Anda di halaman 1dari 12

uk memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan oleh guru.

Contoh permainan ice breaking dalam pembelajaran antara


siswa dan guru
Untuk mengurangi rasa jenuh para siswa saat kegiatan belajar belangsung, terkadang para guru
mengajak para siswa mengadakan permainan akan tetapi tidak meninggalkan materi pelajaran
yang akan disampaikan. Permainan dalam ruangan sering disebut dengan ice breaking. Contoh
permainan ice breaking dalam pembelajaran dapat dilakukan para guru dengan siswanya
dengan :

 Memberi salam

Dimana para siswa akan diajak berkonsentrasi dimana guru akan memberi salam kepada siswa
dengan cara menepuk bahu dan siswa yang lain menegur yang lain hal ini dapat dilakukan pada
pelajaran bahasa akan tetapi untuk pelajran matematika guru akan menyebutkan sebuah angka
lalu disapa salah satu siswa dengan bilangan berikutnya misal guru berkata 1 untuk bilangan
prima maka siswa yan dtepuk bahunya akan menyebutkan dan seterusnya.

 Perkenalan
Para siswa akan membentuk lingkaran atau garis dan guru datang kepada salah satu siswa
mejabat tangannya dengan menyebutkan nama seperti contoh saya Budi (guru) saya Nuri (siswa)
dan siswa berjabatan tangan kepada siswa yang lain dengan menyebutkan nama mereka.

 Uji kesigapan dan konsentrasi siswa

Guru akan menyebutkan salah satu yang mereka bawa dan menyebutkan apa saja yang mereka
bawa dan para siswa yang ditunjuk dapat menyerbutkan kembali apa yang telah disebutkan oleh
guru. Dalam permainan ini siswa di ajak dan diajarkan untuk dapat berkonsentrasi serta sigap
menyebutkan apa yang telah dikeluarkan guru dengan urutan yang benar.

Baca Inspirasi Lainnya ! 10 Cara Mengajar Anak Paud TK SD yang Baik Efektif dan
Menyenangkan

 Mengingat warna

Para siswa diberikan beberapa warna yang sama lalu guru mengibarkan warna tertentu maka
siswa yang memiliki warna yang dikibarkan berkumpul menjadi satu kelompok dan akan tetap
bila memiliki tetapi tidak sigap akan terkena hukuman.

 Gerak dan lagu

Ice Breaking pembelajaran melalui gerak dan lagu sangatlah bervariasi. Contoh- contoh Ice
Breaking dengan gerak dan lagu yang bisa diterapkan oleh guru antara lain Marina menari diatas
menara, kepala pundak lutut kaki, chicken dance dengan diiringi music, hingga yang ter-update
adalah gerak dan lagu “baby shark”. Tentunya, dengan diterapkannya Ice breaking gerak dan
lagu ini akan menghilangkan kebosanan pada anak saat pembelajaran.

 Tepuk Tunggal Ganda Trio

Tepuk tunggal ganda trio sangat familiar dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Nah, di kelas
guru juga dapat menggunakan tepuk ini sebagai Ice breaking yang menarik dalam pembelajaran.
Peraturannya sangat mudah, anak akan melakukan tepuk sesuai dengan aba-aba dari guru. Siswa
tepuk satu kali jika ada aba-aba “Tunggal!”, siswa tepuk dua kali jika ada aba-aba “Ganda!”, dan
tepuk tiga kali jika ada aba-aba “Trio!”. Ice breaking di kelas dengan menggunakan tepuk
tunggal ganda trio ini dapat digunakan untuk mengasah konsentrasi siswa juga lho. Selamat
mencoba!

