Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


DI PT. ORELA SHIPYARD GRESIK

“ Diajukan sebagai salah satu tugas akhir dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan”

Disusun Oleh :

NAMA NISN KONSENTRASI KEAHLIAN

AHMAD DANI PRANOWO 0063754180 TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI

SMK MUHAMMADIYAH 1 GRESIK


Jl. Raya Bungah KM.17 Bungah Gresik
Website : smkmuhammadiyah1gresik.blogspot.com
Email : smkmutu@live.com

TAHUN PEMBELAJARAN 2022/2023


LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Dengan ini, Guru Penguji Praktek Kerja Lapangan Menyatakan Bahwa Laporan PKL yang
disusun oleh :
Nama : Ahmad Dani Pranowo
Kelas : XI
Konsentrasi Keahlian : Teknik Elektronika Industri
Telah diperiksa dan disetujui serta disahkan sesuai dengan prosedur, ketentuan dan kelaziman
yang berlaku.

Diterima Tanggal : 15 Juni 2023


Disahkan Tanggal : 15 Juni 2023

Mengetahui dan Mengesahkan,

Penguji I Penguji II Penguji III

Ummu Habibah, ST Miftachul Huda, S.Pd. Alfian Arisandi, ST


NBM : NBM : NBM :

ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SEKOLAH

Dengan ini, Guru Pembimbing Sekolah, Ketua Pelaksana Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan
Direktur Konsentrasi Keahlian Teknik Eektronika Industri Menyatakan Bahwa Laporan PKL
yang disusun oleh :
Nama : Ahmad Dani Pranowo
Kelas : XI
Konsentrasi Keahlian : Teknik Elektronika Industri
Telah diperiksa dan disetujui serta disahkan sesuai dengan prosedur, ketentuan dan kelaziman
yang berlaku.
Diterima Tanggal : 15 Juni 2023
Disahkan Tanggal : 15 Juni 2023

Ketua Pelaksanaan Pembimbing Sekolah


Praktik Kerja Lapangan

Eko Prasetyo Hidayat,S.Pd Alfian Arisandy,ST


NBM: 1368 810 NBM:-

Direktur Knsentrasi Keahlian


Teknik Elektronika Industri

Ummu Habibah,ST
NBM:-

iii
LEMBAR PENGESAHAN KEPALA SEKOLAH

Dengan ini, Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 1 Gresik Menyatakan Bahwa Laporan
PKL yang disusun oleh :
Nama : Ahmad Dani Pranowo
Kelas : XI
Konsentrasi Keahlian : Teknik Elektronika Industri
Telah diperiksa dan disetujui serta disahkan sesuai dengan prosedur, ketentuan dan kelaziman
yang berlaku.

Diterima Tanggal : 15 Juni 2023


Disahkan Tanggal : 15 Juni 2023

Kepala SMK Muhammadiyah 1 Gresik

Mukromin Latif, S.Pd


NBM: 1000 293

iv
LEMBAR PENGESAHAN DUDIKA

Dengan ini, Pimpinan perusahaan dan Pembimbing perusahaan di PT Orela Shipyard Gresik
Menyatakan Bahwa Laporan PKL yang disusun oleh :
Nama : Ahmad Dani Pranowo
Kelas : XI
Konsentrasi Keahlian : Teknik Elektronika Industri
Telah disetujui serta disahkan sesuai dengan prosedur, ketentuan dan kelaziman yang
berlaku.

Diterima Tanggal : 15 Juni 2023


Disahkan Tanggal : 15 Juni 2023

Mengetahui

Pimpinan DUDIKA Pembimbing DUDIKA

Tonis Hendar Dianto Rudin Hermanto

v
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan Rahmat dan Karunia-
NYA, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) di
PT. Orela Shipyard Jl. Raya Ngemboh No. 02, Cabean Ngemboh Kec. Ujungpangkah Kab.
Gresik Jawa Timur 61154 dengan baik dan lancar.
Praktek Kerja Lapangan merupakan sarana untuk belajar secara langsung di dunia
industri, baik ketrampilan maupun proses adaptasi dengan dunia kerja. Laporan Praktek Kerja
Lapangan ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi penyusun, dan SMK Muhammadiyah 1
Gresik serta PT Orela Shipyard Gresik. .
Penulisan Laporan PKL ini diajukan sebagai salah satu tugas akhir dalam pelaksanaan
praktik kerja lapangan pada konsentrasi keahlian Teknik Elektronika Industri SMK
Muhammadiyah 1 Gresik.
Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah
sulit bagi penulis untuk menyelesaikan laporan PKL ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini
kami ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pelaksanaan PKL maupun Penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini :
1. Bapak Mukromin Latif, S. Pd. Sebagai Kepala SMK Muhammadiyah 1 Gresik.
2. Ibu Ummu Habibah, ST. selaku Direktur Konsentrasi Keahlian Teknik Elektronika
Industri.

3. Bapak Eko Prasetyo Hidayat, S. Pd selaku Ketua Pelaksana Praktek Kerja Lapangan.
4. Bapak/Ibu Guru serta segenap karyawan SMK Muhammadiyah 1 Gresik yang telah ikut
serta berkontribusi dalam penyelesaian penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini.
5. Bapak Tonis selaku Pimpinan Perusahaan PT. Orela Shipyard Gresik yang telah
memberikan izin untuk penulis bisa melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan ini.
6. Bapak Rudin Hermanto selaku Pengawas Perusahaan PT. Orela Shipyard Gresik dan
semua karyawan yang telah membantu serta selalu membimbing saya, dan memberikan
semua ilmunya dalam melaksanakan praktek kerja lapangan ini .
7. Kedua Orang Tua saya yang selalu memberikan semangat, support serta Do’a dan
restunya sehingga saya bisa menyelesaikan PKL ini sampai dengan penyusunan laporan
praktek kerja lapangan dengan baik dan lancar.
8. Semua teman – teman kelompok saya serta teman kelas XI TEI yang selalu memberikan
dukungan dalam terselesaikannya penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini.

