Anda di halaman 1dari 15

PENERTIBAN GENG MOTOR

DI KOTA PEKANBARU TAHUN 2012 – 2013


(STUDI KEBIJAKAN KETERTIBAN UMUM PEMERINTAH KOTA)

ABSTRAK
Muhammad Wira Dharmika
(mwira.dharmika@yahoo.co.id)
Pembimbing : Drs. Erman M, M.Si

Jurusan Ilmu Pemerintahan


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau

Kampus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas Km.12,5


Simpang Baru Pekanbaru 28293
Telp/Fax. 0761-63277

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa tentang Penertiban Geng


Motor Di Kota Pekanbaru Tahun 2012 – 2013 (Studi Kebijakan Ketertiban Umum
Pemerintah Kota). Kekerasan yang dilakukan oleh geng motor di kota Pekanbaru
sudah sangat meresahkan masyarakat dan banyak memakan korban, sehingga
penulis tertarik untuk menganalisa tentang penertiban geng motor. Adapun
permasalahan didalam penelitian ini adalah Apakah faktor penyebab munculnya
geng motor, Mengapa kebanyakan anggota geng motor adalah remaja-remaja usia
sekolah, Mengapa perda no.5 tahun 2002 berjalan tidak optimal dan Mengapa
perda tidak memperlihatkan sinergritas dalam menjaga ketertiban umum.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, maka teknik pengumpulan
data pada penelitian ini adalah analisis deskriftif. Penelitian ini menggunakan
dokumentasi (observasi) dan wawancara bersama key informan sebagai objek
informasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan demi mendapatkan informasi
dalam penelitian ini. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder yang diperoleh melalui observasi dan wawancara
langsung dengan key informan pada penelitian ini.
Berdasarkan Analisis tentang Penertiban Geng Motor Di Kota Pekanbaru
Tahun 2012 – 2013 (Studi Kebijakan Ketertiban Umum Pemerintah Kota), maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa penyebab utama munculnya geng motor yaitu
krisis identitas pada diri remaja, kontrol diri yang lemah, permasalah dalam
keluarga, teman sebaya yang kurang baik, komunitas atau lingkungan tempat
tinggal yang buruk. Permasalah geng motor ini bukan saja permasalahan
pelanggaran ketertiban umum, melainkan juga telah masuk kedalam ranah hukum
dan harus juga ditindak tegas oleh penegak hukum dalam hal ini adalah pihak
kepolisian, sehingga didalam penertiban geng motor di kota Pekanbaru tahun
2012 lalu, pemerintah kota Pekanbaru bekerja sama dengan pihak Kepolisian
didalam penertiban geng motor. Pemerintah lebih kepada usaha-usaha perventif,
pihak Kepolisian untuk mengatasi geng motor secara teknis dilapangan.

Kata kunci : Penertiban, Kebijakan, Geng Motor

JOM FISIP Vol 2 No. 2 Oktober 2015 1


Regulation of Geng Motor in Pekanbaru Year 2012-2013
(Study of City Government at Public Policy Procedure)

Abstract
Muhammad Wira Dharmika

The purpose of this present research was to analyze the Regulation of


Geng Motor in Pekanbaru Year 2012-2013 (Study of City Government at Public
Policy Procedure). Cruelness which was done by geng motor in Pekanbaru really
fidgety society and rise victims, so the researcher interested to analyze the
regulation of geng motor. The problems in this research were; what factor because
geng motor show up, why perda number 5 year 2002 did not optimal, and why
perda was not synergy to prevent public procedure.
Qualitative research was used in this research. The collected data were
analyzed by descriptive. This research used observation document and interview
with informant. The data was primary and secondary from observation and
interview.
Based on this research of regulation of geng motor in Pekanbaru year
2012-2013 (study of city government at public policy procedure) is suggest that
happen because identity crisis of teen, bad influence from age friend, weak of self-
control, community and bad environment. Problem of geng motor not only
classing public procedure but also include in law area and have to act undoubtful
by officers in this problem is policy. Government should do preventive way and
policy should do technically.

Key note : Regulation, Wisdom, Geng Motor

Pendahuluan rambu-rambu lalu lintas, kecuali oleh


para petugas yang ditunjuk oleh
Keberadaan Geng Motor di
Walikota atau kepentingan Dinas,
Kota Pekanbaru sudah sangat
pasal 13 Dilarang membuat keributan
mengkhawatirkan masyarakat/warga.
di sekitar tempat tinggal atau
Secara umum persoalan ini muncul
membuat sesuatu yang dapat
karena tidak adanya pengawasan, baik
mengganggu ketentraman orang lain,
dari orang tua, lingkungan, sehingga
pasal 16 ayat (1) Dilarang membawa
mereka leluasa mengancam
senjata tajam, senjata api dijalan, jalur
masyarakat yang keluar pada malam
hijau, taman, dan tempat-tempat
hari.
umum, yang sedang merayakan
Pemerintah Kota Pekanbaru
perayaan, perta tontonan dan
dalam menanggulangi Geng Motor
keramaian, ayat (2) Ketentuan yang
menggunakan payung hukum Perda
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
No.5 Tahun 2002 Tentang
pasal ini tidak berlaku bagi pejabat
“Ketertiban Umum” yaitu pasal 2
pemerintah yang diberikan wewenang
ayat (1) Dilarang mengotori dan
membawa senjata untuk keperluan
merusak jalan, jalur hijau, taman dan
menjalankan tugas golongan
tempat umum,
penduduk yang menurut adat istiadat
membuka/memindahkan atau
senjata tersebut dianggap sebagai
merusak atau melanggar tanda-tanda

