Anda di halaman 1dari 18

BAB 3

AMPLIFIER

Rangkaian amplifier akan menghasilkan tegangan atau sinyal output Vo tanpa


distorsi. Tidak bergantung pada AOL (Open Loop Gain), tetapi pada ACL (Close Loop
Gain), dimana :
AOL ( impedansi input/output dari Op Amp ).
ACL ( tergantung komponen luar ).
Secara grafis ada dua macam amplifier, yaitu:
1. Inverting amplifier, yaitu tegangan input masuk pada input (-) dari Op Amp.
2. Non inverting amplifier, yaitu tegangan output masuk pada input (+) dari Op Amp.

3.1. Inverting Amplifier


Inverting amplifier akan menghasilkan tegangan output yang berkebalikan dari
tegangan inputnya.

3.1.1. Positive Input


Rangkaian inverting amplifier dengan positive input seperti ditunjukkan pada
gambar 3.1.
Rf

V+
Ri A
- Io
+ B V
o
Vi IL
- +

V-
10 kΩ

Gambar 3.1. Rangkaian inverting amplifier dengan positive input

45
Jika A adalah ground semu / virtual ground maka tidak ada perbedaan tegangan input (Ed
= 0) dan tegangan di A atau VA = 0.
Vi
I= (3.1)
Ri
Vi
VRF = RF. I = RF. Ri (3.2)
RF
VRF = . Vi (3.3)
Ri

VRF = VAB = VOB = - VBO (3.4)


VO = - VRF (3.5)
Sehingga
RF
VO = − . Vi (3.6)
Ri

Tanda minus pada persamaan 3.15 menunjukkan bahwa tegangan output berkebalikan
dengan tegangan input.
Untuk arus beban :
Vo
IL = − (3.7)
RL

IO = I + IL (3.8)
Arus IO tidak boleh lebih dari 26 mA.
RF
VO = − . Vi (3.9)
Ri
Vo RF
=− (3.10)
Vi Ri
RF
ACL = − Ri
(3.11)

VO = ACL. Vi (3.12)
Contoh :
Vi = 5 Vdc
Rf = 5 kΩ
Ri = 1 kΩ
5 kΩ
Maka VO = − . 5 = -25 Volt
1 kΩ

3.1.2. Negative Input


Untuk rangkaian inverting amplifier dengan negative input seperti ditunjukkan pada
gambar 3.2, tegangan output yang dihasilkan sama seperti pada persamaan 3.15, hanya
polaritas tegangan input yang terbalik.

46
Rf

Ri V+
- Io
- Vo
Vi IL
+
+
V-
10 kΩ

Gambar 3.2. Rangkaian inverting amplifier dengan negative input

3.1.3. AC Input
Untuk rangkaian inverting amplifier dengan AC input seperti ditunjukkan pada
gambar 3.3

Rf

Ri V+
-
Vo
Vi
+

V-
10 kΩ

Gambar 3.3. Rangkaian inverting amplifier dengan AC input

Tegangan output yang dihasilkan untuk rangkaian inverting amplifier dengan AC


input seperti pada persamaan 3.21, dengan bentuk sinyal seperti ditunjukkan pada gambar
3.4, pada saat Vi naik maka Vo turun, demikian juga sebaliknya sehingga dapat ditulis
persamaan sebagai berikut :
±Vsat = ACL. Vi max (3.13)
±Vsat
Vi max = (3.14)
ACL

47
Vi

0
t

Vo
+Acl.Vi
(Volt)

0
t

-Acl.Vi
(Volt)

Gambar 3.4 Tegangan input dan output rangkaian inverting amplifier dengan AC input

Gambar 3.5 menunjukkan karakteristik input-output untuk rangkaian inverting amplifier


dengan AC input.
Vo

+Vsat
VO = 𝐀𝐂𝐋. 𝐕𝐢
Vi
Vmin Vmax

-Vsat

Gambar 3.5 Karakteristik input-output untuk rangkaian inverting amplifier dengan AC


input

Tinjau kembali gambar 3.3 untuk menentukan impedansi input dan impedansi output
dari rangkaian inverting amplifier, dimana untuk kondisi yang ideal impedansi output
mempunyai nilai sangat besar dan impedansi input mempunya nilai sangat kecil.

