau wakil direktur. menyetujui
anggaran tahunan perusahaan atau institusi.
3. Penanggungjawab Teknis
Penanggung jawab teknis memiliki banyak tugas contohnya
merencanakan dan membentuk mutu perusahaan, mengawasi teknisi,
mengkoordinasikan produksi dan tugas – tugas itu tergantung perusahaan
mereka berkerja.
4. Human Resource Development & General Affairs
Tugas HRD lebih berfokus pada sumber daya manusia (SDM)
perusahaan sedangkan GA lebih berhubungan dengan kebutuhan operasional
perusahaan.
5. Marketting
Tugas marketing menjalin dan menjaga hubungan baik dengan klien-
klien Perusahaan, menerima dan mempromosikan permintaan-permintaan
konsumen terhadap informasi mengenai produk jasa perusahaan.
6. Finance & ACC
Tugas FINANCE dan ACC bertanggung jawab atas semua ruang
lingkup keuangan perusahaan meliputi dari penyusunan, transaksi dan buat
laporan keuangan perusahaan.
7. Teknisi
Tugas teknisi menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan
khususnya kelayakan siap pakai peralatan kesehatan dengan tingkat
keakurasian dan keamanan serta mutu yang standar.
14
8. Logistik
Tugas logistik yaitu mengkoordinasi dan melacak pengiriman,
mengelola gudang, menganalisis sitem rantai pasok dan pengawasan
keamanan.
2.4 Tupoksi
Berikut merupakan tugas pokok fungsi dari PT. FRISMED HOSLAB
INDONESIA :
1. Tugas Pokok
PT. Frismed Hoslab Indonesia mempunyai tugas untuk memberikan
pelayanan alat kesehatan atau sebagai distributor alat kesehatan
khususnya alat bank darah secara paripurna.
2. Fungsi
Sebagai distribusi alat kesehatan khususnya dibagian bank darah yang
berkualitas dengan sumber daya manusia yang kompeten.
15
3. Kalibrasi
Kegiatan kalibrasi yaitu memeriksa keadaan alat sesuai dengan standart
atau tidak. Kalibrasi sangat perlu dilakukan yaitu untuk menjaga kondisi
alatkesehatan agar tetap sesuai dengan standart besaran pada spesifikasinya.
16
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PENDIDIKAN
Tube sealer merupakan alat untuk membuat segmen pada selang kantong
darah secara aseptis yang dapat berfungsi secara individual maupun pararel
17
sesuai kebutuhan. Prinsip kerja alat ini dengan memanfaatkan frekuensi radio
sebesar 40.68 Mhz yang disalurkan ke elektroda dalam head sealer sebagai
penjepit selang dalam waktu 1-3 detik untuk menciptakan segmen pada selang
kantong darah.
Cara kerja dari Tube sealer adalah pada saat selang kantong darah
diletakan pada celah head sealer maka secara otomatis saklar tertekan dan
memberikan perintah ke RF board untuk membangkitkan sinyal dengan
frekuensi 40.68 Mhz kemudian di kuatkan dayanya dan difilter lalu disalurkan
ke head sealer dengan elektroda, maka elektroda akan panas karena adanya
aliran frekuensi 40.68 Mhz. Panas tersebut digunakan untuk mencairkan selang
yang ada dalam head sealer sehingga terdapat segment pada selang kantong
darah.
1. Spesifikasi Alat
Adapun spesifikasi alat sebagai berikut :
a. Fisik :
1) Dimensi ( W x H x D ) : 175 x 150 x 300 mm
2) Berat : 6 Kg
b. Fitur :
1) Ukuran tubing pada seal : 6 mm diameter maksimal
2) Frekuensi RF : 40.68 MHz
3) Keluaran daya RF : 30 watt
4) Serial Number : 2528771
5) Waktu penyegelan : 0.8 – 1.5 detik
6) Lampu indikator : Hijau ( alat siap )
: Merah ( proses )
c. Sumber daya :
1) Tegangan utama AC : 100-250 VAC, 50/60 Hz ( 1 Phase)
2) Daya : stanby (10 watt), operasi (250 watt)
3) Fuse : 3 Amp di 100-250 VAC
d. Keadaan lingkungan :
1) Hanya boleh digunakan didalam ruangan.
18
2) Ketinggian 2000 meter
3) Suhu operasional : 5°-40° C
4) Suhu penyimpanan : -20° - 70° C
5) Kelembapan relatif maksimum 80% untuk suhu hingga 31°C , menurun
secara linear menjadi 50% kelembapan relatif pada 40 ° C.
6) Fluktuasi tegangan suplai toleransi ± 10 %.
19
1. Head Sealer
Gambar 3. 4 RF board
20
RF board adalah bagian alat yang berfungsi membangkitkan sinyal
frekuensi 40.68 Mhz melalui komponen crystal kemudian dikuatkan daya nya
sebanyak dua kali menggunakan capasitor MRF454.
