Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PANCASILA SEBAGAI SOLUSI PERMASALAHAN SUATU BANGSA


TERKAIT SEKS BEBAS
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan
Dosen Pembimbing :
Yeny Kusumawati, S.Sos, M.Si

Disusun Oleh :

1. Adinda Sekar Ayu Pramudita NIM. 202215401001


2. Afnur Qhoimaroh NIM. 202215401002
3. Arditta Fitrianingsih NIM. 202215401003
4. Rachamania Arunita Faridatul Hidayah NIM. 202215401004
5. Reza Putri Firnanda NIM. 202215401005
6. Riskha Anggita Nur Rohmah NIM. 202215401006
7. Saskia Agustina NIM. 202215401007

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


STIKes SATRIA BHAKTI NGANJUK
TAHUN 2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Pancssila sebagai solusi permasalahan suatu


bangsa terkait seks bebas dikalangan siswa
Sub Pokok Bahasan :Pentingnya kesadaran terkait seks bebas
dikalangan siswa
Sasaran : Siswa
Target : Peserta mampu mengerti tentang kesetaraan sosial
dikalangan sosial
Hari / Tanggal : .........................................................................
: .........................................................................
Waktu : 30 menit
Tempat : SMKN SATRIA BHAKTI NGANJUK
Penyuluh : Mahasiswa Prodi D-III Kebidanan Semester 1
STIKes Satria Bhakti Nganjuk

A. Tujuan Umum: Setelah mengikuti pertemuan ini, peserta mampu mengerti dan
memahami Tentang seks bebas dikalangan siswa.
B. Tujuan Khusus :
Pada akhir pertemuan peserta dapat :
1. Siswa mampu menjelaskan definisi pancasila dan dampak dari seks bebas
2. Mampu memberikan satu contoh tentang faktor terjadinya seks bebas

C. Materi : (Terlampir)
1. Menjelaskan Definisi pancasila
2. Masalah-masalah Generasi Muda
3. Menjelaskan Pengertian seks bebas
4. Menjelaskan faktor yang dapat menimbulkan seks bebas
5. Menjelaskan dampak yang ditimbulkan seks bebas
6. Menjelaskan cara mencegah seks bebas

D. Metode : Ceramah , Tanya jawab

E. Media : laptop, LCD, PPT, Leaflet

F. Kriteria Evaluasi
1. Menjelaskan Definisi pancasila
2. Masalah-masalah Generasi Muda
3. Menjelaskan Pengertian seks bebas
4. Menjelaskan faktor yang dapat menimbulkan seks bebas
5. Menjelaskan dampak yang ditimbulkan seks bebas
6. Menjelaskan cara mencegah seks bebas

G. Kegiatan :

NO. WAKTU KEGIATAN PENYULUH SASARAN


1. 5 menit Pembukaan Adinda, Afnur Siswa
2. 10 menit Pelaksanaan Rachmania, Arditta Siswa
3. 5 menit Evaluasi Riskha, Saskia Siswa
4. 5 menit Penutup Reza Siswa
A. MATERI
1. Deskripsi pancasila
Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum di indonesia, yang
memiliki nilai-nilai di dalamnya, seperti telah dijelaskan dalam pembukaan
UUD 1945.
Pancasila dapat diaplikasikan dalam menumbuhkan rasa kepercayaan yang
tinggi terhadap hukum sebagai pencerminan adanya kesetaraan dan
perlindungan hukum terhadap berbagai perbedaan pandangan, suku, agama,
keyakinan, ras dan budaya yang disertai kualitas kejujuran yang tinggi, saling
menghargai, saling menghormati, non diskriminatif, dan persamaan dihadapan
hukum.
2. Masalah-masalah generasi muda
a. Masih banyaknya perkawinan dibawah umur, terutama dikalangan
masyarakat daerah pedesaan
b. Pergaulan bebas yanag membahayakan sendi-sendi perkawinan dan
kehidupan keluarga.
c. Meningkatnya kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkotika
d. Belum adanya perarturan perundangan yang menyangkut generasi
muda
3. Pengertian seks bebas
Seks merupakan naluri alamiah yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup
dimuka bumi ini, seks diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup suatu
spesies atau suatu kelompok (jenis) makhluk hidup. Artinya setiap makhluk
hidup melakukan seks untuk memperoleh keturunan agar dapat menjaga dan
melestarikan keturunannya, selain itu tujuan seks adalah sebagai sarana
untuk memperoleh kepuasan dan relaksasi dalam kehidupan (bagi manusia).
Hubungan seks yang dilakukan diluar pernikahan disebut seks bebas(free
sex). Hawa nafsu merupakan hal yang sangat menentukan terjadinya seks
bebas.
4. Faktor faktor yang mendorong terjadinya seks bebas
Seks bebas pada umumnya dilakukan oleh para remaja. Faktor faktor yang
mendorong remaja melakukan hubungan seks diluar nikah adalah:
 Kurangnya pemahaman Individu akan ajaran agamanya secaraa
benar dan mendalam
 Kurangnya perhatian orang tua
 Cueknya masyarakat akan situasi lingkungan
 Taraf hubungan seks bagi remaja yang belum tertata secara benar