vi
Kami menyadari bahwa tidak ada yang sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat
kami harapkan agar Laporan ini menjadi lebih baik. Akhirnya, hanya kepada Allah SWT
jugalah penyusun berharap agar laporan ini dapat bermanfaat. Amin

Gresik, 31 Mei 2023


Penyusun,

Ahmad Dani Pranowo

vii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ............................................................................... ii


LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SEKOLAH ................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN KEPALA SEKOLAH ........................................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN DUDIKA ................................................................................ v
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ vi
DAFTAR ISI .................................................................................................................... viii
BIODATA SISWA ............................................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2. Tujuan .................................................................................................................... 1
1.3. Manfaat................................................................................................................... 2
BAB II PROSES KEGIATAN ............................................................................................ 3
2.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan .............................................................................. 3
2.2. Tinjauan Umum Perusahaan .................................................................................... 4
2.3. Proses Kerja ............................................................................................................ 7
BAB III TEMUAN ............................................................................................................ 19
3.1. Faktor Pendukung dan Penghambat ....................................................................... 19
3.2. Manfaat yang Dirasakan ........................................................................................ 20
3.3. Tindak Lanjut ....................................................................................................... 20
BAB IV PENUTUP ........................................................................................................... 21
4.1. Kesimpulan ........................................................................................................... 21
4.2. Saran..................................................................................................................... 21
BAB V DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 22
LAMPIRAN – LAMPIRAN ................................................... Error! Bookmark not defined.

viii
BIODATA SISWA

Nama : Ahmad Dani Pranowo


NISN : 0062608193
Tempat, Tanggal lahir : Gresik, 18 Juli 2006
Kelas : XI
Kompetensi Keahlian : Teknik Elektronika Industri
Sekolah : SMK MUHAMMADIYAH 1 GRESIK
Alamat : Dsn. Kaweden RT 003 RW 001 Ds.
Mojopurogede Kec. Bungah Kab. Gresik
No. Telp : 0857 - 8517 – 0831
Email : danipranowo170@gmail.com

ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Prakek Kerja Lapangan (PKL) merupakan bagian dari pembelajaran akademik
yang dilalui oleh siswa - siswi agar bisa meningkatkan kemampuannya menjadi seorang
tenaga kerja. PKL dilaksanakan untuk membantu menghubungkan antara dunia
pendidikan dengan dunia industri untuk saling mendukung kemajuan satu sama lain.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan program yang dilaksanakan dengan
tujuan untuk bisa melatih kemampuan siswa - siswi dalam dunia industri. Pelaksanaan
PKL ini dilakukan agar bisa siswa – siswi memahami dan mengukur seberapa jauh
kompetensi keahlian yang dimilikinya setelah memperoleh materi yang diberikan di
instansi pendidikan masing – masing.
Praktek Kerja Lapangan ini bertujuan untuk memperluas pemahaman dan
memberikan wawasan praktis yang relevan dalam bidang studi yang diambil. Selain itu,
melalui PKL ini juga dapat mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal
yang penting dalam lingkungan professional kerja, serta dapat adaptasi dengan
lingkungan kerja yang dinamis dan beragam dengan komunikasi yang baik dan mampu
bekerja dengan tim tanpa individual. PKL juga membantu untuk siswa - siswi bisa
mendapatkan bekal dalam menghadapi dunia kerja nantinya dimana dapat bersaing
secara sehat dalam dunia industri maupun usaha, dan mendapatkan wawasan yang lebih
luas serta fleksibel, terutama dalam bidang teknologi dan ilmu pengetahuan.
Kegiatan ini diharapkan nantinya mampu untuk mengembangkan serta
meningkatkan kemampuan yang dimiliki siswa - siswi. Terutama dengan tujuan untuk
menjadikan siswa - siswi sebagai calon tenaga kerja yang berkualitas dan bisa bersaing
di dalam industri. Siswa - siswi bisa mempersiapkan dirinya dengan baik, termasuk dari
segi kemampuan, keterampilan, pengalaman, dan pengetahuan yang dimiliki. Sehingga
siswa - siswi menjadi lebih siap dalam menghadapi persaingan saat masuk ke dalam
dunia kerja nantinya.

1.2. Tujuan
Tujuan diadakannya sebuah Praktek Kerja Lapangan pada pendidikan tingkat
SMK ini tentu memiliki banyak sekali tujuan yang harus diperoleh adalah sebagai
berikut :

1
1. Menghasilkan siswa - siswi yang memiliki keahlian profesional, yaitu memiliki
tingkat pengetahuan, keterampilan, komunikasi dan berintraksi serta etos kerja yang
sesuai dengan tuntutan lapangan kerja nantinya.
2. Membentuk siswa – siswi untuk memperluas dan meningkatkan kemampuannya
agar kedepannya menjadi calon tenaga kerja berkualitas dan berdedikasi tinggi pada
perusahaan.
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan praktek kerja lapangan yang
berkualitas, bermutu dan berdaya saing tinggi.
4. Siswa – siswi dapat mengetahui langsung materi yang diperoleh dilingkungan
sekolah akan diterapkan pada pelaksanaan praktek kerja lapangan.
5. Siswa – siswi dapat termotivasi untuk sukses dalam belajar dengan giat, sehingga
mempersiapkan dirinya untuk bersaing di dunia industri ataupun membuka lapangan
kerja sendiri dengan berwirausaha.