48
Rangkaian pada gambar 3.3 dapat digambarkan lagi dalam bentuk ekivalen seperti
yang ditunjukkan pada gambar 3.6 sebagai berikut :

I2 Rf

V+
R1
I1 I0 Id
R0
Ed Vo
Vi

Aol. Ed

V-
Gambar 3.6 Rangkaian ekivalen inverting amplifier

Op Amp yang ideal jika digunakan untuk inverting amplifier akan memiliki Ed = 0
sehingga Id = 0 sehingga :
Vi
I1 = − R1 (3.15)

I1= I2 (3.15)
Vi Vo
= R0 (3.17)
R1
Rf
Vo = Ri.Vi (3.18)
Rf
ACL = − Ri (3.19)

Impedansi input :
Vi
Z1 = I1 (3.20)

Vi – I1.R1 – Ed = 0 (3.21)
Untuk Op Amp ideal yang mempunyai nilai Ed = 0 maka
Vi = I1.R1 (3.22)
Vi
= R1 (3.23)
I1

Sehingga Z1 = R1 bernilai kecil.

Untuk menghitung impedansi output Zo, Vi dimatikan dan pada terminal output
dipasang tegangan Vo dan dicari arus Io seperti ditunjukkan pada gambar 3.7.

49
Rf

R Ro
Io

Ed Ri Aol. Ed Vo

Gambar 3.7 Rangkaian pengganti impedansi output untuk rangkaian inverting amplifier

Vo
Zo = R0 (3.24)

Rangkaian ekivalen impedansi output pada gambar 3.7 juga dapat disajikan seperti
ditunjukkan pada gambar 3.8
Ro Io

Rf

Aol. Ed Vo
R Ed Ri

Gambar 3.8 Rangkaian ekivalen impedansi output untuk rangkaian inverting amplifier

Karena Ri jauh lebih besar daripada R1 sehingga Ri paralel dengan R1 sama dengan R1.
Vo AOL.Ed
Io = Ro(R1+Rf) - (3.25)
R0
Ro+(R1+Rf)

Ro+Rf+R1 AOL.Ed
Io = . Vo - (3.26)
R0(Rf+Ri) R0
A1 1
Io = (R1+Rf).Vo + Ro.Vo (3.27)
−R1
Ed = (R1+Rf).Vo (3.28)

50
1 1 AOL R1
Io = (R1+Rf).Vo + Ro.Vo + . (R1+Rf) (3.29)
Ro
R1
1+ .AOL 1
R1+Rf
Io = [ + ].Vo (3.30)
Ro R1+Rf
R1
Io 1+ .AOL 1
R1+Rf
= + (3.31)
V0 Ro) R1+Rf
Io 1
= (3.32)
V0 Z0

Sehingga rangkaian pengganti impedansi output dapat disederhanakan seperti


ditunjukkan pada gambar 3.9.

Ro
R1 R1+Rf Zo
1+ . AOL
R1+Rf

Gambar 3.9 Impedansi output untuk rangkaian inverting amplifier

Ro
(R1+Rf).[ R1 ]
1+ .AOL
R1+Rf
Zo = Ro (3.33)
(R1+Rf)+ [ R1 ]
1+ .AOL
R1+Rf

Ro
Zo = R1 (3.34)
1+ .AOL
R1+Rf

3.2. Non Inverting Amplifier


Non Inverting amplifier akan menghasilkan tegangan output yang yang fasanya
sesuai dengan tegangan inputnya.

3.2.1. Positive Input


Rangkaian non inverting amplifier dengan positive input seperti ditunjukkan pada
gambar 3.10.

51
Rf

Ri V+
A
- Io
B V
o
I
+
+
- Vi V- RL

Gambar 3.10 Rangkaian non inverting amplifier dengan positive input

Untuk Ed = 0, maka Va = Vi, dengan titik A sebagai referensi.


Vi
I = Ri (3.35)
Vi
VRF = Rf .I = Rf . Ri (3.36)

VRF = VBA (3.37)


Vo = VBO = VBA + VAO (3.38)
Vo = VRF + Vi (3.39)
Rf
Vo = Ri .Vi + Vi (3.40)
Rf
Vo = (Ri + 1) .Vi (3.41)
V0 Rf
= (Ri + 1) (3.42)
Vi
Vo
IL = RL (3.43)

Vo = ACL . Vi (3.44)
Io = I . IL (3.45)

3.2.2. Negative Input


Rangkaian non inverting amplifier dengan negative input seperti ditunjukkan pada
gambar 3.11.

