“ Diajukan sebagai salah satu tugas akhir dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan”
Disusun Oleh :
Dengan ini, Guru Penguji Praktek Kerja Lapangan Menyatakan Bahwa Laporan PKL yang
disusun oleh :
Nama : Ahmad Dani Pranowo
Kelas : XI
Konsentrasi Keahlian : Teknik Elektronika Industri
Telah diperiksa dan disetujui serta disahkan sesuai dengan prosedur, ketentuan dan kelaziman
yang berlaku.
ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SEKOLAH
Dengan ini, Guru Pembimbing Sekolah, Ketua Pelaksana Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan
Direktur Konsentrasi Keahlian Teknik Eektronika Industri Menyatakan Bahwa Laporan PKL
yang disusun oleh :
Nama : Ahmad Dani Pranowo
Kelas : XI
Konsentrasi Keahlian : Teknik Elektronika Industri
Telah diperiksa dan disetujui serta disahkan sesuai dengan prosedur, ketentuan dan kelaziman
yang berlaku.
Diterima Tanggal : 15 Juni 2023
Disahkan Tanggal : 15 Juni 2023
Ummu Habibah,ST
NBM:-
iii
LEMBAR PENGESAHAN KEPALA SEKOLAH
Dengan ini, Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 1 Gresik Menyatakan Bahwa Laporan
PKL yang disusun oleh :
Nama : Ahmad Dani Pranowo
Kelas : XI
Konsentrasi Keahlian : Teknik Elektronika Industri
Telah diperiksa dan disetujui serta disahkan sesuai dengan prosedur, ketentuan dan kelaziman
yang berlaku.
iv
LEMBAR PENGESAHAN DUDIKA
Dengan ini, Pimpinan perusahaan dan Pembimbing perusahaan di PT Orela Shipyard Gresik
Menyatakan Bahwa Laporan PKL yang disusun oleh :
Nama : Ahmad Dani Pranowo
Kelas : XI
Konsentrasi Keahlian : Teknik Elektronika Industri
Telah disetujui serta disahkan sesuai dengan prosedur, ketentuan dan kelaziman yang
berlaku.
Mengetahui
v
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan Rahmat dan Karunia-
NYA, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) di
PT. Orela Shipyard Jl. Raya Ngemboh No. 02, Cabean Ngemboh Kec. Ujungpangkah Kab.
Gresik Jawa Timur 61154 dengan baik dan lancar.
Praktek Kerja Lapangan merupakan sarana untuk belajar secara langsung di dunia
industri, baik ketrampilan maupun proses adaptasi dengan dunia kerja. Laporan Praktek Kerja
Lapangan ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi penyusun, dan SMK Muhammadiyah 1
Gresik serta PT Orela Shipyard Gresik. .
Penulisan Laporan PKL ini diajukan sebagai salah satu tugas akhir dalam pelaksanaan
praktik kerja lapangan pada konsentrasi keahlian Teknik Elektronika Industri SMK
Muhammadiyah 1 Gresik.
Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah
sulit bagi penulis untuk menyelesaikan laporan PKL ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini
kami ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pelaksanaan PKL maupun Penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini :
1. Bapak Mukromin Latif, S. Pd. Sebagai Kepala SMK Muhammadiyah 1 Gresik.
2. Ibu Ummu Habibah, ST. selaku Direktur Konsentrasi Keahlian Teknik Elektronika
Industri.
3. Bapak Eko Prasetyo Hidayat, S. Pd selaku Ketua Pelaksana Praktek Kerja Lapangan.
4. Bapak/Ibu Guru serta segenap karyawan SMK Muhammadiyah 1 Gresik yang telah ikut
serta berkontribusi dalam penyelesaian penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini.
5. Bapak Tonis selaku Pimpinan Perusahaan PT. Orela Shipyard Gresik yang telah
memberikan izin untuk penulis bisa melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan ini.
6. Bapak Rudin Hermanto selaku Pengawas Perusahaan PT. Orela Shipyard Gresik dan
semua karyawan yang telah membantu serta selalu membimbing saya, dan memberikan
semua ilmunya dalam melaksanakan praktek kerja lapangan ini .