 Lakukan Yang Guru Katakan

Lakukan yang guru katakan adalah Ice breaking yang juga sangat mudah untuk diterapkan. Guru
akan mengatakan beberapa aba-aba, “pegang dagu” , “pegang hidung”, “pegang pipi” , “pegang
dahi”, dll, dan siswa diharuskan untuk mengikuti aba-aba yang dikatakan guru. Untuk menjebak
siswa, guru memegang bagian yang tidak sesuai dengan aba-aba. Sehingga jalannya Ice breaking
ini akan berjalan lebih menarik. Ice breaking untuk belajar yang satu ini dapat juga digunakan
untuk melatih konsentrasi siswa.

Para siswa akan terhibur dan guru dapat mengajar tidak dalam suasana tegang serta suasana
belajar mengajar menjadi cair dan nyaman.

Contoh permainan ice breaking melatih konsentrasi dan menghilangkan rasa


bosan

Permainan ice breaking yang dilakukan untuk melatih konsentrasi , dimana diketahui bila kita
sedang melakukan suatu seminar pastinya akan merasa bosan, untuk menghilangkan perasaan
bosan itu biasanya trainer mengadakan suatu permainan untuk menghilangkan kebosanan yaitu
mengadakan permainan yang disebut dengan ice breaking. Begitu juga dalam kegiatan belajar
mengajar, siswa sangat dimungkinkan merasa bosan, maka dari itu Ice breaking dapat diandalkan
untuk menghilangkan kebosanan siswa dan mengembalikan tingkat konsentrasi siswa dalam
belajar. Contoh permainan ice breaking dalam pembelajaran untuk melatih konsentrasi yaitu
dilakukan :

 Bermain tebak kata

Dimana guru akan mengucapkan satu kata, lalu kemudian guru menunjuk kepada salah satu
siswa, siswa disuruh menyebutkan kembali apa yang dikatakan pembicara

Baca Inspirasi Lainnya ! Cara Membuat Game Permainan Teka Teki Silang TTS Untuk Media
Belajar di Sekolah

 Bermain kata berkait

Siswa dibuat 1 kelompok yang teriri dari 4 orang, lalu pesera diberikan satu kalimat, siswa
tersebut menyebut kedepannya hingga siswa yang terdepan akan menyebutkan kalimat apa yang
disebut pada siswa pertama.

 Bermain mengurutkan angka

Para siswa dibuat satu kelompok dimana satu kelompok teriri dari 10 orang, siswa yang
dibelakang menepuk bahu yang didepan dengan menyebutknba satu angka yang dimula sari
angka terbesar hingga yang terkecil contoh si A yang dibelang menyebut angka 15 dan siswa
yang didepan menyebut angka 14 dan seterusnya hingga siswa yang didepannya.

 Bermain menyebut 3 nama binatang


Permainan ini untuk melatih konsentrasi siswa dalam hal para siswa disuruh mengingat 3 nama
binatang secara berurutan seperti kucing-Macan-kerang disini guru menunjuk secara acak siswa
dengan kata kucing-macan-kerang

Permainan-permainan yang dilakukan para siswa selain melatih konsentrasi juga mengurangi
kebosanan dan kejenuhan, tidak hanya itu permianan ini mengurangi keteganganserta
mencairkan suasana yang ada diruangan. Dengan cairnya suasana di ruangan dan hilangnya
muka-mua stress menjadi muka-muka cerita pemberi materi dapat melakukan pengisian materi
dengan suasana yang lebih nyaman serta bersahaja.

contoh ice breaking dalam pembelajaran (kknm.unpad.ac.id)

Permainan ice breaking melatih kekompakan dan saling mengenal antar siswa

Seperti diketahui bahwa mengikuti semiar ataupun pelatihan antara siswa satu dengan siswa
lainnya tidak saling mengenal, dan suasana kaku pasti terjadi disana. Pelatihan atau seminar
dengan waktu yang lama (3-4 jam) pasti membosankan ditambah lagi tidak saling saling
mengenal. Pemberi materi pasti akan mengetahui bahwa para psertanya telah mulai bosan
dengan melihat para pengerta sudah mulai banyak mengantuk. Pemberi materi akan mencairkan
suasana dengan cara mengajukan suatu permainan, cara ini disebut dengan Ice breaking. Contoh
permainan ice breaking dalam pembelajaran untuk melatih kekompakan yaitu dilakukan :
 Mengadakan permainan merangkai kata