JOM FISIP Vol 2 No. 2 Oktober 2015 2


kelengkapan dari pakaian dan juga dilakukan oleh sekitar 100 orang
bagi mereka yang untuk keperluan pengendara sepeda motor, diduga
menjalankan pekerjaan atau anggota geng motor. Penyerangan ini
perusahaannya di tempat mana harus membuat rusak kaca di pos jaga yang
pula membawa senjata. masih dalam tahap pembangunan,
Peraturan tersebut dijadikan yang pecah berantakan. Selain
dasar hingga pada saat ini karena merusak Mapolresta, ratusan orang
tidak ada peraturan yang lebih baru ini juga sempat merusak kaca Lippo
untuk mengatur persoalan keamanan Bank yang terletak di sebelah selatan
yg dilakukan oleh Geng Motor. Mapolresta dan sebuah ruko di depan
Pemerintah bersama instasinya pihak bank tersebut.
Kepolisian memiliki peran strategis Seorang saksi, Hendro
dalam penerapan dan pelaksanaan mengatakan, ratusan orang tersebut
Perda tsb. (Undang-undang RI Nomor mendatangi Mapolresta dua kali.
2 tahun 2002 tentang Kepolisian Pertama, sekumpulan orang terserbut
Negara RI). langsung merusak Mapolresta.
Fungsi kepolisian merupakan Namun, karena beberapa anggota
salah satu fungsi pemerintahan negara Polresta dan Polisi Militer mengejar,
di bidang pemeliharaan keamanan ratusan orang itu langsung melarikan
dan ketertiban masyarakat, penegakan diri. Namun setelah anggota pulang
hukum, perlindungan, pengayoman ke kantor, anggota geng motor ini
dan pelayanan kepada masyarakat kembali mendatangi Mapolresta.
(Pasal 2). Kepolisian bertujuan untuk Dalam kedatangannya kali ini,
mewujudkan keamanan dalam negeri mereka tidak merusak Mapolresta.
yang meliputi terpeliharanya Ratusan geng motor ini melempari
keamanan dan ketertiban masyarakat, kaca Lippo Bank dan Oscar Studio
tertib dan tegaknya hukum, Photo. (tribun, February 26, 2012)
terselenggaranya perlindungan, Kasus lainnya terjadi pada
pengayoman dan pelayanan kepada Minggu dini hari 27 Agustus tahun
masyarakat serta terbinanya 2012, sekelompok geng motor dengan
ketenteraman masyarakat dengan pedang menganiaya Alzian Zahuri,
menjunjung tinggi hak asasi manusia seorang siswa SMK di Kota
(Pasal 4). Pekanbaru. "Pelaku perbuatan seperti
Fungsi dan tujuan kepolisian ini akan kami tindak tegas dan proses
semacam itu kemudian dijabarkan secara hukum," kata Kapolresta
lebih lanjut dalam tugas pokok Pekanbaru, Kombes Pol Adang
kepolisian yang meliputi: (1) Ginanjar kepada wartawan. Remaja
memelihara keamanan dan ketertiban berusia 15 tahun itu diserang oleh
masyarakat; (2) menegakkan hukum; sekelompok geng motor hingga
dan (3) memberikan perlindungan, mengalami luka-luka. Korban
pengayoman dan pelayanan kepada mendapat luka sabetan pedang pada
masyarakat (Pasal 13). tangannya.
Kasus pertama yang paling Penganiayaan itu bermula saat
menghebohkan terjadi pada hari korban bersama teman-temannya
minggu tanggal 26 Februari tahun pulang melalui Jalan Arifin Ahmad,
2012 sekitar pukul 02.30 WIB, terjadi Pekanbaru. Tiba-tiba sekelompok
serangan di Mapolresta Pekanbaru, geng motor menghentikan korban dan
Jalan Ahmad Yani. Serangan tersebut teman-temannya. Awalnya, para

JOM FISIP Vol 2 No. 2 Oktober 2015 3


pelaku hanya menanyakan tempat kencang dan mampu melibas
tinggal korban. Namun, tanpa sebab orang yang lewat.
yang jelas mendadak para pelaku 7. Visi dan misi mereka jelas, hanya
menyerang dengan pedang. Korban membuat kekacauan dan ingin
dipukul menggunakan gagang senjata menjadi geng terseram diantara
tajam yang dibawa salah seorang dari geng motor lainnya hingga sering
kelompok itu. Bersamaan dengan itu, terjadi tawuran diatas motor.
beberapa orang melayangkan sabetan 8. Tidak terdaftar di kepolisian atau
benda tajam yang diduga "samurai" masyarakat setempat.
ke arah korban. Akibatnya, tangan 9. Kalau nongkrong, lebih suka
korban mengalami luka dan harus ditempat yang jauh dari kata
dilarikan ke rumah sakit untuk terang. Lebih memilih tempat
mendapatkan perawatan serius. sepi, gelap dan bau busuk.
(antaranews.com 27 Agustus 2012) Kalau pelantikan anak baru
Sekarang geng-geng motor biasanya bermain fisik, disuruh
sudah berada dalam taraf berbahaya, berantem dan minum minuman keras
tidak segan mereka tawuran dan tidak ampe jackpot (muntah-muntah).
merasa berdosa para geng tersebut Menjadi salah satu anggota
membunuh. Geng Motor saat ini sudah menjadi
Ciri-ciri dari geng motor adalah : suatu “trend” (mode) dalam
1. Kebanyakan anggota geng motor kehidupan masyarakat di kota besar.
tidak memakai perangkat safety Biasanya mereka melakukan aksinya
seperti helm, sepatu dan jaket. dalam jumlah yang cukup banyak,
2. Membawa senjata tajam yang sehingga orang yang menjadi target
dibuat sendiri atau sudah dari kekerasan mereka tidak berani
pabriknya seperti samurai, badik melawan dan hanya pasrah barang-
hingga bom Molotov. barang berharga mereka dirampas
3. Biasanya hanya nongol malam oleh Geng Motor.
hari dan tidak menggunakan Di Pekanbaru, peta mayoritas
lampu penerang serta berisik. geng motor paling tidak dapat dibagi
4. Jauh dari kegiatan sosial, tidak menjadi dua kubu, Panam, dan Kota.
pernah membuat acara-acara Kubu Panam terdiri atas geng motor :
sosial seperti sunatan masal atau XTC, Laser, Sinchan, Keparat, BMR
kawin masal, mereka lebih suka (Benteng Merah), B2R (Black
membuat acara membunuh masal. Baron), dan Atit Abang. Nama yang
5. Anggotanya lebih banyak ke pada disebut terakhir adalah geng motor
kaum lelaki yang sangar, tukang yang mayoritas berisi perempuan,
mabok, penjudi dan hobi mereka berafiliasi dengan XTC.
membunuh, sekalipun tidak Sementara untuk kubu Kota, geng
menutup kemungkinan ada kaum motor yang sering berulah adalah
hawa yang ikut dan cewek yang Ghost Night, L2N (Lajang-lajang
ikut geng motor biasanya cuma Nekat), Astec, dan Opsi. (sumber
dijadikan budak nafsu cowok IMI, Ikatan Motor Indonesia)
masal. Kelompok geng Motor ini
6. Motor yang mereka gunakan biasanya berkumpul di tempat-tempat
bodong, tidak ada spion, sein, sepi yang jarang dilalui orang, seperti:
hingga lampu utama. Yang 1. Jalan sekitaran stadion Utama
penting buat mereka adalah Riau