7. Kedua Orang Tua saya yang selalu memberikan semangat, support serta Do’a dan
restunya sehingga saya bisa menyelesaikan PKL ini sampai dengan penyusunan laporan
praktek kerja lapangan dengan baik dan lancar.
8. Semua teman – teman kelompok saya serta teman kelas XI TEI yang selalu memberikan
dukungan dalam terselesaikannya penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini.
vi
Kami menyadari bahwa tidak ada yang sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat
kami harapkan agar Laporan ini menjadi lebih baik. Akhirnya, hanya kepada Allah SWT
jugalah penyusun berharap agar laporan ini dapat bermanfaat. Amin
vii
DAFTAR ISI
viii
BIODATA SISWA
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Prakek Kerja Lapangan (PKL) merupakan bagian dari pembelajaran akademik
yang dilalui oleh siswa - siswi agar bisa meningkatkan kemampuannya menjadi seorang
tenaga kerja. PKL dilaksanakan untuk membantu menghubungkan antara dunia
pendidikan dengan dunia industri untuk saling mendukung kemajuan satu sama lain.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan program yang dilaksanakan dengan
tujuan untuk bisa melatih kemampuan siswa - siswi dalam dunia industri. Pelaksanaan
PKL ini dilakukan agar bisa siswa – siswi memahami dan mengukur seberapa jauh
kompetensi keahlian yang dimilikinya setelah memperoleh materi yang diberikan di
instansi pendidikan masing – masing.
Praktek Kerja Lapangan ini bertujuan untuk memperluas pemahaman dan
memberikan wawasan praktis yang relevan dalam bidang studi yang diambil. Selain itu,
melalui PKL ini juga dapat mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal
yang penting dalam lingkungan professional kerja, serta dapat adaptasi dengan
lingkungan kerja yang dinamis dan beragam dengan komunikasi yang baik dan mampu
bekerja dengan tim tanpa individual. PKL juga membantu untuk siswa - siswi bisa
mendapatkan bekal dalam menghadapi dunia kerja nantinya dimana dapat bersaing
secara sehat dalam dunia industri maupun usaha, dan mendapatkan wawasan yang lebih
luas serta fleksibel, terutama dalam bidang teknologi dan ilmu pengetahuan.
Kegiatan ini diharapkan nantinya mampu untuk mengembangkan serta
meningkatkan kemampuan yang dimiliki siswa - siswi. Terutama dengan tujuan untuk
menjadikan siswa - siswi sebagai calon tenaga kerja yang berkualitas dan bisa bersaing
di dalam industri. Siswa - siswi bisa mempersiapkan dirinya dengan baik, termasuk dari
segi kemampuan, keterampilan, pengalaman, dan pengetahuan yang dimiliki. Sehingga
siswa - siswi menjadi lebih siap dalam menghadapi persaingan saat masuk ke dalam
dunia kerja nantinya.
1.2. Tujuan
Tujuan diadakannya sebuah Praktek Kerja Lapangan pada pendidikan tingkat
SMK ini tentu memiliki banyak sekali tujuan yang harus diperoleh adalah sebagai
berikut :
1
1. Menghasilkan siswa - siswi yang memiliki keahlian profesional, yaitu memiliki
tingkat pengetahuan, keterampilan, komunikasi dan berintraksi serta etos kerja yang
sesuai dengan tuntutan lapangan kerja nantinya.
2. Membentuk siswa – siswi untuk memperluas dan meningkatkan kemampuannya
agar kedepannya menjadi calon tenaga kerja berkualitas dan berdedikasi tinggi pada
perusahaan.
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan praktek kerja lapangan yang
berkualitas, bermutu dan berdaya saing tinggi.
4. Siswa – siswi dapat mengetahui langsung materi yang diperoleh dilingkungan
sekolah akan diterapkan pada pelaksanaan praktek kerja lapangan.
5. Siswa – siswi dapat termotivasi untuk sukses dalam belajar dengan giat, sehingga
mempersiapkan dirinya untuk bersaing di dunia industri ataupun membuka lapangan
kerja sendiri dengan berwirausaha.
1.3. Manfaat
Adapun manfaat yang bisa diambil dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan adalah
sebagai berikut :
1. Memiliki keahlian professional dalam melakukan pekerjaan sesuai jurusan yang
ditekuni.
2. Melatih dan mengembangkan kemampuan siswa – siswi untuk menjadi lulusan yang
berkualitas nantinya.
3. Menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan perusahaan yang terkait
dengan memberikan kontribusi yang baik.
4. Mendapatkan wawasan dan ilmu pengetahuan baru yang tidak diajarkan di sekolah
sebelumnya.
5. Membentuk pola pikir siswa – siswi yang produktif sehingga dapat berfikir dewasa
dan rasa ingin tahunya tinggi dalam bidang tersebut sehingga dapat membuka
jaringan dan peluang kerja kedepannya
2
BAB II
PROSES KEGIATAN
3
2.2. Tinjauan Umum Perusahaan
1. Identitas Perusahaan
Nama Perusahaan : PT Orela Shipyard Gresik
Alamat Perusahaan : Kantor : Jl. WR. Supratman Surabaya
Galangan : Jl. Raya Ngemboh No.02, Cabean, Ngemboh,
Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik,
Jawa Timur 61154.
Telepon : 031 568 01107
Fax. : 031 568 0108
Email : enquiry@orela.co.id
Website : www.orela.co.id
4
perusahaan yang memproduksi kapal baja dan alumunium, jasa perbaikan serta
pemeliharaan kapal baja dan kapal alumunium, dan rekayasa umum dengan
spesifikasi tertentu berdasarkan pesanan.
PT. Orela Shipyard Gresik adalah sebuah perusahaan yang berusaha untuk
memberdayakan masyarakat sekitar untuk menjadi karyawan yang profesional
dengan pelatihan proses produksi kapal. Mayoritas karyawan yang bekerja di
perusahaan ini berada pada bagian produksi serta perbaikan dan pemeliharan kapal.
Pada perusahaan ini terus mengembangkan perusahaan dan berkomitmen
meningkatkan pelayanan dengan menjalankan kegiatan yang mengutamakan
keselamatan, kualitas, dan fokus pada kebutuhan pelanggan. PT Orela Shipyard
memiliki In House Engineering yang mampu merancang, membangun, memperbaiki
dan mengkonversi kapal sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan, serta
memiliki personel yang ahli dan berpengalaman untuk melakukan modernisasi kapal
yang kompleks sehingga kami dapat menawarkan berbagai solusi inovatif dalam
mengembangkan konsep ideal yang klien butuhkan.
Dengan akumulasi manajemen, sumber daya teknis, dan fasilitas produksi
yang memadai dan terpercaya, PT Orela Shipyard mampu menghasilkan keunggulan
rekayasa teknik berbagai jenis kapal pelayaran umum, pelayaran angkut barang dan
dukungan kapal lepas pantai (offshore).
Kami percaya industri kelautan dan perkapalan di Indonesia masih memiliki
ruang dan peluang untuk terus berkembang dan ini menjadikan semangat bagi PT
Orela Shipyard untuk mewujudkan program pemerintah di bidang kemaritiman.
5
Gambar 2.3 Jenis Kapal yang Terdapat di PT Orela Shipyard Gresik
6
2.3. Proses Kerja
1. Belajar Menggunakan Las Listrik
Mesin Las listrik adalah perangkat yang digunakan untuk melakukan proses
pengelasan dengan menggunakan energi listrik sebagai sumber panas untuk
melelehkan logam dan menggabungkannya. Proses pengelasan ini melibatkan
penggunaan busur listrik yang dihasilkan antara elektroda dan benda kerja yang akan
dilas.
Pada mesin Las listrik, arus listrik dialirkan melalui elektroda yang merupakan
konduktor yang terbuat dari logam atau bahan tahan panas lainnya. Ketika ujung
elektroda dihubungkan dengan benda kerja yang akan dilas, busur listrik terbentuk di
antara keduanya. Busur listrik ini menghasilkan panas yang sangat tinggi, cukup
untuk melelehkan logam dan membentuk sambungan yang kuat antara benda kerja.