52
Rf

Ri V+
A
- Io
B
I Vo
+

-
Vi V-
+ RL

Gambar 3.11 Rangkaian non inverting amplifier dengan negative input

3.2.3. AC Input
Untuk rangkaian non inverting amplifier dengan AC input seperti ditunjukkan pada
gambar 3.12.
Rf

Ri V+
-
Vo
+

Vi V-
RL

Gambar 3.12. Rangkaian non inverting amplifier dengan AC input

Tegangan output yang dihasilkan untuk rangkaian non inverting amplifier dengan
AC input seperti pada persamaan 3.55, dengan bentuk sinyal seperti ditunjukkan pada
gambar 3.13.
Vo = ACL. Vi (3.46)
±Vsat = ACL . Vi max (3.47)
±Vsat
Vi max = (3.48)
ACL

53
Vi

0
t

Vo
+Acl.Vi
(Volt)

0
t

-Acl.Vi
(Volt)

Gambar 3.13 Tegangan input dan output rangkaian non inverting amplifier dengan AC
input

Apabila tegangan output hasil penguatan melebihi harga ±Vsat, maka bentuk
tegangan output seperti ditunjukkan pada gambar 3.14 berikut :
Vi

0 t

Vo
+Acl.Vi (Volt)
+Vsat

0 t

-Vsat
-Acl.Vi (Volt)

Gambar 3.14 Tegangan input dengan output yang terpotong untuk rangkaian non
inverting amplifier dengan AC input

54
Gambar 3.15 menunjukkan karakteristik input-output untuk rangkaian non inverting
amplifier dengan AC input.
Vo
+Vsat

Vi
Vi min Vi max

-Vsat

Gambar 3.15 Karakteristik input-output untuk rangkaian non inverting amplifier dengan
AC input

Untuk menentukan impedansi input dan impedansi output dari rangkaian non
inverting amplifier, tinjau gambar 3.16 sebagai berikut :
Rf

V+
R1

Ri R0
Ed Vo
Aol. Ed
Vi
V-

Gambar 3.16 Rangkaian ekivalen non inverting amplifier

Impedansi input Zi :
Vo
Zi = − I1 (3.49)
Ed
I1 = (3.50)
Ri

Karena Ro bernilai sangat kecil, maka :


Vo = AOL. Ed (3.51)
Vo
Ed = AOL (3.52)

Sehingga persamaan 3.59 dapat dituliskan kembali dalam bentuk :


Vo
I1 = AOL . (3.53)
Ri

55
Rf
( +1) . Vi
R1
I1 = (3.54)
AOL . Ri
Vi AOL . Ri
= Rf (3.55)
I1 ( +1) . Vi
R1

Vi
= Zi (3.56)
I1
AOL
Zi = − . Ri (3.57)
ACL
Ro
Zo = R1 (3.58)
1+ .AOL
R1+Rf

3.3. Adder
Rangkaian adder adalah rangkaian penjumlah dari beberapa input.

3.3.1. Inverting Adder


Rangkaian inverting adder seperti ditunjukkan pada gambar 3.17.

I Rf
I1 R1

R2 I V+
I2
-
I3 R3 Vo
+ +
V3 -
V2 +
V1 + - V-
RL
-

Gambar 3.17 Rangkaian inverting adder

V1
I1 = (3.59)
R1
V2
I2 = (3.60)
R2
V3
I3 = (3.61)
R3

I = I1 + I2 + I3 (3.62)
V1 V2 V3
I= + R2 + R3 (3.63)
R1

VRF = VRF . I (3.64)


V1 V2 V3
VRF = Rf . (R1 + R2 + R3) (3.65)

56
Rf Rf Rf
VRF = R1 . V1 + R2 . V2 + R3 . V3 (3.66)

Vo = - VRF (3.67)
Rf Rf Rf
Vo = - (R1 . V1 + R2 . V2 + R3 . V3) (3.68)

Jika R1 = R2 = R3 = R = RF maka :
Vo = - (V1 + V2 + V3) (3.69)
1
Jika R1 = R2 = R3 = R dan Rf = .R maka :
2
V1+V2+V3
Vo = - ( ) (3.70)
3

Atau disebut dengan average adder.

LATIHAN SOAL
6. Jika diketahui : V1 = 1 Volt, V2 = -2 Volt, V3 = 3 Volt
R1 = 3,2 kΩ, R2 = 3,3 kΩ, R3 = 4,7 kΩ, RF = 10 kΩ
Ditanyakan : Berapa besar tegangan output?
JAWABAN
Rf Rf Rf
Vo = - (R1 . V1 + R2 . V2 + R3 . V3)
10 10 10
Vo = - (3,2 . (1) + 3,3 . (−2) + 4,7 . (3))

Vo = -3,445 Volt

3.3.2. Non Inverting Adder


Rangkaian non inverting adder seperti ditunjukkan pada gambar 3.18.
Rf

Ri V+
-
Vo
+

V-
RL
R1 R2
+ +
V1 V2
- -

Gambar 3.18 Rangkaian non inverting adder

57
Rf
Vo = (R1 + 1).Vi (3.71)
V1−V2
Vi = R2.(R1+R2) + V2 (3.72)
R2 R2
Vi = (R1+R2).V1 - (R1+R2).V2 + V2 (3.73)
Rf R2 R2
Vo = (R1 + 1). (R1+R2 . V1 + R1+R2 . V2) (3.74)

LATIHAN SOAL
7. Diketahui rangkaian seperti pada gambar 3.19.
47 kΩ

10 kΩ V+
-
Vo
+
V-
10 kΩ
2,2 kΩ 3,3 kΩ
+ +
1V - -
2V

Gambar 3.19 Rangkaian non inverting adder untuk soal no.7

Ditanyakan : berapa besar tegangan output?