Para siswa yang terdiri dari 5 diberikan 5 buah kata dan guru menyebutkannya, dan kelompok
tersebut merangakai kata-kata yang sudah diterima , contoh guru menyebutkan ULAR
MELINGKAR DIATAS PAGAR BERPUTAR dan dimana satu siswa menerima 1 kata
kemudian kata-kata yang diterima di rangkai seperti perintah guru

 Menyebutkan kata yel-yel

Dala suatu pertemuan seminar biasanya ada yel-yel yang disebut, pembicara atau guru
menyebutkan suatu yel yel yang berkaitan dengan seminar yang sedang diadakan dan para
pserta akan mengulangi dengan penambahan kalimat yes contoh guru mengatakan BANGUN
PAGI SEHAT dan para siswa menjawab nya YES YES YES dengan semangat dan kompak
berulang-ulang.

 Meneruskan sebuah lagu

Permainan ini terdiri dari 5 hingga 6 orang dalam satu kelompok, kelompok tersebut diberikan
sebuah teks lagu dan dinyanyikan bersama-sama akan tetapi ada beberapa kata yang hilang dan
kata-kata tersebut harus dinyanyikan bersam-sama agar menjadi satu kesatuan lagu lagi

Siapa Dia?

Langkah-langkah :

* Minta semua peserta untuk berdiri dan membentuk lingkaran


* Minta seorang peserta untuk memperkenalkan nama dan satu hal lain mengenai dirinya dalam bentuk
satu kalimat pendek (menyebut, hobi, atau tempat tinggal,), misal: Nama saya Retno, hobi baca buku.
* Mintalah peserta kedua untuk mengulang kalimat peserta pertama, baru kemudian memperkenalkan
dirinya sendiri, misal : teman saya Retno, hobi baca buku, saya Rahnat, hobi main catur.
* Peserta ketiga harus mengulang kalimat 2 peserta sebelumnya sebelum memperkenalkan diri,
demikian seterusnya sampai seluruh peserta memperoleh gilirannya.
* Apabila peserta tidak dapat mengingat nama dan apa yang dikatakan 2 peserta lainnya, maka ia harus
menanyakan langsung pada yang bersangkutan: ‘siapa nama Anda?’ atau ‘siapa nama Anda dan apa
hobi Anda?’

===========================================

Kisah Angka-Angka

Permainan ini dipakai agar peserta mengenal satu sama lain dengan cara santai dan menghapuskan
kekakuan.

Langkah-langkah :
* Mintalah seluruh peserta berhitung dari nomor 1 dan seterusnya sampai selesai (habis)
* Minta setiap peserta mengingat nomor urutnya masing-masing dengan baik, jika perlu lakukan
pengujian dengan menyebut secara acak beberapa angka dan minta peserta yang disebut nomornya
untuk menyahut ‘ya’!, atau tunjuk beberapa orang peserta secara acak dan tanyakan ia nomor urut
berapa.
* Tegaskan sekali lagi apakah mereka benar – benar mengingat nomor urutnya masing – masing.
* Setelah yakin, jelaskan bahwa Anda akan menyampaikan suatu berita atau suatu cerita tertentu di
mana dalam sepanjang cerita itu akan disebut sejumlah angka – angka. Peserta yang disebut angka atau
nomor urutnya diminta segera berdiri dan langsung meneriakkan namanya keras – keras kepada seluruh
peserta lain. Jika terlambat 3 detik, peserta dikenakan hukuman ramai – ramai oleh peserta lain.
* Tanyakan kepada peserta apakah mereka paham peraturan tersebut?, jika perlu ulangi sekali lagi dan
berikan contoh.
* Mulai bercerita, misalnya : saudara – saudara, latihan ini sebenarnya sudah direncanakan sejak lima
bulan yang lalu, tapi karena beberapa hal, barulah tiga bulan yang lalu ada kejelasan dan kemudian
dipersiapkan oleh delapan orang panitia ……….. dst. Atau cerita lain yang Anda karang sendiri pada saat
itu ( yang penting, dalam cerita itu ada disebutkan angka – angka nomor urut peserta setiap satu kalimat
atau setiap selang satu menit ).
* Lakukan sampai separuh peserta tersebut nomornya atau seluruhnya (bergantung kepada kecepatan
Anda dan peserta dan sesuai dengan waktu yang tersedia)
* Lakukan diskusi dengan peserta tentang apa makna permainan ini dan dapat digunakan untuk apa saja
dalam kegiatan latihan, termasuk perasaan – perasaan peserta sendiri.
* Simpulkan