Keuntungan menggunakan mesin Las listrik termasuk kontrol yang baik atas
proses pengelasan, kecepatan pengelasan yang tinggi, dan kemampuan untuk
melakukan pengelasan pada berbagai jenis logam dengan hasil yang kuat dan tahan
lama. Mesin Las listrik digunakan secara luas dalam industri manufaktur, konstruksi,
perbaikan otomotif, dan berbagai aplikasi lain yang melibatkan penggabungan
logam
7
a. Cara Kerja:
1) Persiapkan Lokasi dan Perangkat Pengaman
Pastikan Anda menggunakan mesin las di area yang aman dan
terlindungi dari bahan yang mudah terbakar atau mudah terkena api. Kenakan
pakaian pelindung yang sesuai, termasuk baju tahan api, sarung tangan las,
kacamata pengaman, dan helm las.
2) Persiapkan Material yang akan Dilas
Pastikan permukaan material yang akan dilas bersih dari kotoran,
minyak, dan karat. Jika diperlukan, gunakan alat pemotong atau alat penajam
untuk mempersiapkan ujung material agar rata dan bersih.
3) Sambungkan Mesin Las
Pastikan mesin las terhubung dengan sumber listrik yang sesuai dan
aman. Serta pastikan semua kabel dan konektor terpasang dengan benar dan
kuat.
4) Atur Parameter Las
Sesuaikan pengaturan pada mesin las dengan jenis material yang akan
dilas dan ketebalan material tersebut. Pastikan pengaturan arus las dan waktu
siklus sesuai dengan kebutuhan.
5) Siapkan Elektroda dan Arahkan Busur Listrik:
Pasang elektroda pada mesin las dan pastikan terhubung dengan benar.
Arahkan elektroda ke titik tempat material akan dilas. Pastikan elektroda dan
permukaan material berjarak sekitar 1,5 hingga 2 kali diameter elektroda.
6) Pengelasan
Tekan tombol pengelas atau sakelar untuk memulai proses pengelasan.
Arahkan busur listrik ke permukaan material secara perlahan dengan gerakan
maju - mundur atau zigzag. Pastikan busur listrik tetap stabil dan tidak
mematikan selama pengelasan. Pindah ke titik berikutnya setelah sambungan
pertama selesai, jika diperlukan.
7) Pemeriksaan dan Penyelesaian:
Setelah pengelasan selesai, matikan mesin las dan tunggu hingga
elektroda dan material benar-benar dingin sebelum menyentuhnya. Periksa
hasil pengelasan untuk memastikan sambungan kuat dan sesuai dengan standar
yang diinginkan. Jika diperlukan, beri perlindungan pada sambungan dengan
penggilingan, penyekrupan, atau pengerjaan tambahan.
8
b. Jenis - Jenis Kawat Las
Terdapat berbagai standar kawat las yang digunakan untuk pengelasan besi,
tergantung pada jenis dan spesifikasi pengelasan yang diinginkan. Dalam
pengelasan besi umum, dua standar kawat las yang sering digunakan adalah
kawat las E6010 dan E7018.
1) Kawat Las E6010:
Kawat las E6010 adalah kawat las berbasis elektroda dengan penutup
selulosa. Standar ini umumnya digunakan untuk pengelasan besi dengan
ketebalan tipis hingga sedang. Kawat las E6010 memiliki karakteristik
pengelasan yang menghasilkan busur listrik yang stabil dan penetrasi yang
baik. Standar ini cocok digunakan untuk pengelasan dalam posisi vertikal dan
overhead.
2) Kawat Las E7018:
Kawat las E7018 adalah kawat las berbasis elektroda dengan penutup
bahan kering yang terbuat dari serbuk mineral. Standar ini sering digunakan
untuk pengelasan besi dengan ketebalan sedang hingga tebal. Kawat las E7018
memiliki karakteristik pengelasan yang menghasilkan sambungan yang kuat
dan tahan terhadap retak. Standar ini cocok digunakan untuk pengelasan dalam
posisi apa pun, termasuk vertikal, horizontal, dan overhead.
Selain itu, terdapat berbagai standar kawat las lainnya seperti kawat las
E6013, E7014, dan lain-lain, yang juga digunakan tergantung pada jenis besi
yang akan dilas dan spesifikasi yang dibutuhkan.
9
2. Mengoperasikan Mesin Bending Mekanikal
Mesin bending plat mekanikal adalah jenis mesin yang menggunakan
mekanisme mekanikal untuk melakukan proses pembengkokan plat besi. Mesin ini
umumnya menggunakan tuas atau sistem roda gigi untuk menghasilkan gaya yang
diterapkan pada plat besi, sehingga membengkokkannya sesuai dengan kebutuhan.
a. Cara Kerja:
1) Persiapan
Pastikan plat besi yang akan dibengkokkan sudah dalam kondisi yang
tepat, seperti bersih dan bebas dari kotoran atau kerak. Ukur dan tandai titik-
titik yang akan menjadi titik pembengkokan pada plat besi.
2) Penyesuaian Mesin
Sesuaikan mesin bending dengan mengatur sudut atau radius yang
diinginkan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Hal ini melibatkan
pengaturan tuas atau pengaturan posisi roda gigi pada mesin.
3) Penempatan Plat Besi
Tempatkan plat besi di antara rahang atau alat penjepit pada mesin,
sehingga titik pembengkokan berada di posisi yang sesuai dengan mesin.
4) Pembengkokan
Gunakan tuas atau putar roda gigi pada mesin untuk menerapkan tekanan
dan pembengkokan pada plat besi. Lakukan secara perlahan dan hati-hati,
memastikan plat besi membengkok secara merata dan sesuai dengan
kebutuhan.
10
5) Pemeriksaan
Setelah pembengkokan selesai, periksa hasilnya untuk memastikan plat
besi telah membentuk lengkungan yang diinginkan. Periksa sudut, radius, atau
bentuk lengkungan apakah sesuai dengan yang diinginkan.
11
Gambar 2.7 Blander Api (Cutting Tourch)
a. Cara Kerja :
Berikut adalah langkah umum dalam menggunakan cutting torch:
1) Persiapan
Pastikan Anda memiliki perlengkapan keselamatan yang tepat, termasuk
helm pelindung, kacamata keselamatan, baju tahan api, sarung tangan tahan
panas, dan sepatu kerja yang sesuai. Periksa apakah semua tabung gas
(oksigen dan bahan bakar) terhubung dengan benar dan aman. Pastikan ada
cukup pasokan gas di dalam tabung. Periksa alat pemotong dan nozzle.
Pastikan semuanya dalam kondisi baik dan tidak ada kerusakan.
2) Penyiapan Area Kerja
Pastikan area kerja bebas dari bahan mudah terbakar atau bahan yang
dapat meledak. Pastikan ada ventilasi yang memadai di area kerja untuk
menghindari penumpukan gas.
3) Menghidupkan Cutting Torch
Buka katup tabung oksigen secara perlahan. Buka katup tabung bahan
bakar secara perlahan. Atur tekanan gas menggunakan regulator pada tabung
oksigen dan bahan bakar.
4) Menghidupkan Nyala Api
Buka katup oksigen pada torch sekitar setengah jalan. Nyalakan alat
pemicu, seperti percikan listrik atau nyala pilot, untuk menghidupkan nyala api
pada torch. Periksa apakah nyala api stabil dan berwarna biru dengan ujung
yang sedikit kuning.
12
5) Pemotongan Logam
Pastikan Anda telah mempelajari teknik pemotongan yang tepat dan
mengikuti pedoman keamanan yang ditetapkan. Arahkan nyala api pada
permukaan logam yang akan dipotong dan biarkan logam dipanaskan terlebih
dahulu. Setelah logam terpanaskan, arahkan nyala api ke area pemotongan dan
gerakkan torch secara perlahan sesuai dengan jalur yang diinginkan. Jaga jarak
yang sesuai antara nozzle dan permukaan logam untuk memastikan
pemotongan yang efektif dan aman.
