BAB V
RANGKAIAN TIGA FASA
Generator sinkron 3 fasa terdiri dari 3 buah belitan yang berbeda fasa 120 derajat,
yaitu :
1. Belitan (P1- N)
2. Belitan (P2- N)
3. Belitan (P3 –N)
116
Rangkaian Elektrik
Apabila rotor kutub N – S (Kutub magnet utara-selatan) diputar, maka pada masing-
masing belitan akan timbul tegangan terinduksi, sebagai sumber tegangan 3 fasa.
Dari persamaan tegangan, terlihat bahwa ketiga tegangan mempunyai amplitudo yang
sama dan masing-masing tegangan berbeda fasa 120 derajat.
Bentuk gelombang sumber tegangan 3 fasa terlihat pada gambar 5.2.
Va Vb Vc
Vm Va
-120
ωt
-120
Vc Vb
-Vm
Apabila ketiga tegangan ditulis dalam bentuk fasor adalah sebagai berikut :
Va = V 0 0
Vb = V − 1200
VC = V − 2400
117
Rangkaian Elektrik
(a) (b)
Gambar 5.3 Sumber Tegangan 3 Fasa Hubungan Y
VAn = Vp 0 0
VBn = Vp − 1200
VCn = Vp − 2400
Besarnya tegangan antar saluran dapat dihitung sebagai berikut :
VAB = VAn + VnB dan VnB = − VBn
VAB = VAn − VBn
= Vp 0 0 − Vp − 120 0
( ) (
= Vp cos 0 0 + j sin 0 0 − Vp cos ( −120 0 ) + j sin ( −120 0 ) )
(
= Vp − Vp cos120 0 − j sin120 0 )
118
Rangkaian Elektrik
1 3
VAB = Vp + Vp + j Vp
2 2
1 3
= Vp 1 + j
2 2
VAB = Vp ( 3 30 ) 0
VL = 3 Vp
Apabila digambarkan dalam diagram tegangan, diperlihatkan pada Gambar 5.4
sebagai berikut ini.
VAB
VAn = Vp 0 0
Van 0
VBn = Vp − 1200
-Vcn
VCn = Vp − 2400
-Vbn
-120
Vcn
VCA = VCn + ( − VAn )
-240 Vbn -120
-Van
VCA
119
Rangkaian Elektrik
Sumber tegangan hubungan Y, besarnya arus fasa sama denga arus saluran, yaitu :
IL = Ip
Ip : Arus fasa
IL : Arus saluran
VBC - +
- + VCA VBC
B
+ -
VCA
- +
C
C
(a) (b)
120
Rangkaian Elektrik
VL = Vp
V p : Tegangan fasa
VL : Tegangan antar saluran
A1
IAA1
VAB
+ -
A B1
IA B IBB1
IB
IA = Ip 0 0
- + IB = Ip − 1200
VCA VBC IC = Ip − 2400
+ -
IC
ICC1
C1
C
Gambar 5.7 Hubungan Arus Pada Sumber Tegangan Hubungan Δ
IA = IB = IC = Ip
Besarnya arus saluran :
− IAA1 − IC + IA = 0
IAA1 = IA − IC
= Ip 0 0 − Ip − 2400
= Ip − Ip cos(−2400 ) + j sin( −2400 )
= Ip − Ip cos 240 0
− j sin 2400
1 3
= Ip − Ip − + j
2 2
1 3
I AA1 = Ip + Ip − j Ip
2 2
3 3
= Ip − j
2 2
2
3
3 2
3
= + Ip − tan −1 2
2 2 3
2
1
= 3 Ip − tan −1
3
I AA1 = 3 Ip − 30 0 .......... (1)
IBB1 = IB − IA
IBB1 = 3 Ip − 1500 .......... .. (2)
ICC1 = IC − IB
ICC1 = 3 Ip 2700 .......... ....(3 )
IL = 3 Ip
Jadi besarnya arus saluran sama dengan akar tiga kali arus fasa
122
Rangkaian Elektrik
Beban listrik 3 fasa, terdiri dari konstanta rangkaian (R,L,C) dan digambarkan dalam
bentuk impedansi (Z), untuk beban listrik 3 fasa yang seimbang besarnya impedansi
sama Z1 = Z2 = Z3.
Beban listrik 3 fasa dapat dihubungkan dalam hubungan bintang (Y) atau hubungan
delta (Δ).
