Nama Jurnal Journal of Science and Medicine in Sport
Volume, Halaman, Tahun 25, 345-350, 2022. Judul Penelitian Sleep Duration and Quality are Associated With Nutrient Intake in Elite Female Athletes Nama Penulis Dominique Condo, dkk Abstrak Pentingnya tidur pagi para atlet sangat penting, tidak dapat dipungkiri bahwa nutrisi bagi atlet sangat penting namun dengan kurangnya tidur juga akan berpengaruh pada atlit. Maka dari itu penelitian ini dilakukan. Tujuan Tujuan penting bagi kesehatan dan performa atlet. Namun, hubungan antara pola amakn dan tidur pada atlet wanita elit bekum sepenuhnya dipenuhi dengan baik. Penelitian ini meneliti hubungan antara energi, asupan nutrisi makro dan mikro serta tidur pada pesepakbola wanita elit Australia. Subjek Pemain Sepakbola Wanita Elit Metode Penelitian Tiga puluh dua pemain dipantau pola makan dan tidurnya selama 10 hari berturut-turut selama pramusim. Tidur dipantau menggunakan monitor aktivitas dan buku harian tidur. Hasil tidur meliputi durasi tidur, sleep onset la- tency (SOL), waktu bangun setelah onset tidur (WASO), dan efisiensi tidur (SE). Asupan makanan dipantau menggunakan aplikasi ponsel pintar Easy Diet Diary dan FoodWorks. Hubungan antara asupan nutrisi dan tidur dinilai dengan menggunakan Generalised Estimating Equations. Hasil Penelitian 1Untuk setiap peningkatan asupan karbohidrat 1-g-kg, WASO meningkat 3,6 menit (p = 0,007) dan SE menurun 0,6% (p = 0,007). Untuk setiap peningkatan 1 g asupan lemak jenuh harian, SOL menurun 0,27 menit (p = 0,030). Untuk setiap peningkatan 1 mg asupan zat besi, durasi tidur meningkat 0,55 menit (p <0,001). Untuk setiap peningkatan 1 mg asupan seng, SE meningkat 0,23% (p = 0,006). Untuk setiap peningkatan 1 mg asupan vitamin B12, WASO menurun 1,72 menit (p <0,02) dan SE meningkat 0,40% (p = 0,033). Kelemahan Penelitian ini dilakukan di daerah tertentu atau dapat dikatakan dilakukan di luar negeri yang kemungkinan banyaknya perbedaan antara atlet di Indonesia. Mulai dari keadaan lingkungan, iklim dan lain sebagainya sehinggah ada kemungkinan tidak dapat atau tidak relevan dengan atlet di Indonesia. Kelebihan Dengan adanya penelitian ini, para peneliti alin dapat menjadikannya rujukan untuk membuat penelitian yang lebih baik kedepannya. Kesimpulan Asupan nutrisi pada atlet perempuan elit berhubungan dengan tidur dan dapat berkontribusi terhadap masalah tidur. Penelitian harus mengeksplorasi hubungan sebab-akibat antara asupan nutrisi dan tidur, dan efektivitas intervensi diet untuk meningkatkan kualitas tidur pada atlet wanita yang mengalami kekurangan nutrisi. JURNAL KEDUA
Nama Jurnal Journal of Sport and Health Science
Volume, Halaman, 5, 368 - 374, 2016. Tahun Judul Penelitian Nutritional supplements use in high-performance athletes is related with lower nutritional inadequacy from food Nama Penulis Monica Sousa, dkk Abstrak Performa atletik dapat ditingkatkan dengan asupan makanan yang memadai dan disesuaikan secara individual. Pedoman nutrisi olahraga menyarankan bahwa asupan protein harus antara 1,2 g/kg/d dan 1,7 g/kg/d,1 konsumsi karbohidrat (CHO) dapat berkisar antara 3 hingga 12 g/kg/d tergantung pada durasi dan jenis latihan,2 dan lemak harus berkontribusi sebesar 20%-35% dari total nilai energi (TEV).1 Baru-baru ini, pedoman ini-yang dikembangkan untuk orang dewasa-juga dianggap memadai untuk remaja.3 Selain itu, para atlet harus mencapai, setidaknya, asupan referensi diet (DRI) untuk semua zat gizi mikro. Tujuan Penggunaan suplemen nutrisi (NS) di kalangan atlet sangat luas. Namun, hanya sedikit yang diketahui tentang hubungan antara kecukupan gizi dan penggunaan NS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penggunaan NS dan membandingkan asupan nutrisi dari makanan dan prevalensi ketidakcukupan nutrisi mikro (PMI) antara pengguna dan non-pengguna NS. Subjek high-performance athletes Metode Penelitian Atlet Portugal dari 13 cabang olahraga mengisi kuesioner penggunaan NS dan kuesioner frekuensi makanan semi- kuantitatif yang menilai informasi selama 12 bulan sebelumnya. Metode estimasi titik potong kebutuhan rata-rata digunakan untuk menghitung PMI. Model linier umum digunakan untuk membandingkan asupan gizi dan penggunaan NS. Uji chi-kuadrat dan regresi logistik dilakukan untuk mempelajari hubungan dan asosiasi antara PMI dan penggunaan NS. Hasil Penelitian Dari 244 atlet (66% laki-laki, 13-37 tahun), 64% melaporkan penggunaan NS. Setelah disesuaikan, pengguna NS menunjukkan asupan yang lebih tinggi dari makanan (p <0.05), untuk setidaknya 1 jenis kelamin, untuk energi, dan untuk 7 dari 17 nutrisi yang diteliti. PMI tertinggi terlihat untuk vitamin D dan E, kalsium, folat, dan magnesium. Setelah disesuaikan, pengguna NS, terlepas dari jenis kelamin, melaporkan PMI yang lebih rendah untuk kalsium (OR = 0,28, 95% CI: 0,12-0,65), dan pengguna perempuan untuk magnesium (OR = 0,06, 95% CI: 0,00-0,98). Kelemahan Kelemahan dari penelitian ini adanya tidak sesui dengan keadaan di beberapa atlet Kelebihan Mampu menjadi salahsatu rujukan penelitian terdahulu agar penelitian yang dilakukan dapat lebih relevan dengan keadaan di masa depan bagi para atlet. Kesimpulan Atlet yang menggunakan NS melaporkan asupan nutrisi yang lebih tinggi dari makanan, dan PMI yang lebih rendah untuk beberapa nutrisi. Mungkin, mereka yang menggunakan NS mungkin adalah orang-orang yang paling tidak mendapat manfaat darinya.
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis