Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

PROSES PEMBUATAN TERM CT-CV M6x16x18

DI BENGKEL SURYA MANDIRI

MOJOKERTO

TAHUN AJARAN 2021 – 2022

Disusun Oleh :

Nama : MOCHAMAD KEVIN ARDIANSYAH

NIS : 10243/1816.013

Semester / Kelas : 1 / XI TPM 1

Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan

Program Keahlian : Teknik Mesin

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1


PUNGGING
Jl. Raya Trawas Pungging MojokertoTelp. 0321 – 593257 Fax. 0321593257
Email :smkn1pungging mjk@yahoo.co.id Website : smkn1pungging.sch.id
MOJOKERTO Kodepos : 61384
PENGESAHAN DOKUMEN
No.Dokumen
Tgl.pembuatan
Tgl.Revisi
Telah diperiksa dan disetujuhi oleh
Pembimbing Nama Paraf/tgl
lapangan/
Tri Agus W.
Industri
Pembimbing Nama Paraf/tgl
PEMERINTAH PROVINSI JAWA
Sekolah Dwi Ratna K,S.Pd
TIMUR
Disahkan oleh Ka.Kompetensi Keahlian
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN NEGERI 1 PUNGGING
Jl. Raya trawas Pungging
Sugiarto, S.Pd
Mojokerto Telp :
NIP. 196611101996011002
0321-593257 Max. 0321 593257
Nama Laporan Praktek Kerja
email :
Dokumen Lapangan
Smkn1pungging_mjk@yahoo.co.id
website
Smkn1pungging.sch.id
MOJOKERTO KODE POS : 61384

ii
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
LEMBAR PENGESAHAN II
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
di UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
Jl. Raya Ngoro Ds. Kembangsri Kec. Ngoro Kab. Mojokerto Kode Pos :
61385

Disusun oleh :

Nama : MOCHAMAD KEVIN ARDIANSYAH

NIS : 10243 /1816 013

Semester / Kelas : 1 / XI TPM 1

Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan

Program Keahlian : Teknik Mesin

Mengetahui, Mengetahui,
Pembimbing Sekolah Pimpinan UD. Surya Mandiri

(Dwi Ratna K, S.Pd) (SURYONO)

iii
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
LEMBAR PENGESAHAN III

Laporan praktek kerja industri :


Judul : PROSES PEMBUATAN TERM CT-CV M6x16x18
DI BENGKEL SURYA MANDIRI
Yang telah dilaksanakan oleh siswa Teknik Pemesinan
SMK NEGERI 1 PUNGGING
Nama : MOCHAMAD KEVIN ARDIANSYAH
NIS : 10243/1816.013

Telah diuji di hadapan dewan penguji dan dinyatakan berhasil pada tanggal
……….…. 2021, dengan nilai ……

Dewan Pembimbing
Dwi Ratna K, S.Pd .............................................
NIP.197209051998012002

Mengetahui, Kepala Mengetahui,


Kompetensi Keahlian Ketua Pokja PSG
Teknik Pemesinan Teknik Pemesinan

Sugiarto, S.Pd Nurachman Hadi, S.Pd


NIP.196611101996011002 NIP.196901091995121002

iv
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
KATA PENGANTAR

ALHAMDULILLAH, puji syukur kehadirat allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan inayah-nya kepada kita sehingga Laporan Praktek Kerja Industri di
UD. SURYA MANDIRI TEKNIK Selama empat bulan terhitung mulai tanggal 19
Juli 2021 sampai dengan 19 November 2021 dapat terselesaikan dengan baik
dan tanpa ada suatu halangan.
Penyelesaian tugas laporan ini tentu tidak dapat terselesaikan dengan
baik dan benar tanpa ada bimbingan dan dorongan semangat dan bantuan dari
semua pihak tertentu, khususnya dengan bimbingan tersebut kami ucapkan
terima kasih pada :
1. MUHARTO, S.pd, M.M selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Pungging.
2. Pak Suryono, selaku Pimipinan Bengkel di UD. SURYA MANDIRI TEKNIK.
3. Pak Agus Tri W, selaku pembimbing Prakerin di UD. SURYA MANDIRI
TEKNIK.
4. Sugiarto,S.Pd, Selaku Kepala Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan
5. NurachmanHadi,S.Pd, selaku Ketua Pokja PI Kompetensi Keahlian Teknik
Pemesinan.
6. Dwi Ratna Kurniawati, S. Pd selalu Pembimbing PI dari Sekolah
7. Karyawan UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
8. Serta teman-teman seperjuangan
Saya menyadari, bahwa laporan yang saya buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisanya. Oleh karena
itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.
Jika memang ada kesalahan pada penulisan ataupun kata kata yang penulis
buat, penulis mengucapkan kata maaf. Semoga laporan ini bisa menambah
wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan
peningkatan ilmu pengetahuan Mojokerto November 2021