6) Selesai
Setelah selesai menggunakan cutting torch, matikan aliran gas dengan
menutup katup tabung oksigen dan bahan bakar. Pastikan nyala api benar-
benar padam sebelum menyimpan cutting torch.
14
b. Cara Wiring
Wiring kabel shore kapal ke panel melibatkan penghubungan kabel yang
membawa pasokan listrik dari sumber daya di dermaga (shore power) ke panel
listrik di dalam kapal. Berikut adalah langkah-langkah singkat untuk melakukan
wiring tersebut:
1) Identifikasi sumber daya shore power
Pastikan Anda mengetahui jenis dan spesifikasi sumber daya shore
power yang tersedia di dermaga, seperti tegangan (misalnya 220V atau 440V)
dan frekuensi listrik (misalnya 50 Hz atau 60 Hz).
2) Persiapkan kabel dan konektor
Pilih kabel yang sesuai dengan spesifikasi sumber daya shore power dan
panjang yang dibutuhkan untuk mencapai panel listrik di kapal. Pastikan
konektor kabel shore power sesuai dengan jenis dan konfigurasi yang
digunakan di dermaga.
3) Matikan panel listrik di kapal
Pastikan panel listrik di dalam kapal dalam keadaan mati sebelum
memulai proses wiring untuk menghindari risiko kejutan listrik.
4) Hubungkan kabel shore power ke panel listrik
Sambungkan ujung kabel shore power yang sesuai dengan konektor
yang ada di dermaga ke panel listrik di kapal. Pastikan koneksi kuat dan aman,
dan ikuti petunjuk penghubung yang disediakan oleh produsen kabel dan
konektor.
5) Verifikasi pengkabelan
Periksa dengan hati-hati pengkabelan yang dilakukan untuk memastikan
tidak ada kabel yang terkelupas, koneksi yang longgar, atau masalah lainnya.
Pastikan setiap kabel terhubung ke terminal yang benar di panel listrik.
6) Uji koneksi
Setelah pengkabelan selesai, aktifkan sumber daya shore power dan
nyalakan panel listrik di kapal. Periksa apakah sumber daya listrik terhubung
dengan baik dan panel listrik berfungsi dengan benar. Pastikan tidak ada
gangguan atau kebocoran listrik yang dapat membahayakan keselamatan.
Penting untuk mendapatkan bantuan dari ahli listrik atau teknisi kapal yang
berpengalaman dalam melakukan wiring kabel shore kapal ke panel. Mereka dapat
15
memberikan panduan yang lebih rinci dan memastikan keselamatan dan keandalan
sistem listrik di kapal Anda.
6. Kabel Ladder
Kabel ladder merupakan jenis sistem penyangga kabel yang menggunakan jalur
berbentuk tangga atau ladder sebagai strukturnya. Sistem ini terdiri dari jalur utama
yang terbuat dari rangka berulir yang membentuk jalur berulang-ulang seperti
tangga, serta penyangga atau jepitan yang menopang kabel-kabel di atasnya.
17
Fungsi utama Kabel Ladder adalah sebagai berikut:
a. Penyokong Kabel
Kabel Ladder digunakan sebagai jalur penyangga untuk kabel-kabel listrik
dan komunikasi. Mereka memberikan struktur yang kokoh dan aman untuk
menjalankan kabel-kabel tersebut dari satu titik ke titik lain di dalam bangunan
atau area industri.
b. Pengorganisasian Kabel
Kabel Ladder membantu mengatur kabel-kabel secara terorganisir dan
terstruktur. Kabel-kabel dapat ditempatkan di dalam jalur tangga yang sesuai
dengan kebutuhan dan urutan yang ditentukan, memudahkan pemeliharaan dan
identifikasi kabel-kabel.
c. Perlindungan Kabel
Sistem Kabel Ladder melindungi kabel-kabel dari kerusakan fisik yang bisa
terjadi akibat benturan, tekanan, atau gesekan. Kabel-kabel ditempatkan di atas
jalur ladder yang kokoh dan tahan lama, melindungi mereka dari kerusakan
eksternal.
d. Ventilasi
Kabel Ladder yang terbuka memungkinkan sirkulasi udara yang baik di
sekitar kabel-kabel. Ini membantu mendinginkan kabel-kabel dan mencegah
penumpukan panas yang berlebihan yang dapat merusak kinerja kabel.
e. Fleksibilitas
Kabel Ladder dirancang dengan modularitas, yang memungkinkan
penambahan atau perubahan jalur kabel dengan mudah. Ini memudahkan
perubahan konfigurasi dan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan perubahan di
masa depan.