5. Dampak dari seks bebas


 Beberapa penyakit yang siap mendatangi Seperti Hiv, aids dan penyakit
lainnya
 Hamil diluar pernikahan

Nilai ini bersifat religius. Dengan kata lain, pikiran, perkataan, dan tindakan
seseorang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan atau
ajaran agama.
1. Nilai Karakter hubungannya dengan Diri Sendiri
Ada beberapa nilai karakter yang berhungan dengan diri sendiri. Berikut
beberapa nilai tersebut.
a. Jujur
Jujur atau kejujuran merupakan perilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan diri sebagai orang yang selalu dapat dipercaya. Hal ini
diwujudkan dalam hal perkataan, tindakan dan pekerjaan, baik terhadap
diri sendiri maupun pada pihak lain.
b. Bertanggung Jawab
Bertanggung jawab ini merupakan sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakannya, sebagaimana yang seharusnya ia lakukan terhadap diri
sendiri, masyarakat lingkungan (alam, sosial, dan budaya)
c. Bergaya Hidup Sehat
Segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan
hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat
mengganggu kesehatan.
d. Disiplin
Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
e. Kerja Keras
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi
berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
f. Percaya Diri
Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan
tercapainya setiap keinginan dan harapannya.
g. Berjiwa Wirausaha
Sikap dan perilaku yang mandiri dan pandai atau berbakat mengenali
produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk
pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan
operasinya.
h. Berpikir Logis, Kritis, dan Inovatif
i. Mandiri
j. Ingin Tahu
k. Cinta Ilmu
2. Nilai Karakter Hubungannya dengan Sesama
a. Sadar Hak dan Kewajiban Diri dan Orang Lain
b. Patuh Pada Aturan-Aturan Sosial
c. Menghargai Karya dan Prestasi Orang Lain
d. Santun
e. Demokratis
3. Nilai Karakter Hubungannya dengan Lingkungan
Hal ini bekenaan dengan kepedulian terhadap sosial dan lingkungan. Nilai
karakter tersebut berupa sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan alam disekitasnya. Selain itu,, mengembangkan
upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi dan
selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan.
2. Nilai Kebangsaan
Artinya, cara berpkir, bertindak, dan wawancara yang menempatkan
kepentingan diri dan kelompok.
3. Nasionalis
Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian,
dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial,
budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.
4. Menghargai keberagaman
Sikap memberikan respek atau hormat terhadap berbagai macam hal, baik
yang berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku, maupun agama.
Nilai-nilai karakter tersebut sangatlah agung. Betapa hebatnya kader-kader muda
indonesia yang mempunyai nilai tersebut. Tentu dibutuhkan perjuangan serius
dan kolektif dari seluruh anak bangsa karena nilai-nilai karakter itu
membutuhkan partisipasi aktif dari seluruh elemen bangsa, mulai keluarga,
lembaga pendidikan, dunia usaha, pemerintah, wakil rakyat, media informasi,
dan lain sebagainya.