JOM FISIP Vol 2 No. 2 Oktober 2015 4


2. Sekitaran Terminal AKAP Penelitian ini merupakan
3. Jalan Arengka II penelitian kualitatif, maka untuk
Mereka memulai aktifitasnya deskriftif analisis data disajikan
di malam hari sekitar jam 12 keatas, dalam bentuk analisa.
dengan target orang yang pulang a. Data dikumpulkan melalui
malam menggunakan kendaraan informan, key informan dan data
bermotor. Keberadaan Geng Motor dari lapangan. Setelah data yang
oleh masyarakat dirasakan sangat diperlukan terkumpul, maka
mengganggu ketertiban umum dan penulis selanjutnya memisahkan
kenyamanan masayarakat. dan mengelompokan data
Selain geng motor, di Kota menurut jenisnya.
Pekanbaru juga banyak terdapat b. Data yang didapat dilapangan di
beberapa Komunitas Motor resmi dipadukan dengan data yang
dibawah naungan IMI (Ikatan Motor didapatkan melalui informan,
Indonesia) yang tidak melakukan hal- kemudian ditarik kesimpulan
hal yang negatif seperti geng motor. akhir dari data-data tersebut.
Mereka melakukan berbagai kegiatan-
kegiatan yang bersifat positif dan Hasil Pembahasan
sangat bertolak belakang dengan yang 3.1. Penyebab Munculnya Geng
dilakukan oleh Geng Motor. Motor di Kota Pekanbaru
Tahun 2012 dan 2013
Metode Penelitian merupakan waktu yang cukup
Jenis penelitian yang menggemparkan Kota Pekanbaru,
digunakan adalah jenis penelitian dimana pada saat itu warga Kota
kualitatif, yang dapat diartikan Pekanbaru digemparkan oleh aksi
sebagai proses pemecahan masalah Geng Motor yang sudah sangat
yang diselidiki dengan melukiskan melewati batas. Penyerangan,
keadaan subyek dan obyek penelitian pengrusakan, teror, penganiyayaan,
pada saat sekarang berdasarkan fakta- perampokan hingga pemerkosaan
fakta yang tampak atau bagaimana kerap dilakukan oleh Geng Motor
adanya. Pada umumnya penelitian tersebut. Hal ini menjadi keresahan
kualitatif merupakan penelitian yang masyarakat Kota Pekanbaru. Aksi
non hipotesis sehingga dalam rangka Geng Motor ini tidak mengenal
penelitiannya bahkan tidak perlu tempat, dimanapun mereka siap untuk
merumuskan hipotesisnya. Penelitian melakukan aksi keonaran, bahkan
kualitatif adalah metode yang Mapolresta Kota Pekanbaru telah dua
digunakan untuk mendapatkan kali menjadi korban pengrusakan oleh
gambaran keseluruhan obyek Geng Motor ini. Faktor utama
penelitian secara akurat. Pelaksanaan penyebab munculnya geng motor :
penelitian deskriptif tidak terbatas 1. Faktor Internal
hanya sampai pada pengumpulan dan - Krisis identitas pada diri
penyusunan data, tetapi meliputi remaja.
analisis dan interpretasi tentang arti - Kontrol diri yang lemah
data tersebut, selain itu semua yang sehingga para remaja tidak
dikumpulkan berkemungkinan bisa membedakan tingkah
menjadi kunci terhadap apa yang laku yang dapat diterima
diteliti. dengan yang tidak dapat
diterima.

JOM FISIP Vol 2 No. 2 Oktober 2015 5


2. Faktor Eksternal penyebabnya, perintah ketua geng,
- Masalah dalam keluarga pencarian identitas diri dan salah
misalnya, perceraian orang dalam mencari teman. Tindakan geng
tua,tidak adanya komunikasi motor sangat merugikan dan
antar anggota keluarga atau meresahkan masyarakat, terutama
perselisihan antar anggota pengguna jalan dan tidak mempunyai
keluarga dapatmemicu perikemanusiaan. Karena tega
timbulnya perilaku yang melakukan penganiayaan dan
negatif pada remaja. merampas hak orang lain. Solusi
Pendidikan yang salah secara sosiologis, kepada orangtua,
dikeluarga pun, seperti terlalu guru disekolah dan pihak kepolisian
memanjakan anak, tidk yang anak dan/atau saudaranya, anak
memberikan pelajaran agama, didiknya dan tetangga yang kenal,
atau penolakan terhadap perlu kerelaannya untuk menasehati
eksistensi anak bisa juga mereka terutama yang junior untuk
menjadi penyebab terjadinya kembali kepada kehidupan yang
kenakalan pada remaja. normal. Kalau tidak dapat, maka
- Teman sebaya yang kurang pihak kepolisian secara tegas
baik. menindak geng motor untuk diberikan
- Komunitas atau lingkungan hukuman (Punishment).”
tempat tinggal yang buruk. Menururt penuturan salah satu
Menurut Sosiolog bapak Dr. Swis pentolan Geng Motor yang
Tantoro, M.Si (Dosen Sosiologi Fisip diwawancarai oleh Harian Riau Pos
UR), mengatakan : tanggal 11 Mei 2013 setelah
“Geng motor yang dimaksud disini ditangkap mengatakan bahwa di Kota
adalah kelompok pengendara sepeda Pekanbaru terdapat dua kubu Geng
motor yang melakukan tindakan Motor, yakni kubu Panam dan Kota.
kejahatan. Dalam kajian sosiologi Berikut tabel tentang kedua kubu
geng motor termasuk ke dalam tersebut:
sosiologi kriminal atau dalam norma Tabel 5 Geng Motor Kota Pekanbaru
sosial disebut juga dengan Panam - Kota Tahun 2013
penyimpangan sosial, karena telah No. Panam Kota
melanggar tatanan sosial (Social 1 XTC Ghost Night
Order). Penyebab terjadinya 2 Laser L2N
penyimpangan, karena pengaruh 3 Sinchan Astec
kelompok yang perilakunya negatif 4 Keparat Opsi
(Geng), seperti: merampas motor, 5 Benteng Merah Romusa
menganiaya sesama pengguna jalan, 6 Black Baron
meneror, mengancam dan tindakan 7 Atit Abang
melawan hukum lainnya. Pelakunya 8 Penjahat Kelamin
ada yang senior yaitu anggota geng 9 Street Demon
baik laki-laki maupun perempuan 10 ARC
yang telah berpengalaman, umurnya Sumber : Riau Pos 2013
berkisar diatas 20 tahun. Dan ada
yang junior atau anggota baru Setelah tertangkapnya
berumur sekitar 15-20 tahun hasil Klewang yang dituding sebagai otak
perekrutan atau regenerasi anggota dari segala tindakan anarkis Geng
geng. Bagi anggota junior Motor di Pekanbaru, masyarakat Kota

