Anda di halaman 1dari 5

AKSI NYATA

BERMAIN MONOPOLI PSE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN


DIRI DAN TEMAN

1. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN
Murid SMK kelas XI merupakan remaja yang berusia 15-18 tahun. Usia sedang
belajar berinteraksi dengan orang lain yang bermacam-macam kareakteristiknya.
Lebih banyak menghabiskan waktu di sekolah dengan teman sebayanya.
Murid kelas XI PM 1 didominasi oleh perempuan, dan hanya ada 3 murid laki-
laki. Murid-murid aktif, semangat dan memiliki kemampuan akademik yang
kurang menonjol dibandingkan dengan kelas lain. Kelas ini terdiri dari beberapa
kelompok (klik) sehingga terbentuk beberapa “circle”, dimana masing-masing
“circle” enggan untuk keluar baik dalam pertemanan maupun penyelesaian tugas
kelompok. Jarang terlihat anggota “circle” keluar dan berbincang dengan anggota
di luar “circle”nya.
Perlu adanya sebuah pembelajaran yang melatih murid untuk saling memahami,
mengenal dengan teman-temannya. Pengenalan tidak sekedar nama dan alamat
rumah, namun lebih mengenal karakteristik, perasaan dan pemahaman diri
maupun orang lain. Dengan demikian keterampilan sosial emosional murid dapat
meningkat.

2. RENCANA KEGIATAN
Sasaran Kegiatan : Murid kelas XI PM 1
Bentuk Kegiatan : Layanan Bimbingan Kelompok dengan bermain
Monopoli PSE
Media : Media permainan Monopoli PSE
Waktu Pelaksanaan : 2x45 menit.
Rencana Kegiatan :
1. Guru mempersiapkan media pembelajaran yang dibuat sesuai kebutuhan
peserta didik
2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Layanan
3. Refleksi Pembelajaran

3. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Membuat media pembelajaran.
Guru membuat media pembelajaran berupa media permainan monopoli PSE.
Media yang dibuat menggunakan aplikasi Canva. Guru mempersiapkan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pemahaman diri dan orang lain,
seperti perasaan dan hal-hal terkait. Berikut ini gambar monopoli PSE

2. Melaksanakan bimbingan kelompok di kelas.


Kelas dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4 murid. Pembagian
kelompok diatur oleh guru dengan tujuan agar murid keluar dari “circle”nya.
Murid bermain monopoli PSE dalam satu kelompok dengan aturan semua
wajib mengikuti perintah yang ada, dan menjawab pertanyaan. Ketika ada
teman yang menjawab pertanyaan, maka yang lain wajib mendengarkan.
Permainan dilakukan tidak terburu-buru, namun benar-benar menghayati
setiap langkah kegiatan. Tujuannya adalah agar satu sama lain betul-betul
saling mengenal. Bilamana ada satu kelompok yang sudah selesai, pada hal
kelompok lain masih lama selesainya, maka permainan monopoli dapat
diulang lagi.
3. Melaksanakan refleksi pembelajaran
Pada akhir pembelajaran, murid diajak melakukan refleksi pembelajaran.
Refleksi pembelajaran dilakukan secara lisan, tanya jawab oleh guru dengan
murid. Guru menanyakan kepada murid dari permainan monopoli, aspek apa
yang Anda baru saja tahu dari teman Anda. Murid ada yang menjawab dari
permaian monopoli dia lebih mengenali diri dan temannya. Ada hal-hal yang
selama ini tentang temannya. Murid juga bisa bagaimana caranya
memperlakukan temannya dengan baik. Hal yang tidak terduga adalah ada
murid yang merasa dulu menilai temannya secara negatif tapi setelah
permainan, murid tersebut dapat melihat dari sisi yang berbeda.

Dokumentasi kegiatan
4. REFLEKSI KEGIATAN
Pada saat pelaksanaan aksi nyata ini, saya merasa bersemangat karena dapat
memberikan muatan tentang pembelajaran sosial emosional kepada murid saya
dengan kegiatan yang menarik. Murid juga antusias mengikutinya karena
kegiatan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode permainan.
Aksi nyata ini saya bagikan melalui akun media saya yang pengikutnya terdiri
dari guru dan murid. Alhamdulillah mendapatkan like dari mereka. Tujuan saya
bagikan di media sosial adalah agar dapat memberikan inspirasi kepada orang
lain.
Saya pun membuat status WA tentang kegiatan ini, ada salah satu murid yang
membalas status saya. Saat itu dia tidak mengikuti pembelajaran saya karena
dispensasi mengurusi kegiatan sekolah. Dia memberikan komentar “yah Pita Gak
ikut”. Hal ini membuat saya lebih bersemangat lagi dalam membuat pembelajaran
yang menarik.
Pada saat pembelajaran, saya juga melakukan refleksi terhadap kegiatan ini
bersama murid. Salah satu yang perlu saya perbaiki adalah saya perlu
menambahkan butir pertanyaan tentang pemahaman diri dan orang lain.
Dari kegiatan saya ini, saya berharap mampu meningkatkan keterampilan sosial
emosional murid yang secara tidak langsung dapat menciptakan suasana belajar
yang nyaman. Pada akhirnya kelas yang ramah, bebas perundungan terwujud.

Anda mungkin juga menyukai