dalam-dalam beberapa kali. rasakan diri kalian menjadi santai. bayangkan tempat yang membuat
kalian merasa santai dan damai. barangkali kalian berada di kamar tidur, berbaring sejenak setelah
pulang sekolah. atau saja bisa kalian duduk di kursi favorit di ruang keluarga, atau anda bayangkan
sedang duduk santai di pantai. dengarkan suara yang keluar di tempat tersebut, bayangkan
suasananya, dan benda-benda di sekitarnya”. (Biarkan suasana sunyi beberapa saat untuk menambah
bayangan ini dalam fikiran mereka)
Sekarang, buka mata, bagaimana perasaan kalian? tempat apakah yang kalian bayangkan? sekarang
mari kita berlatih visualisasi lagi. rasakan seakan-akan kalian berada di tempat tadi (lakukan sebentar
saja)”. “Buka mata, apakah kalian bisa cepat Tiba di tempat masing-masing?”. (Silahkan ulangi
latihan ini beberapa kali jika perlu.)
“Hak mengajar itu ada di tangan siswa, bukan di tangan guru. Apabila,
siswa rela memberikan hak mengajar tersebut kepada seorang guru,
guru tersebut pasti akan diterima oleh siswanya ketika proses belajar
berlangsung. Hak mengajar harus direbut oleh guru. Guru harus pro-
aktif untuk memperoleh hak tersebut. Caranya adalah dengan
menggunakan apersepsi.” –Munif Chatib.
Nilai yang terkandung dari ketiga macam ice breaking yang ada diatas adalah:
1. Mengenalkan lagu anak-anak
2. Melatih kekompakan
3. Meninkatkan konsentrasi pada anak-anak
4. Menjadikan kelas harmonis
Adapun kegiatan yang bisa dilakukan guru saat apersepsi sangat beragam.
Berikut ini apersepsi yang bisa dilakukan: 1. Tepuk tangan Contoh : Tepuk
energi Guru : "Tepuk energi." Siswa: " Wuuss..." ( tangan digerakkan seperti
orang mengeluarkan tenaga dalam ) 2. Teka-teki Contoh : Guru : " Mengapa
anak katak suka melompat-lompat?" Siswa:" Namanya juga anak-anak>" 3.
Gerak badan Contoh : Guru :" kalau Bu Guru mengucapkan 1, lompat ke
kanan, kalau mengucapkan 2, lompat ke kiri. 4. Bernyanyi Contoh : Guru
mengajak siswa bernyanyi lagu yang sedang populer tetapi liriknya diganti
dengan lirik yang memotivasi siswa belajar. 5. Permainan Contoh : Guru :"
Letakkan jari telunjuk kalian pada telapat tangan temannya. Saat Bu guru
mengucapkan kata apel, tangkap jari telunjuk temannya." Untuk variasi dan
mengaktifkan siswa, guru bisa menyuruh siswa untuk bergantian memberi
teka-teki atau menceritakan cerita lucu. Kegiatan yang dilakukan saat
apersepsi bisa divariasi. Kita bisa menyuruh siswa secara bergantian untuk
memberi teka-teki atau menceritakan pengalaman lucu mereka. Semua ini
bergantung pada kreativitas guru. Jika siswa sudah menyunggingkan senyum
dan mata berbinar, saat itulah siswa sudah dalam kondisi alfa. Kondisi terbaik
untuk menerima informasi. Saat kondisi siswa sudah siap menerima
informasi, guru bisa melakukan apersepsi berikutnya, yakni membangun
pengetahuan atau mengingatkan siswa pada pelajaran sebelumnya.
Berdasarkan paparan di atas, apersepsi penting dilakukan guru agar proses
belajar berjalan maksimal karena siswa belajar dalam kondisi terbaik, tanpa
ada paksaan dan tekanan.
Sumber: https://www.sekolahdasar.net/2016/04/pentingnya-guru-melakukan-
apersepsi.html