5.1 Kesimpulan
beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Dari hasil perhitungan arus hubung singkat diperoleh hasil untuk gangguan 3
fasa sebesar 3.326 kA pada titik gangguan 10% dan pada titik gangguan 90%
dari panjang penyulang sebesar 0.668 kA. Untuk gangguan 2 fasa diperoleh
nilai sebesar 2.877 kA pada titik gangguan 10% dan pada titik gangguan 90%
dari panjang penyulang sebesar 0.578 kA. Dan untuk gangguan 1 fasa ke
tanah diperoleh nilai sebesar 0.274 kA pada titik gangguan 10% dan pada titik
2. Dari hasil simulasi arus hubung singkat diperoleh hasil untuk gangguan 3 fasa
sebesar 3.496 kA pada titik gangguan 10% dan pada titik gangguan 90% dari
panjang penyulang sebesar 0.684 kA. Untuk gangguan 2 fasa diperoleh nilai
sebesar 2.870 kA pada titik gangguan 10% dan pada titik gangguan 90% dari
panjang penyulang sebesar 0.654 kA. Dan untuk gangguan 1 fasa ke tanah
diperoleh nilai sebesar 0.275 kA pada titik gangguan 10% dan pada titik
Fault Relay (GFR) diperoleh hasil setting 0.8 A pada sisi sekunder dan TMS
sebesar 0.083 s dengan waktu operasi yang ditetapkan sebesar 0.3 s untuk
setting OCR pada sisi penyulang sedangkan untuk sisi Incoming diperoleh
hasil setting sebesar 1 A pada sisi sekunder dan TMS sebesar 0.198 s dengan
90
waktu operasi yang ditetapkan sebesar 0.7 s. Sedangkan untuk setting GFR
pada sisi penyulang diperoleh hasil 0.06 A untuk setting pada sisi sekunder
dan TMS sebesar 0.1 s dengan waktu operasi yang ditetapkan sebesar 0.3 s
dan untuk setting GFR pada sisi Incoming diperoleh hasil setting 0.015 A dan
TMS sebesar 0.26 s dengan waktu operasi yang ditetapkan sebesar 0.7.
1.2 Saran
Adapun saran yang dapat dikemukakan agar metode peramalan ini bisa
Fault secara berkala sesuai dengan kenaikan arus beban penyulang untuk
menjaga sistem proteksi agar selalu memenuhi syarat sistem proteksi yang
baik.
91