Penyusun

MOCHAMAD KEVIN ARDIANSYAH

v
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
DAFTAR ISI

COVER...........................................................................................................i

PENGESAHAN DOKUMEN...........................................................................ii

PENGESAHAN DOKUMEN II........................................................................iii

PENGESAHAN DOKUMEN III.......................................................................iv

KATA PENGANTAR.......................................................................................v

DAFTAR ISI....................................................................................................vi

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Masalah....................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................2
1.4 Batasan Masalah...............................................................................2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Mesin Bubut.......................................................................................3
2.2 Mesin Tap..........................................................................................11

BAB III. COMPANY PROFILE


3.1 Sejarah perusahaan..........................................................................19
3.2 Profil perusahaan..............................................................................19
3.3 Struktur organisasi.............................................................................20
3.4 Lokasi perusahaan............................................................................20
3.5 Peta perusahaan...............................................................................21
3.6 Layout perusahaan............................................................................22

vi
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
BAB IV. ANALISI DAN PEMBAHASAN
4.1 Macam-macam Mesin untuk pembuatan TERM CT-CV M6x16x18.24
4.2 Proses pembuatan TERM CT-CV M6x16x18...................................25

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan .......................................................................................28
5.2 Saran.................................................................................................28

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................29

LAMPIRAN.....................................................................................................30

Daftar Riwayat Hidup...........................................................................30

vii
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
PENDAHULUAN
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di
dunia,bangsa Indonesia harus senantiasa berusaha mengimbangi
kamajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai salah satu lembaga
pendidikan, SMK Negeri 1 Pungging diharapkan mampu menghasilkan
lulusan-lulusan yang terampil, professional di bidangnya dan siap untuk
mengabdi di dunia Industri. Hal ini menuntut disesuaikannya program
pendidikan dengan perkembangan lapangan pekerjaan yang
sesungguhnya.sehingga siswa dapat mempergunakan pengalaman dan
pengetahuan yang diperoleh di bangku sekolah sebagai pegangan dalam
mengatasi berbagai Kendala yang terjadi pada lingkungan pekerjaan yang
sesungguhnya.
Dunia bisnis dan industri saat ini selalu membutuhkan tenaga kerja
yang terampil dan professional di bidangnya. Dalam Teknik Pemesinan
misalnya, untuk mengetahui sampai sejauh mana kemampuan yang kami
peroleh di bangku sekolah maka penting sekali kami mengadakan praktek
kerja industri (PRAKERIN). Dengan adanya PRAKERIN kami berharap
lebih siap dalam menetukan langkah kami dimasa yang akan datang.
Mengingat akan hal itu kami memilih UD. SURYA MANDIRI
TEKNIKuntuk kami jadikan tempat PRAKERIN khususnya dibidang
Pembubutan dan Frais untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan di
bidang Teknik Pemesinan,baik yang sudah kami peroleh dibangku sekolah
maupun yang belum. Disamping itu perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang begitu pesat apalagi dalam bidang Pemesinan baik dalam
bidang pembangkitan, transmisi, maupun distribusi yang tidak kami peroleh
dibangku sekolah. Oleh sebab itu sangatlah penting bagi kami
melaksanakan praktek kerja industri di instansi ini.
UD. SURYA MANDIRI TEKNIK secara konsisten sampai dengan saat
ini memfokuskan diri pada bidang Repair Maintenance atau di kalangan

LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI 1 UD. SURYA MANDIRI TEKNIK


masyarakat di kenal dengan bengkel bubut. Agar proses pengerjaan suatu
produk menjadi lebih presisi dan tepat, maka di butuhkan mesin produksi
yaitu mesin CNC turning(Computer Numerically Control),Bubut,Gergaji
(Hacksaw-machine) dan Frais.Dalam hal ini saya akan menjelaskan
tentang proses pembuatan TERM CT-CV M6x16x18 di UD. Surya Mandiri
teknik.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang di atas maka kami dapat mengambil
beberapa tujuan dari laporan ini adalah sebagai berikut:
1.2.1 Apa saja mesin yang digunakan dalam pembuatan TERM CT-CV
M6x16x18?
1.2.2 Bagaimana porses pembuatan TERM CT-CV M6x16x18?

1.3 TUJUAN
Berdasarkan tujuan laporan diatas maka kami dapat mengambil
beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1.3.1 Agar dapat mengetahui mesin yang digunakan dalam proses
pembuatan TERM CT-CV M6x16x18.
1.3.2 Agar dapat mengetahui cara membuat TERM CT-CV M6x16x18.
.
1.4 BATASAN MASALAH
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka kami membatasi masalah
sebagai berikut:
1.4.1 Mesin yang digunakan dalam proses pembuatan TERM CT-CV
M6x16x18.
1.4.2 Proses pembuatan TERM CT-CV M6x16x18 bengkel UD.SURYA
MANDIRI TEKNIK.

2
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mesin Bubut

Mesin bubut adalah salah satu jenis mesin perkakas yang digunakan untuk
proses pemotongan benda kerja yang dilakukan dengan membuat sayatan
pada benda kerja dimana pahat digerakkan secara translasi dan sejajar dengan
sumbu dari benda kerja yang berputar.
Mesin bubut merupakan mesin perkakas yang memiliki populasi terbesar di
dunia ini dibandingkan mesin perkakas lain seperti mesin freis, drill, sekrap dan
mesin perkakas lainnya. 