JOM FISIP Vol 2 No. 2 Oktober 2015 6


Pekanbaru menjadi tenang kembali, hanya pendidikan di sekolah saja,
namun ternyata Klewang adalah awal pendidikan dari orang tua juga sangat
dari beringasnya Geng Motor mempengaruhi dalam membentuk
tersebut. Hadir Geng Motor baru yang kepribadian anak. Seharusnya
juga menunjukan keberingasannya, di pendidik dari orang tua di rumah,
Rumbai terbentuklah Geng Motor guru sekolah, selalu memberikan
Romusa yang dipimpin oleh Madam pengarahan kepada anak-anak muda
(sumber: merdeka.com) yang aksinya tentang moral. Seharusnya anak muda
lebih kepada pencurian dan berbuat baik kepada masyarakat. Dan
penganiayaan, kemudian di kawasan anak muda jangan terjebak ke dalam
Sudirman, Harapan Raya dan geng motor. Disamping itu orang tua
sekitarnya Geng Motor Ghost Night dan guru harus selalu mengawasi
semakin menjadi-jadi dikarenakan perilaku anak dan disarankan kepada
merasa tidak memiliki saingan kuat masyarakat agar anak muda
lagi setelah pentolan Geng Motor dimotivasi untuk melakukan kegiatan
XTC ditangkap (Klewang). yang positif sehingga anak muda
terarah perilakunya. Juga disarankan
3.2. Daya Tarik Remaja-Remaja kepada pemimpin masyarakat atau
Untuk Menjadi Anggota Geng tokoh masyarakat termasuk pihak
Motor yang berwajib agar lebih tegas
Mayoritas anggota dari geng menindak kegiatan-kegiatan anak
motor adalah para remaja yang masih muda yang bersifat kriminal.”
duduk di bangku sekolah. Hal ini Pemerintah Kota Pekanbaru
sangat menghawatirkan para orang dalam hal ini adalah Walikota
tua siswa sekolah. Dan hal ini juga Pekanbaru, Firdaus, MT menjadi
akan berdampak pada masa depan harapan utama masyarakat Kota
bangsa ini sendiri. Jika dari remaja Pekanbaru terkait penyelesaian
mereka sudah terbiasa melakukan permasalahan maraknya keonaran
tindakan kriminal, bukan hal yang Geng Motor di Kota Pekanbaru yang
tidak mungkin bila dewasa nanti nampaknya tidak berujung.
mereka akan menjadi lebih berbahaya Pengerusakan, penyerangan,
dan semakin meresahkan masyarakat. pemerkosaan, dan perampokan
Menurut ibu Dr. Murni menjadi hal utama yang dilakukan
Baheram, M.Pd (Dosen Fkip oleh Geng Motor dimana anggota-
Universitas Riau), pendapat beliau anggotanya adalah siswa-siswi
mengenai geng motor segi Sekolah Menengah Pertama (SMP)
pendidikan, yang kebanyakan dan siswa-siswi Sekolah Menengah
anggotanya adalah remaja-remaja : Atas (SMA) yang ada di Kota
“Usia remaja merupakan usia bagi Pekanbaru yang menjadikan Geng
seseorang untuk mencari jati dirinya. Motor adalah barometer “trend” atau
Agar jati diri remaja tersebut tidak “mode” bagi kaula muda yang ingin
menyimpang, diperlukan beberapa dikatakan modern.
aktor untuk membimbing para remaja Melalui regulasi atau aturan-
tersebut, salah satunya dari faktor aturan yang telah ada, seharusnya
pendidikan. Pendidikan merupakan Pemko Pekanbaru sudah bisa
faktor yang sangat penting dalam menindak tegas para pelaku
faktor munculnya geng motor. pengganggu ketertiban umum ini.
Pendidikan yang dimaksud tidak Dimana didalam aturan juga diatur