5. Tujuan pendidikan Karakter


Tujuan pendidikan karakter adalah penanaman nilai dalam diri siswa dan
pembaharuan tata kehidupan bersama yang lebih menghargai kebebasan
individu. Tujuan jangka panjangnya tidak lain adalah berdasarkan diri pada
tanggapan aktif kontekstual individu atas impuls natural sosial yang diterimanya,
yang pada gilirannya semakin mempertajam visi hidup yang akan diraih lewat
proses pembentukan diri secara terus-menerus (on going formation)
Pendidikan karakter juga bertujuan meningkatkan mutu penyelenggaraan dan
hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan
karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh terpadu, dan seimbang sesuai
dengan standar kompetensi lulusan.

6. Urgensi Pendidikan Karakter


Pendidikan karakter menjadi kebutuhan mendesak mengingat demoralisasi dan
degradasi pengetahuan sudah sedemikian akut menjangkiti bangsa ini semua
lapisan masyarakat. Pendidikan karakter diharapkan mampu membangkitkan
kesadaran bangsa ini untuk membangun pondasi kebangsaan yang kokoh.
Menurut Agus Prasetyo dan Emusti Rivasintha, melalui kementrian pendidikan
karakter semua tingkat pendidikan, dari SD hingga perguran tinggi. Munculnya
gagasan progeam pendidikan karakter dalam dunia pendidikan indonesia dapat
dimaklumi, sebab selama ini dirasakan proses pendidikan ternyata belum
berhasil membangun manusia indonesia yang berkarakter. Banyak yang
menyebut bahwa pendidikan telah gagal membangun karakter. Banyak lulusan
sekolah dan sarjana yang pandai dalam menjawab soal ujian dan berotak cerdas,
tetapi mentalnya lemah dan penakut, serta perilakunya tidak terpuji. Inilah yang
mendesak lahirnya pendidikan karakter.

7. Pilar pendidikan Karakter


Menurut suparlan, para penggiat pendidikan karakter mencoba melukiskan
pilar-pilar penting dalam pendidikan karakter meliputi 9 (sembilan) pilar yang
saling kait mengait yaitu:

1. Responsibility (tanggung jawab)


2. Respect (rasa hormat)
3. Fairness (keadilan)
4. Courage (keberanian)
5. Honesty (kejujuran)
6. Citizenship (kewarganegaraan)
7. Self-discipline (disiplin diri)
8. Caring ( peduli)
9. Perseverance ( ketekunan)

Dapat dijelaskan bahwa nilai-nilai dasar kemanusiaan yang harus dikembangkan


melalui pendidikan bervariasi antara lima sampai sepuluh aspek. Selain itu,
pendidikan karakter memang harus dimulai dibangun di rumah, dan
dikembangkan di lembaga pendidikan sekolah, bahkan diterapkan secara nyata di
dalam masyarakat, dan bahkan termasuk di dalam nya adalah dunia usaha, dan
dunia industri.
Suyanto juga menyebutkan sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai
luhur universal manusia, yang kelihatan sedikit berbeda dengan sembilan pilar
yang telah disebutkan sebelumnya. Sembilan pilar karakter itu adalah sebagai
berikut:
1. Cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya
2. Kemandirian dan tanggung jawab
3. Kejujuran atau amanah
4. Hormat dan santun
5. Dermawan, suka tolong menolong, gotong royong atau kerja sama.
6. Percaya diri dan pekerja keras
7. Kepemimpinan dan keadilan
8. Baik dan rendah hati
9. Toleransi, kedamaian, dan kesatuan.