Prinsip Kerja Mesin Bubut

Prinsip kerja mesin bubut ialah menghilangan bagian dari benda kerja untuk
memperoleh bentuk tertentu dimana benda kerja diputar dengan kecepatan
tertentu bersamaan dengan dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang
digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar benda kerja. Gerakan
putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari
pahat disebut gerak makan (feeding).

3
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
Bagian-bagian Mesin Bubut

Pada dasarnya mesin bubut terdiri dari beberapa komponen utama antara lain:

1. Meja mesin
2. Headstock
3. Tailstock
4. Compound slide
5. Across slide
6. Toolpost
7. Leadscrew
8. dan lain-lain. 

Gambar berikut ini diperlihatkan nama-nama bagian atau komponen yang


umum dari mesin bubut:

Fungsi masing-masing bagian mesin bubut ialah sebagai berikut:

1. Tailstock untuk memegang atau menyangga benda kerja pada bagian


ujung yang berseberangan dengan chuck (pencekam) pada proses
pemesinan di mesin bubut.  
2. Lead crew adalah poros panjang berulir yang terletak agak dibawah dan
sejajar dengan bangku, memanjang dari kepala tetap sampai ekor tetap.

4
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
Dihubungkan dengan roda gigi pada kepala tetap dan putarannya bisa
dibalik. Dipasang ke pembawa (carriage) dan digunakan sebagai ulir
pengarah untuk membuat ulir saja dan bisa dilepas kalau tidak dipakai. 
3. Feedrod terletak dibawah ulir pengarah yang berfungsi untuk
menyalurkan daya dari kotak pengubah cepat (quick change box) untuk
menggerakkan mekanisme apron dalam arah melintang atau
memanjang. 
4. Carriage terdiri dari tempat eretan, dudukan pahat dan apron.
Konstruksinya kuat karena harus menyangga dan mengarahkan pahat
pemotong. Dilengkapi dengan dua cross slide untuk mengarahkan pahat
dalam arah melintang. Spindle yang atas mengendalikan gerakan
dudukan pahat dan spindle atas untuk menggerakkan pembawa
sepanjang landasan. 
5. Toolpost digunakan sebagai tempat dudukan pahat bubut, dengan
menggunakan pemegang pahat. 
6. Headstock adalah tempat terletaknya transmisi gerak pada mesin bubut
yang mengatur putaran yang dibutuhkan pada proses pembubutan.

Mesin bubut harus dirawat dengan baik dan benar agar awet digunakan.
Perawatan mesin bubut yang baik dan benar saya di bahas di artikel lainnya.

Dimensi dan Jenis Mesin Bubut

Dimensi atau ukuran mesin bubut biasanya dinyatakan dalam diameter benda
kerja yang dapat dikerjakan pada mesin tersebut. misalnya sebuah mesin bubut
ukuran 400 mm mempunyai arti mesin bisa mengerjakan benda kerja sampai
diameter 400 mm. Ukuran kedua yang diperlukan dari sebuah mesin bubut
adalah panjang benda kerja. Beberapa pabrik menyatakan dalam panjang
maksimum benda kerja diantara kedua pusat mesin bubut, sedangkan
sebagian pabrik lain menyatakan dalam panjang bangku. Ada beberapa variasi
dalam jenis mesin bubut dan variasi dalam desainnya tersebut tergantung cara
pengoparasiannya dan jenis produksi atau jenis benda kerja. 

5
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
Dilihat cara pengoperasian mesin bubut dibagi menjadi dua jenis yaitu mesin
bubut manual/mesin bubut konvensional dan mesin bubut otomatis/ mesin
bubut cnc. Mesin bubut manual adalah mesin bubut yang proses
pengoperasiannya secara manual dilakukan oleh manusia secara langsung,
sedangkan mesin bubut atomatis adalah mesin bubut yang perkakasnya secara
otomatis memotong benda kerja dan mundur setelah proses diselesaikan,
dimana semua pegerakan sudah diatur atau diprogram secara otomatis dengan
mengunakan komputer. Mesin bubut yang otomatis sepenuhnya dilengkapi
dengan tool magazine sehingga sejumlah alat potong dapat diletakan dimesin
secara berurutan dengan hanya sedikit pengawasan dari operator. Mesin bubut
otomatis ini lebih dikenal dengan sebutan CNC (Computer Numerical Control)
Lathe Machine ( mesin bubut dengan sistem komputer kontrol numerik), seperti
pada gambar berikut:

Gambar a. Mesin bubut manual,  Gambar b. Mesin bubut CNC

Gerakan-gerakan dalam membubut

1. Gerakan berputar, yaitu bentuk gerakan rotasi dari benda kerja yang
digerakan pahat dan dinamakan gerakan potong.
2. Gerakan memanjang, yaitu bentuk gerakan apabila arah pemotongannya
sejajar dengan sumbu kerja. Gerakan ini juga disebut gerakan
pemakanan.
3. Gerakan melintang, yaitu bentuk gerakan apabilah arah pemotongannya
tegak lurus terhadap sumbu kerja. Gerakan ini juga disebut dengan
gerakan melintan atau pemotongan permukaan. 