JOM FISIP Vol 2 No. 2 Oktober 2015 7


tentang peran dari Satpol PP Kota bekerjasama dengan baik dalam hal
Pekanbaru yang merupakan bagian penyusunan anggaran, agar nantinya
dari Pemko Pekanbaru sebagai dapat menyepakati sebuah anggaran
petugas pengaman ketertiban umum didalam RAPBD dengan bijak, efektif
di Kota Pekanbaru selain nantinya dan efesien berdasarkan
diluar unsur Pemko Pekanbaru juga pengoptimalan program yang diyakini
terdapat pihak Kepolisian yang untuk menunjang kesejahteraan
merupakan lembaga vertikal yang masyarakat secara umum.
juga mengurusi kemaanan sipil. Didalam Peraturan Daerah
Namun masyarakat juga sangat ingin Nomor 5 Tahun 2002 Tentang
mengandalkan Pemko Pekanbaru Ketertiban Umum menyebutkan pada
dalam hal ini Walikota Pekanbaru Bab 1 Pasal 1 point f “Petugas
sebagai orang yang telah dipilih dan Ketertiban Umum adalah Petugas
diamanahkan oleh mayoritas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol
masyarakat Kota Pekanbaru untuk PP) Kota Pekanbaru dan juga pada
memimpin dan melaksanakan Bab VII tentang Penyidikan Pasal 25
kebijakan-kebijakan yang populis atas Ayat yang berbunyi “Selain Pejabat
nama masyarakat Kota Pekanbaru. Penyidik Umum yang bertugas
menyidik tindak pidana, penyidikan
3.3. Faktor Penghambat atas tindak pidana sebagaimana
Pelaksanaan Peraturan Daerah dimaksud dalam Peraturan Daerah ini
Nomor 5 Tahun 2002 Tentang juga dapat dilakukan oleh Pejabat
Ketertiban Umum Pegawai Negeri Sipil di lingkungan
Didalam pelaksanaan Pemerintah Daerah yang
Peraturan Daerah, sering kali tidak pengangkatannya ditetapkan dengan
berjalan dengan optimal. Hal ini Peraturan Perundang-undangan yang
biasanya dipengaruhi oleh beberapa berlaku.
faktor seperti anggaran dan hal-hal Namun didalam
teknis dilapangan. pelaksanaannya baik Bab 1 Pasal 1
3.3.1. Faktor Anggaran point f maupun Bab VII tentang
Anggaran merupakan salah Penyidik khususnya Pasal 25 Ayat 1
satu tolak ukur kesuksesan sebuah tentunya memerlukan anggaran untuk
program ataupun kebijakan membiayai operasional
pemerintah yang terkhususkan pelaksanaannya. Hal ini tentunya
membutuhkan anggaran demi membutuhkan anggaran yang tidak
mensukseskan program tersebut. sedikit, mengingat permasalahan
Peran anggaran disini sangat Geng Motor di Kota Pekanbaru
signifikan mengingat apabila tidak terjadi cukup lam, dimulai pada awal
ada anggaran, maka program tersebut tahun 2012 hingga tahun 2014,
tidak akan dapat berjalan dengan bahkan ada yang memprediksi pada
optimal, bahkan terkadang berhenti tahun 2015 bisa saja Kota Pekanbaru
ditempat karena terhambat dengan kedatangan Klewang-Klewang baru.
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk Berdasarkan hal tesebut menjadikan
menjalankan program tersebut. Pemerintah Kota Pekanbaru tidak
Demi tetap terjaganya peran membentuk penyidik sesuai dengan
anggaran didalam suatu program, amanah Peraturan Daerah Nomor 5
maka seluruh pihak-pihak terkait Tahun 2002 tentang Ketertiban
dalam penyusunan anggaran harus Umum dengan alasan efektifitas dan

JOM FISIP Vol 2 No. 2 Oktober 2015 8


effesiensi anggaran. Hal yang sama PP Kota Pekanbaru tidak dilengkapi
juga menjadi alasan tidak dengan perlengkapan anti teror untuk
dioptimalkannya peran dari Satpol PP menangani Geng Motor yang
Kota Pekanbaru didalam menjalankan pergerakannya massif namun
tugasnya sebagau petugas pelaksana bergerilya menggunakan senjata
Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun tajam. Selain itu jumlah personil
2002 tentang Ketertiban Umum, Satpol PP Pekanbaru juga sangat
selain alasan-alasan lainnya, dimana terbatas, sehingga permasalahan
permasalahan Geng Motor telah teknis dilapangan kita serahkan
masuk kepada ranah hukum dan kepada Polresta Pekanbaru, kita
Pemerintah Kota Pekanbaru lebih (Pemerintah Kota Pekanbaru) lebih
mempercayakan penanganan kepada aksi perventif agar
teknisnya kepada Polresta Pekanbaru kedepannya dapat meminimalisir bila
dalam hal ini adalah Reskrim Polresta perlu mencegah jangan sampai ada
Kota Pekanbaru. remaja yang juga terlibat menjadi
anggota Geng Motor lagi.”
3.3.2. Faktor Teknis Pelaksanaan Teknis
Faktor teknis merupakan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun
salah satu hambatan didalam 2002 tentang Ketertiban Umum
implementasi kebijakan publik. sebenarnya telah dijalnkan dengan
Faktor teknis dalam hal ini adalah baik oleh Pemerintah Kota Pekanbaru
hal-hal yang berkaitan langsung dimana Satpol PP Kota Pekanbaru
dengan pelaksanaan Peraturan Daerah melaksanakan tugasnya sesuai dengan
Nomor 5 Tahun 2002 tentang amanah dari regulasi tersebut. Namun
Ketertiban Umum dalam prakteknya aplikasi aturan tersebut diluar dari
dilapangan terkait Geng Motor. fenomena Geng Motor, seperti
Seperti yang dijelaskan sebelumnya penertiban-penertiban oleh Satpol PP
untuk petugas teknis dilapangan Kota Pekanbaru terkait dengan PKL,
sesuai dengan regulasi adalah Satpol Gepeng dan hal-hal lainnya yang
PP Kota Pekanbaru, namun khusus mengganggu ketertiban umum sesuai
untuk permasalahan Geng Motor dengan Peraturan Daerah Nomor 5
diserahkan langsung kepada pihak Tahun 2002 tentang Ketertiban
kepolisian. Hal ini diperjelas oleh Umum.
pernyataan dari Wakil Walikota
Pekanbaru, Ayat Cahyadi ketika 3.4. Sinergitas Perda Dalam
ditemui druangannya mengatakan Menjaga “Ketertiban Umum”
bahwa: Sinergitas, merupakan proses
“Permasalahan Geng Motor ini telah memadukan beberapa aktivitas untuk
sangat mengkhawatirkan masyarakat mencapai suatu tujuan. Dalam hal
Kota Pekanbaru, sehingga perlu yang di maksud dari sinergitas adalah
tindakan tegas yang harus dilakukan hubungan beberapa-instansi baik dari
demi tercapainya keamanan dan pemerintah, maupun dari aparat
ketertiban dijalan-jalan Kota kepolisian, dalam menertibkan geng
Pekanbaru. Namun untuk menindak motor yang sudah semakin
tegas, kami (Pemerintah Kota meresahkan masyarakat.
Pekanbaru) bekerjasama dengan Didalam Peraturan Daerah
pihak Polresta Pekanbaru khususnya Nomor 5 Tahun 2002 Tentang
dalam hal teknis dilapangan. Satpol Ketertiban Umum, menyebutkan pada