Jumlah dan jenis pilar yang terpilih tentu akan dapat berbeda antara satu daerah
atau sekolah yang satu dengan yang lain, tergantung pada kepentingan dan
kondisinya masing-masing. Sebagai contoh, pilar toleransi, kedamaian, dan
kesatuan menjadi sangat penting untuk lebih ditonjolkan karena kemajemukan
bangsa dan negara.
Perebdaan jumlah dan jenis pilar karakter tersebu juga dapat terjadi karena
pandangan dan pahaman yang berbeda terhadap pilar-pilar tersebut. Sebagai
contoh, pilar cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya tidak ditonjolkan karena ada
pandangan dan pemahaman bahwa pilar tersebut terlah tercemin ke dalam pilar -
pilar lainnya.
Pilar karakter manakah yang harus dikembangkan di Indonesia? Sesungguhnya,
semua pilar karakter tersebut memang harus dikembangkan secara holistik
melalui sistem pendidikan nasional di negri ini. Namun, secara spesifik memang
juga ada pilar-pilar yang perlu memperoleh penekanan. Sebagai contoh, pilah
karakter kejujuran (honesty) sudah pasti hasurlah lebih mendapatkan penekanan
karena negri ini masih banyak tindak KKN dan korupsi. Demikian juga dengan
pilar kedilan (fainess) yang harus lebih memperoleh penekanan karena kenyataan
di lapangan menunjukkan adanya ketidakadilan

8. Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter


Keberhasilan program pendidikan karakter dapat diketahui melalu pencapaian
beberapa indikator berikut :
1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan
remaja
2. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri,
3. Menunjukan sikap percaya diri
4. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih
luas
5. Menghargai keberagaman agara, budaya, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi dalam lingkup nasional.
6. Mencari dan menetapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-
sumber lain secara logis, kritis dan kreatif.
7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
8. Menunjukan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang
dimilikinya.
9. Menunjukan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari
10. Mendeskripsikan gejala alam dan sosial
11. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab
12. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kegidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara demi mewujudkan persatuan dalam negara
kesatuan Republik Indonesia.
13. Mengahargai karya seni dan budaya nasional
14. Menghargai tugas pekerjaan dam memiliki kemampuan untuk berkarya.
15. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu
luang dengan baik.
16. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun.
17. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat; mengahargai adanya perpedaan pendapat.
18. Menunjukan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana
19. Menunjukan keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis
dalam bahasa Indonesia dan Inggris sederhana.
20. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan
menengah.
21. Memiliki juwa kewirausahaan

9. Prinsip-prinsip pendidikan Karakter


Pendidikan karakter harus didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Mempromosikan nilai-nilai dasar etika sebagai basis karakter
2. Mengidentifikasi karakter secara komprehensif supaya mencangkup
pemikiran, persaan, dan prilaku.
3. Menggunakan pendekatan yang tajam, proaktif dan efektif untuk membangun
karakter.
4. Menciptakan kmunitas sekolah yang memiliki kepedulian.
5. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukan perilaku
yang baik.
6. Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan menantang yang
menghargai semua peserta didik, membangun karakter mereka, dan
membantu mereka untuk sukses.

KESIMPULAN

Karakter merupakan aspek yang penting untuk kesuksesan manusia dimasa


depan, jadi anak peserta didik harus memiliki karakter yang kuat agar mampu
bersaing. Memiliki karakter yang kuat agar mampu bersaing, untuk
menumbuhkan karakter yang kuat dilatih dari usia dini, sebab karna biasa jadi
terbiasa. Anak peserta didik harus dilatih karakter nya karna itu akan
berpengaruh sikap anak terhadap lingkungan sekolah, lingkungan sekitar
lingkuangan pekerjaan.lembaga pendidikan sangat perperan penting dalam
menumbuhkan karakter baik pada peserta didik. Agar memiliki adab, tatakrama,
sopan santun yang baik.
Pendidikan karakter bertumpu pada pembinaan mentalitas agar peserta didik
dapat menyesuaikan diri dengan realitas kehidupan.
Dalam pendidikan karakter disekolah semua komponen harus dilibatkan meliputi
kurikulum, proses pembelajaran,dan penilaian, pengelolaan sekolah, pelaksanaan
aktivis atau kegiatan kurikulum. Dengan adanya ekstrakurikuler disekolah agar
peserta didik dapat ikut serta menyalurkan bakat dan hobi nya sehingga kegiatan
disekolah sangat positif. Kegiatan spiritual pun harus dilakukan agar karakter
anak baiak seperti adanya kegiatan sholat dhuha, tadarusan sebelum belajar
dengan begitu anak peserta didik dapat mengikuti kegiatan yang positif dan dapat
menumbuhkan karakter anak yang baik berikut nilai-nilai karakter yang harus di
ikuti:
1. Nilai karakter dalam hubungan dengan tuhan
2. Nilai karakter hubungan nya dengan diri sendiri
a. Jujur
b. Bertanggung jawab
c. Bergaya hidup sehat
d. Disiplin
e. Kerja keras
f. Percaya diri
g. Berjiwa wirausaha
h. Berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif
i. Mandiri
j. Ingin tahu
k. Cinta ilmu