6
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
Cara menggunakan mesin bubut

1. Mepersiapkan alat-alat yang diperlukan seperti pahat bubut,kunci chuck,


dll,
2. Memastikan keadaan mesin masih off dan mesin itu terhindar dari benda
yang mudah terbakar,
3. Memasang pahat bubut pada rumah pahat (tool post) setinggi ujung
senter.
4. Memasang benda kerja yang akan dibubut pada cekam/chuck.
5. Membubut benda kerja sesuai spesifikasi yang diinginkan.

Peralatan pelengkap yang terdapat pada mesin bubut

1. Pelat cekam (pencekam)


2. Pelat pembawa
3. Senter
4. Collet
5. Penyangga
6. Pahat bubut
7. dll

Jenis pekerjaan yang dapat dilakukan dengan mesin bubut

1. Pembubutan muka (facing), yaitu proses pembubutan yang dilakukan


pada tepi penampang atau gerak lurus terhadap sumbu benda kerja,
sehingga diperoleh permukaan yang halus dan rata.
2. Pembubutan rata (pembubutan silindris), yaitu pengerjaan benda yang
dilakukan sepanjang garis sumbu.
3. Pembubutan ulir (threading), yaitu pembubutan ulir dengan pahat ulir.
4. Pembubutan tirus (taper), yaitu proses pembubutan enda kerja berbentu
konis.
5. Pembubutan (drilling), yaitu pembubutan denganmenggunakan mata or,
sehingga akan diperoleh lubang pada benda kerja.

7
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
6. Perluasan lubang (boring), yaitu proses pembubutan yang bertujuan
untuk memperbesar lubang.
7. Knurling, yaitu proses pembubutan luar (pembubutan silindris) yang
bertujuan untuk membubut profil pada permukaan benda kerja.

Parameter pemotongan pada mesin bubut

1. Kecepatan potong (Cutting Speed), yaitu kecepatan dimana pahat


melintasi benda kerja untuk mendapatkan hasil yang paling baik pada
kecepatan yang sesuai.
2. Gerak makan (Feed), adalah penggerak titik sayat alat potong per satu
putaran benda kerja.
3. Kedalaman Pemotongan (Depth of Cut), adalah dimana dalamnya
masuk alat potong  menuju sumbu-sumbu benda.
4. Waktu Pemesinan ( Mechining Time), adalah banyaknya waktu
penyayatan yang dibutuhkan untuk mengerjakan (membentuk atau
memotong) suatu benda kerja.

Jenis Pahat Mesin Bubut

Beragam bentuk benda kerja yang ingin kita buat di mesin bubut menuntut kita
untuk mempersiapkan bentuk-bentuk pahat bubut yang umum dipakai. Gambar
berikut menjelaskan bentuk pahat bubut dan bentuk benda kerja yang di
hasilkan. Bagian pahat yang bertanda bintang adalah pahat kanan,artinya
melakukan pemakanan dari kanan ke kiri.

Berdasarkan bentuknya, pahat bubut diatas dari kiri ke kanan adalah:

8
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
1. Pahat sisi kanan
2. Pahat pinggul/champer kanan
3. Pahat sisi/permukaan kanan
4. Pahat sisi/permukaan kanan(lebih besar)
5. Pahat ulir segitiga kanan
6. Pahat alur
7. Pahat alur segitiga(kanan kiri)
8. Pahat ulir segitiga kiri
9. Pahat sisi kiri
10. Pahat pinggul kiri
11. Pahat alur lebar

Berdasarkan bahan pembuatnya, ada dua macam pahat bubut yang umum
dipakai, yakni pahat HSS dan carbide/tungsten carbide.

1. Pahat High Speed Steel (HSS)


Dalam Bahasa Indonesia bisa jadi baja berkecepatan tinggi. Jadi HSS bukan
hanya digunakan untuk memotong besi, tapi juga kayu, bahkan bagus juga
untuk pisau dapur.

2. Pahat Carbide
Jadi jenis pahat ini dibuat dengan campuran bahan kimia antara lain tungsten
dan karbon, tergantung sifat bahan yang dikehendaki.

9
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
Keselamatan kerja pada proses bubut

1. Baca dulu intruksi manual sebelum memulai mengoprasikan mesin


2. Upayakan tempat kerja tetap bersih dengan penerangan yang memadai
3. Semua peralatan harus digrounded
4. Gunakan selalu kacamata pelindung setiap saat bekerja dengan mesin
5. Hindari pengoprasian mesin pada lingkungan yang berbahaya, seperti
lingkungan yang banyak mengan dung bahan mudah terbakar
6. Yakinkan bahwa tombol dalam keadaan OFF sebelum menghubungkan
mesin dengan sumber listrik
7. Pertahan kan kebersihan tempat kerja, bebas dari kekacaua, minyak dan
sebagainya
8. Tetapkan batas aman untuk pengunjung
9. Ketika membersihkan mesin, upayakan mesin dalam keadaan mati,
maka lebih baik jika hubungan dengan sumber listrik diputus
10. Gunakan selalu alat dan perlengkapan yang ditentukan
11. Gunakan selalu alat yang benar.

Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menghindari kecelakaan kerja

1. Lindungi lintasan meja dari hubungan langsung dengan listrik.


2. Selalu gunakan kaca mata pelindung.
3. Jangan menghentikan spindel dengan tangan.
4. Jangan biarkan kunci chuck tetap menempel pada chuck.

10
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
2.1 Mesin Tap

1. Pengertian dan Fungsi Tap

Tap adalah alat potong yang dapat digunakan untuk membuat ulir dengan baik
secara manual maupun menggunakan mesin.

Fungsi utama tap yaitu sebagai alat pembuat ulir, memperbaiki ulir yang sudah
rusak, atau memperbesar lubang ulir.

2. Jenis-jenis Tap

Berbicara soal tap setidaknya ada beberapa jenis yang sering digunakan yaitu:

2.1. Tap Tangan Standar (Standard Hand Taps)

ap tangan standard memiliki bentuk seperti ulir atau sekrup yang dibuat

Tap terdiri dari  tangkai bulat, badan dan camfer. Pada bagian badan tap
terdapat ulir-ulir pemotong, di mana pada bagian ujung badan tap dibuat tirus
(chamfer), dengan panjang camfer berkisar antara 1 – 10 ulir dan besarnya
sudut camfer ( chamfer angle) bervariasai sesuai dengan jenis tap.
Galur atau flute dari tap berfungsi sebagai saluran penampung tatal (beram)
dan saluran bagi minyak pemotong sehingga minyak pemotong dapat
mencapai sisi-sisi pemotong dari tap.

11
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
Tangkai tap terdiri dari bagian yang bulat dan ujung tangkai tap yang dibuat
berbentuk persegi dengan maksud agar sewaktu tap dipegang/dijepit dengan
pemegang tap, maka ujung tangkai tap akan terjepit dengan kuat di dalam
pemegang tap.

Ada dua jenis pemegang tap yang banyak digunakan, yaitu pemegang tap-T
(Tee handle tap wrench) dan pemegang tap lurus (straight tap wrench).
Pemegang tap-T terdiri dari lengan, badan dan cekam.

Pada bagian badan pemegang tap-T terdapat tiga buah belahan atau celah
yang memanjang dan di sekitar bagian tengah badan dari pemegang tap-T
terdapat ulir di mana cekam yang memiliki ulir dalam dipasang pada badan
pemegang tap – T ini.

Pada pemakaiannya   ujung tangkai tap dimasukkan ke dalam lubang belahan


pemegang tap-T, kemudian cekam diputarkan sehingga ujung tap dijepit oleh
belahan pemegang tap-T tersebut yang diketatkan oleh cekam.

Gbr. 2  Pemegang tap-T dan pemegang tap lurus

Sementara pemegang tap lurus terdiri dari lengan, rumah, rahang gerak dan
rahang tetap. Rahang gerak dapat digerakkan atau digeserkan dengan cara
memutarkan lengan pemutar.

Pada pemakaiannya, ujung tap dimasukkan ke dalam rahang yang ujung-


ujungnya biasanya berbentuk cowakan V. Kemudian lengan pemutar
pemegang tap ini diputarkan sehingga rahang gerak akan bergeser dan akan
menjepit ujung tap di antara rahang gerak dan rahang tetap.

Tap pada umumnya dibuat dari baja karbon yang dikeraskan, baja kecepatan
tinggi atau high speed steel (HSS), dan untuk material yang lebih keras, tap

12
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
biasanya dibuat dari baja  kobalt atau dari karbida solid (solid carbide), maupun
dari karbida sisipan (carbide insert taps). Ada juga jenis tap yang bahannya
dilapisi dengan titanium nitride (TiN).

Dalam satu set tap tangan standar biasanya terdiri dari tiga buah tap, yaitu tap
no. 1 (tapper tap), tap no. 2 (plug tap) dan tap no. 3 (bottoming tap).
Tap no. 1 memiliki ujung tap yang tirus (chamfer), di mana panjang chamfer tap
no. 1 ini adalah 7 – 10 ulir. Tap no. 2 memiliki panjang chamfer 3 – 5 ulir dan
tap no. 3 mempunyai panjang chamfer 1 – 2 ulir.

Gbr. 3  Panjang camfer jenis-jenis tap

Gbr. 4  Satu set tap tangan standar

Taper tap (tap no. 1) digunakan untuk memulai pengetapan pada lubang-
lubang baru. Plug tap (tap no. 2) digunakan untuk melanjutkan pembuatan ulir
dalam yang sebelumnya telah dikerjakan oleh tap no. 1. Dan bottoming tap (tap
no. 3) digunakan untuk pengetapan akhir ulir dalam yang sebelumnya telah
dikerjakan oleh taper tap dan plug tap.

