II.1. Komik.
Para ahli berpendapat bahwa komik merupakan salah satu bentuk akhir
hasrat manusia untuk menceritakan pengalamannya melalui gambar dan
tanda. Komik merupakan sebuah rangkaian gambar – gambar yang
terbentuk dam tersusun menjadi suatu rangkaian cerita.
9
konsumsi masyarakat seperti halnya barang-barang konsumsi lainnya.
Dalam logika inilah kemudian proses pergesekan antara komik dan
konsumennya (masyarakat) lebih bermuara pada kepuasan konsumen.
Sebagai sebuah produk budaya, komik tidak bisa lepas dari masyarakat
tempat komik tersebut tumbuh dan berkembang. Komik boleh jadi adalah
dokumen berharga untuk memahami masyarakat yang di wakilinya.
Sebagai karya yang bersentuhan dengan ruang apresiasi masyarakat dan
perkembangan budaya serta teknologi maka komik akan selalu rentan
terhadap perubahan.
Kemudian lebih dekat dengan masa sekarang, ada wayang beber dan
wayang kulit yang menampilkan tipe cerita dengan sarana gambar, maka
wayang tersebut bisa disebut sebagai cikal bakal komik di Indonesia.
Tidak bisa dipungkiri bahwa media massa memiliki peranan yang besar
dalam perkembangan komik di Indonesia, hal tersebut terbukti pada komik
timur yang muncul pada surat kabar Sin Po, yaitu sebuah media
komunikasi Cina peranakan yang berbahasa Melayu. Pada awal tahun
1931 tokoh gendut Put On muncul untuk pertama kalinya dan
kehadirannya mendapat sambutan yang baik dari para pembaca.
10
Tokoh Put On ini merupakan sebuah tokoh jenaka yang namanya mirip
dengan nama Cina, tokoh tergambar sebagai seorang cina yang rendah
hati dan sebagai gambaran rakyat kecil di Ibukota, cara hidupnnya
sederhana hingga bahasa jakarta yang diucapkannya mencerminkan
bahwa tokoh ini memerankan seorang tokoh yang baik.
Komik di Indonesia mulai tumbuh pada saat awal perang dunia, di kota
Solo mingguan Ratu Timur menganggkat sebuah legenda kuno yaitu
Mentjari Puteri Hidjau, yang di gambar oleh Nasrun A.S.
Komik Phantom karya Wilson Mc Coy, yang sudah di beri terjemahan bahasa Indonesia.(
Komik Indonesia, 22 : 1998, Marcel Bonneff )
11
Komik strip yang muncul pada surat kabar harian atau mingguan segera
diterbitkan kembali dalam bentuk album, kumpulan komik strip ini
merupakan komik buku yang pertama, dan banyak diterbitkan oleh
Gapura dan Keng Po di Jakarta, serta oleh Perfectas di kota Malang.
Pada tahun 1954 mulai banyak bermunculan komik – komik yang tokoh –
tokohnya adalah tiruan dari komik Amerika, salah satunya adalah Sri Asih.
Komik ini di terbitkan oleh penerbit Melodi di Bandung, Sri Asih ini
bercerita tentang seorang perempuan super mirip dengan dengan
Superman. Komik Sri Asih ini di buat oleh komikus bernama Kosasih,
komik ini di anggap sebagai komik Indonesia yang pertama. Walaupun
komik Sri Asih bukan merupakan komik yang pertama kali terbit di
Indonesia, tetapi tetap komik ini dijadikan sebagai patokan bagi awal
pertumbuhan komik di Indonesia. Selain itu komikusnya sekarang
dianggap sebagai bapak komik Indonesia.
Pada tahun 1954 muncul komik jenis baru yang disebut Komik Wayang,
terbitan pertamanya muncul antara tahun 1954 dan 1955. masyarakat
menyambut dengan baik komik wayang tersebut, sehingga para pendidik
tidak punya alasan lain lagi untuk menentang komik di Indonesia.
12
Setelah tahun 1960 komik wayang sudah mulai di tinggalkan, sehingga
para komikus memanfaatkan cerita – cerita legenda untuk diagkat kembali
dalam komiknya. Selain di pulau jawa, pulau lain seperti Madura, Bali,
Sumbawa, dan Kalimantan turut menyemarakan dunia komik indonesia
saat itu.
