Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KOTA BENGKULU

DINAS KESEHATAN KOTA BENGKULU


UPTD PUSKESMAS BENTIRING
Jln. Korpri Raya Rt.09 Kota Bengkulu Tlp (076) 7342659

KERANGKA ACUAN KEGIATAN IMUNISASI DASAR USIA 0 – 11 BULAN


DAN IMUNISASI BAWAH DUA TAHUN(BADUTA) TAHUN 2023

I. Pendahuluan

Imunisasi merupakan hak dasar anak, yang menjadikan anak sehat, anak sehat
adalah “Investasi “. Komitmen Indonesia terhadap dunia untuk Eradikasa, Eleminasi
dan Redukasi kasus
– kasus penyakit yang dapat di cegah dengan Imunisasi ( PD3I ) dengan cara
peningkatan cakupan Imunisasi Rutin yang tinggi dan merata. Dengan cakupan
yang tinggi ini akan terwujud pula kekebalan kelompok / Herd Immunity yang
memberikan perlindungan kepada semua orang di suatu lokasi termasuk orang yang
tidak diimunisasi.
Pembangunan bidang kesehatan menitik beratkan kepada upaya promotif dan
preventif tanpa meninggalkan aspek kuratif dan rehabilitatif. Imunisasi merupakan
upaya preventif yang telah terbukti sangat cost effektif dalam menurunkan angka
kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I).
PD3I yang saat ini masuk dalam program imunisasi di Indonesia adalah Hepatitis
B, Polio, Campak, Rubella, Perthusis, Diptheri, Tetanus, hemophilus Influensa type
B (HiB) TBC, dan Pneumonia. Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, pemerintah selalu berupaya mengembangkan vaksin baru dalam rangka
mencegah lebih banyak penyakit yang masuk dalam program imunisasi nasional,
antara lain ( human Papiloma virus),Rotavirus, JE dan lain-lain.
Keberhasilan pelaksanaan imunisasi dapat diukur dengan tingginya cakupan
imunisasi dasar lengkap pada bayi tanpa mengesampingkan aspek kualitas.
Kualitas pelayanan imunisasi antara lain dapat diukur dengan manajemen
pengelolaan vaksin, akurasi data laporan, tidak terjadinya kejadian ikutan pasca
imunisasi (KIPI).

II. Latar Belakang

Hasil cakupan imunisasi pada bayi dari tahun ketahun tidak mencapai cakupan
100%, sehingga mengakibatkan akumulasi anak yang rentan yang akan
meningkatkan kemungkinan terjadinya kejadian luar biasa (KLB), terutama campak.
Untuk mengurangi resiko terjadinya KLB yang diakibatkan oleh rendahnya cakupan,
dipandang perlu dilakukannnya program imunisasi pada bayi , baduta, anak usia
sekolah, Wanita usia subur.
Aspek lain yang harus diperhatikan dalam meningkatkan keberhasilan imunisasi
adalah ketersediaan logistik sampai ketingkat pelayanan secara tepat waktu,
tingginya kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi dan tersedianya
sistem pelaporan yang memadai.
Program Imunisasi di Puskesmas Bentiring perlu terus ditingkatkan untuk
mencapai tingkat population immunity (kekebalan Masyarakat) yang tinggi sehingga
PD3I dapat dibasmi, dieliminasi atau dikendalikan. Dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, upaya imunisasi dapat semakin efektif,bermutu dan
efisien. Agar program dapat dilaksanakan sesuai dengan pedoman dan memenuhi
kebutuhan serta harapan masyarakat, maka pelaksanaan Program Imunisasi
mengacu berdasarkan Peraturan Gubernur DIY Nomor 72 Tahun 2008 tentang
Budaya Pemerintahan di DIY ditetapkan Budaya Pemerintahan SATRIYA. Satriya
merupakan singkatan dari butir-butir yang ada di dalam falsafah hamemayu
hayuning bawana yaitu Selaras, Akal budi luhur-jatidiri, Teladan-keteladanan, Rela
Melayani, Inovatif, Yakin dan percaya diri, dan Ahli Profesional. Masing-masing butir-
butir tersebut memiliki pengertian luhur yang dijabarkan dalam indikator-indikator
perilaku.
Butir yang pertama adalah selaras. Selaras memiliki arti dalam kehidupan selalu
menjaga kelestarian dan keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhannya,
hubungan manusia dengan alam dan hubungan manusia dengan
sesama manusia. Indikator perilaku utama selaras ada 4 antara lain :
1. Taqwa, taat, dan patuh pada nilai-nilai ajaran agama.

Perilaku-perilaku yang dapat dilakukan untuk menjalankan sikap taqwa, taat, dan
patuh pada nilai-nilai ajaran agama antara lain :
a. Melaksanakan ibadah sesuai agama dan keyakinan yang dianut, tidak
melakukan perbuatan yang tidak diperbolehkan oleh agama,
b. Menerapkan nilai-nilai dari agama dan kepercayaan yang dianut dalam
kehidupan sehari- hari terutama saat mengemban tugas,
c. Berperan aktif dalam acara keagamaan yang ada di kantor maupun di
masyarakat,

d. Menerapkan sikap tolerasi antar pemeluk agama lain dengan menghormati


agama dan kepercayaan orang lain,
e. Tidak membeda-bedakan orang lain berdasarkan agama, suku, ras, dan
golongan, menjalin komunikasi yang baik dan bersikap santun dengan pemeluk
agama/kepercayaan lain.
2. Mencintai lingkungan hidup dengan peduli dan menjaga lingkungan alam
sekitar:

Penjabaran perilaku yang harus dilakukan untuk mencintai lingkungan hidup


dengan peduli dan menjaga lingkungan alam sekitar yaitu :
a. Menjaga kebersihan ruang kerja dan lingkungannya,

b. Melakukan penghematan penggunaan air, listrik, atau energi lainnya,

c. Merawat tanaman

d. Menggunakan sarana dan prasarana kantor seefisien mungkin

e. Meminimalisir limbah dalam setiap melakukan aktifitas,

f. Memperlakukan alam sekitarnya dengan arif dan bijaksana sebagai sesame


makhluk ciptaan Tuhan,
g. Menerapkan prinsip hemat, teliti, dan hati-hati.