Ketiga tap ini dapat digunakan untuk membuat ulir dalam pada lubang-lubang
tidak tembus (lubang buntu). Dalam hal ini tap no . 3 atau bottoming tap mampu
membuat ulir dalam hingga ke bagian dasar lubang buntu, di mana tap no. 1
dan tap no. 2 tidak bisa membuat ulir hingga ke bagian dasar lubang buntu
tersebut.

13
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
2.2. Tap Pipa (Pipe Tap)  

Tap pipa digunakan untuk memotong ulir pada sambungan-sambungan dan


alat-alat bantu pipa lainnya. Pada umumnya pipa digunakan sebagai saluran
untuk mengangkut cairan dan gas, oleh karena itu ulir-ulir yang dibuat pada
sambungan-samhungan pipa harus memiliki suaian yang ketat untuk mencegah
terjadinya kebocoran.

Gbr. 5  Tap pipa tirus dan tap pipa lurus

Tap pipa dapat dibedakan menjadi tap pipa lurus dan tap pipa tirus. Tap pipa
lurus dirancang untuk mengetap ulir lurus pada lubang-lubang yang
direncanakan untuk pemakaian tekanan rendah misalnya sebagai pipa penyalur
bahan bakar dan minyak.

Tap pipa tirus dirancang untuk mengetap ulir-ulir tirus pada alat-alat bantu pipa
yang biasanya terbuat dari logam besi (ferro) dan bukan besi yang digunakan
untuk membawa cairan atau gas. Tap pipa tirus dapat juga dipakai untuk
pengetapan ulir-ulir aeronautical dan pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan
ulir dengan akurasi dan kinerja yang tinggi.

2.3. Tap Ujung Spiral (Spiral Point Taps)   

Tap ini memiliki bagian ujung dengan bentuk spiral dan sering disebut juga
sebagai tap pistol (gun tap). Tap ujung spiral biasanya memiliki dua atau tiga
galur (flute), dengan jumlah galur ini maka tap memiliki lebih banyak ruang
bebas untuk tatal.

14
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
Gbr. 6  Tap ujung spiral

Bagian ujung dari tap dibentuk sedemikian rupa sehingga beram (tatal) yang
dihasilkan dalam proses pengetapan akan didesak ke bagian depan ujung tap.
Hal ini akan memperkecil beban pengetapan serta memperkecil terjadinya
penyumbatan di dalam galur. Tap ujung spiral ini cocok digunakan untuk
pemotongan ulir pada lubang tembus.

Selain terbuat dari baja kecepatan tinggi (HSS), tap ujung spiral ada juga yang
dibuat dari bahan karbida yang dirancang untuk mengetap material-material
yang keras dan tangguh seperti baja tahan karat, paduan titanium, inconel, besi
cor dan baja dengan kekerasan hingga Rockwel C45 (RC45).

2.4. Tap Galur Spiral (Spiral Flute Taps)  

Tap jenis ini memiliki galur yang berbentuk spiral. Tap galur spiral dapat
dibedakan menjadi tap galur spiral biasa (tap galur spiral lambat) dan tap galur
spiral cepat.

Tap galur spiral biasa memiliki sudut heliks antara 25° sampai 30° yang cocok
untuk mengangkut dan mengeluarkan tatal dari lubang buntu yang dalam pada
benda kerja yang terbuat dari baja atau alumunium tangguh.

Gbr. 7  Tap galur spiral biasa dan tap galur spiral cepat

Tapa galur spiral cepat memiliki sudut heliks antara 45° sampai 60° yang cocok
untuk membawa dan mengeluarkan tatal dari lubang buntu yang dalam pada
benda kerja yang terbuat dari logam-logam lunak.

15
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
Jadi berbeda dengan tap ujung spiral yang mengeluarkan tatal ke arah depan
ujung tap, maka tap galur spiral akan mengeluarkan tatal menuju ke arah
belakang atau ke arah tangkai tap.

2.5. Tap Puli (Pulley Taps)   

Tap puli digunakan untuk membuat ulir dalam pada hub puli. Tap puli
mempunyai tangkai yang ekstra panjang yang dapat dipakai untuk mengetap
tempat atau bagian yang tidak dapat dijangkau oleh tap yang memiliki panjang
tangkai standar.

Gbr. 8  Tap puli

Tap puli bisa juga digunakan untuk pengetapan umum pada komponen-
komponen di mana diperlukan tap yang panjang untuk mencapai lubang-lubang
yang akan ditap.

2.6. Tap Mur (Nut Taps)  

Tap mur merupakan tap yang panjang yang memiliki tangkai berdiameter lebih
kecil daripada ukuran bagian dalam ulir. Tap ini dirancang untuk mengetap mur
dalam produksi yang besar, di mana tap mur mampu memotong ulir beberapa
mur.

Gbr. 9  Tap mur

Di mana setelah pemotongan sebuah mur dilaksanakan, pekerjaan pengetapan


tidak langsung dihentikan, tetapi mur-mur yang telah ditap akan ditampung
pada tangkai tap yang panjang dan pekerjaan pengetapan mur-mur berikutnya
dilanjutkan.