===========================================

Mencari Jodoh

Langkah-langkah :

* Buatlah kalimat pendek yang berhubungan dengan materi pelajaran yang akan diberikan , misal :
Bersama Membangun Kepedulian. Kalimat yang dibuat sebanyak setengah dari jumlah peserta, kalau
peserta 20 orang, harus disediakan 10 kalimat.
* Pecahlah kalimat tersebut ke dalam dua bagian dan ditulis di kertas, satu kertas berisi kalimat
“Bersama Membangun” dan satu kertas berisi kata “Kepedulian”.
* Gulunglah kedua kertas yang berisi tulisan tadi.
* Bagikan kertas – kertas tergulung yang sudah disiapkan sebanyak jumlah peserta (apabila peserta
ganjil, satu orang berpasangan dengan pemandu sendiri )
* Minta peserta untuk membuka gulungan kertas masing – masing dan membaca isinya yaitu sepotong
kalimat yang belum lengkap.
* Minta peserta untuk mencari pasangannya masing – masing agar kalimat itu menjadi lengkap.
* Minta setiap pasangan berkenalan dan mendiskusikan arti kalimat tersebut.
* Minta peserta berkumpul lagi dan meminta setiap pasangan memperkenalkan pasangannya dan
menyampaikan arti kalimat kepada peserta yang lain.

===========================================

Berdirilah Jika …………

Langkah-langkah :

* Minta semua peserta untuk duduk membentuk lingkaran, lalu pemandu berdiri di tengah.
* Jelaskan kepada peserta bentuk permainannya, yaitu setiap pemandu mengucapkan kalimat, peserta
mengucapkan kalimat, peserta diminta berdiri apabila kalimat itu sesuai dengan dirinya; misal : “
Keluarga saya adalah keluarga pedagang….. “; “ Saya seorang perempuan yang berani bicara di depan
publik……. “ dsb.
* Ucapkan kalimat – kalimat yang relevan dengan keadaan peserta (jangan sampai ada peserta yang
tidak pernah berdiri), contoh – contoh kalimat misalnya :

- Saya adalah petugas lapangan

- Saya lahir di pedesaan

- Saya lahir di kota besar

- Saya memiliki hobby membaca, dsb

* Setelah selesai, minta seluruh peserta untuk memperkenalkan nama, asal, dan hal lain yang berkenaan
dengan dirinya secara singkat.

Game untuk menghangatkan, kerjasama dan komunikasi

=========================================

1. Menghitung Mundur

Dalam pendampingan terhadap kelompok belajar di tengah masyarakat atau siswa, kita sudah biasa
menganggap bahwa masyarakat atau siswa hanyalah penerima informasi, dan bukan pemberi atau
sumber informasi. Mengubah kebiasaan atau cara pandang yang sudah lama kita miliki, merupakan hal
sulit. Kita biasanya selalu menggunakan kacamata kita. Kita menggunakan bahasa, simbol, gambar,
informasi dan teknologi yang berasal dari ‘kebudayaan’ kita. Kita tidak memperhatikan apa kesulitan
yang dialami masyarakat atau siswa untuk menerima hal–hal yang tidak biasa bagi mereka. Sebenarnya,
program yang kita kembangkan perlu dinilai menurut kacamata masyarakat atau siswa, berdasarkan apa
yang mereka butuhkan, dengan cara yang mudah diterima mereka.
Langkah – langkah :