3. Memelihara kebersihan dan keindahan lingkungan kerja dan lingkungan


hidup.

Perilaku-perilaku yang harus dilaksanakan untuk memelihara kebersihan dan


keindahan lingkungan kerja dan lingkungan hidup antara lain adalah :
a. Membuang sampah pada tempatnya.

b. Menjaga kebersihan tempat kerja dan lingkungan tempat tinggalnya,

c. Menata peralatan dan perlengkapan kerja dengan baik dan rapi,

d. Memperindah lingkungan kerja dengan tanaman atau hiasan lain yang


selaras dengan lingkungan sehingga suasana kerja menjadi lebih asri,
e. Menyimpan dokumen atau hasil pekerjaan dengan rapi.

4. Menjaga hubungan yang harmonis dengan keluarga, rekan kerja, dan


masyarakat.

Penjabaran perilaku yang dapat dilaksanakan dalam menjaga hubungan yang


harmonis dengan keluarga, rekan kerja, dan masyarakat antara lain yaitu :
a. Menjalin komunikasi yang baik, ramah, bersikap santun dengan keluarga,
rekan kerja, dan masyarakat di lingkungannya,
b. Berupaya memenuhi kewajiban terhadap kebutuhan keluarga yang menjadi
tanggung jawabnya sesuai penghasilannya,
c. Menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan yang merupakan
pengkhianatan terhadap perkawinan seperti perselingkuhan dan sejenisnya,
d. Saling menghormati dan menyayangi kepada keluarga, rekan kerja, dan
masyarakat di lingkungannya,
e. Tidak bersikap egois dan arogan kepada orang lain,

f. Mengikuti aktifitas sosial yang diadakan di lingkungan masyarakat seperti


kerja bakti, arisan, takziah, dan lain-lain,
g. Rela membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan,

h. Menghargai rekan kerja/unit kerja lain sebagai rekan kerja sederajat.


Selaras pada hakikatnya adalah pandangan yang menekankan pada
terciptanya keseimbangan dalam hidup, kelestarian, ketentraman batin.
Hidup selaras yang dimaksud pada intinya adalah mampu menempatkan diri
di bawah masyarakat dimana masyarakat di bawah alam semesta dan alam
semesta di bawah kekuasaan Tuhan. Ketika seseorang mampu hidup
selaras dengan dirinya maka akan selaras dengan masyarakat dan akan
hidup selaras dengan Tuhannya sehingga mampu menjalankan hidup yang
harmonis.

III. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus

A. Tujuan umum:

Meningkatnya cakupan dan mutu imunisasi rutin lengkap sehingga dapat


menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I
B. Tujuan khusus:
1. Terlaksananya Imunisasi dasar pada bayi usia 0-11 bulan merata dan
berkualitas.
2. Terlaksananya munisaasi lanjutan bagi anak usia 18 bulan – 24 bulan merata
dan berkulitas.
3. Terlaksananya pencatatan dan pelaporan program imunisasi dengan baik.
IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

1. Pelaksanaan imunisasi bagi bayi usia 0 – 11 bulan

2. Pelaksanaan imunisasi bagi anak bawah 2 tahun

3. Investigasi kasus kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI )

4. Pencatatan dan pelaporan program imunisasi


V. Cara Melaksanakan Kegiatan

1. Pengumpulan data sasaran imunisasi

2. Perencanaan , permintaan , pengelolaan vaksin dan logistiknya.

3. Pelayanan Imunisasi diPuskesmas dan unitpelayanan swasta (UPS)


yang melaksanakan kegiatan imunisasi
4. Pencatatan dan pelaporan hasil imunisasi, kondisi vaksin, pemantauan rantai
dingin.

5. Investigasi kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI)


VI. Sasaran
Sasaran program dalam kegiatan ini adalah :
Seluruh bayi usia 0 sampai 11 bulan dan bawah dua tahun (baduta) di wilayah kerja
Puskesmas Bentiring.

VII. Jadwal Pelaksanaan Program


Tahun
No Kegiatan
2023
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Pendataan
1. sasaran bayi X X
dab baduta
Pelaksanaa
n Imunisasi
2. rutin bayi X X X X X X X X X X X X
dan
baduta
Pencatata
3 n dan X X X X X X X X X X X X
pelaporan
Investigasi
4 X X X X X X X X X X X X
kasus KIPI

VIII. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan

Evaluasi pelaksanaan kegiatan berupa evaluasi proses dan evaluasi hasil.


Evaluasi proses dilakukan pada saat kegiatan masih berjalan untuk melihat
kekurangan yang ada dan agar dapat segera diatasi. Evaluasi hasil meliputi
capaian . pelaporan kegiatan dilakukan setelah selesai melakukan kegiatan.
Dokumen yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah:

1. Data sasaran imunisasi

2. Register imunisasi

3. Aplikasi simundu

4. Aplikasi smile

5. Pencatatan manual logistik vaksin

Anda mungkin juga menyukai