1.3. Manfaat
Adapun manfaat yang bisa diambil dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan adalah
sebagai berikut :
1. Memiliki keahlian professional dalam melakukan pekerjaan sesuai jurusan yang
ditekuni.
2. Melatih dan mengembangkan kemampuan siswa – siswi untuk menjadi lulusan yang
berkualitas nantinya.
3. Menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan perusahaan yang terkait
dengan memberikan kontribusi yang baik.
4. Mendapatkan wawasan dan ilmu pengetahuan baru yang tidak diajarkan di sekolah
sebelumnya.
5. Membentuk pola pikir siswa – siswi yang produktif sehingga dapat berfikir dewasa
dan rasa ingin tahunya tinggi dalam bidang tersebut sehingga dapat membuka
jaringan dan peluang kerja kedepannya

2
BAB II
PROSES KEGIATAN

2.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) ini ditempuh selama 4 bulan yang
dimulai pada tanggal 01 Januari 2023 s.d 31 Mei 2023 dan dilaksanakan di PT.ORELA
SHIPYARD yang terletak di Jl. Raya Ngemboh No.02, Cabean, Ngemboh, Kecamatan
Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur 61154. Pada tempat pelaksanaan PKL
terdapat peraturan jam kerja yang harus diikuti, yaitu :
WAKTU KERJA DI HARI BIASA WAKTU KERJA DI BULAN
RAMADHAN
HARI JAM JAM HARI JAM JAM
KERJA ISTIRAHAT KERJA ISTIRAHAT
Senin 08.00 – 17.00 12.00 – 13.00 Senin 07.30 – 16.00 12.00 – 13.00
Selasa 08.00 – 17.00 12.00 – 13.00 Selasa 07.30 – 16.00 12.00 – 13.00
Rabu 08.00 – 17.00 12.00 – 13.00 Rabu 07.30 – 16.00 12.00 – 13.00
Kamis 08.00 – 17.00 12.00 – 13.00 Kamis 07.30 – 16.00 12.00 – 13.00
Jum’at 08.00 – 17.00 11.00 – 13.00 Jum’at 07.30 – 16.00 11.00 – 13.00
Sabtu LIBUR LIBUR Sabtu LIBUR LIBUR
Minggu LIBUR LIBUR Minggu LIBUR LIBUR

Apabila terdapat tanggal merah maka PKL “ LIBUR “

Tabel 2.1 Jadwal Jam Kerja

3
2.2. Tinjauan Umum Perusahaan
1. Identitas Perusahaan
Nama Perusahaan : PT Orela Shipyard Gresik
Alamat Perusahaan : Kantor : Jl. WR. Supratman Surabaya
Galangan : Jl. Raya Ngemboh No.02, Cabean, Ngemboh,
Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik,
Jawa Timur 61154.
Telepon : 031 568 01107
Fax. : 031 568 0108
Email : enquiry@orela.co.id
Website : www.orela.co.id

Gambar 2.1 Lingkungan PT Orela Shipyard Gresik

2. Sejarah PT Orela Shipyard


PT. Orela Shipyard tergabung dalam PT. Orela Group yang berdiri sejak 2008,
mempunyai anak perusahaan yang terdiri dari PT. Orela Bahari yang beroperasi
pada tahun 2008 juga. PT. Orela Shipyard mulai beroperasi pada tahun 2012. PT
Orela Bahari bergerak pada layanan transportasi laut, agen pengiriman,
menyediakan kapal charter atau sewa untuk keperluan transportasi dan untuk
mendukung pengeboran minyak dan gas lepas pantai. Perusahaan telah
memperkerjakan lebih dari 300 karyawan yang terdiri dari 75% masyarakat sekitar.
PT Orela Shipyard terletak di kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik
dengan akses transportasi darat dan laut yang terjangkau. PT Orela Shipyard adalah
perusahaan galangan kapal yang menyediakan solusi bagi industri transportasi laut
di Indonesia berupa pembangunan kapal baru dan perbaikan kapal, dan juga sebuah

4
perusahaan yang memproduksi kapal baja dan alumunium, jasa perbaikan serta
pemeliharaan kapal baja dan kapal alumunium, dan rekayasa umum dengan
spesifikasi tertentu berdasarkan pesanan.
PT. Orela Shipyard Gresik adalah sebuah perusahaan yang berusaha untuk
memberdayakan masyarakat sekitar untuk menjadi karyawan yang profesional
dengan pelatihan proses produksi kapal. Mayoritas karyawan yang bekerja di
perusahaan ini berada pada bagian produksi serta perbaikan dan pemeliharan kapal.
Pada perusahaan ini terus mengembangkan perusahaan dan berkomitmen
meningkatkan pelayanan dengan menjalankan kegiatan yang mengutamakan
keselamatan, kualitas, dan fokus pada kebutuhan pelanggan. PT Orela Shipyard
memiliki In House Engineering yang mampu merancang, membangun, memperbaiki
dan mengkonversi kapal sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan, serta
memiliki personel yang ahli dan berpengalaman untuk melakukan modernisasi kapal
yang kompleks sehingga kami dapat menawarkan berbagai solusi inovatif dalam
mengembangkan konsep ideal yang klien butuhkan.
Dengan akumulasi manajemen, sumber daya teknis, dan fasilitas produksi
yang memadai dan terpercaya, PT Orela Shipyard mampu menghasilkan keunggulan
rekayasa teknik berbagai jenis kapal pelayaran umum, pelayaran angkut barang dan
dukungan kapal lepas pantai (offshore).
Kami percaya industri kelautan dan perkapalan di Indonesia masih memiliki
ruang dan peluang untuk terus berkembang dan ini menjadikan semangat bagi PT
Orela Shipyard untuk mewujudkan program pemerintah di bidang kemaritiman.

Gambar 2.2 Jenis Kapal yang Terdapat di PT Orela Shipyard Gresik

5
Gambar 2.3 Jenis Kapal yang Terdapat di PT Orela Shipyard Gresik

3. Visi dan Misi PT Orela Shipyard Gresik


VISI PT Orela Shipyard Gresik
“ One Stop Solution untuk industri kemaritiman “
MISI PT Orela Shipyard Gresik :
1) Fokus pada proses dan kepuasan pelanggan
2) Membangun solusi inovatif yang handal dan efisien
3) Mengembangkan kompetensi pada semua lini perusahaan agar mampu bersaing
secara kompetitif.

4. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 2.4 Struktur Organisasi PT Orela Shipyard Gresik

6
2.3. Proses Kerja
1. Belajar Menggunakan Las Listrik
Mesin Las listrik adalah perangkat yang digunakan untuk melakukan proses
pengelasan dengan menggunakan energi listrik sebagai sumber panas untuk
melelehkan logam dan menggabungkannya. Proses pengelasan ini melibatkan
penggunaan busur listrik yang dihasilkan antara elektroda dan benda kerja yang akan
dilas.
Pada mesin Las listrik, arus listrik dialirkan melalui elektroda yang merupakan
konduktor yang terbuat dari logam atau bahan tahan panas lainnya. Ketika ujung
elektroda dihubungkan dengan benda kerja yang akan dilas, busur listrik terbentuk di
antara keduanya. Busur listrik ini menghasilkan panas yang sangat tinggi, cukup
untuk melelehkan logam dan membentuk sambungan yang kuat antara benda kerja.
Keuntungan menggunakan mesin Las listrik termasuk kontrol yang baik atas
proses pengelasan, kecepatan pengelasan yang tinggi, dan kemampuan untuk
melakukan pengelasan pada berbagai jenis logam dengan hasil yang kuat dan tahan
lama. Mesin Las listrik digunakan secara luas dalam industri manufaktur, konstruksi,
perbaikan otomotif, dan berbagai aplikasi lain yang melibatkan penggabungan
logam

Gambar 2.5 Mesin Las Listrik

7
a. Cara Kerja:
1) Persiapkan Lokasi dan Perangkat Pengaman
Pastikan Anda menggunakan mesin las di area yang aman dan
terlindungi dari bahan yang mudah terbakar atau mudah terkena api. Kenakan
pakaian pelindung yang sesuai, termasuk baju tahan api, sarung tangan las,
kacamata pengaman, dan helm las.
2) Persiapkan Material yang akan Dilas
Pastikan permukaan material yang akan dilas bersih dari kotoran,
minyak, dan karat. Jika diperlukan, gunakan alat pemotong atau alat penajam
untuk mempersiapkan ujung material agar rata dan bersih.
3) Sambungkan Mesin Las
Pastikan mesin las terhubung dengan sumber listrik yang sesuai dan
aman. Serta pastikan semua kabel dan konektor terpasang dengan benar dan
kuat.
4) Atur Parameter Las
Sesuaikan pengaturan pada mesin las dengan jenis material yang akan
dilas dan ketebalan material tersebut. Pastikan pengaturan arus las dan waktu
siklus sesuai dengan kebutuhan.
5) Siapkan Elektroda dan Arahkan Busur Listrik:
Pasang elektroda pada mesin las dan pastikan terhubung dengan benar.
Arahkan elektroda ke titik tempat material akan dilas. Pastikan elektroda dan
permukaan material berjarak sekitar 1,5 hingga 2 kali diameter elektroda.
6) Pengelasan
Tekan tombol pengelas atau sakelar untuk memulai proses pengelasan.
Arahkan busur listrik ke permukaan material secara perlahan dengan gerakan
maju - mundur atau zigzag. Pastikan busur listrik tetap stabil dan tidak
mematikan selama pengelasan. Pindah ke titik berikutnya setelah sambungan
pertama selesai, jika diperlukan.
7) Pemeriksaan dan Penyelesaian:
Setelah pengelasan selesai, matikan mesin las dan tunggu hingga
elektroda dan material benar-benar dingin sebelum menyentuhnya. Periksa
hasil pengelasan untuk memastikan sambungan kuat dan sesuai dengan standar
yang diinginkan. Jika diperlukan, beri perlindungan pada sambungan dengan
penggilingan, penyekrupan, atau pengerjaan tambahan.
8
b. Jenis - Jenis Kawat Las
Terdapat berbagai standar kawat las yang digunakan untuk pengelasan besi,
tergantung pada jenis dan spesifikasi pengelasan yang diinginkan. Dalam
pengelasan besi umum, dua standar kawat las yang sering digunakan adalah
kawat las E6010 dan E7018.
1) Kawat Las E6010:
Kawat las E6010 adalah kawat las berbasis elektroda dengan penutup
selulosa. Standar ini umumnya digunakan untuk pengelasan besi dengan
ketebalan tipis hingga sedang. Kawat las E6010 memiliki karakteristik
pengelasan yang menghasilkan busur listrik yang stabil dan penetrasi yang
baik. Standar ini cocok digunakan untuk pengelasan dalam posisi vertikal dan
overhead.
2) Kawat Las E7018:
Kawat las E7018 adalah kawat las berbasis elektroda dengan penutup
bahan kering yang terbuat dari serbuk mineral. Standar ini sering digunakan
untuk pengelasan besi dengan ketebalan sedang hingga tebal. Kawat las E7018
memiliki karakteristik pengelasan yang menghasilkan sambungan yang kuat
dan tahan terhadap retak. Standar ini cocok digunakan untuk pengelasan dalam
posisi apa pun, termasuk vertikal, horizontal, dan overhead.

Selain itu, terdapat berbagai standar kawat las lainnya seperti kawat las
E6013, E7014, dan lain-lain, yang juga digunakan tergantung pada jenis besi
yang akan dilas dan spesifikasi yang dibutuhkan.

9
2. Mengoperasikan Mesin Bending Mekanikal
Mesin bending plat mekanikal adalah jenis mesin yang menggunakan
mekanisme mekanikal untuk melakukan proses pembengkokan plat besi. Mesin ini
umumnya menggunakan tuas atau sistem roda gigi untuk menghasilkan gaya yang
diterapkan pada plat besi, sehingga membengkokkannya sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 2.6 Mesin Bending Mekanikal

a. Cara Kerja:
1) Persiapan
Pastikan plat besi yang akan dibengkokkan sudah dalam kondisi yang
tepat, seperti bersih dan bebas dari kotoran atau kerak. Ukur dan tandai titik-
titik yang akan menjadi titik pembengkokan pada plat besi.
2) Penyesuaian Mesin
Sesuaikan mesin bending dengan mengatur sudut atau radius yang
diinginkan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Hal ini melibatkan
pengaturan tuas atau pengaturan posisi roda gigi pada mesin.
3) Penempatan Plat Besi
Tempatkan plat besi di antara rahang atau alat penjepit pada mesin,
sehingga titik pembengkokan berada di posisi yang sesuai dengan mesin.
4) Pembengkokan
Gunakan tuas atau putar roda gigi pada mesin untuk menerapkan tekanan
dan pembengkokan pada plat besi. Lakukan secara perlahan dan hati-hati,
memastikan plat besi membengkok secara merata dan sesuai dengan
kebutuhan.