Namun diantara semuanya cerita rakyat dari Sumatra yang lebih banyak
menyumbang perkomikan Indonesia, berkat kelompok komikus Medan.
Sehingga dalam perjalanan sejarah komik Indonesia ada yang disebut
dengan Periode Medan, yaitu sekitar tahun 1960 sampai dengan 1963.
13
tanah air, kebanggaan menjadi orang Indonesia lahir semakin kuat, tidak
hanya dalam menghadapi musuh saja, akan tetapi dalam kehidupan
sehari – hari, menjalani pembangunan dan menikmati keberhasilan
negara. Semua hal tersebut dapat ditemukan dalam komik – komik yang
terbit pada masa itu.
Kecenderungan baru yang lahir pada tahun 1965 itu, membuat sebagian
masyarakat mulai mengkhawatirkannya. Mereka khawatir akan dampak –
dampak negatif yang ditimbulkan dari komik tersebut terhadap anak –
anak, karena sebagian orang berharap komik bisa dijadikan sebagi media
alat pendidikan. Setelah bangsa Indonesia mengalami sebuah peristiwa
yang menyangkut tentang komunis, para aparat pada masa itu melakukan
pengawasan terhadap para komikus yang pernah membuat karyanya di
harian komunis
Sekitar tahun 1968 komik – komik silat juga mulai bermunculan, sehingga
komik tentang kehidupan remaja harus rela berbagi dengaan komik –
komik silat dalam mendapatkan konsumennya. Tidak lama kemudian
muncul kemballi komik komik lain, yaitu komik – komik humor. Komik
humor ini juga mengalami peningkatan dengan munculnya tokoh – tokoh
humor baru.
14
Komik “ Komedi Aktuil Sepekan “ dengan tokohnya Mat Pilun, karya Delsy Sjamsumar.
( Komik Indonesia, 63 : 1998, Marcel Bonneff )
15
Cerita rakyat merupakan sebuah bagian dari salah satu unsur
kebudayaan yang sangat penting artinya bagi pembentukan dan
pembinaan watak serta pengaturan ketertiban sosial yang terdapat dalam
masyarakat tertentu. Sebagai suatu bentuk penuturan yang tumbuh dan
berkembang serta menyebar di dalam kalangan masyarakat luas, cerita
rakyat dapat dikatakan sebagai sebuah sarana yang cukup efektif dalam
proses penyampaian pesan dan amanat dari suatu generasi kepada
generasi selanjutnya. Hal ini disebabkan karena bermacam – macam
pesan dan amanat yang akan di sampaikan kepada masyarakat
disampaikan secara tidak langsung serta dihubungkan dengan berbagai
hal, sehingga penerima pesan atau pendengar cerita dapat menerima
pesan tersebut tanpa merasakan adanya kebosanan. Masyarakat
Indonesia pada umumnya hidup dalam tradisi lisan. Pengetahuan tentang
masa lalu didapat dan diterima melalui informasi dari mulut ke mulut,
disampaikan dari satu generasi ke generasi yang berikutnya.
Melalui cerita rakyat ini kekayaan budaya yang dimiliki dapat dilestarikan
dan berbagai ilmu pengetahuan dituunkan serta banyaknya nasihat –
nasihat dari para leluhur kita yang patut untuk diteladani oleh umat
manusia di sampaikan dalam kemasan cerita rakyat. Cerita rakyat
biasanya tumbuh dan berkembang dalam suatu masyarakat, selain
merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat itu sendiri, cerita rakyat
ini dijadikan sebagi sarana menyampaikan nilai – nilai budaya yang ada
dalam masyarakat tersebut.
Cerita rakyat memiliki nilai – nilai yang lebih dari sekedar cerita atau
bacaan biasa yang sifatnya menghibur, tapi cerita rakyat dapa
bermanfaat bagi seuah perkembangan terutama anak – anak, karena isi
dari cerita rakyat tersebut mengandung nilai – nilai moral, emosional,
bahasa, sosial budaya dan lain sebagainya.
16
Setiap bangsa memiliki cerita rakyat masing – masing, lewat cerita – cerita
rakyat ini banyak sekali yang dapat diketahui sebuah tradisi adat, serta
kebudayaan yang berkembang di berbagai tempat.
Dalam masyarakat Sunda dikenal cerita pantun dan babad. Cerita pantun
adalah cerita – cerita yang terdapat dalam tradisi lisan masyarakat Sunda.