3. Rangkaian Filter
21
Rangkaian matching board berfungsi menyesuaikan gelombang setelah di
filter kembali pada frekuensi 40.68 MHz dan meneruskan ke elektroda.
5. Control Board dan Distributoni Board
Rangkaian control board berfungsi untuk menerima triger dari head sealer
dan meneruskan ke RF board. Sedangkan distribution board berfungsi menerima
tegangan dari power supplay dan meneruskan ke berbagai rangkaiang yang ada
didalam alat tube sealer.
6. Power Supply
22
ke dalam power supply berupa arus AC (arus bolak-balik ) kemudian
dikonverter (dirubah) menjadi arus DC (arus searah ).
3. Prinsip Kerja
Tube sealer mempunyai prinsip dasar yaitu ketika saklar pada head sealer
ditekan menggunakan selang kantong darah maka akan mengirim sinyal ke RF
board, lalu RF board membangkitkan sinyal dengan frekuensi 40.68 MHz.
Sinyal yang telah dibangkitkan oleh RF board di kuatkan daya nya kemudian
output dari RF board ini menuju rangkaian filter dan matching.
Sinyal di filter agar tidak ada gelombang yang dapat mengganggu
perangkat elektronik lain seperti HT ataupun televisi, kemudian sinyal masuk ke
rangkaiang matching untuk disesuaikan frekuensinya kembali pada 40.68 MHz.
Sinyal berfrekuensi tinggi tersebut kemudian menghasilkan panas yang
disalurkan ke elektroda yang berfungsi menjepit selang kantong darah dengan
kecepatan 1-2 detik untuk menghasilkan segmen pada kantong darah tersebut.
4. Blok Diagram
23
Pertama arus bolak balik ( AC ) masuk melalui socket dan fuse yang
berfungsi sebagai pengaman. Arus tersebut masuk ke Noise filter yang berfungsi
sebagai filter frekuensi-frekuensi liar kemudian masuk ke rangkaian power
supply. Rangkaian power supply merubah tegangan bolak balik ( AC ) menjadi
tegangan searah DC.
Ketika alat di operasikan limit switch pada head sealer memerintahkan
trigger board untuk melakukan trigger atau mengirimkan tegangan ke control
board. Control board menerima perintah dari trigger board untuk memberikan
tegangan ke RF board untuk membangkitkan frekuensi sebesar 40.68 MHz,
selain membangkitkan frekuensi dengan komponen krystal RF board juga
mengolah sinyal frekuensi tinggi itu. Output sinyal dari RF board dihubungkan
ke rangkain filter dan matching untuk di filter dari frekuensi – frekuensi liar dan
disesuaikan kembali pada frekuensi 40.68 MHz.
Sinyal berfrekuensi 40.68 tersebut disalurkan ke elektroda yang berada
pada bagian head sealer yang mengakibatkan elektroda tersebut menjadi panas.
Pada saat yang bersamaan solenoid pada head sealer mendapat tegangan atau
perintah dari control board untuk memberikan dorongan pada elektroda.
Disitulah selang kantong darah terhimpit oleh solenoid dan elektroda disertai
dengan energi panas yang dihasilkan oleh sinyal berfrekuensi tinggi. Hasil dari
proses itu mengakibatkan terbentuknya segmen pada selang kantong darah.
Segmen pada selang kantong darah itu berfungsi sebagai penyekat dan
memudahkan perawat atau petugas PMI untuk memotong selang kantong darah
untuk mengambil sample darah pasien ataupun pendonor darah.
24
kencangkan mur pengunci di bagian bawah cap. Sealing tidak akan
bekerja apabila sealing cap tidak terpasang atau kendur.
c. Kendurkan mur di bagian atas yang menahan lembar plastic transparan
( splash guard ) dan tarik splash guard kemudian kencangkan kembali
mur. Spalsh guard berfungsi mata operator dari percikan darah
seandainya tubing kantong darah pecah pada waktu proses sealing,
d. Tekan selang kantong darah yang akan di-seal pada sealing head. Pada
waktu proses sealing lampu indicator akan berubah warna menjadi
MERAH, setelah proses selesai lampu berubah warna menjadi HIJAU
kembali. Warna hijau menandakan sealing berikutnya sudah siap
dilakukan.
6. Pemeliharaan Alat
Pemeliharan Tube Sealer di workshop PT. Frismed Hoslab Indonesia
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Memeriksa kelengkapan dan aksesoris pada alat tube sealer.
b. Lakukan pembersihan pada seluruh bagian alat.
c. Melakukan pengencangan pada baut alat tube sealer.
d. Lakukan pengecekan fungsi dan kondisi bagian alat.
e. Melakukan kalibrasi dan pengujian fungsi sealing head.
f. Lakukan pemeriksaan kinerja dan aspek keselamtan kerja.
g. Membersihkan bagian sealing head dan elektroda menggunakan cairan.