10
5) Pemeriksaan
Setelah pembengkokan selesai, periksa hasilnya untuk memastikan plat
besi telah membentuk lengkungan yang diinginkan. Periksa sudut, radius, atau
bentuk lengkungan apakah sesuai dengan yang diinginkan.

Penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan dan keamanan yang diberikan


oleh produsen mesin bending plat mekanikal. Selalu perhatikan keamanan pribadi
saat menggunakan mesin ini, seperti menggunakan pelindung mata dan tangan yang
sesuai, serta menghindari kontak langsung dengan plat besi yang sedang
dibengkokkan

3. Menggunakan Blander Api (Cutting Tourch) :


Cutting torch, atau sering disebut juga oxy-fuel cutting torch, adalah sebuah
alat yang digunakan untuk melakukan pemotongan logam dengan menggunakan
kombinasi oksigen dan bahan bakar seperti asetilena, propana, atau gas alam. Alat
ini menghasilkan api yang sangat panas yang digunakan untuk melelehkan dan
memotong logam.
Cutting torch terdiri dari beberapa komponen, termasuk tabung oksigen dan
tabung bahan bakar yang dihubungkan ke alat pemotong dengan selang. Oksigen
dan bahan bakar dialirkan melalui selang dan bertemu di ujung torch yang
dilengkapi dengan saluran pengontrol aliran gas. Ketika tombol atau tuas diaktifkan,
oksigen dan bahan bakar bercampur dan dinyalakan dengan alat pemicu seperti
percikan listrik atau nyala pilot.
Hasilnya adalah nyala api yang kuat dan panas, yang digunakan untuk
memanaskan dan melelehkan logam di area pemotongan. Selanjutnya, aliran oksigen
bertekanan tinggi digunakan untuk menghilangkan logam yang telah dilelehkan,
menghasilkan pemotongan yang bersih dan akurat.
Pemotongan dengan menggunakan cutting torch umumnya digunakan dalam
industri fabrikasi logam, konstruksi, perbaikan kapal, dan berbagai aplikasi lain di
mana pemotongan logam diperlukan.

11
Gambar 2.7 Blander Api (Cutting Tourch)

a. Cara Kerja :
Berikut adalah langkah umum dalam menggunakan cutting torch:
1) Persiapan
Pastikan Anda memiliki perlengkapan keselamatan yang tepat, termasuk
helm pelindung, kacamata keselamatan, baju tahan api, sarung tangan tahan
panas, dan sepatu kerja yang sesuai. Periksa apakah semua tabung gas
(oksigen dan bahan bakar) terhubung dengan benar dan aman. Pastikan ada
cukup pasokan gas di dalam tabung. Periksa alat pemotong dan nozzle.
Pastikan semuanya dalam kondisi baik dan tidak ada kerusakan.
2) Penyiapan Area Kerja
Pastikan area kerja bebas dari bahan mudah terbakar atau bahan yang
dapat meledak. Pastikan ada ventilasi yang memadai di area kerja untuk
menghindari penumpukan gas.
3) Menghidupkan Cutting Torch
Buka katup tabung oksigen secara perlahan. Buka katup tabung bahan
bakar secara perlahan. Atur tekanan gas menggunakan regulator pada tabung
oksigen dan bahan bakar.
4) Menghidupkan Nyala Api
Buka katup oksigen pada torch sekitar setengah jalan. Nyalakan alat
pemicu, seperti percikan listrik atau nyala pilot, untuk menghidupkan nyala api
pada torch. Periksa apakah nyala api stabil dan berwarna biru dengan ujung
yang sedikit kuning.

12
5) Pemotongan Logam
Pastikan Anda telah mempelajari teknik pemotongan yang tepat dan
mengikuti pedoman keamanan yang ditetapkan. Arahkan nyala api pada
permukaan logam yang akan dipotong dan biarkan logam dipanaskan terlebih
dahulu. Setelah logam terpanaskan, arahkan nyala api ke area pemotongan dan
gerakkan torch secara perlahan sesuai dengan jalur yang diinginkan. Jaga jarak
yang sesuai antara nozzle dan permukaan logam untuk memastikan
pemotongan yang efektif dan aman.
6) Selesai
Setelah selesai menggunakan cutting torch, matikan aliran gas dengan
menutup katup tabung oksigen dan bahan bakar. Pastikan nyala api benar-
benar padam sebelum menyimpan cutting torch.