18
BAB III
TEMUAN
2. Faktor Penghambat
Dalam melaksanakan pekerjaan pasti ada berbagai hambatan. Begitu pula
dengan penulis yang baru mengenal dunia kerja mengalami berbagai hambatan.
Hambatan – hambatan tersebut antara lain :
1. Kelembaban yang tinggi dalam suatu ruang tertutup, kelembaban bisa menjadi
masalah. Kelembaban yang tinggi dapat mempengaruhi kualitas pengelasan,
karena dapat menyebabkan ketidakstabilan busur listrik dan sulit mengendalikan
kondisi lingkungan yang tepat.
2. Kontaminasi lingkungan pada proses pengelasan dapat menghasilkan butiran
logam yang terdispersi di udara. Jika dilakukan di dalam ruang tertutup yang
tidak memadai, partikel-partikel ini dapat mengendap dan menyebabkan
kontaminasi lingkungan yang tidak diinginkan.
3. Kebisingan yang tinggi pada proses pengelasan seringkali menghasilkan suara
yang keras dan berisik. Jika ruang tertutup tidak memiliki perlindungan akustik
yang memadai, kebisingan yang tinggi dapat menjadi faktor penghambat yang
mengganggu konsentrasi dan kenyamanan pekerja
19
4. Keterbatasan akses dan ruang gerak yang sempit atau terbatas dapat menghambat
gerakan dan mengakses area pengelasan dengan bebas. Hal ini dapat mempersulit
pekerjaan pengelasan dan mempengaruhi kualitas hasil akhir.
20
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Melalui pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Orela Shipyard
Gresik, penulis telah mendapatkan pengalaman berharga dalam dunia industri,
khususnya dalam bidang Teknik Elektronika Industri. PKL ini bertujuan untuk
memperluas dan meningkatkan kemampuan siswa serta mempersiapkan mereka
sebagai calon tenaga kerja yang berkualitas dan lebih profesional.
Selama PKL, penulis telah terlibat dalam berbagai kegiatan dan proses kerja di
perusahaan. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah belajar menggunakan mesin las
listrik, di mana penulis mempelajari proses pengelasan dengan menggunakan energi
listrik. Selain itu, penulis juga terlibat dalam proses perbaikan dan perawatan berbagai
jenis kapal di galangan kapal tersebut.
Melalui PKL ini, penulis dapat mengembangkan keterampilan praktis dalam
bidang Teknik Elektronika Industri, seperti keterampilan dalam menggunakan peralatan
dan alat-alat industri, memahami proses kerja yang ada, serta meningkatkan
kemampuan komunikasi dan kerja tim. Penulis juga mendapatkan wawasan yang
berharga tentang industri kapal dan keselamatan kerja di lingkungan industri.
4.2. Saran
1. Melakukan pengawasan terhadap efesiensi kerja baik pada para pekerja maupun
pada siswa yang melakukan PKL sehingga waktu kerja dapat terpakai secara optimal
dan hasil pekerjaan dari segi kuantitas dan kualitas lebih memuaskan.
2. Mematuhi dan menerapkan pemakaian atribut keselamatan kerja demi terwujudnya
keamanan dan keselamatan dalam lingkungan kerja.
3. Lebih memanfaatkan kesempatan PKL ini sebagai waktu untuk belajar dan
mengembangkan keterampilan serta meningkatkan soft skill dan hard skill ada diri
masing masing siswa.
21
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
22
Lampiran 1
Foto Kegiatan
23
Lampiran 2
JURNAL KEGIATAN SISWA
Bulan Januari
24
25
Bulan Februari
26
27
Bulan Maret
28
Bulan April
29
Bulan Mei
30
31