7. Perbaikan Alat
Berikut merupakan perbaikan alat tube sealer dengan langkah – langkah
sebagai berikut :
a. Kerusakan
Alat tidak bisa membuat segmen pada selang kantong darah.
b. Analisa kerusakan
1) Kabel power rusak.
2) Sensor triger rusak.
3) Garis segmen pada head seal kotor
25
c. Tindakan Perbaikan
1) Mengecek tegangan sumber atau PLN, kemudian Mengecek kabel
power dan fuse, apabila fuse putus maka ganti fuse apabila masih
tidak berfugsi ganti kabel power.
2) Bersihkan segmen pada elektroda dengan air hangat dan kain yang
tidak berserabut
3) Bongkar alat kemudian mengecek fungsi sensor triger apakah dapat
berfungsi secara normal atau tidak, apabila sensor triger tidak dapat
berfungsi secara normal, langkah selanjutnya mengganti board
sensor triger dengan rangkaian yang baru.
26
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Selama melaksanakan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama
satu bulan di PT. Frismed Hoslab Indonesia, penulis banyak memperoleh
pengalaman dan ilmu pengetahuan yang belum pernah didapatkan sebelumnya.
Praktik kerja lapangan di PT. Frismed Hoslab Indonesia ini merupakan
pengaplikasian ilmu-ilmu yang diperoleh selama diperkuliahan. Pengalaman
praktik secara langsung dalam perbaikan dan pemeliharaan sarana kesehatan
yang ada di perusahaan serta prosedur yang digunakan dalam perbaikan dan
pemeliharaan tersebut memiliki kesan dan nilai tersendiri bagi penulis. Dari
praktik kerja lapangan kami dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Praktek Kerja Lapangan (PKL) bertujuan agar mahasiswa dapat
memahami lebih mendalam mengenai teknik perencanaan, pemeliharaan,
pemasangan serta perbaikan semua peralatan elektromedik dan sarana
kesehatan lainya.
2. Mahasiswa dapat mengenal dunia kerja khususnya bidang elektromedik di
rumah sakit.
3. Mahasiswa dapat mengenal alat-alat bank darah yang sering digunakan di
rumah sakit maupun di PMI
4. Mahasiswa dapat belajar lebih mendalam tentang sistem pemeliharaan dan
perbaikan alat-alat kesehatan baik cara pemecahan masalah atau prosedur
pemeliharaan dan perbaikan alat tersebut.
27
4.2 Saran
Adapun saran penulis sampaikan kepada pihak kampus Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta Progam Studi Teknik Elektromedik dan adik-adik
tingkat. Kami berharap saran yang kami berikan dapat membangun dan
meningkatkan kinerja kita. Berikut saran dari penulis :
1. Untuk adik-adik tingkat dari prodi Teknik Elektromedik Program Vokasi
UMY.
a. Persiapkan diri sebelum melaksanakan PKL baik itu materi maupun
praktek, agar saat melaksanakan PKL dapat melakukan tugas-tugas
teknik elektromedik di lapangan kerja dengan baik.
b. Mencari ilmu sebanyak-banyaknya saat pelaksanaan PKL di lapangan,
karena terkadang banyak ilmu yang tidak kita dapatkan di bangku
kuliah tapi diperoleh saat pelaksanaan PKL.
c. Selalu bekerja dibawah koordinasi pembimbing lapangan dengan
tujuan untuk meminimalkan kejadian yang tidak diinginkan.
2. Untuk pihak kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Program
Studi Teknik Elektromedik.
a. Berikan pembekalan terlebih dahulu sebelum mahasiswa
melaksanakan kegiatan PKL Industri maupun rumah sakit.
b. Lakukan evaluasi secara rutin setelah mahasiswa/mahasiswi selesai
melakukan PKL.
28
Daftar Pustaka
1. Frismed. 2021. Biodata dan Sejarah PT. Frismed Hoslab Indonesia. Tanggerang.
https://www.frismed.co.id. Diakses 10 September 2021 pukul 14.00 WIB.
2. Pranaditya, Afif. 2019. Laporan Praktik Kerja Lapangan Pendidikan PT. Mitra
Inti Medika. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
29
Lampiran
30
Gambar 4. 2 Kalibrasi Blood collection mixer
31
Gambar 4. 4 Pengenalan alat-alat bank darah
32
Gambar 4. 6 Rangkaian hardware Centrifuge
33
Gambar 4. 8 Penyerahan kenang-kenangan untuk PT.Frismed Hoslab Indonesia
34
Gambar 4. 10 Foto Bersama
~ Terima Kasih ~
35