3. Karakter hubungannya dengan sesama


a. Sadar hak dan kewajiban diri dan orang lain
b. Ptuh pada aturan-aturan sosial
c. Menghargai karya dan prestasi orang lain
d. Santun
e. Demokratis
4. Nilai karakter hubungannya dengan lingkungan
5. Nilai kebangsaan
a. Nasionalis
b. Menghargai keberagaman

Tujuan pendidikan karakter yaitu penanaman nilai dalam diri siswa dan
pembaharuan tata kehidupan dalam diri siswa dan pembaharuan tata kehidupan
bersama yang lebih menghargai kebebasan individu.
DAFTAR PUSTAKA

Ma’mur asmani, jamal. 2013 Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di


Sekolah. Jogjakarta. Diva Press
Rafa’i, Muhammad. 2014. Sosiologi Pendidikan. Jogjakarta, Ar-ruzz Media
Jihad, Asep. Rawi, Mudhas dan Komarudin, Noer. 2010. Pendidikan Karakter Teori
dan Aplikasi. Jakarta.
Rita Hariyanti. Wawancara tanggal 11 Juli 2019 pukul 14.00
LEAFLET

Tujuan Pedidikan Prinsip-Prinsip Pendidikan


Karakter: Karakter
Tujuan pendidikan karakter
1. Mempromosikan nilai-nilai
adalah penanaman nilai
dasar etika sebagai basis
dalam diri siswa dan
karakter
pembaharuan tata kehidupan
2. Mengidentifikasi karakter
bersama yang lebih
secara komprehensif supaya
menghargai kebebasan
mencangkup pemikiran,
individu.
persaan, dan prilaku.
Pilar Pendidikan 3. Menggunakan pendekatan yang

Karakter tajam, proaktif dan efektif


untuk membangun karakter.
1. Cinta Tuhan dan
4. Menciptakan kmunitas sekolah
Pengertian segenap ciptaan-Nya yang memiliki kepedulian.
2. Kemandirian dan 5. Memberikan kesempatan
Pendidikan kerakter merupakan upaya- tanggung jawab
kepada peserta didik untuk
upaya yang dirancang dan dilaksanakan 3. Kejujuran atau amanah
4. Hormat dan santun menunjukan perilaku yang baik.
secara sistematis untuk membantu 5. Dermawan, suka tolong
peserta didik memahami nilai-nilai menolong, gotong 6. Memiliki cakupan terhadap
royong atau kerja sama. kurikulum yang bermakna dan
prilaku manusia yang berhubungan
6. Percaya diri dan pekerja
menantang yang menghargai
dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri keras
semua peserta didik,
sendiri, sesama manusia, lingkungan, 7. Kepemimpinan dan
keadilan membangun karakter mereka,
dan kebangsaan. 8. Baik dan rendah hati
dan membantu mereka untuk
Kemudia, nilai-nilai tersebut dapat 9. Toleransi, kedamaian,
dan kesatuan. sukses.
terwujud dalam pemikiran sikap, dan
perasaan, perkataan, perbuatan
berdasarkan norma-norma agama,
hukum, tata krama, budaya, dan adat
istiadat.

Anda mungkin juga menyukai