Bermukim di qalbu, lalu aku Menjadi vagabond kegeringan, menagih.. Kaukah itu yang tunduk Memukau seri kasihku Kaukah itu mengamit Selendang sayangku Lalu aku menjadi wanita gebu-gebu cinta Pamit pada sayangmu Rindu bergetar dalam pelukanmu
Walang itu walah yang cemar
Elak lalu dari hidup ini Kecewa itu mainan hidup Gundah itu gula dikunyah Lalu malam kita mengira bintang dilangit Lalu bulan pasrah memancar cahaya beningnya Kau dan aku meniti bianglala Memetik melur rindu dan kekwa kasih Lalu meyimpul sayang menjadi hamparan tidur Kau dan aku di atasnya Memeluk dunia cinta Kelemasan Dik masyuknya..
Kupetik marah sayang diwajah malumu
Lalu tergeletak tubuh madumu dikelangkanganku Kucumbu manja wajah dan tubuhmu Walangmu terbang dalam cindai kasihku Kau yang alpa dalam sedar dalam maumu Kau yang rela dalam cumburayuku Kau yang mengerang tersentuh syahdu nafsumu Kau yang terpinggir dilupakan selalu Kau yang termalu berasmara bersamaku Kupetik anggur madu diselankangmu Kukulum buah ceri di taman birahimu Lalu meleraikan kasihmu ke birahiku Bila keperkasaanku beradu ke wanitamu Kau menerima jus maduku Aku mengecap jus madumu Kita saling berkasihan.. Memupuk rindu dan birahi mendatang Jangan dibiarkan gering qalbumu Biarkan dirimu terpinggir kesepian Petiklah rindu yang bergetar Penuhi hatimu dengan sayang yang wajar
Malam bulan sedang mengambang
Di angkasa nan terbentang Cahaya sinaran bulan yang merindui Alam indah permai Ditiupan angin nan lalu Aku terdengar keluhan Dara merindu suara mendayu Nan menikam kalbu Wahai si dara nan jelita Janganlah kau berputus asa Meskipun apa akan terjadi Aku tetap menanti..