Beban listrik 3 fasa hubungan Y, diperlihatkan pada Gambar 5.8 (a) diagram
pengawatan dan Gambar 5.12 (b) diagram skematik.
Z1 A
A
Z2 Z1
B
Z3 Z3
C Z2
C B
(a) (b)
Hubungan tegangan dan arus pada beban listrik 3 fasa hubungan (Y) diperlihatkan
pada Gambar 5.9.
ILA A
A1
+ IpA
123
Rangkaian Elektrik
VAn = Vp 0 0
VBn = Vp − 1200
VCn = Vp − 2400
VAn = VBn = VCn = Vp
VAB = VBC = VCA = VL
V p : Tegangan fasa
VL : Tegangan antar saluran
VL = 3 Vp
Ip : Arus fasa
IL : Arus saluran
Dalam hubungan (Y) besarnya arus saluran sama dengan arus fasa
IL = Ip
124
Rangkaian Elektrik
Beban listrik 3 fasa hubungan Δ, diperlihatkan pada Gambr 5.10 (a) diagram
pengawatan dan Gambar 5.10 (b) diagram skematik.
A
Z1
A
Z3 Z1
Z2
B
Z3
B
C C
Z2
(a) (b)
Hubungan tegangan dan arus pada beban listrik 3 fasa hubungan (Δ) diperlihatkan
pada Gambar 5.11.
A
A1
IAA1 IA
- +
Z3 Z1
C1
ICC1 + -
IC
IB
B
IBB1 C - Z2 +
B1
Beban listrik hubungan Δ, besarnya tegangan phasa dan tegangan antar saluran
adalah sama, yaitu :
VL = Vp
V p : Tegangan fasa
VL : Tegangan antar saluran
125
Rangkaian Elektrik
Hubungan arus phasa dan arus saluran pada beban listrik hubungan Δ, diperlihatkan
pada gambar 5.11, terlihat bahwa arus phasa besarnya :
IA = Ip 0 0
IB = Ip − 1200
IC = Ip − 2400
Besarnya arus fasa :
IA = IB = IC = Ip
Besarnya arus saluran :
IBB1 = IB − IA
IBB1 = 3 Ip − 1500 .......... .. (2)
ICC1 = IC − IB
ICC1 = 3 Ip 2700 .......... ....(3 )
IL = 3 Ip
Jadi besarnya arus saluran sama dengan akar tiga kali arus fasa
5.3.1 Sumber tegangan 3 fasa dan beban listrik 3 fasa Hubungan (Y)
Sumber tegangan 3 fasa dan beban listrik 3 fasa hubungan Y, diperlihatkan pada
Gambar 5.12.
126
Rangkaian Elektrik
A IL A
+ Ip
+ Vp Z1
VAn
IL -
-
Z2 Z3
n
- VBn
- +
Ip Ip C
C + VCn
B
B IL
Gambar 5.12 Sumber Teganagn dengan Beban Listrik 3 Fsa Hubungan (Y)
Besarnya daya 3 fasa dapat dihitung dari daya 1 fasanya sebagai berikut :
Atau dapat ditulis dengan tegangan antar saluran dan arus saluran :
Beban hubungan (Y) :
VL = 3 Vp
IL = Ip
P(3 fasa) = 3 Vp Ip cos
VL
=3 IL cos
3
P(3fasa) = 3 VL IL cos watt
5.3.2. Sumber tegangan 3 Fasa dan Beban Listrik 3 Fasa Hubungan (Δ)
Sumber tegangan 3 fasa dan beban listrik 3 fasa hubungan Δ, diperlihatkan pada
Gambar 5.13
A IL A
+ + Ip
VAn Vp
IL Z3
-
Z1
-
n
- VBn
Ip
- + Ip Z2
C + VCn C
B IL B
Gambar 5.13 Sumber Tegangan dengan Beban Listrik 3 Fasa Hubungan (Δ)
Besarnya daya 3 fasa dapat dihitung dari daya 1 fasanya sebagai berikut :
127
Rangkaian Elektrik
Atau dapat ditulis dengan tegangan antar saluran dan arus saluran :
Dengan cara yang sama untuk beban listrik hubungan (Y), maupun hubungan (Δ),
maka dapat dihitung besarnya daya reaktif dan daya semu.
Daya Reaktif :
Daya Semu :
128