4. Menyamnbung Kabel Shore Kapal Ke Panel :


Kabel shore kapal, juga dikenal sebagai kabel penghubung kapal ke sumber
daya darat atau shore power cable yang digunakan untuk menghubungkan kapal
dengan sumber daya listrik di dermaga. Kabel ini memungkinkan kapal untuk
mendapatkan pasokan listrik yang diperlukan selama berada di dermaga, termasuk
untuk operasi sistem listrik, pencahayaan, sistem pendingin, dan kebutuhan lainnya.
Kabel shore kapal biasanya terbuat dari bahan isolasi listrik yang kuat dan
tahan lama, seperti karet khusus atau bahan termoplastik yang tahan terhadap
kondisi lingkungan maritim yang keras. Mereka dilengkapi dengan konektor khusus
di kedua ujungnya untuk memudahkan koneksi dengan panel listrik kapal dan
sumber daya shore power di dermaga.
Kabel shore kapal umumnya memiliki konfigurasi dan spesifikasi yang sesuai
dengan kebutuhan kapal, termasuk tegangan dan frekuensi listrik yang diharapkan.
Kapal-kapal yang berlabuh di dermaga di berbagai negara mungkin memerlukan
kabel shore kapal dengan tegangan yang berbeda, misalnya 220V, 440V, atau
tegangan lainnya, serta frekuensi 50 Hz atau 60 Hz, tergantung pada standar listrik
yang berlaku di daerah tersebut.
Penggunaan kabel shore kapal yang tepat dan penghubung yang aman dan
andal sangat penting untuk menjaga keamanan dan keandalan sistem listrik kapal.
Kabel shore kapal yang terpasang dengan baik dan dipelihara dengan baik akan
memastikan pasokan listrik yang stabil dan aman selama kapal berada di dermaga.
13
a. Fungsi Kabel Shore :
1) Penyediaan Pasokan Listrik
Kabel shore digunakan untuk menyediakan pasokan listrik dari daratan
ke kapal saat kapal berlabuh di dermaga. Kabel shore terhubung ke sumber
listrik daratan yang kemudian mengalirkan daya listrik ke sistem listrik kapal.
Ini memungkinkan kapal untuk menggunakan listrik daratan sebagai sumber
energi utama, mengurangi penggunaan generator internal kapal dan
menghemat bahan bakar.
2) Pengisian Baterai
Kabel shore juga digunakan untuk mengisi daya baterai kapal. Ketika
kapal berlabuh, kabel shore terhubung ke sistem pengisian baterai kapal, yang
akan mengisi ulang baterai kapal dan menjaga kapasitas baterai agar tetap
optimal. Ini penting untuk menjaga ketersediaan daya listrik yang cukup saat
kapal beroperasi atau saat generator internal kapal tidak aktif.
3) Operasi Sistem Listrik Kapal
Dengan menggunakan kabel shore, kapal dapat menjalankan berbagai
sistem listriknya, seperti pencahayaan, pemanas, pendingin udara, pompa, dan
peralatan lainnya. Kabel shore memungkinkan kapal untuk terhubung ke
sumber listrik eksternal dengan daya yang cukup untuk menjalankan sistem-
sistem tersebut tanpa mengandalkan generator internal kapal.
4) Pemeliharaan dan Perbaikan
Kabel shore juga digunakan selama pemeliharaan dan perbaikan sistem
listrik kapal. Dalam situasi di mana generator internal kapal tidak berfungsi
atau perlu dimatikan untuk perbaikan, kapal masih dapat mengandalkan
pasokan listrik dari daratan melalui kabel shore untuk menjalankan sistem-
sistem penting dan menjaga operasionalitas kapal.

Penggunaan kabel shore pada kapal memungkinkan kapal untuk


mengoptimalkan penggunaan sumber daya listrik dan mengurangi polusi lingkungan
dengan mengandalkan sumber listrik yang lebih bersih dan efisien dari daratan.
Selain itu, kabel shore juga membantu dalam pemeliharaan sistem listrik kapal dan
memastikan ketersediaan daya listrik yang stabil dan andal saat kapal berlabuh

14
b. Cara Wiring
Wiring kabel shore kapal ke panel melibatkan penghubungan kabel yang
membawa pasokan listrik dari sumber daya di dermaga (shore power) ke panel
listrik di dalam kapal. Berikut adalah langkah-langkah singkat untuk melakukan
wiring tersebut:
1) Identifikasi sumber daya shore power
Pastikan Anda mengetahui jenis dan spesifikasi sumber daya shore
power yang tersedia di dermaga, seperti tegangan (misalnya 220V atau 440V)
dan frekuensi listrik (misalnya 50 Hz atau 60 Hz).
2) Persiapkan kabel dan konektor
Pilih kabel yang sesuai dengan spesifikasi sumber daya shore power dan
panjang yang dibutuhkan untuk mencapai panel listrik di kapal. Pastikan
konektor kabel shore power sesuai dengan jenis dan konfigurasi yang
digunakan di dermaga.
3) Matikan panel listrik di kapal
Pastikan panel listrik di dalam kapal dalam keadaan mati sebelum
memulai proses wiring untuk menghindari risiko kejutan listrik.
4) Hubungkan kabel shore power ke panel listrik
Sambungkan ujung kabel shore power yang sesuai dengan konektor
yang ada di dermaga ke panel listrik di kapal. Pastikan koneksi kuat dan aman,
dan ikuti petunjuk penghubung yang disediakan oleh produsen kabel dan
konektor.
5) Verifikasi pengkabelan
Periksa dengan hati-hati pengkabelan yang dilakukan untuk memastikan
tidak ada kabel yang terkelupas, koneksi yang longgar, atau masalah lainnya.
Pastikan setiap kabel terhubung ke terminal yang benar di panel listrik.
6) Uji koneksi
Setelah pengkabelan selesai, aktifkan sumber daya shore power dan
nyalakan panel listrik di kapal. Periksa apakah sumber daya listrik terhubung
dengan baik dan panel listrik berfungsi dengan benar. Pastikan tidak ada
gangguan atau kebocoran listrik yang dapat membahayakan keselamatan.

Penting untuk mendapatkan bantuan dari ahli listrik atau teknisi kapal yang
berpengalaman dalam melakukan wiring kabel shore kapal ke panel. Mereka dapat
15
memberikan panduan yang lebih rinci dan memastikan keselamatan dan keandalan
sistem listrik di kapal Anda.