16
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
Untuk mengeluarkan mur-mur yang ditampung pada tangkai tap, dilakukan
dengan cara melepaskan pemegang tap dari tangkai tap kemudian mur-mur
tadi dikeluarkan melalui ujung tangkai tap.

Selain mempercepat proses pembuatan ulir pada mur-mur, pengeluaran mur


melalui ujung tangkai dapat mencegah kerusakan tepi-tepi pemotong dari tap
bila mur dikeluarkan dari ujung badan tap.

2.7. Tap Pembentuk Ulir (Thread Forming Taps)

Berbeda dengan tap-tap lainnya, tap pembentuk ulir tidak memotong material
benda kerja yang akan dibuat ulir, tetapi tap ini melakukan pembentukan dingin
dengan mengerol ulir ditempatnya dengan cara memindahkan material benda
kerja.

Gbr 10  Tap pembentuk ulir

Karena material benda kerja yang dibuat ulir tidak dipotong, maka dalam
pembuatan ulir dengan tap pembentuk ulir ini tidak ada tatal yang dihasilkan.
Tap pembentuk ulir umumnya dipakai untuk membentuk ulir pada material yang
liat, seperti alumunium, tembaga, kuningan, baja karbon rendah dan lain-lain.

Pada waktu membuat ulir dengan tap ini, karena tap tidak memotong ulir maka
dianjurkan untuk membuat countersink pada permukaan lubang.

2.8. Tap Perbaikan Ulir Otomotif (Automotive Thread Restoring Taps) 

Tap perbaikan ulir otomotif digunakan untuk memperbaiki ulir dalam yang rusak
pada komponen-komponen otomotif tanpa terjadi pemotongan bawah
(undercutting) pada ulir yang masih baik. Dalam perbaikan ulir dengan tap

17
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
perbaikan ulir otomotif dapat juga mennghilangkan goresan-goresan atau
torehan-torehan pada ulir.

Gbr. 11  Tap perbaikan ulir otomotif

Selain itu dikenal juga tap perbaikan ulir khusus lubang busi yang dapat
memperbaiki ulir dan membersihkan jelaga (kerak karbon), partikel logam dan
kotoran lainnya yang terdapat pada lubang busi.

18
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
BAB III
COMPANY PROFILE

3.1 Sejarah Perusahaan

Surya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang berdiri pada tanggal 24


Februari 2005. Berawal dari bengkel bubut konvensional yang melayani
umum. Namun, sekarang menjadi bengkel bubut yang memproduksi spare
part elektrik dan mekanik yang didukung oleh tenaga profesional dan
dilengkapi dengan mesin CNC Turning.

Sudah terbukti bahwa “SURYA MANDIRI TEKNIK” menjadi suplayer


beberapa pabrik transformer terkemuka di Indonesia, dan mampu bersaing
dengan perusahaan asing. UD. SURYA MANDIRI TEKNIK terus berusaha
meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi sehingga menjadi
perusahaan yang lebih besar dan profesional.

3.2 Profil Perusahaan

Nama Perusahaan : UD. Surya Mandiri Teknik

Alamat : Jl. Raya Ngoro, Desa Kembangsri


Kec.Ngoro, Kab. Mojokerto, Jawa Timur Kode
Pos : 61385

No.Telp./Fax. : (0321) 6817248

Bidang pekerjaan : UD. SURYA MANDIRI melayani sebagai


perdagangan umum dan pemasok

19
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
3.3 Struktur Organisasi
Pimpinan Bengkel : Suryono
Pembagian mesin :
 Divisi CNC : Mahfud
 Bubut : Kasdi
 Mesin Produksi : Agus Tri W
 Las : Joko Mulyono
 Punch : Supriyono

3.4 Lokasi Perusahaan


Jl. Raya Ngoro, Desa Kembangsri Kec.Ngoro, Kab. Mojokerto, Jawa
Timur Kode Pos : 61385

20
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
3.5 Peta Perusahaan

21
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
3.6 Layout Perusahaan

Timur

Utara Selatan

Barat

1 2 3 4 5 28

8
6 7
29
9

11 12 13 14 15 16 17

10 18 19 20 21 22 30

23 24

31

25 26 27

33
32

Keterangan Layout :
34 35

1. Bubut
2. Bubut
3. Bubut mini

22
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
4. Bubut mini
5. Bubut mini
6. Mesin bor
7. Mesin bor
8. Punch
9. Punch
10. Punch
11. Frais vertical
12. Mesin bor meja
13. Mesin bor meja
14. Mesin bor meja
15. Mesin bor meja
16. Mesin bor meja
17. Mesin bor meja
18. Frais vertical
19. Frais vertical
20. Frais vertical
21. Frais vertical
22. Frais vertical
23. Bubut mini
24. Bubut mini
25. Sawing Machine ( gergaji besi otomais besar)
26. Gergaji besi otomatis
27. Gergaji besi otomatis
28. Mesin CNC turning (Fanuc)
29. Mesin CNC turning (Mazak)
30. Mesin CNC turning (Mazak)
31. Mesin CNC turning (Mazak)
32. Kantor Pimpinan bengkel
33. Tempat Packing
34. Toilet
35. Mushola

23
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Macam-macam Mesin untuk pembuatan Term CT-TV M6x16x18

1. MESIN BUBUT
Mesin bubut yang saya gunakan dalam pembuatan Term CT- TV
M6x16x18 adalah mesin bubut jenis mini. Disebut mini karena mesin ini
lebih kecil dari mesin bubut pada umum-nya.