Semua gambaran yang terdapat dalam cerita didengar secara turun
temurun. Babad merupakan cerita yang disusun berdasarkan ingatan
kolektif kelisanan dari orang – orang yang pernah hidup dalam suatu
jaman. Babad tidak disusun berdasarkan catatan – catatan atau buku –
buku lama. Babad kebanyakan bercerita tentang gejala budaya jaman
Islam dan Indonesia, buku semacam babad tidak dikenal pada jaman
sebelumnya, yaitu jaman pra Islam. Pengetahuan tentang jaman Hindu –
Jawa sangat sedikit sekali, dan kebanyakan didapat dari cerita – cerita
Mitos.
Pantun dan babad bisa dijadikan sebagai sumber sejarah yang bukan
berupa fakta, karena pantun dan babad merupakan sebuah karya etika
yaitu ajaran tentang perilaku dan tindakan – tindakan yang seharunya
dilakukan bagi masyarakat Sunda. Dari karya - karya tersebut akan
didapatkan apa yang seharusnya dilakukan bagi orang Sunda. Babad
sedikit berbeda dengan pantun, babad jauh lebih banyak bercerita.
Kekayaan informasi yang terdapat dalam babad disebabkan karena
penulisnya mengetahui betul tentang kehidupan dan kondisi pada saat itu.
17
masyarakat Sunda dan Jawa adalah bersaudara, karena keturunan –
keturunan galuh akhirnya menjadi raja di Jawa dan Sunda.
Ciung Wanara dalam bahasa sunda memiliki arti dan makna tertentu.
Masyarakat Jawa Barat, khususnya suku Sunda, pada umumnya
mempunyai kebiasaan dalam mengartikan dan memaknai sesuatu. Hal ini
terjadi karena kedekatan yang begitu erat dengan alam sekitar, flora
maupun fauna. Dengan demikian kebiasaan ini masih banyak dipakai dan
dipercayai oleh sebagian besar masyarakat suku Sunda.
Ciung merupakan sebuah nama dari jenis burung, kata ciung ini daiartikan
atau dimaknai sebagai sebuah sifat kepandaian dalam berbicara, luwes,
bentuk yang indah, terampil dan bersahabat.
Wanara merupakan sebutan dari bahasa sunda untuk kera, wanara di beri
makna sebagai sifat yang baik, gesit, tekun dan pekerja keras.
Nama Ciung Wanara dalam bahasa Sunda memiliki arti dan makna
tertentu, Ciung diambil dari nama dari jenis burung, kata Ciung ini dalam
bahasa Sunda diaratikan atau dimaknai sebagai sebuah sifat kepandaian
dalam berbicara, luwes, bentuk yang indah, terampil dan bersahabat.
18
Wanara merupakan sebutan dari bahasa sunda untuk kera, wanara di beri
makna sebagai sifat yang baik, gesit, tekun dan pekerja keras. Semua arti
dan makna dalam kata tersebut tercermin dalam karakter tokoh Ciung
Wanara itu sendiri. Sifat – sifat lain yang tercermin dari karakter tokoh
Ciung Wanara adalah sifat pemaaf, walaupun ibu tiri dan saudaranya
telah menyengsarakannya, tetap saja Ciung Wanara memaafkan mereka,
bahkan ia merelakan haknya untuk dibagi dua bersama saudaranya.
Sifat penolong dan penyayang tercermin dalam karakter tokoh Aki dan
Nini Balangantrang. Karena dalam cerita ini kedua tokoh ini mengurus dan
membesarkan Ciung Wanara yang jelas bukan anak mereka, tetapi Aki
dan Nini Balangantrang tetap menyelamatkan, membesarkan Ciung
Wanara tanpa melihat asal usulnya. Nilai positif yang dapat diambil dari
karakter tokoh ini adalah kita sebagai manusia harus saling menolong dan
menyayangi sesama manusia tanpa melihat statusnya. Tidak seperti
kejadian – kejadian yang sering terjadi pada masa sekarang ini, banyak
orang yang membuang anaknya sendiri, padahal sudah ketahuan itu
adalah anak kandung dari darah dagingnya sendiri.