* Minta peserta untuk berdiri mambentuk suatu lingkaran. Setiap peserta menghitung secara bergiliran
mulai dari 1 sampai 50 (atau sejumlah peserta)
* Pada saat menghitung, minta peserta memenuhi peraturan : setiap angka ‘tujuh’ atau ‘ kelipatan
tujuh’, angka itu tidak disebutkan, melainkan diganti dengan tepuk tangan.
* Apabila ada peserta yang salah melaksanakan tugasnya, maka permainan dimulai dari awal.
* Sesudah 3 – 4 ronde, permainan tahap 1 selesai
* Permainan tahap – 2 dimulai dengan cara yang sama seperti di atas, tetapi hitungannya dimulai dari
angka 50 mundur terus sampai dengan angka 1. Peraturan yang diterapkan juga sama, yaitu setiap
angka ‘tujuh’ atau angka ‘kelipatan tujuh’ , angka itu tidak disebutkan, melainkan diganti dengan tepuk
tangan.
* Setelah 3-4 ronde, permainan selesai.
* Minta peserta untuk mendiskusikan : (1) Manakah yang lebih baik banyak terjadi kesalahan, cara 1
atau cara 2 ? (2) Mengapa demikian ? (3) Kira-kira, apa hubungannya permainan ini dengan cara kerja
kita dalam kelompok belajar atau di tengah – tengah kehidupan masyarakat kita ( apakah mudah
mengganti kebiasaan pendekatan dari atas dengan yang dari bawah ) ?.

=========================================

2. Memahat Patung

Permainan ini bisa dipakai untuk menyadarkan peserta bahwa manusia tidak bisa dibentuk sedemikian
rupa oleh orang lain.

Langkah – langkah :

* Minta beberapa orang peserta untuk tampil ke depan;


* Minta satu orang untuk menjadi pemahat patung, satu orang lainnya menjadi patung itu sendiri.
* Minta pemahat patung untuk mulai bekerja menjadikan patung itu sesuai dengan keinginannya
dengan cara membimbing posisi kepala, kaki, tangan, tubuh patungnya (misal : tangan kanan ke atas,
tangan kiri memegang kepala, lutut kanan bertumpu di lantai, kepala belok ke kiri, dsb)
* Minta patung untuk menuruti semua posisi yang diminta oleh pemahat (selama proses, pemahat dan
patung tidak boleh saling berbicara)
* Setelah selesai, ajukan pertanyaan kepada para pemahat : Apakah menyenagkan membuat patung
sesuai keinginannya sendiri ?
* Ajukan juga pertanyaan kepada para pemahat : Apakah menyenagkan untuk dibentuk sedemikian rupa
oleh orang lain ?
* Kemudian diskusikan bersama peserta : Apakah manusia bisa dibentuk sedemikian rupa oleh orang
lain ? Apakah anak – anak bisa ? Apakah orang dewasa bisa ? Bagaimana tanggapan peserta tentang
permainan ini ?
=========================================

3. Memasukan Spidol ke Botol

Langkah–langkah :

* Jelaskan kepada peserta bahwa sebelum membahas modul, akan dimulai dengan permainan
memasukkan pensil ke dalam botol. Sebelum permainan dimulai siapkan terlebih dahulu sebuah botol
yang bisa dimasuki pensil. Sebuah pensil yang diikat oleh 4 utas tali rapia, dengan panjang masing –
masing 2 meter. Tali rapia tersebut harus bisa ditarik ke empat arah yang berbeda.

* Mintalah 8 orang peserta sebagai sukarelawan, sedangkan peserta lain menjadi pengamat.
* Tugaskan 8 orang peserta tersebut untuk berpasangan (menjadi 4 pasang), pasangan – pasangan
tersebut berdiri membentuk lingkaran dimana di tengah – tengah lingkaran diletakkan sebuah botol.
Salah seorang dari setiap pasangan ditutup matanya dan bertugas untuk memegang tali rapia yang
mengikat pensil. Pasangan yang tidak ditutup matanya, berdiri di belakang yang ditutup matanya dan
memberikan perintah (aba – aba) untuk memasukkan pensil tersebut ke dalam botol.
* Apabila peserta belum berhasil memasukkan pensil ke dalam botol, mintalah mereka untuk mencoba
beberapa kali sampai berhasil.
* Setelah selesai permainan, tanyakan kepada peserta :

* Mengapa mereka memilih pasangannya masing – masing?

* Cukup mudahkah atau susah untuk memasukkan pensil ke dalam botol?


* Kalau mudah apa saja faktor yang mempengaruhi hal tersebut menjadi mudah?
* Apabila susah, apa saja yang membuat hal tersebut menjadi susah?
* Apa yang dirasakan oleh pasangan yang matanya ditutup?
* Adakah interaksi atau komunikasi antara pasangan yang satu dengan pasangan yang lain?
* Tanyakan kepada para pengamat, apa yang mereka amati selama proses permainan berlangsung?

Dari pertanyaan tersebut temukan kata kunci dari peserta : untuk dapat berhasil memasukkan pensil ke
dalam botol, memerlukan kerjasama di antara mereka, tanpa kerjasama akan sulit untuk mencapai
tujuan bersama.

* Bahas bersama peserta faktor–faktor yang bisa mempengaruhi dan menghambat kerjasama.

Game untuk menghangatkan, kerjasama dan komunikasi

=========================================

1. Badai Berhembus (The Great Wind Blows)


Strategi ini merupakan icebreaker yang dibuat cepat yang membuat para peserta latihan bergerak
tertawa. Strategi tersebut merupakan cara membangun team yang baik dan menjadikan para peserta
lebih mengenal satu sama lain.

Langkah-langkah :

* Aturlah kursi –kursi ke dalam sebuah lingkaran. Mintalah peserta untuk duduk di kursi yang telah
disediakan.
* Jelaskan kepada peserta aturan permainan, untuk putaran pertama pemandu akan bertindak sebagai
angin.
* Pemandu sebagai angin akan mengatakan ‘ angin berhembus kepada yang memakai – misal :
kacamata’ (apabila ada beberapa peserta memakai kacamata).
* Peserta yang memakai kacamata harus berpindah tempat duduk, pemadu sebagai angin ikut berebut
kursi.
* Akan ada satu orang peserta yang tadi berebut kursi, tidak kebagian tempat duduk. Orang inilah yang
menggantikan pemandu sebagai angin.
* Lakukan putaran kedua, dan seterusnya. Setiap putaran yang bertindak sebagai angin harus
mengatakan ‘angin berhembus kepada yang …………. (sesuai dengan karakteristik peserta, misal : baju
biru, sepatu hitam, dsb)

=========================================

2. Lempar spidol

Permainan ini bertujuan untuk menghangatkan suasana dan menghilangkan kekakuan antar peserta dan
pemandu dan antar peserta sendiri . Pelajaran yang bisa dipetik dari permainan ini adalah perlunya sikap
hati–hati dan cepat tanggap.

Langkah–langkah :

* Mintalah semua peserta berdiri bebas di depan tempat duduk masing-masing.