5. Menggerinda Plat Besi :


Gerinda adalah alat listrik yang digunakan untuk menggerinda, memoles, atau
memotong material dengan menggunakan roda gerinda yang berputar. Gerinda
sering digunakan dalam industri, bengkel, konstruksi, dan berbagai kegiatan
manufaktur.
Komponen utama gerinda adalah roda gerinda, yang terbuat dari bahan abrasif
seperti silikon karbida atau aluminium oksida. Roda gerinda ini dipasang pada poros
yang terhubung ke motor gerinda, yang menghasilkan gerakan putaran. Gerakan
putaran roda gerinda menghasilkan gaya abrasif yang digunakan untuk
menghilangkan material, memotong, atau meratakan permukaan. Gerinda dapat
digunakan untuk berbagai aplikasi, termasuk:
1) Penggerindaan digunakan untuk menghilangkan material secara presisi dari
permukaan benda kerja, menghasilkan permukaan yang halus dan rata. Ini
berguna dalam proses pembersihan, penghalusan, dan pembentukan material.
2) Pemotongan gerinda dapat digunakan untuk memotong material seperti logam,
batu, atau keramik. Dengan menggunakan roda gerinda yang tepat, gerinda dapat
menghasilkan potongan yang akurat dan bersih pada berbagai jenis material.
3) Poles gerinda dengan roda gerinda yang halus dan bahan poles khusus dapat
digunakan untuk memoles permukaan, menghasilkan kilap dan kehalusan yang
diinginkan.
4) Pengasahan gerinda dapat digunakan untuk mengasah alat pemotong seperti mata
bor, pahat, atau mata gergaji. Dengan menggunakan roda gerinda yang tepat,
gerinda dapat mengasa dan memulihkan keketajaman alat pemotong tersebut.
a. Jenis Batu Gerinda :
Mata gerinda batu, juga dikenal sebagai batu gerinda, adalah alat yang
digunakan untuk menggerinda, memoles, atau memotong material dengan
menggunakan roda gerinda yang terbuat dari bahan abrasif. Mata gerinda batu
hadir dalam berbagai bentuk, ukuran, dan jenis, dan dipilih berdasarkan jenis
material yang akan digerinda dan aplikasi yang diinginkan. Berikut adalah
beberapa jenis mata gerinda batu yang umum digunakan:
1) Mata Gerinda Batu Pemotong (Cutting Discs)
16
Mata gerinda batu pemotong digunakan untuk memotong material
seperti besi, baja, logam, batu, dan keramik. Mata gerinda batu pemotong ini
biasanya memiliki pinggiran tipis dan keras yang dirancang untuk memberikan
potongan yang cepat dan akurat.
2) Mata Gerinda Batu Penggerindaan Permukaan (Grinding Discs)
Mata gerinda batu penggerindaan permukaan digunakan untuk
menggerinda permukaan material, menghilangkan kerak, atau menghaluskan
permukaan yang kasar. Mata gerinda batu penggerindaan permukaan ini dapat
digunakan untuk berbagai material, termasuk besi, baja, logam, dan batu.
3) Mata Gerinda Batu Poles (Polishing Discs)
Mata gerinda batu poles digunakan untuk memoles material dengan
memberikan kilap dan kehalusan pada permukaan. Mata gerinda batu poles ini
umumnya digunakan untuk material seperti logam, batu permata, atau keramik
yang membutuhkan hasil akhir yang halus dan mengkilap.
4) Mata Gerinda Batu Amplas (Sanding Discs)
Mata gerinda batu amplas digunakan untuk mengamplas permukaan
material dengan menggunakan bahan abrasif seperti kertas amplas atau
lembaran amplas. Mata gerinda batu amplas ini dapat digunakan untuk
menghaluskan, menghilangkan noda, atau meratakan permukaan.

6. Kabel Ladder
Kabel ladder merupakan jenis sistem penyangga kabel yang menggunakan jalur
berbentuk tangga atau ladder sebagai strukturnya. Sistem ini terdiri dari jalur utama
yang terbuat dari rangka berulir yang membentuk jalur berulang-ulang seperti
tangga, serta penyangga atau jepitan yang menopang kabel-kabel di atasnya.

Gambar 2.8 Kabel Ladder

17
Fungsi utama Kabel Ladder adalah sebagai berikut:
a. Penyokong Kabel
Kabel Ladder digunakan sebagai jalur penyangga untuk kabel-kabel listrik
dan komunikasi. Mereka memberikan struktur yang kokoh dan aman untuk
menjalankan kabel-kabel tersebut dari satu titik ke titik lain di dalam bangunan
atau area industri.
b. Pengorganisasian Kabel
Kabel Ladder membantu mengatur kabel-kabel secara terorganisir dan
terstruktur. Kabel-kabel dapat ditempatkan di dalam jalur tangga yang sesuai
dengan kebutuhan dan urutan yang ditentukan, memudahkan pemeliharaan dan
identifikasi kabel-kabel.
c. Perlindungan Kabel
Sistem Kabel Ladder melindungi kabel-kabel dari kerusakan fisik yang bisa
terjadi akibat benturan, tekanan, atau gesekan. Kabel-kabel ditempatkan di atas
jalur ladder yang kokoh dan tahan lama, melindungi mereka dari kerusakan
eksternal.
d. Ventilasi
Kabel Ladder yang terbuka memungkinkan sirkulasi udara yang baik di
sekitar kabel-kabel. Ini membantu mendinginkan kabel-kabel dan mencegah
penumpukan panas yang berlebihan yang dapat merusak kinerja kabel.
e. Fleksibilitas
Kabel Ladder dirancang dengan modularitas, yang memungkinkan
penambahan atau perubahan jalur kabel dengan mudah. Ini memudahkan
perubahan konfigurasi dan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan perubahan di
masa depan.

18
BAB III
TEMUAN

3.1. Faktor Pendukung dan Penghambat


1. Faktor Pendukung
Ada beberapa faktor Pendukung yang ada di wilayah PT. Orela Shipyard
dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan adalah sebagai berikut :
a. Lingkungan kerja yang kondusif dengan suasana yang harmonis dan kolaboratif
menjadi salah satu factor yang mendukung dalam menyelesaikan tugas – tugas
selama PKL secara efektif.
b. Adanya pembimbing untuk siswa PKL yang berpengalaman yang memberikan
arahan dan panduan membantu dalam memahami tugas-tugas yang diberikan
dan memberikan perspektif yang berharga.
c. Fasilitas dan ketersediaan peralatan serta teknologi modern yang sangat
mendukng di tempat PKL sehingga membantu meningkatkan efisiensi dan
produktivitas selama praktek kerja lapangan ini.