Pada saat masih bayi Ciung Wanara dibuang dan dihanyutkan ke sungai,
tetapi masih saja bisa selamat dan hidup. Pesan dan nilai yang dapat
diambil dari kejadian tersebut yaitu kita harus percaya terhadap
kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, karena hidup dan mati seseorang itu
ditentukan oleh Yang Maha Kuasa sesuai dengan kehendak - Nya.
Dalam cerita Ciung Wanara ini diceritakan seorang tokoh yaitu raja dari
kerajaan Galuh Pakuan, yaitu Permana Dikusuma. Raja ini dikenal
memiliki sifat adil, bijaksana, perhatian terhadap rakyatnya, serta rendah
hati. Selain itu tokoh ini disebutkan memiliki kepandaian dalam ilmu
pemerintahan serta taat beragama, maka keadaan kerajaan dan
masyarakatnya hidup dengan tenang dalam kemakmuran dan
kesejahteraaan. Nilai yang dapat diambila adalah untuk menjadi seorang
19
pemimpin hendaklah memiliki sifat adil, bijaksana, lebih mementingkan
kepentingan masyarakat yang dipimpinya serta memiliki kepandaian dan
ilmu pengetahuan agar lingkungan yang dipimpinnya dapat hidup tenang
dalam kemakmuran dan kesejahteraan. Banyak sekali orang yang ingin
menjadi seorang pemimpin demi kepuasan dirinya sendiri, setelah
menjadi seorang pemimpin mereka lebih mementing kepentingan
pribadinya dan seolah tidak mau peduli akan kemakmuran dan
kesejahteraan orang – orang yang dipimpinnya.
Pesan tentang hak seseorang dibahas dalam haknya Ciung Wanara atas
tahta kerajaan Galuh. Sebagai pewaris tahta kerajaan meskipun telah
dibuang dan dihanyutkan di sungai tetap saja Ciung Wanara pada
akhirnya mendapatkan tahta tersebut. Dengan kata lain kita tidak boleh
mengambil dan mengganggu sesuatu yang bukan milik atau hak kita. Kita
harus dapat menghormati dan menghargai hak – hak orang lain.
Sifat buruk yang terdapat dari tokoh Dewi Pangenyep adalah sifatnya
yang serakah, ketakutan jika kelak anaknya tidak akan mendapatkan tahta
karena yang lebih berhak adalah Ciung Wanara. Nilai yang dapat diambil
dari kejadian ini adalah sifat serakah akan dapat menimbulkan ketakutan,
dan menimbulkan sifat – sifat buruk lainya. Segala cara akan dijalankan
agar mendapatkan segalanya. Pada akhirnnya keserakahan tersebut tidak
akan menghasilkan apa – apa.
20
II. 4. 2. Karakter – Karakter Tokoh Dalam Cerita Rakyat
Ciung Wanara.
21
memiliki tahta kerajaan Galuh Pakuan sepenuhnya. Ciri fisiknya
digambarkan dengan sosok yang tampan dan gagah.
8. Raja Barma Wijaya, tokoh ini merupakan tokoh raja dari kerajaan
Galuh Pakuan, Barma Wijaya diangkat menjadi raja menggantikan
Raja Permana Dikusuma.
22
II. 4. 3. Sinopsis Cerita Rakyat Ciung Wanara.
23
ketakutan, bahwa anaknya tidak akan mendapatkan tahta kerajaan Galuh.
Timbullah niat buruk yang diakibatkan oleh rasa keserakahan
ketakutannya tersebut, ia menyuruh seoranng emban untuk menggantikan
bayi laki – laki tersebut dengan anak anjing yang baru lahir, disaat
keadaan Dewi Naga Ningrum yang masih lemah bayinya ditukar dengan
seekor anak anjing yang baru lahir. Sedangkan bayi laki – laki tersebut
dimasukan kedalam sebuah peti untuk di buang dan dihanyutkan
kesungai.
Di sebuah hutan hidup sepasang Kakek dan Nenek yang tidak memiliki
anak, mereka hidup secara sederhana. Namanya Aki dan Nini
Balangantrang.
Pada Suatu hari saat aki pergi mencari ikan ia menemukan sebuah peti
yang hanyut di sungai, kemudian aki mengambilnya ternyata dalam peti
tersebut ada seorang bayi laki – laki bersama sebutir telur ayam.
