Anda di halaman 1dari 1

Bagi Imansyah Lubis, sejarah komik Indonesia masih dibicarakan secara periodik, di

mana sesuai gambar di atas dia membagi waktu ke dalam delapan bagian. Berikut
ringkasan sejarah komik Indonesia yang dinilai penting:

Bagian pertama adalah era 1930-an, sebuah era di mana ketika itu bentuk
dominan adalah komik strip dengan tema humor dalam hidup keseharian.

Bagian kedua adalah era 1940-an, di mana tema adventure, humor, cerita
rakyat/legenda, dan komik perang banyak diproduksi

Bagian ketiga adalah era 1950-an, era di mana komik kebanyakan produk yang
terbit berkisar pada tema historis, sci-fi, dan wayang. Pada periode ini juga muncul
nama Abdulsalam yang dikenal sebagai orang pertama yang menerbitkan komiknya
dalam bentuk buku.

Bagian keempat adalah era 1960-an sampai 1970-an, di mana pasar komik
didominasi oleh tema-tema seperti historical fiction, roman, superhero, dan komik
silat.

Bagian kelima adalah era 1980s, di mana pasar komik didominasi oleh komik
terjemahan dari Barat, dan juga komik asing lainnnya. Era ini juga menandai
kemunculan komik akar rumput.

Bagian keenam adalah era 1990-an, di mana pasar komik di Indonesia


memperdagangkan komik berbasis komunitas serta komik indie, serta yang juga
tidak boleh dilupakan komik asing terjemahan dari Jepang dan China, serta Hong
Kong.

Periode 2000-an dicatat oleh Imansyah Lubis sebagai periode di mana penerbit
Indonesia mulai melirik komik-komik buatan komikus lokal. Ini juga adalah penanda
era munculnya komik digital, menjamurnya lokakarya komik, serta festival komik.

Periode 2010 ke atas adalah periode di mana pasar komik di Indonesia


memunculkan komik anak-anak, komik religi, media lain yang berkaitan dengan
komik, serta integrasi komik ke dalam jejaring sosial. Selain itu periode ini juga
memunculkan berbagai macam isu lain seputar IP dan perluasan pasar ke tingkat
internasional.

*teks oleh MHadid, gambar oleh Imansyah Lubis.

Anda mungkin juga menyukai