JOM FISIP Vol 2 No. 2 Oktober 2015 9


Bab 1 Pasal 1 point f “Petugas digelar dititik-titik tertentu yang
Ketertiban Umum adalah Petugas memungkinkan memicu bentrok
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol remaja Geng Motor. Kepada
PP) Kota Pekanbaru”, sehingga sudah liputan6.com (9/10/2013) beliau
seharusnya Satpol PP Kota Pekanbaru mengatakan bahwa:
melalui intruksi dari Walikota “Razia dari Samapta, Reserse, Lantas.
Pekanbaru menindak tegas pelaku Kebanyakan anggota Geng Motor itu
pelanggaran ketertiban umum di Kota ketemu dipersimpangan jalan.”
Pekanbaru, dimana didalam penelitian Kasat Reskrim Polresta
ini pelaku pelanggaran ketertiban Pekanbaru, Kompol Arief Fajar,
umum di Kota Pekanbaru tersebut mengatakan sepanjang tahun 2012 -
adalah Geng Motor yang sudah 2013, terdapat 33 (tiga puluh tiga)
sangat meresahkan masyarakat, kejahatan yang dilakukan oleh Geng
sehingga harus ditindak tegas oleh Motor besutan Klewang. 25 aksi
oknum berwenang. kejahatan pada tahun 2012 dan 8
Kepala Satuan Reserse (delapan) aksi kejahatan pada tahun
Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta 2013. Sementara dari kedelapan
Pekanbaru Kompol Arief Fajar Satria tersebut (tahun 2013) baru empat
didalam hal ini (permasalahan Geng kejadian yang berhasil terungkap
Motor), diamanahkan untuk (hingga Mei 2013/pada Oktober 2013
meringkus Geng Motor di Pekanbaru, berhasil diungkap kedelapan
kepada merdeka.com mengatakan kasusnya). Dalam melaksanakan
bahwa permasalahan Geng Motor aksinya, kawanan Geng Motor ini
sampai hari ini masih belum tuntas selalu bergerombolan membawa
terselesaiakan. Terakhir pada senjata tajam. “Mereka tidak segan-
Minggu, 2 Februari 2014 lalu, segan menganiaya korban.” Katanya
Puluhan Geng Motor nekat melintas pada tempo.co Pekanbaru (18 Mei
di depan Mapolresta Pekanbaru 2013).
dengan mengendarai berbagai jenis Kepada tempo.co Pekanbaru,
sepeda motor. Saat melintas, Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru,
rombongan Geng Motor itu Kompol Arief Fajar, mengatakan Si
menggerber suara motornya serta Raja Geng Motor XTC Pekanbaru
meneriaki polisi dengan kata-kata Mardirjo alias Klewang, seperti raja
kotor dan makian. yang sesukanya menyuruh para
Kepada liputan6.com anggota Geng Motor berbuat
(9/10/2013) Kapolresta Pekanbaru, kerusuhan, perampasan, hingga
Kombes Polisi A Ginajar mengatkan penganiyaan yang kerap terjadi di
bahwa: Kota Pekanbaru. Menurut Kompol
“Sudah tidak ada Geng Motor lagi. Arief Fajar, saat ini (Mei 2013)
Tetapi dari anak buahnya Klewang pihaknya telah menahan 16 orang
(yang masih beredar) ini yang akan tersangka , 11 diantaranya adalah
dikhawatirkan akan membentuk masih berstatus pelajar. Saat ini ada
kelompok baru.” 30 orang masuk Daftar Pencaian
Ditambahkan pula oleh Orang (DPO).
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Klewang ditangkap saat
Kompol Arief Fajar Satria, antisipasi berkumpul disebuah bedeng bekas
munculnya Geng Motor serupa juga kontraktor pembangunan Stadion
dilakukan setiap Sabtu malam. Razia Utama Riau, Kamis 9 Mei 2013,

JOM FISIP Vol 2 No. 2 Oktober 2015 10


pukul 13.00 WIB. Pda saat Dalam kurung waktu pekan
penggerebakan, terdapat tersangka terakhir bulan Mei 2013, Polresta
Mardirjo alias Klewang bersama Pekanbaru telah menangkap tindak
tersangka, Fitra Zakaria, Ari kriminal sekaligus menagkap 27
Zulkarnain, dan Robi. Sedangkan tersangka dari berbagai tindak pidana,
Yogi dan Jefri pada saat itu juga ada seperti Geng Motor sebanyak 13
disitu berhasil kabur. tersangka, curanmor 3 tersangka,
Penggerebekan itu didasari jambret 2 tersangka. Barang bukti
atas pengembangan dari kasus curas yang diamankan di antaranya senjata
disertai pemerkosaan yang dilakukan api beserta lima amunisinya, sepeda
Klewang dan anggotanya pada motor sebanyak 65 unit, laptop enam
beberapa hari sebelumnya. Korban unit, puluhan Hand Phone, dompet
adalah Hendra kehilangan sepeda dan tas.
motor Yamaha Mio dan KK (inisial) Setelah penangkapan
yang menjadi korban pemerkosaan pimpinan XTC, Klewang. Polresta
dan perampokan. Pekanbaru mulai memburu pimpinan
Sampai saat ini, menurut Ghost Night yang menjadi pelopor
data dari Polresta Pekanbaru seperti tindak kekerasan wilayah Kota, Jalan
yang diberitakan tribunnews.com, Jend. Sudirma, Harapan Raya dan
kawanan Geng Motor yang berada di sekitarnya.
bawah komando Klewang telah Setelah Klewang dan
ditangkap sebanyak 50 orang. kawanannya berhasil diringkus, Geng
Berdasarkan penyidikan, hanya 13 Motor Ghost Night merasa menjadi
orang yang terlibat melakukan penguasa Geng Motor di Pekanbaru,
tindakan kriminal termasuk Klewang. sehingga aksi mereka pun semakin
Tindak kriminal yang dilakukan brutal, bahkan sudah sampai daerah
diantaranya perusakan, perampokan, Rumbai Pesisir yang sebelumnya
dan pemerkosaan. terpusat hanya didaerah Panam dan
Hingga saat ini, anggota sekitarnya.
Geng Motor besutan Klewang ini Tanggal 24 Juni 2013 atau
sudah melakukan pengrusakan 40 sebulan setelah Klewang dan
warnet di Kota Pekanbaru. Di kawanan XTC dibekukan aparat, kali
antaranya warnet di Jalan Parit Indah, ini giliran pimpinan Ghost Night,
Jalan Bukit Barisan, Jalan Senapelan, Romel alis Om yang merupakan
dan sejumlah jalan lainnya. musuh bubuyutan XTC di ringkus
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol oleh Satreskrim Polresta Pekanbaru.
Adang Ginanjar kepada Menurut siaksatu.com, Ketua Geng
tribunnews.com mengatakan bahwa: Motor Ghost Night ini ditangkap
“Tujuan mereka untuk mencari nama setelah dua bulan menjadi buronan
bahwa Geng Motor yang mereka Polresta Pekanbaru, setelah terlibat
namai XTC sudah melakukan kasus dugaan perampasan sepeda
pengrusakan terhadap puluhan motor, dan pembacokan dan
warnet. Sehingga kelompok lain perusakan warung internet (warnet).
menjadi takut. Selain pengrusakan Romel ditangkap dijalan
warnet, kami juga menerim 25 Sutomo Kecamatan Lima Puluh pad
laporan mengenai tindak kejahatan Senin, 24 Juni 2013sekitar pukul
lain seperti merampas dan 17.00 WIB. Informasi yang
menganiaya.” didapatkan dari kepolisian, Romel

