Tari kecak sebenarnya bukan sebuah tarian kuno yang ada pada masa kerajaan.
Tari kecak adalah sebuah kesenian sendratari (seni drama) yang terinspirasi dari
ritual Sang Hyang. Sang Hyang merupakan tarian sakral. Menjadi sarana
komunikasi spiritual masyarakat dengan para dewa atau roh leluhur.
Dalam tradisi Sanghyang yang menjadi asal-usul Kecak, para penari biasanya
menari dalam kondisi dirasuki oleh roh atau kesurupan. Wayan Limbak sendiri
juga berperan mempopulerkan tarian ini ke berbagai belahan dunia bersama
sanggarnya. Hingga kini, tari Kecak menjadi salah satu pertunjukan favorit yang
ditonton wisatawan Bali dari seluruh dunia.
Aturan Dalam Tarian
Gerakan tarian monoton dari awal sampai akhir dan tidak bervariasi.
Gerakan dilakukan dengan posisi duduk melingkar dan tangan
digoyangkan di atas kepala.
Gerakan tangan di atas melambangkan simbol lidah api yang menyala.
Busananya sederhana, hanya berupa kain sebagai celana pendek dan
penutup kepala. Penari tidak memakai baju di atas.
Tarian diiringi bunyi dari mulut para penari saja, yakni suara cak-cak-
cak yang diucapkan dengan tegas dan berulang.
Pengiring musik
Iringan pada tarian kecak tidak diiringi
musik tradisional, melainkan hanya berupa
suara penari yang meneriakkan kata "cak
cak cak" secara bersamaan seperti acapela.
Nantinya, salah seorang penari akan
berperan sebagai pemimpin untuk
memberikan nada awal.
Kapan tarian di tarikan
Tarian Kecak di tarikan pada saat
• Untuk mengusir wabah penyakit.
• Untuk tari hiburan yang menggabungkan
tarian dgn drama.
• Dan sering digunakan dalam upacara
keagamaan.