2. Faktor Penghambat
Dalam melaksanakan pekerjaan pasti ada berbagai hambatan. Begitu pula
dengan penulis yang baru mengenal dunia kerja mengalami berbagai hambatan.
Hambatan – hambatan tersebut antara lain :
1. Kelembaban yang tinggi dalam suatu ruang tertutup, kelembaban bisa menjadi
masalah. Kelembaban yang tinggi dapat mempengaruhi kualitas pengelasan,
karena dapat menyebabkan ketidakstabilan busur listrik dan sulit mengendalikan
kondisi lingkungan yang tepat.
2. Kontaminasi lingkungan pada proses pengelasan dapat menghasilkan butiran
logam yang terdispersi di udara. Jika dilakukan di dalam ruang tertutup yang
tidak memadai, partikel-partikel ini dapat mengendap dan menyebabkan
kontaminasi lingkungan yang tidak diinginkan.
3. Kebisingan yang tinggi pada proses pengelasan seringkali menghasilkan suara
yang keras dan berisik. Jika ruang tertutup tidak memiliki perlindungan akustik
yang memadai, kebisingan yang tinggi dapat menjadi faktor penghambat yang
mengganggu konsentrasi dan kenyamanan pekerja

19
4. Keterbatasan akses dan ruang gerak yang sempit atau terbatas dapat menghambat
gerakan dan mengakses area pengelasan dengan bebas. Hal ini dapat mempersulit
pekerjaan pengelasan dan mempengaruhi kualitas hasil akhir.

3.2. Manfaat yang Dirasakan


Manfaat yang diperoleh selama praktek kerja lapangan antara lain adalah :
1. Memperoleh wawasan luas mengenai semua tentang dunia kerja serta meningkatkan
rasa percaya diri, disiplin dan tanggungjawab dalam melaksanakan tugas yang
diberikan.
2. Dapat memahami, memantapkan dan mengembangkan serta membandingkan
kemampuan yang diperoleh selama di sekolah dengan yang dibutuhkan ketika
praktek kerja lapangan.
3. Menjadi pribadi yang berkualitas dan menguasai tentang teknik elektronika indusri
sesuai dengan keahlian yang saya ambil dan yang saya dapatkan di tempat praktek
kerja lapangan ini.

3.3. Tindak Lanjut


1. Melakukan evaluasi terhadap fasilitas peralatan atau sumber daya yang digunakan
selama praktek kerja lapangan, dan jika diperlukan maka sebaiknya untuk
melakukan perbaikan atau penggantian agar mendukung kelancaran operasional
kedepannya.
2. Menjaga komunikasi terbuka dan saling memberikan umpan balik antara tim praktek
kerja lapangan dan supervisor atau pengawas sehingga dapat terus memperbaiki dan
meningkatkan kualitas dalam bekerja.
3. Mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah didapatkan di tempat praktek kerja
lapangan didalam lingkungan sekolah dengan bertukar ilmu pada teman yang PKL
di tempat berbeda.
4. Menyiapkan diri untuk lebih siap terjun pada dunia kerja nantinya setelah lulus dari
sekolah kejuruan ini.

20
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Melalui pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Orela Shipyard
Gresik, penulis telah mendapatkan pengalaman berharga dalam dunia industri,
khususnya dalam bidang Teknik Elektronika Industri. PKL ini bertujuan untuk
memperluas dan meningkatkan kemampuan siswa serta mempersiapkan mereka
sebagai calon tenaga kerja yang berkualitas dan lebih profesional.
Selama PKL, penulis telah terlibat dalam berbagai kegiatan dan proses kerja di
perusahaan. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah belajar menggunakan mesin las
listrik, di mana penulis mempelajari proses pengelasan dengan menggunakan energi
listrik. Selain itu, penulis juga terlibat dalam proses perbaikan dan perawatan berbagai
jenis kapal di galangan kapal tersebut.
Melalui PKL ini, penulis dapat mengembangkan keterampilan praktis dalam
bidang Teknik Elektronika Industri, seperti keterampilan dalam menggunakan peralatan
dan alat-alat industri, memahami proses kerja yang ada, serta meningkatkan
kemampuan komunikasi dan kerja tim. Penulis juga mendapatkan wawasan yang
berharga tentang industri kapal dan keselamatan kerja di lingkungan industri.

4.2. Saran
1. Melakukan pengawasan terhadap efesiensi kerja baik pada para pekerja maupun
pada siswa yang melakukan PKL sehingga waktu kerja dapat terpakai secara optimal
dan hasil pekerjaan dari segi kuantitas dan kualitas lebih memuaskan.
2. Mematuhi dan menerapkan pemakaian atribut keselamatan kerja demi terwujudnya
keamanan dan keselamatan dalam lingkungan kerja.
3. Lebih memanfaatkan kesempatan PKL ini sebagai waktu untuk belajar dan
mengembangkan keterampilan serta meningkatkan soft skill dan hard skill ada diri
masing masing siswa.

21
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

PT Orela Shipyard. (2017). Profile Perusahaan. Diakses 14 Oktober 2017 dari


https://www.orela.co.id/.

_. (2022). ChatGPT-OpenAl. Diakses 30 November 2022 dari https://chat.openai.com/.

22
Lampiran 1

FOTO – FOTO KEGIATAN SAAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Foto Kegiatan Pengecekkan Mesin Foto Kegiatan Pengelasan Pendan Lampu

Foto Kegiatan

Foto Kegiatan Pengelasan Pipa Foto Kegiatan Penarikkan Kabel

Foto Kegiatan Fabrikasi

23
Lampiran 2
JURNAL KEGIATAN SISWA
Bulan Januari

24
25
Bulan Februari

26
27
Bulan Maret

28
Bulan April

29
Bulan Mei

30
31

Anda mungkin juga menyukai