JOM FISIP Vol 2 No. 2 Oktober 2015 11


ditangkap saat berboncengan di warga. Seperti yang diberitakan oleh
sepeda motor bersama dengan goriau.com, republika.co dan
temannya. Mengetahui kedatangan beritasatu.com, okezone.com,
polisi, dia meloncat dari atas motor uniqpost.com dan delikriau.com,
dan beruaha kabur tetapi akhirnya beliau mengatakan bahwa:
berhasil ditangkap. Keterlibatan “Jangan ragu untuk menembak
Romel dalam sejumlah tindak ditempat, untuk Geng Motor yang
kriminal diketahui dari membawa senjata tajam dan
pengembangan kasus anggota Geng kelakuannya yang sudah anarkis.
Motor lainnya yang lebih dahulu Dalam beberapa bulan terakhir sejak
ditangkap. Selama pelarian Romel 2012 mereka (Geng Motor) telah
hanya berada di Kota Pekanbaru, membuat sibuk jajaran Polresta
tetapi tempatnya berpindah-pindah Pekanbaru. Selain sudah melakukan
hingga menyulitkan penangkapan penyerangan terhadap pengguna
oleh polisi. jalan, mereka juga berani merusak
Upaya-upaya yang sudah di pos polisi. Saya yang kan langsung
lakukan pihak kepolisian menurut turun memimpin razia gabungan di
salah satu anggota reskrim kota komplek Stadion Utama Riau Panam.
Pekanbaru Briptu Tri Suryanto Jangan salahkan kepolisian kalau
Anugroho : bertindak tegas. Mereka sudah sangat
“Upaya-upaya yang sudah dilakukan meresahkan.”
pihak kepolisian antara lain, Pada razia gabungan tersebut
melakukan razia sepeda motor yang yang dilaksanakan pada Sabtu malam,
tidak memiliki Surat Tanda Nomor 26 Januari 2014 itu, sebanyak 300
Kendaraan, melakukan razia tas-tas personil kepolisian dari Polresta
anak sekolah yang dicurigai Pekanbaru dan seluruh Polsek di
membawa senjata tajam ke seluruh Pekanbaru ikut dilibatkan. Pihak
sekokah, dengan dibantu para guru Kepolisian juga meminta masyarakat
dan Kepala Sekolah. Namun usaha tidak ragu untuk melaporkan
tersebut belum efektif karena solusi keberadaan anggota Geng Motor yang
yang bisa memperbaiki keadaan geng dinilai meresahkan kepada pihak
motor secara efektif adalah peran, kepolisian.
kepedulian, dan kasih sayang orang Puluhan pemuda diamankan
tua mereka sendiri. Solusi ini akan dalam razia gabungan tersebut,
lebih efektif mengingat penyebab ratusan petugas baik yang berseragam
utama mereka memilih geng motor lengkap maupun preman menyebar ke
adalah karena mereka jauh dari kasih beberapa lokasi. Mereka terbagi
sayang orang tua.” menjadi beberapa tim yang bergerak
Melihat semakin beringasnya ke Jalan Yos Sudarso, Staion Utama
aksi Geng Motor di Kota Pekanbaru Riau, Komplek Bandara Sultan Syarif
dan sangat meresahkan masyarakat, Kasim II, dan lainnya.
Kapolresta Pekabaru, Kombes Pol Komplek Bandara Sultan
Adang Ginanjar memeringtahkan Syarif kasim II merupakan titik paling
anggota kepolisian bertindak tegas, banyak remaja yang diduga Geng
yakni langsung tembak ditempat Motor dimankan. Sebanyak 33 remaja
setiap anggot Geng Motor di Kota yang tengah kebut-kebutan
Pekanbaru yang melakukan tindakan diamankan petugas dan polisi jug
anarkis dan mengancam keselamatan menahan 27 sepeda motor yang