2. MESIN TAP/MESIN ULIR


Alat kedua yaitu mesin tap. Fungsi mesin ini dalam pembuatan
Term CT- TV M6x16x18 adalah sebagai pembuat ulir.

24
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
*Proses/ Langkah-Langkah Pembuatan Term CT-TV M6x16x18

1. Langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan bahan kerja yaitu


kuningan dengan ukuran diameter 16MM.

2. Langkah kedua yaitu masukkan benda kerja kedalam ragum. Majukan


sepanjang 22 mm kemudian kunci ragum secara benar.

3. kemudian kartel benda sepanjang 22mm.

4.Langkah setelah mengkartel benda yaitu meng-got di tengah-tengah benda


selebar dan sedalam 2mm.

5.langkah selanjutnya yaitu mengebor atau melubangi benda kerja sedalam


11mm dengan diameter bor sebesar 5mm.

25
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
6. setelah itu potong benda kerja.

(sebelum dipotong) (setelah dipotong)

7. kemudian pasang benda kerja yang sudah dipotong ke ragum mesin lagi
jangan sampai kebalik yaa.

8. Selajutnya adalah meng-Fillet benda kerja.

9. Setelah itu bor/ lubangi lagi benda kerja sedalam 4mm dengan diameter bor
5mm

26
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
Setelah di fillet dan di bor

10. Kemudian Langkah terakhir yaitu memberikan ulir dalam pada benda kerja
dengan munggunakan mesin tap dan ukuran ulir sebesar M6.

Hasil seteelah diulir

27
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari pelaksanaan praktik kerja industri (PRAKERIN) yang penulis
lakukan selama 4 bulan, penulis banyak mendapatkan ilmu pengetahuan
terutama untuk melatih ketrampilan yang dimiliki dari perusahaan tersebut,

5.2 Saran
5.2.1 Bagi pembaca

mungkin laporan ini kurang begitu sempurna maka bagi


pembaca supaya lebih memahami sendiri apabila ada
keterangan yang kurang lengkap.

5.2.2 Bagi siswa


siswa diharapkan mempersiapkan diri agar pada saat prakerin
siap untuk menghadapi lingkungan baru.

5.2.3 Bagi sekolah


bagi pihak sekolah supaya memberikan materi secara matang
dan juga membekali siswa pengarahan yang baik.

5.2.4 Bagi perusahaan


pihak perusahaan sebaiknya memberikan waktu untuk
mengajarkan kepada siswa prakerin dan alat bagi siswa
prakerin.

28
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
DAFTAR PUSTAKA

http://ariefsuryowibowo.blogspot.co.id/2014/05/mesin-gergaji.html?m=1

http://rama-desa.blogspot.co.id/2011/03/teori-mesin-gerinda.html

https://www.alihamdan.id/fungsi-tap-dan-jenisnya/

https://teknikece.com/mesin-frais/

http://mesinnews.blogspot.com/2015/05/pengertian-mesin-bubut-lengkap.html
http://pusat-lingkaran.blogspot.com/2017/01/jenis-jenis-tap-dan-fungsinya.html

https://sindunesia.com/pengertian-mesin-gerinda/#:~:text=Mesin%20gerinda
%20duduk%20yaitu%20mesin,abrasif%20yang%20duduk%20berputar
%20tersebut.

29
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP:
Nama : MOCHAMAD KEVIN ARDIASYAH
NISN : 0049707399
Tempat/Tanggal lahir : Mojokerto, 18 Oktober 2004
Alamat : Dsn. bangun Ds. bangun RT.01 RW.02
Kec. Pungging Kab. Mojokerto
Jenis kelamin : Laki-Laki/ Perempuan*
Agama : Islam
Nama orang tua
Ayah : Edi Suyanto
Ibu : Siti Romlah
Alamat orang tua : Dsn. Bangun Ds. bangun RT.01 RW.02
Telp/Hp : 085646444553
Kesan & pesan : Terjadi keselarasan dan kesesuaian antara program
pendidikan dengan kebutuhan dunia usaha , tidak
mudah seperti apa yang dibayangakan sebelumnya
karena ditempat pakerin tidak semua materi yang
diberikan disekolah itu masuk.

Kritik & saran : Tetap sabar dan istiqomah

Mojokerto,19 November 2021


Peserta prakerin

Mochamad Kevin Ardiansyah

30
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
31
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK
2

LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI UD. SURYA MANDIRI TEKNIK


KESIMPULAN DAN SARAN

LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI43UD. SURYA MANDIRI TEKNIK


DAFTAR PUSTAKA 4

LAPORAN PRAKTIK INDUSTRIUD. SURYA MANDIRI TEKNIK

Anda mungkin juga menyukai