* Minta peserta bertepuk tangan ketika Anda melemparkan spidol ke udara, dan pada saat spidol Anda
tangkap lagi dengan tangan, semua peserta serta merta diminta berhenti bertepuk tangan. Ulangi
sampai beberapa kali.
* Ulangi proses ke-2 dengan tambahan selain bertepuk tangan juga bersenandung. ( bergumam ) :
“Mmmmm….!”.
* Ulangi proses ke–3 ini beberapa kali, dan setiap kali semakin cepat gerakannya, kemudian akhiri
dengan satu anti klimaks : spidol Anda tidak dilambungkan, tapi hanya melambungkan tangan seperti
akan melambungkannya ke atas (gerk tipu yang cepat !). amati : apakah peserta masih bertepuk tangan
dan bergumam atau tidak ?
* Mintalah tanggapan dan kesan, lalu diskusikan dan analisa bersama kemudian simpulkan.
=========================================

3. Sepatu Lapangan :

Permainan ini bermanfaat untuk mendorong proses kerjasama Tim, bahwa dalam sebuah Tim setiap
orang akan belajar mendengar pendapat orang lain dan merekam masing-masing pendapat secara
cermat dalam pikirannya, sebelum memutuskan pendapat apa yang terbaik menurut kelompok.

Langkah – langkah :

* Bagilah peserta ke dalam kelompok – kelompok kecil ( 5 – 6 orang ), 1 orang akan menjadi pembicara
kelompok.
* Mintalah setiap kelompok untuk mendiskusikan tentang sepatu lapangan apa yang cocok untuk
bekerja di ‘lapangan’ dan peralatan apa lagi yang dibutuhkan (waktunya sekitar 5 menit)
* Mintalah pembicara kelompok untuk mengingat pendapat yang berbeda dan pendapat yang sama dari
setiap orang di kelompoknya masing-masing.
* Mintalah pembicara kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi ini seklaigus memperkenalkan nama
anggota kelompoknya dan apa pendapat orang – orang tersebut mengenai topik diskusi di atas.
* Setelah semua kelompok selesai, kemudian diskusikan : Apakah pembicara telah menyampaikan
pendapat semua anggota kelompoknya secara tepat ? Apa yang dikurangi? Apa yang ditambah ? Apa
yang tidak tepat.

=========================================

4. Kompak

Permainan ini bermanfaat untuk menghangatkan suasana dan membentuk suasana kerja dalam Tim.

Langkah–langkah :

* Jelaskan kepada peserta aturan permainan ini


* Bagilah peserta ke dalam 5 – 6 kelompok, yang penting satu kelompok terdiri dari 6 orang.
* Mintalah masing – masing kelompok untuk membuat lingkaran dan satu orang anggota dari masing-
masing kelompok untuk berdiri di tengah – tengah kelompoknya.
* Katakana bahwa permainan ini untuk mnguji kita , apakah di antara teman-teman dalam kelompok itu
saling percaya kepada TIM KERJA KITA. Yang berdiri di tengah harus menutup matanya, dengan ditutup
kain, kemudian menjatuhkan diri secara bebas kea rah mana saja.
* Sementara itu teman-teman dalam kelompoknya melingkar dan harus bertanggungjawab atas
keselamatan teman yang di tengah tadi, karena permainan ini bisa – bisa akan memakan korban, maka
jika yang di tenagh menjatuhkan diri kepadanya dia harus siap dan bertanggungjawab untuk menahan
dan melemparkannya kepada teman yang lain. Begitu seterusnya, dan minta siapa yang di tengah bisa
bicara dengan cara bergiliran .

=========================================

5. Bercermin

Langkah–langkah :

* Minta setiap peserta untuk berpasangan, 1 orang menjadi bayangan di cermin dan 1 orang menjadi
seseorang yang sedang berdandan di depan cermin.
* Bayangan harus mengikuti gerak – gerik orang yang berdandan.
* Keduanya harus bekerja sama agar bisa bergerak secara kompak dengan kecepatan yang sama.
* Minta peserta untuk mendiskusikan apa pesan dalam permainan ini.

Anda mungkin juga menyukai