JOM FISIP Vol 2 No. 2 Oktober 2015 12


digunakan untuk kebut-kebutan. 2 faktor utama, faktor internal dan
Petugas setempat dibuat kerepotan eksternal. Faktor internal : krisis
karena para anggota Geng Motor itu identitas pada diri remaja, kontrol
mnelakukan perlawanan. Bahkan, diri yang lemah. Faktor eksternal :
seorang anggota polisi ditabrak oleh permasalahan dalam keluarga,
kawanan Geng Motor. teman sebaya yang kurang baik,
Di Komplek Stadion Utama komunitas atau lingkungan tempat
Riau Panam, kawanan Geng Motor tinggal yang buruk.
itu juga nekad menmbus barikade 2. Usia remaja merupakan usia bagi
aparat. Beruntung petugas yang seseorang untuk mencari jati
ditabraktidak mengalami luka. dirinya. Agar jati diri remaja
Meskipun begitu, para pemuda yang tersebut tidak menyimpang,
ditangkap itu tidak mengakui menjadi diperlukan beberapa faktor untuk
bagian dari Geng Motor. membimbing para remaja
Sementara itu, pada waktu tersebut, salah satunya dari faktor
bersamaan, tim lainnya menggelar pendidikan. Pendidikan
razia di jalan Yos Sudarso dan merupakan faktor yang sangat
berhasil juga menjaring 24 kendaraan penting dalam faktor munculnya
yang tidak dilengkapi dengan surat- geng motor terutama usia remaja.
surat. Selain itu, pihak polisi juga Pendidikan yang dimaksud tidak
mengamankan 19 remaja dan hanya pendidikan di sekolah saja,
menahan sembilan sepeda motor saat pendidikan dari orang tua juga
penyisiran disekitar Jalan sangat mempengaruhi dalam
Diponogoro, Jalan Gajah Mada, Jalan membentuk kepribadian anak.
Sudirman, dan ruas jalan lainnya yang Seharusnya pendidik dari orang
sering dijadikan lintasan Geng Motor. tua di rumah, guru sekolah, selalu
Sebagian besar sepeda motor yang memberikan pengarahan kepada
diamankan petugas adalah sepeda anak-anak muda tentang moral.
motor trondol atau tidak memiliki Seharusnya anak muda berbuat
surat-surat yang jelas. baik kepada masyarakat. Dan
anak muda jangan terjebak ke
dalam geng motor. Disamping itu
Kesimpulan dan Saran orang tua dan guru harus selalu
Kesimpulan mengawasi perilaku anak dan
Berdasarkan hasil analisa disarankan kepada masyarakat
yang dilakukan terhadap data-data agar anak muda dimotivasi untuk
penelitian guna mengungkap dan melakukan kegiatan yang positif
menjawab pertanyaan-pertanyaan sehingga anak muda terarah
penelitian yang berkaitan dengan perilakunya. Juga disarankan
peran Pemerintah Kota Pekanbaru kepada pemimpin masyarakat
didalam melaksanakan Peraturan atau tokoh masyarakat termasuk
Daerah Nomor 5 Tahun 2002 tentang pihak yang berwajib agar lebih
Ketertiban Umum, didalam tegas menindak kegiatan-kegiatan
permasalahan Geng Motor tahun anak muda yang bersifat kriminal
2012 – 2013, maka dapat diambil 3. Ada beberapa hal yang menjadi
kesimpulan sebagai berikut: faktor penghambat pelaksanaan
1. Penyebab utama munculnya geng peraturan daerah nomor 5 tahun
motor dapat dsimpulkan menjadi 2002, antar lain : permasalahan

JOM FISIP Vol 2 No. 2 Oktober 2015 13


anggaran, dan permasalahn diyakini untuk menunjang
teksnis kesejahteraan masyarakat secara
4. Permasalahan Geng Motor ini umum.
bukan saja permasalahan 4. Perlu ketegasan dari pihak
pelanggaran ketertiban umum, kepolisian dalam melakukan razia
melainkan juga telah masuk sepeda motor yang tidak memiliki
kedalam ranah hukum dan harus Surat Tanda Nomor Kendaraan,
juga ditindak tegas oleh penegak dan melakukan razia tas-tas anak
hukum dalam hal ini adalah pihak sekolah yang dicurigai membawa
kepolisian, sehingga didalam senjata tajam ke seluruh sekolah,
penertiban Geng Motor di Kota dengan dibantu para guru dan
Pekanbaru tahun 2012 lalu, Kepala Sekolah.
Pemerintah Kota Pekanbaru
bekerja sama dengan pihak DAFTAR PUSTAKA
Kepolisian didalam penertiban Sumber buku;
Geng Motor di Kota Pekanbaru. Abidin, Zainal. 2002. Kebijakan
Pemerintah lebih kepada usaha- Publik, Jakarta: Yayasan
usaha perventif, Pihak Kepolisian Pancur Siwah.
untuk mengatasi Geng Motor Budi Winarno. 2007. Kebijakan
secara teknis dilapangan. Publik Teori Dan Proses,
Penerbit Media Pressindo,
Saran Yogyakarta.
Setelah dilakukan analisis Ndraha, Taliziduhu. 2003.
dan kesimpulan pada bagian Kybernology: Ilmu
sebelumnya, maka berikut ini penulis Pemerintahan Baru 1 dan 2.
akan memberikan saran yang Rineka Cipta. Jakarta.
dimaksudkan untuk memberikan Riant, Nugroho. 2004. Kebijakan
sumbangsih masukan agar Publik Formulasi,
kedepannya lebih baik. Implementasi, dan Evaluasi.
1. Perlu kerjasama dari masyarakat PT Gramedia. Jakarta.
khususnya orang tua untuk Sulaeman, Affan. 1998. Diktat
mengawasi anak-anak mereka Kebijakan Pemerintah,
agar tidak menjadi anggota Geng Bandung: BKU Ilmu
Motor dengan tidak memberikan Pemerintahan Kerjasama
izin kepada anaknya untuk Unpad-IIP.
mengendari sepeda motor. Sujianto. 2008. Implementasi
2. Perlu adanya sosialisasi tentang Kebijakan Publik Konsep,
bahayanya Geng Motor kepada Teori, dan Praktek, Alaf Riau
siswa-siswi yang menjadi target bekerjasama dengan Program
operasi perekrutan Geng Motor di Studi Ilmu Administrasi
Pekanbaru. (PSIA) Pascasarjana,
3. Perlu adanya perhatian lebih Universitas Riau, Pekanbaru.
pemerintah dalam penyusunan Tangkilisan. 2004. Kebijakan Dan
anggaran, agar nantinya dapat Manajemen Otonomi Daerah,
menyepakati sebuah anggaran Lukman Offset, Yogyakarta.
didalam RAPBD dengan bijak, Jurnal
efektif dan efesien berdasarkan Muchlis. 2011. Kekerasan Geng
pengoptimalan program yang Motor di Bandung Dalam

JOM FISIP Vol 2 No. 2 Oktober 2015 14


Perspektif Teori
Interaksionisme Simbolik,
IAIN Sunan Ampel, Surabaya.
Fadila, Risa. 2013. Hubungan
Identitas Sosial Dengan
Perilaku Agresif Pada Geng
Motor, Universitas Sumatera
Utara, Sumatera Utara.
Raharjo, Santo Tri. 2012. Faktor
Keluarga Dalam Kenakalan
Remaja : Studi Deskriptif
Mengenai Geng Motor di Kota
Bandung, Universitas
Padjajaran, Bandung.
Sumber Lain:
www.tribunnews.com
www.liputan6.com
www.okezone.com
www.merdeka.com
www.tempo.co

JOM FISIP Vol 2 No. 2 Oktober 2015 15

Anda mungkin juga menyukai