JAWABAN
47 3,3 2,2
Vo = (10 + 1). (2,2+3,3 . 1 + 2,2+3,3 . 2)

Vo = 4,07 Volt

Jika R1 = R2 = Ri = R = RF maka :
Vo = V1 + V2 (3.75)
Untuk rangkaian non inverting adder dengan 3 input seperti ditunjukkan pada gambar
3.20.

58
Rf

Ri V+
-
Vo
+
V-
RL
R1 R2 R3
+
V1 - V2 + V3 +
- -

Gambar 3.20 Rangkaian non inverting adder dengan 3 input

Tegangan output yang dihasilkan sesuai dengan persamaan 3.80.


Jika R1 = R2 = R3 = R dan RF = 2R maka :
Vo = V1 + V2 + V3 (3.76)
Untuk menentukan tegangan input Vi, dapat dilakukan dengan analisa mesh current
sehingga menghasilkan persamaan 3.86 sebagai berikut :
(R2.R3.V1)+ (R1.R3.V2)+ (R1.R2.V2)
Vi = (R1.R2) +(R1.R3)+(R2.R3)
(3.77)

3.4. Voltage Follower


Rangkaian voltage follower akan menghasilkan tegangan output yang sesuai dengan
tegangan input, tanpa adanya perubahan apapun dengan syarat Zi dibuat bernilai sangat
tinggi dan Zo dibuat bernilai sangat rendah sehingga tegangan output akan mengikuti
tegangan input seperti pada gambar 3.21.
Vi

0 t

Vo

0 t

Gambar 3.21 Tegangan output dan input untuk rangkaian voltage follower

59
Karakteristik input-output untuk rangkaian voltage follower seperti ditunjukkan pada
gambar 3.22.
Vo
+Vsat

Vi

-Vsat

Gambar 3.22 Karakteristik input-output untuk rangkaian voltage follower

Rf
ACL = (R1 + 1) (3.78)

Jika ACL dibuat menjadi bernilai 1, maka Vo = Vi sehingga desain dapat dibuat dengan 3
skema sebagai berikut :
1. RF = 0 seperti ditunjukkan pada gambar 3.23.
2. Ri = ~ seperti ditunjukkan pada gambar 3.24.
3. RF = 0 dan Ri = ~ seperti ditunjukkan pada gambar 3.25.

Ri V+
-
Vo
+
Vi V-
RL

Gambar 3.23 Rangkaian voltage follower dengan RF = 0

Rf

V+
-
Vo
+
Vi V-
RL

Gambar 3.24 Rangkaian voltage follower dengan Ri = ~

60
V+
-
Vo
+

Vi V-
RL

Gambar 3.25 Rangkaian voltage follower dengan RF = 0 dan Ri = ~

3.5. Differential Amplifier


Rangkaian differential amplifier seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.26 adalah
gabungan dari rangkaian inverting dan non inverting amplifier.

Rf

Ri V+
-
+ Vo
V1 R1
- +

+ R2 V-
V2 RL
-

Gambar 3.26 Rangkaian differential amplifier

Tegangan output yang dihasilkan sesuai dengan persamaan 3.88 berikut :


Rf R2 Rf
Vo = [(R1 + 1). (R1+R2 . V1)] − (Ri . V2) (3.79)

Jika Ri = R1 = R dan R2 = RF = m.R seperti ditunjukkan pada gambar 3.27 maka :

61
n,R

R1 V+
-
+ Vo
V1 R2
- +

V2 + n,R V-
RL
-

Gambar 3.27 Rangkaian differential amplifier dengan Ri = R1 = R dan R2 = RF = m.R

m.R m,R m.R


Vo = [( + 1). (R+m.R . V1)] − ( . V2) (3.80)
R R
m.R m,R
Vo = [( . R+m.R . V1)] − (m. V2) (3.81)
R

Vo = m.(V1 - V2) (3.82)


Dimana m adalah gain atau penguatan.
Jika Ri = R1 = R2 = RF = R seperti ditunjukkan pada gambar 3.28 maka :
R

R V+
-
+ Vo
V1 R
- +

+ R V-
V2 RL
-

Gambar 3.28 Rangkaian differential amplifier dengan Ri = R1 = R2 = RF = R

Vo = V1 - V2 (3.83)

62

Anda mungkin juga menyukai