Pada suatu hari Aki Balangantrang menceritakan jati diri Ciung Wanara
yang sebenarnya, pada saat mengetahui semuanya Ciung Wanara hanya
bisa diam, dalam hatinya sempat timbul rasa dendam kepada orang –
orang yang telah membuangnya. Dengan kerendahan hati dan nasihat
dari Aki dan Nini Balangantrang semua niat tersebut dapat
dihilanggkannya. Akhirnya Aki dan Nini menyuruh Ciung Wanara untuk
24
pergi ke kerajaan Galuh untuk menemui ibu kandung dan mendapatkan
haknya sebagi seorang raja. Aki berpesan untuk membawa si jago,
ayamnya Ciung Wanara pergi bersamanya menuju kerajaan.
Tiba dipusat kota kerajaan, terlihat sekali banyak orang yang sedang
berkerumun. Rupanya pada hari itu sedang di adakan lomba sabung
ayam, nampak hadir pada perlombaan tersebut raja kerajaan Galuh yaitu
Prabu Galuh Barma Wijaya. Pada saat itu ayam jago sangraja tidak
terkalahkan, kemudian raja menantang pada rakyatnya siapa yang berani
bertarung lagi melawan ayamnya tersebut. Ciung Wanara maju kedepan,
semua orang merasa heran dan kagum pada anak tersebut, rakyat Galuh
bertanya – tanya siapakah sebenarnya anak tersebut karena mereka baru
pertama kali melihatnya. Raja Galuh bertanya pada Ciung Wanara, apa
yang ia pertaruhkan jika ayamnya kalah dari ayam raja. Ciung Wanara
mempertaruhkan nyawanya, sedangkan raja mempertaruhkan
kerajaannya. Setelah lama bertarung akhirnya ayam Ciung Wanara
menjadi pemenangnya, raja menepati perjanjiannya. Sebelum
menyerahkan tahtanya raja bertanya siapakah Ciung Wanara yang
sebenarnya. Ciung Wanara menyebutkan bahwa ia adalah anak dari raja
Permana Dikusuma dan Dewi Naga Ningrum. Pada saat itu Dewi
Pangrennyep sangat kaget mendengarnya, serta membantah tentang
pengakuan dari Ciung Wanara dan memerintahkan pada anaknya yaitu
Aria Banga untuk melawan Ciung Wanara yang dianggap akan
mengambil tahta kerajaan dari tangan Aria Banga.
25
yang sudah lama pergi bertapa. Serentak seluruh orang yang sedang
menyaksikan pertarungan tersebut menjadi tunduk dan hormat akan
kedatangan Permana Dikusuma. Raja tersebut memisahkan pertarung
tersebut dan memberikan amanat bahwa sesama saudara tidak boleh
bertengkar itu tidak baik, kemudian raja Permana Dikusuma memutuskan
untuk membagi dua wilayah Galuh Pakuan, sebelah barat dipimpin oleh
Ciung Wanara dan bagian timur dipimpin oleh Arya Banga, pada
kesempatan itu raja Permana Dikusuma secara langsung memerintahkan
agar Prabu Galuh Barma Wijaya untuk segera turun tahta dan
mendapatkan hukuman karena dianggap telah banyak melakukan
kesalahan dan penyimpangan dalam memeintah kerajaan galuh, yang
telah banyak mengakibatkan rakyat Galuh kurang terjamin keamakmuran
dan kesejahteraaanya.
Sejak saat itu Ciung Wanara memimpin kerajaan Galuh bagian barat yang
berkembang menjadi kerajaan Pajajaran, selain itu Ciung Wanara tidak
melupakan budi baik dari Aki dan Nini Balangantrang, keduanya dibawa
ke istana untuk dijadikan sebagai penasihat di kerajaan tersebut.
Sedangkan Aria Banga setelah mendapatkan bagiannya menjadi sadar
akan kebaikan yang diberikan oleh saudaranya, ia sadar sebenarnya yang
lebih berhak atas tahta kerajaan adalah Ciung Wanara, ia menjalankan
pemerintahan kerajaan Galuh bagian timur, yang diceritakan kerajaan
tersebut maju dan berkembang menjadi kerajaan Majapahit.
Akhirnya kedua saudara itu hidup rukun dan saling bekerja sama dalam
memimpin dan membangun kerajaannya masing – masing, keduanya
lebih mementingkan kepentingan rakyatnya yang paling utama. Maka
kerajaan yang mereka pimpin menjadi sebuah kerajaan besar yang hidup
makmur dan sejahtera.
26